Jelaskan fungsi dari usus halus

Fungsi utama usus halus atau usus kecil adalah untuk memecah sekaligus menyerap nutrisi penting ke dalam tubuh. Ini juga menjadi bagian terpanjang dan juga penting dalam sistem pencernaan.

Ditinjau olehdr. Reni Utari

Berbagai penyakit yang menyerang usus halus, kerap menimbulkan gejala sakit perut

Sistem pencernaan tidak hanya terdiri dari tenggorokan dan perut, tetapi ada juga usus besar dan usus halus. Sebelum sisa makanan masuk ke usus besar, makanan akan diserap terlebih dahulu di usus halus.Namun, tahukah Anda bahwa terdapat bagian-bagian pada usus halus? Berikut adalah penjelasan mengenai anatomi, bagian, fungsi, dan juga gangguannya.

Anatomi dan bagian usus halus

Gambar anatomi bagian usus halus

Mengutip dari Mayo Clinic, usus halus atau usus kecil adalah salah satu organ pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Bentuk usus kecil adalah tabung berotot yang memanjang dari ujung bawah perut ke anus, bagian bawah saluran pencernaan.Tipe otot yang terdapat pada dinding usus halus adalah otot polos, yaitu jaringan otot yang melapisi organ tubuh bagian dalam.Dari segi diameter, usus halus memiliki lingkar yang lebih kecil daripada usus besar, tetapi dari segi panjang, usus halus lebih panjang dari usus besar.Pada dasarnya, usus halus terdiri dari tiga bagian, yaitu duodenum, jejunum, dan ileum. Ketiga struktur ini memiliki peran yang berbeda-beda, seperti:Duodenum atau usus dua belas jari adalah bagian pertama dari usus halus yang berperan dalam proses penyerapan air, elektrolit, protein, dan karbohidrat. Selain itu, fungsi usus halus pada proses pencernaan manusia ini mengambil makanan melalui pilorus.Bagian anatomi usus halus yang kedua adalah jejunum. Jejunum memiliki dinding usus yang lebih tebal dan lebar daripada bagian usus halus ileum.Ini adalah bagian tengah yang berfungsi membawa makanan dengan cepat. Caranya, melalui kontraksi otot seperti gelombang menuju ileum (bagian akhir usus kecil).Senyawa karbohidrat, air, elektrolit, dan protein juga diserap di jejunum. Akan tetapi, bagian usus halus ini lebih banyak menyerap nutrisi lemak dari makanan yang dicerna.Bagian usus halus yang ketiga atau terakhir adalah ileum yang merupakan bagian terpanjang dari usus kecil. Pada bagian ujung ileum terdapat katup yang berfungsi untuk mengendalikan pengeluaran isi dari ileum ke usus besar.Lalu, bagian usus halus ileum akan terjadi penyerapan garam empedu, air, elektrolit, vitamin B12, dan nutrisi lainnya yang tidak diserap di duodenum dan jejunum.

Baca Juga

Kenali Fungsi Darah dan Penyakit yang Kerap MenyerangMemahami Enzim pada Lambung, Fungsi dan Penyakit yang MenyertainyaCiri-Ciri Cacingan pada Orang Dewasa yang Wajib Dipahami

Fungsi usus halus pada proses pencernaan

Pencernaan makanan terbagi atas dua tahap, yaitu proses mekanik dan kimiawi. Perlu Anda ketahui bahwa proses yang terjadi di usus halus pada sistem pencernaan manusia adalah proses kimiawi.Proses pencernaan kimiawi adalah proses pencernaan yang menggunakan enzim, untuk memecah zat makanan agar bisa disebar ke jaringan tubuh.Fungsi usus halus sangat vital untuk tubuh, karena 90% pencernaan dan penyerapan nutrisi terjadi di saluran ini. Sementara itu, 10% lainnya terjadi di lambung dan usus besar.Tak hanya itu, fungsi usus halus lainnya adalah sebagai tempat pencernaan dan penyerapan makanan yang sudah berukuran sangat kecil.Tiga zat gizi makro, yakni protein, karbohidrat, dan lemak, mengalami sebagian pencernaan kimiawi di dalam usus halus.Proses ini terjadi karena adanya bantuan berbagai jenis enzim pencernaan, seperti lipase untuk lemak, serta tripsin untuk protein.Ada pula enzim yang disekresikan usus halus yang berfungsi mencerna gula yaitu amilase yang berfungsi memecah karbohidrat menjadi gula.Usus halus merupakan tempat yang paling cocok, untuk menyerap zat gizi makro dan nutrisi lainnya.Sebab, usus halus memiliki permukaan bagian dalam yang luas. Permukaan tersebut terbentuk karena adanya banyak struktur jaringan kecil seperti jari, yang disebut vili.Sekitar 80% air terserap oleh usus kecil, 10% lainnya diserap oleh usus besar dan 10% lainnya diekskresikan dalam tinja.Selain itu, usus kecil juga berfungsi untuk menyerap zat elektrolit, yang dilakukan dengan mekanisme yang disebut transpor aktif dan difusi.Beberapa jenis elektrolit tersebut, di antaranya adalah klorida (Cl-), natrium (Na+), dan kalsium (Ca2+).Fungsi lainnya dari usus halus atau kecil ini adalah menyerap vitamin dan mineral. Sebagai contoh, mineral zat besi akan diserap di dalam usus dua belas jari dan sebagian di usus kosong.

Baca Juga

Enzim Protease, Si Pemecah Protein yang Sangat Penting untuk TubuhProses Pencernaan pada Manusia yang Perlu DiketahuiFungsi Tulang Hasta atau Tulang Lengan Bawah yang Bantu Anda Bebas Bergerak

Gangguan pada usus halus

Tidak hanya usus besar, bagian usus halus juga bisa mengalami masalah medis, seperti mengalami perdarahan atau infeksi. Berikut adalah beberapa masalah serta kondisi yang dapat memengaruhi fungsi usus kecil atau halus, seperti:Masalah ini dapat timbul ketika makanan atau tinja tidak bisa melewati usus halus, sehingga terjebak di dalamnya.Gejala yang dapat dialami bisa berupa sembelit, muntah, kesulitan buang angin, kembung, kram atau nyeri perut yang parah, dan pembengkakan pada perut.Penyakit Crohn memicu peradangan pada bagian usus halus, khususnya bagian ileum. Umumnya, gejala yang dialami adalah diare dan sakit perut.Akan tetapi, penderitanya juga bisa mengalami demam, pendarahan dari dubur, dan penurunan berat badan.Penyakit Celiac adalah salah satu gangguan autoimun yang diturunkan secara genetik.Ini menyebabkan kerusakan pada bagian usus halus ketika penderitanya mengonsumsi gluten. Indikasi umum dari gangguan ini adalah diare dan sakit perut.Enteritis adalah peradangan pada usus halus. Penyebab umum dari peradangan tersebut yakni infeksi bakteri, virus, atau parasit. Beberapa gejala yang bisa dirasakan penderita enteritis, yaitu kram dan sakit perut, mual dan muntah, diare, serta demam.Walaupun tergolong jarang terjadi, usus halus di saluran pencernaan juga dapat mengalami kanker. Ada 5 jenis kanker usus halus, beberapa di antaranya adalah adenocarcinoma dan sarcoma.

Cara menjaga kesehatan usus halus

Usus kecil akan berfungsi secara maksimal jika Anda dapat menjaganya dengan baik dan menghindari penyakit yang berisiko.Terdapat beberapa cara untuk menjaga kesehatan usus kecil yang dapat Anda lakukan, misalnya sebagai berikut:
  • Menurunkan kadar stres, seperti berolahraga, melakukan perjalanan, dan lain-lainnya.
  • Tidur yang cukup, ussahakan untuk tidur selama 7-8 jam sehari agar tubuh lebih prima.
  • Makan perlahan, mengunyah lebih banyak dan perlahan membantu sistem pencernaan bekerja lebih ringan.
  • Minum banyak air putih, ini dapat menyeimbangkan produksi bakteri baik.
  • Makan atau minum probiotik untuk meningkatkan produksi bakteri baik di dalam sistem pencernaan.
Untuk menjaga sistem pencernaan, pastikan Anda selalu mengonsumsi makanan yang sehat.Beberapa tips yang bisa Anda lakukan, termasuk dengan memperhatikan asupan serat, membatasi konsumsi lemak tak sehat, serta makan tepat pada waktunya.Ingin berdiskusi lebih lanjut seputar fungsi usus halus dalam sistem pencernaan? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

pencernaanususanatomi manusiasaluran pencernaanfungsi organ

Everyday Health. https://www.everydayhealth.com/digestive-health/tips-for-better-digestive-health/
Diakses pada 2 Oktober 2019
News-Medical. https://www.news-medical.net/health/What-Does-the-Small-Intestine-Do.aspx
Diakses pada 2 Oktober 2019
Web MD. https://www.webmd.com/digestive-disorders/picture-of-the-intestines
Diakses pada 2 Oktober 2019
Healthline. https://www.healthline.com/health/gut-health#foods
Diakses pada 4 Juni 2020
Healthline. https://www.healthline.com/human-body-maps/small-intestine#1
Diakses pada 27 Januari 2020
MedlinePlus. https://medlineplus.gov/smallintestinedisorders.html
Diakses pada 27 Januari 2020
MedlinePlus. https://medlineplus.gov/intestinalobstruction.html
Diakses pada 27 Januari 2020
MedlinePlus. https://medlineplus.gov/crohnsdisease.html
Diakses pada 27 Januari 2020
MedlinePlus. https://medlineplus.gov/celiacdisease.html
Diakses pada 27 Januari 2020
MedlinePlus. https://medlineplus.gov/intestinalcancer.html
Diakses pada 27 Januari 2020
Kenhub. https://www.kenhub.com/en/library/anatomy/the-small-intestine
Diakses pada 27 Januari 2020
Verywell Health. https://www.verywellhealth.com/small-intestine-anatomy-4788350. Diakses pada 2 November 2021Children’s Hospital of Pittsburgh. https://www.chp.edu/our-services/transplant/intestine/education/about-small-large-intestines. Diakses pada 2 November 2021

Pernahkah Anda berpikir, apa yang terjadi pada mayat setelah dikubur? Para peneliti menemukan, saat proses dekomposisi, mayat manusia masih bisa bergerak walau sudah meninggal setelah satu tahun.

Operasi usus buntu saat hamil sebaiknya dilakukan pada trimester awal kehamilan, agar risiko terjadinya komplikasi kecil. Pascaoperasi ibu hamil dapat kembali beraktivitas, karena dapat mempercepat proses pemulihan.

14 Agu 2019|Azelia Trifiana

Sakit perut bagian atas bisa disebabkan oleh berbagai macam penyakit yang harus segera diberantas. Jika tidak, maka kondisinya akan semakin parah dan sakit perut bagian atas semakin sulit ditangani.

Dijawab Oleh dr. Dwiana Ardianti

Dijawab Oleh dr. Elsinda Eka Sari

Dijawab Oleh dr. Dwiana Ardianti