Jelaskan faktor lingkungan yang mempengaruhi pergaulan bebas

Ilustrasi pergaulan bebas Foto oleh Ketut Subiyanto dari Pexels

Liputan6.com, Jakarta Pengertian pergaulan bebas penting dipahami, terutama untuk generasi muda. Pergaulan bebas bisa memberi dampak buruk bagi pertumbuhan anak dan remaja. Tak hanya untuk anak, pergaulan bebas juga bisa merugikan orang-orang di sekitarnya.

Pengertian pergaulan bebas sering dikaitkan dengan kenakalan remaja. Perilaku pergaulan bebas sering tidak terkontrol dan bisa menjerumuskan anak ke berbagai hal negatif. Pengertian pergaulan bebas berhubungan dengan faktor lingkungan sekitar.

Memahami pengertian pergaulan bebas bisa membantu remaja untuk menghindari perilaku ini. Mengenal pengertian pergaulan bebas juga bisa membantu mengidentifikasikan perilaku apa saja yang termasuk pergaulan bebas.

Pengertian pergaulan bebas bisa menambah wawasan tentang fenomena sosial pada kaum muda. Berikut pengertian pergaulan bebas dan penyebabnya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(21/09/2021).

Pengertian pergaulan bebas (dok. pexels/Polina Zimmerman)

Secara umum, pengertian pergaulan bebas adalah perilaku yang telah melewati batas norma yang berlaku. Norma ini bisa meliputi agama, susila, sosial, dan lainnya. Ada banyak macam pergaulan bebas seperti penyalahhunaan narkoba, seks bebas, mabuk, sampai kenakalan remaja.

Pengertian pergaulan bebas selalu mengarah ke perilaku negatif. Perilaku ini sering terjadi pada remaja dan orang dewasa, namun tak menutup kemungkinan juga terjadi pada anak. Pergaulan bebas termasuk perilaku menyimpang dalam masyarakat. Dampak dari pergaulan bebas bisa menyebabkan menurunnya prestasi, putus sekolah, hingga hamil di luar nikah.

Ilustrasi Kenakalan Remaja (Photo by Alexis Brown on Unsplash)

Kontrol diri

Salah satu penyebab pergaulan bebas adalah lemahnya kontrol diri. Orang yang kontrol dirinya lemah biasanya tidak dapat membedakan perilaku yang baik dan buruk. Ini membuat anak dan remaja berpotensi melakukan tindakan melanggar norma atau perilaku buruk. Bahkan meskipun anak sudah dapat membedakan dua tingkah laku tersebut, mereka tetap bisa melanggarnya ketika mereka tidak dapat mengembangkan kontrol diri dengan baik.

Gaya hidup

Gaya hidup modern bisa menyebabkan pergaulan bebas pada remaja. Mengikuti gaya hidup atau tren yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku pada akhirnya dapat memicu pergaulan bebas.

Kurangnya nilai keagamaan

Melalui pendidikan agama anak bisa mendapatkan nilai-nilai moral yang berlaku di masyarakat. Dengan begitu, anak mengerti hal-hal apa saja yang mempunyai nilai kebaikan dan serta yang bersifat merusak dan perlu dihindari. Jika pendidikan agama tidak dapat ditanamkan ada anak dengan baik, maka anak akan merasa kesulitan dalam menjalankan peranan di masyarakat.

Ilustrasi kelompok remaja (iStockphoto)

Faktor keluarga

Kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua bisa menyebabkan pergaulan bebas. Dalam hal ini keluarga memang menjadi lingkungan pendidikan utama dan paling pertama untuk mendidik anak menjadi orang yang berperilaku baik di masyarakat. Sehingga di sini, anak memerlukan pendampingan dan dukungan yang baik dari orang tua dan keluarga.

Pengaturan keluarga yang disfungsional—ditandai dengan konflik, kontrol orang tua yang tidak memadai, hubungan dan integrasi internal yang lemah, dan otonomi dini—berhubungan erat dengan kenakalan remaja seperti pergaulan bebas.

Pengaruh teman sebaya

Keanggotaan dalam geng nakal, seperti keanggotaan dalam pengelompokan alami lainnya, dapat menjadi bagian dari proses menjadi dewasa. Melalui asosiasi primer tersebut, seorang individu memperoleh rasa aman dan aman, mengembangkan pengetahuan tentang interaksi sosial, dan dapat menunjukkan kualitas tersebut.

Ilustrasi Remaja Credit: pexels.com/Josh

Keadaan lingkungan tempat tinggal

Seorang anak yang berada pada lingkungan pertemanan buruk maka tentu akan mendapat banyak pengaruh perilaku buruk. Sebaliknya, anak dengan lingkungan pertemanan baik dan suportif tentu dapat saling membantu dan memberikan pengaruh baik satu dengan yang lain. Hal ini tentu perlu menjadi perhatian setiap orang tua.

Pengaruh internet

Perkembangan teknologi informasi bisa menjadi salah satu penyebab pergaulan bebas. Dengan internet semua orang bisa mengakses apa saja dan berkomunikasi dengan siapa saja. Salah satu kelemahan dari internet adalah bisa merusak moral jika tidak terkontrol.

Ilustrasi remaja putra. (dok. unsplash/Novi Thedora)

Berikut beberapa dampak pergaulan bebas yang perlu diketahui :

Remaja yang melakukan seks bebas bisa mengakibatkan kehamilan di luar nikah dan meningkatkan risiko penyakit kelamin seperti HIV AIDS.

Remaja yang mencoba konsumsi narkoba dan obat-obatan terlarang dapat merusak kesehatan fisik dan mental dalam jangka panjang hingga menyebabkan kematian.

Meningkatkan risiko kriminalitas pada anak remaja untuk memenuhi keinginannya. Seperti melakukan tindakan perampokan, pencurian, hingga pembunuhan.

Dari segi agama, remaja yang terlibat dalam pergulan bebas dan melakukan berbagai perilaku menyimpang mendapatkan dosa berat.

Remaja yang terlibat dalam pergaulan bebas dan melakukan perilaku menyimpang mempunyai tidak cukup percaya diri untuk kembali berhubungan dengan keluarga, teman, dan bersosialisasi di masyarakat.

Ilustrasi Remaja. (Sumber: Unsplash)

Menanamkan nilai-nilai agama, moral dan etika

Nilai-nilai yang perlu ditanamkan dalam diri antara lain pendidikan agama, moral, dan etika dalam keluarga, kerjasama guru, orang tua dan masyarakat dalam menanamkan nilai-nilai tersebut sangat diperlukan agar mudah diserap oleh remaja. Pendidikan hendaknya tidak hanya mengajarkan kemampuan intelektual, tetapi juga mengembangkan kemampuan emosional agar dapat melatih kepercayaan diri dan mengambil keputusan yang tepat.

Penyuluhan remaja

Dalam penyuluhan pada remaja perlu dibahas mengenai batas-batas penyimpangan yang masih dianggap dalam batas-batas normal. Semua itu dikemukakan dengan latar belakang norma-norma yang berlaku, termasuk agama dan pandangan masyarakat. Kalau gerakan sederhana ini dimulai dari keluarga, maka persoalan pergaulan bebas dapat diminimalisir sekecil mungkin, karena keluarga adalah dasar pertama untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan.

Ilustrasi Pergaulan Bebas, sumber : Covesia

Pergaulan bebas merupakan salah satu gejala sosial yang masih banyak diabaikan oleh masyarakat, terutama orang tua. Padahal, salah satu peranan yang sangat membantu agar anak terhindar dari pergaulan bebas adalah orang tua. Jika orang tua kurang memperhatikan anak, maka bukan tidak mungkin jika anak tidak memahami lingkungan pergaulannya.

Akibatnya anak akan dihadapkan pada masalah yang membuat orang tua malu. Setelah kejadian, orang tua cenderung menyalahkan anak akan hal tersebut. Akibatnya, anak akan semakin tertekan dan mengakibatkan sesuatu yang tidak diinginkan. Ada baiknya untuk mengetahui faktor penyebab dari pergaulan bebas sejak dini.

Tingkat Pendidikan Keluarga yang Minim Jadi Faktor Penyebab Pergaulan Bebas

Salah satu faktor utama penyebab anak mengalami pergaulan bebas adalah minimnya tingkat pendidikan di dalam keluarga. Orang tua tidak melakukan pengawasan secara intens yang mengakibatkan anak terjerumus tanpa tahu itu benar atau tidaknya.

Contohnya adalah orang tua memberi izin anak untuk berpacaran, tapi orang tua tidak melakukan pengawasan.

Penyebab utama yang kedua paling banyak dialami oleh anak pergaulan bebas adalah broken home. Biasanya broken home diartikan sebagai anak yang orang tuanya mengalami perceraian. Padahal, broken home tidak selamanya berati itu. Seorang anak yang tidak betah atau merasa tidak nyaman di rumah sudah termasuk mengalami broken home.

Itulah penting untuk mengajak anak berbicara, membuatnya menceritakan apa hal yang terjadi padanya, dan sebagainya. Apalagi saat anak semakin bertumbuh besar yang biasanya membuat kedekatan dengan orang tua menjadi renggang.

Penyebab ekonomi keluarga menjadi salah satu faktor penyebab utama seorang anak mengalami pergaulan bebas. Hal ini tentunya akan membuat anak putus sekolah karena ekonomi yang rendah. Ditambah jika keluarga tidak mendukung dan tidak berusaha. Akibatnya, kurang ilmu dan pendidikan membuat anak tanpa sadar terjerumus.

Memperhatikan kondisi lingkungan juga sangat penting untuk pergaulan anak. Terkadang anak bisa terjerumus karena pergaulannya yang kurang baik. Sebagai orang tua, Anda bisa membantu anak untuk mengingatkan mana lingkungan yang baik dan buruk.

Saat ini akses internet sangat mudah dilakukan. Ada baiknya orang tua memantau anak dalam mengakses internet. Pasalnya, dari internet anak-anak bisa meniru apa yang ditonton. Secara tidak langsung, dia akan terjerumus ke dalam pergaulan bebas.(ANG)