Jelaskan dampak penjajahan Jepang di bidang ekonomi

Jelaskan dampak penjajahan Jepang di bidang ekonomi

Dampak kependudukan Jepang di bidang ekonomi salah satunya kerja paksa romusha. (pixabay)

adjar.id – Adjarian masih ingat mengenai penjajahan Jepang di Indonesia?

Jepang menjajah Indonesia selama 3,5 tahun dan selama itu pulalah Jepang merubah kehidupan bangsa Indonesia.

Dampak kependudukan Jepang di Indonesia bagi rakyat Indonesia sangatnya besar.

Baca Juga: Perubahan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan Bangsa Barat

Jepang merubah beberapa bidang kehidupan rakyat Indonesia khusunya pada bidang ekonomi.

Saat Jepang menduduki Indonesia, berbarengan dengan Perang Asia Pasifik, di mana Jepang juga ikut terlibat.

Oleh karena itu, Jepang menjadikan rakyat Indonesia sebagai tenaga kerja guna membuat benteng pertahanan.

Karena hal ini, dampak ekonomi rakyat Indonesia sangat memprihatinkan.

“Dampak Kependudukan Jepang bagi rakyat Indonesia terlihat pada beberapa bidang, terutama sektor ekonomi.”


Page 2

Jelaskan dampak penjajahan Jepang di bidang ekonomi

Dampak kependudukan Jepang di bidang ekonomi salah satunya kerja paksa romusha. (pixabay)

Dampak Kependudukan Jepang

Berbeda dengan Belanda yang memberikan dampak positif terhadap ekonomi bangsa, Jepang lebih memanfaatkan rakyat untuk kepentingan mereka sendiri.

Jepang mengerahkan semua tenaga rakyat Indonesia untuk membantu mereka di Perang Asia Pasifik dengan membangun benteng pertahanan.

Selain itu, ada sistem kerja romusha, dimana rakyat dipaksa bekerja dengan diperlakukan secara kejam.

Baca Juga: Faktor yang Melatarbelakangi Penjajahan Bangsa Barat di Indonesia

Kehidupan rakyat tidak dijamin, baik kesehatan atau makannnya dan juga Jepang memaksa agar para petani menjadi romusha, sehingga saat itu bahan makanan menjadi sulit.

Pada zaman romusha, banyak rakyat yang meninggal dan Jepang membuat propaganda untuk mengembalikan citranya.

Jepang menyebut bahwa para pekerja yang meninggal merupakan pahlawan pekerja.

Selain bekerja di Indonesia, pekerja romusha juga dikirim ke negara lain, yaitu Vietnam, Serawak, Malaya dan Burma.

“Salah satu dampak kependudukan Jepang di bidang ekonomi yaitu adanya kerja paksa romusha.”


Page 3

Jelaskan dampak penjajahan Jepang di bidang ekonomi

Dampak kependudukan Jepang di bidang ekonomi salah satunya kerja paksa romusha. (pixabay)

Selain romusha, berikut ini adalah dampak kependudukan Jepang di bidang ekonomi, yaitu:

1. Alat-alat produksi dan objek vital dikuasi Jepang.

2. Sedikitnya jumlah barang yang bisa didapat rakyat Indonesia.

3. Rakyat Indonesia menggunakan bahan dasar karung goni sebagai pakaian, karena sulitnya mendapatkan pakaian.

Baca Juga: Benarkah Negara Thailand Tidak Pernah Dijajah oleh Bangsa Eropa?

4. Tumbuhnya pasar gelap di kota besar.

5. Rakyat kesulitan mendapatkan obat-obatan.

Nah, Adjarian, itu tadi beberapa dampak kedudukan Jepang bagi rakyat Indonesia pada bidang ekonomi.

Yuk, sekarang jawab pertanyaan berikut!

Pertanyaan:

Sebutkan tujuan Jepang melakukan propaganda terhadap pekerja romusha!

Petunjuk: Cek halaman 2.

tirto.id - Sejarah pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada 1942 dan berlangsung selama kurang lebih 3,5 tahun hingga proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dinyatakan tanggal 17 Agustus 1945. Lantas, apa saja dampak penjajahan Jepang di Indonesia dalam berbagai bidang, mulai dari sosial, ekonomi, budaya, militer, hingga pendidikan?

Anik Sulistiyowati dalam Sejarah Indonesia (2020) mencatat bahwa pertama kali Jepang menginjakkan kaki di Indonesia pada 1 Maret 1942 di Teluk Banten. Jepang kala itu berhasil mengalahkan Sekutu dalam Perang Dunia Kedua. Indonesia sebelumnya adalah wilayah jajahan Belanda yang merupakan bagian dari Sekutu.

Tanggal 8 Maret 1942, Belanda menyerahkan kekuasaannya atas wilayah Indonesia kepada pemerintah militer Jepang. Di sisi lain, Indonesia yang sudah lama dijajah oleh Belanda semula menyambut gembira kedatangan Jepang yang dianggap saudara tua karena sama-sama merupakan bangsa Asia.

Jepang alias Dai Nippon memang awalnya memposisikan sebagai saudara tua bagi Indonesia dengan mengusung semangat 3A, yaitu Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, dan Nippon Pemimpin Asia.

Akan tetapi, Jepang ternyata tidak berbeda dengan Belanda, sama-sama bangsa penjajah yang memberikan banyak kerugian terhadap rakyat Indonesia. Jepang bahkan memanfaatkan sumber daya Indonesia untuk membiayai perang mereka melawan Sekutu.

Selama kurang lebih 3,5 tahun menguasai wilayah Indonesia, pendudukan pemerintahan militer Jepang menyebabkan munculnya banyak dampak di berbagai bidang yang dirasakan oleh rakyat Indonesia.

Baca juga:

  • Sejarah Perang Dunia I, Penyebab, dan Daftar Negara yang Terlibat
  • Sejarah Perjanjian Kalijati: Latar Belakang, Isi, & Tokoh Delegasi
  • Sejarah Organisasi Militer di Masa Pendudukan Jepang

Dampak di Bidang Sosial

Berdasarkan catatan Soepriyanto dalam Perjuangan Meraih Kemerdekaan (2018:10), semasa pendudukan Jepang, komunikasi antar pulau atau dengan luar negeri mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan karena pihak Jepang yang berwenang mengendalikan saluran komunikasi.

Selain masalah sosial berupa komunikasi, dampak sosial juga terjadi ketika orang-orang Indonesia mengalami tindakan sewenang-wenang dari Jepang, seperti penahanan, penyiksaan, menjadi korban salah tangkap, dan lainnya.

Bukan hanya itu, warga Indonesia juga dijadikan sebagai pekerja paksa (romusha) yang tidak mendapatkan upah.Selain itu, seperti yang diungkap Irma Samrotul dalam Sejarah Kelas XI (2020:7) para perempuan tidak jarang menjadi korban penipuan lowongan kerja. Mereka ternyata dipekerjakan sebagai gadis penghibur (Jugun Ianfu) dan dipaksa untuk memuaskan nafsu para tentara Nipon.

Baca juga:

  • Apa itu Romusha di Masa Penjajahan Jepang, Tujuan, dan Dampaknya?
  • Sejarah DAMRI Bermula dari Masa Pendudukan Jepang di Indonesia
  • Sejarah Jugun Ianfu pada Masa Penjajahan Jepang di Indonesia

Dampak di Bidang Ekonomi

Saat menduduki Indonesia, Jepang juga sedang terlibat perang dengan pihak Sekutu. Oleh karena itu, Nipon memiliki siasat licik untuk memanfaatkan Indonesia sebagai sumber kebutuhan menjalankan peperangan.

Sistem ekonomi perang ini mengakibatkan munculnya penyitaan pabrik, perkebunan, bank, hingga beberapa perusahaan. Lebih lanjut, hal tersebut berdampak pada terjadinya penurunan produksi pangan, kelaparan, sampai kemiskinan.

Dampak di Bidang Budaya

Pada bidang ini, masyarakat Indonesia dipaksa untuk melakukan penghormatan kepada Tenno Heika (kaisar) yang dianggap sebagai keturunan dewa matahari. Ritual tersebut dilakukan dengan membungkukan badan tepat ke arah kaisar yang berada di arah matahari terbit (dikenal sebagai budaya Seikeirei).

Kala membungkukan badan, masyarakat juga disuruh untuk menyanyikan lagu kebangsaan negara Jepang, yakni Kimigayo. Kebiasaan yang sudah terkesan asing dalam budaya Indonesia ini pada akhirnya ditentang oleh beberapa ulama, bahkan hingga memunculkan pertempuran.

Dampak di Bidang Militer

Saat pendudukan terjadi, Jepang memanfaatkan masyarakat untuk bisa terlibat dalam Perang Pasifik melawan Sekutu. Alasannya sudah tentu dikarenakan Jepang membutuhkan pasukan agar bisa memenangkan perang tersebut.

Dengan cara membujuk masyarakat Indonesia untuk ikut melawan pihak musuh, Jepang pada akhirnya berhasil membentuk beberapa organisasi semi-militer. Di antaranya ada Seinendan, Keibodan, Hizbullah, Fujinkai, Barisan Pelopor, PETA, dan Heiho.

Organisasi tersebut dilatih sedemikian rupa untuk bisa menggunakan senjata, baris-berbaris, dan latihan militer lainnya. Salah satu organisasi, PETA, berkembang seiring dengan perubahan situasi Indonesia. Mula-mula, berubah menjadi Badan Keamanan Rakyat (BKR), Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dan kini menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Dampak di Bidang Pendidikan

Pada masa pendudukan Jepang, pendidikan dapat dibilang mengalami kemajuan, yakni tidak ada diskriminasi antara laki-laki dan perempuan lagi serta dibentuknya sistem tahapan (SD, SMP, dan SMA).

Namun, tetap ada motivasi pemanfaatan masyarakat untuk bisa terlibat perang kala itu. Para siswa diwajibkan untuk mengikuti latihan dasar kemiliteran, yaitu baris-berbaris dan menyanyikan lagu kebangsaan Jepang.

Baca juga artikel terkait MASA PENDUDUKAN JEPANG atau tulisan menarik lainnya Yuda Prinada
(tirto.id - prd/isw)


Penulis: Yuda Prinada
Editor: Iswara N Raditya
Kontributor: Yuda Prinada

Subscribe for updates Unsubscribe from updates