Apakah pencarian Tuhan mengubah dan membuat Anda lebih seperti Yesus? Ketika Anda ingin lebih dekat dengan seseorang, Anda mencoba untuk mengenal mereka lebih baik. Salah satu cara kita dapat tumbuh lebih dekat dengan Yesus adalah dengan menjelajahi kisah pelayanan dan ajaran-ajaran-Nya. Rencana adalah cara yang bagus untuk menumbuhkan kebiasaan Anda mencari Tuhan setiap hari. Jika Anda cenderung lebih konsisten dengan melakukannya bersama teman, mulailah Rencana, lalu pilih “Dengan Teman” dan undang seseorang untuk bergabung dengan Anda. …bertumbuhlah [dewasa secara rohani] dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juru Selamat kita, Yesus Kristus… 2 PETRUS 3:18 Rencana Lainnya Postingan ini juga tersedia di: Bahasa Inggris Bahasa Afrikaans Bahasa Jerman Bahasa Spanyol Bahasa Filipina (Tagalog) Bahasa Perancis Bahasa Italia Bahasa Belanda Bahasa Portugis Bahasa Rumania Bahasa Rusia Bahasa Jepang Mandarin (Disederhanakan) Mandarin (Tradisional) Bahasa Korea Bahasa Polandia Bahasa Vietnam SEGALA PERKARA DAPAT KUTANGGUNG DI DALAM DIA YANG MEMBERIKAN KEKUATAN KEPADAKU Dewasa adalah suatu masa di mana seseorang mulai mandiri untuk menentukan segala sesuatu di dalam hidupnya. Ia berusaha memahami segala perubahan dengan penuh pertimbangan serta tanggung jawab. Menurut ilmu jiwa ada enam aspek perkembangan ketika seseorang menjadi dewasa, antara lain: Dewasa dalam aspek fisik ditandai oleh bertambahnya tinggi badan dan berat badan. Dewasa secara jasmani artinya sudah mengalami pertumbuhan tinggi dan berat badan secara maksimal dengan gizi yang memadai. Selain itu, berkembang juga kemampuan organ seksual maupun ciri-ciri seksual yang semakin membedakan antara pria dan wanita. Namun, yang penting untuk kita perhatikan adalah bagaimana dorongan seksual yang muncul itu dikendalikan dengan benar. Dalam hal ini bekal Alkitab sangatlah penting. berpikir yuu Dewasa secara intelektual berarti seseorang sudah dapat menggunakan akal budinya untuk menilai benar tidaknya sesuatu sehingga terjadi pemikiran yang matang dalam mengatasi segala permasalahan dalam hidupnya. Orang yang memiliki kemampuan intelektual yang tinggi diharapkan tidak sekedar hanya mampu mengambil keputusan yang cepat; ia diharapkan memiliki hikmat sehingga keputusan yang diambil bukan sesuatu yang akan disesali di kemudian hari. Untuk itu, baiklah kita selalu mengingat bahwa hikmat Allah jauh lebih tinggi daripada manusia yang paling jenius atau berhikmat sekalipun. Ia mampu mewujudkan kehendakNya melalui semua orang, tidak peduli apakah ia sangat cerdas atau biasa-biasa saja. Ia mau mengikutsertakan kita dalam rencanaNya, bukan berdasarkan kemampuan kita yang hebat, keahlian kita yang mengagumkan, atau kepandaian yang luar biasa, melainkan berdasarkan kesediaan kita untuk menuruti dan mengakui rancanganNya. Contoh Kisah Raja Salomo yang memiliki hikmat yang berasal dari Allah. Suatu hari Raja Salomo didatangi dua orang perempuan yang memperebutkan seorang bayi dan mengaku bayi tersebut sebagai anak mereka. Kedua perempuan itu bertengkar di hadapan Raja Salomo, masing-masing mereka menyatakan bahwa merekalah ibu dari anak itu. Dengan hikmat yang dimilikinya, Salomo menyuruh pengawalnya untuk membagi dua bayi tersebut dengan pedang. Namun, salah seorang perempuan itu menghalangi pengawal tersebut dan mengatakan bahwa ia ikhlas memberikan bayi itu kepada perempuan yang sama-sama mengaku ibu dari bayi tersebut. Oleh karena, hikmat yang dimilikinya akhirnya Salomo memberikan bayi itu kepada perempuan yang menghalangi pengawal tadi, Raja Salomo katakana bahwa ini adalah ibu yang sesungguhnya dari bayi tersebut. Tahan emosi boss Dewasa secara emosi berarti seseorang mampu menguasai perasaannya dengan baik sehingga ia dapat bertindak bijaksana mengatasi segala kesulitan. Seharusnya, dengan semakin bertambahnya usia membuat seseorang lebih mampu mengendalikan emosinya karena memang secara jasmani muncul hormon yang menjalankan fungsi ini. Namun, dalam situasi sehari-hari sering kita lihat orang yang dewasa dalam usia, tetapi sungguh kerdil dalam emosi. Misalnya, ia mudah tersinggung, amarahnya mudah bangkit ketika keinginannya tidak tercapai, dan lain sebagainya. Contoh menarik dalam Alkitab adalah mengenai Daniel dan teman-temannya, Sadrakh, Mesakh serta Abednego (Dan. 1). Mereka bertahan hanya dengan memakan sayur dan minum air putih saja, karena mereka tidak mau menajiskan diri dengan memakan makanan yang disediakan oleh raja Babel. Namun, hal itu tidak membuat Daniel beserta teman-temannya menjadi marah atau mengamuk. Justru mereka menikmatinya, sehingga mereka memiliki tubuh yang sehat serta otak yang cerdas. Dewasa dalam aspek sosial berarti seseorang mampu bersosialisasi dengan baik dan benar serta mampu menempatkan dirinya sehingga tercipta hubungan yang harmonis dengan setiap orang. Kita bisa belajar dari Alkitab melalui kisah istri Lot yang menjadi tiang garam. Kisah ini mengajarkan kepada kita bagaimana Allah sungguh rindu untuk menyelamatkan umatNya dari kerusakan moral yang terjadi pada lingkungan sekitar walaupun umatnya menikmati keberadaan di lokasai seperti itu (Kej 19:1-29). Dewasa dalam aspek moral berarti seseorang sudah memahami apa yang baik dan apa yang pantas dilakukan. Sebaliknya, ia juga sudah tahu apa yang tidak boleh dan yang tidak pantas dilakukan yang tidak sesuai dengan ajaran agama yang dianut dan norma-norma yang ada di masyarakat. Spiritualitas adalah hubungan yang terjalin dengan Allah yang mahakuasa. Atau lebih tepat, bagaimana penghayatan seseorang terhadap apa yang terbaik bagi Tuhan dan apa yang dikehendakinya, itulah yang mewarnai standar moral yang dimilikinya. Orang yang dewasa dalam aspek ini mengenal bukan hanya kekuatan, melainkan juga kelemahan dirinya; ia tidak menjadi sombong dengan semua kelebihan yang dimilikinya karena pada saat yang sama, ia tahu bahwa kekurangannya pun ada. Orang yang dewasa memang tidak terpaku pada kekurangan yang dimilikinya, tetapi mau terus berusaha melengkapi diri sehingga menjadi semakin baik walaupun mungkin ia harus belajar tentang hal ini dari orang lain, bahkan yang lebih muda dari dirinya. Dengan bertambahnya usia diharapkan seseorang menjadi lebih dewasa yang ditunjukkan dengan memiliki hikmat dan pengenalan akan Allah. |