Penerapan pewarisan sifat dalam pemuliaan tumbuhan dan hewan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk memperoleh bibit dengan kualitas unggul. Tumbuhan dan hewan yang termasuk kedalam kualitas unggul mempunyai ciri – ciri sebagai berikut: Show
Untuk memperoleh tumbuhan dan hewan yang berkualitas unggul dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
5 Contoh Tumbuhan Hasil Penerapan Pewarisan Sifat dalam Pemuliaan
Manusia memanfaatkan pengetahuan tentang genetika untuk menghasilkan bibit unggul dalam bidang pertanian melalui varietas hibrida. Varietas hibrida adalah suatu jenis tumbuhan yang merupakan keturunan dari persilangan antara dua atau lebih jenis tumbuhan dengan karakteristik genetik yang berbeda-beda. Persilangan ini mengacu pada penemuan dan penelitian yang dilakukan Mendel tentang hukum pewarisan sifat. Tujuan varietas hibrida adalah untuk mengambil manfaat dari munculnya kombinasi yang baik dari induk-induk yang disilangkan.
Daging ayam broiler atau ayam potong mudah kita jumpai di pasaran. Ayam potong/broiler sebenarnya merupakan hasil persilangan beberapa jenis ayam. Ayam broiler sendiri dapat dikelompokkan berdasarkan asal daerahnya antara lain: Amerika, Mediterania, Inggris, dan Asia. Umumnya ayam broiler yang ada di Indonesia juga berasal dari daerah-daerah tersebut. Contohnya ayam broiler dari Asia Brahma yang berasal dari India, yaitu jenis Brahma. Ayam broiler dari Inggris misalnya jenis Cornish, ayam ini memiliki tubuh pendek, namun menghasilkan banyak daging. Ayam broiler dari Amerika misalnya saja jenis Plymouth Rock, ayam ini memiliki ciri bulu putih keabuan, bertubuh besar, dagingnya lezat, dan mampu menghasilkan telur dengan baik. Ayam Plymouth Rock ini dihasilkan dari persilangan ayam Dominique dengan ayam jenis Black Cochin.
Contoh Pemuliaan Hewan Hasil Pewarisan Sifat dan Gambarnya Amongguru.com. Pemuliaan hewan merupakan salah satu bentuk penerapan genetika pada hewan. Genetika adalah ilmu pewarisan sifat pada makhluk hidup. Pewarisan sifat pada hewan memungkinkan manusia untuk memanipulasi susunan gen pada hewan, sehingga dihasilkan bibit unggul terbaik. Dengan demikian, tujuan pewarisan sifat pada hewan ini untuk memperoleh varietas baru yang lebih unggul dan dapat digunakan dalam pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Keragaman sifat hewan dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor genetik dan faktor non genetik (lingkungan). Faktor genetik ditentukan oleh susunan gen dan kromosom yang dimiliki hewan, sehingga faktor genetik sudah ada sejak fertilisasi. Faktor genetik ini tidak akan berubah selama hidup, sepanjang tidak terjadi mutasi gen penyusunnya. Berbeda dengan faktor genetik, pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan kepada anak keturunannya. Faktor lingkungan tergantung pada kapan dan dimana individu tersebut berada. Pengertian Pemuliaan HewanPemuliaan hewan adalah kegiatan dalam peternakan atau pemeliharaan hewan lainnya yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas individu maupun populasi hewan agar sesuai dengan karakteristik yang diinginkan manusia. Secara umum, tujuan dari peternakan adalah peningkatan produksi ternak dan hasil ternak. Upaya yang dapat dilakukan salah satunya adalah dengan pemuliaan hewan. Upaya peningkatan produksi ternak melalui pemuliaan hewan bertujuan untuk meningkatkan sifat produksi dan reproduksi ternak dalam bentuk peningkatan mutu genetiknya. Frekuensi GenDi dalam pemuliaan ternak, selain memperhatikan individu-individu pemulia, juga perlu diperhatikan perubahan yang terjadi pada sifat-sifat populasi, Fenotipe seekor hewan dipengaruhi oleh genotipe atau gen-gen yang dimiliki oleh hewan yang bersangkutan. Dengan demikian, untuk mengetahui latar belakang genetik yang mempengaruhi sifat-sifat populasi, maka perlu dipelajari salah satu parameter populasi, yaitu frekuensi gen. Frekuensi gen adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan proporsi dari semua pasangan gen dalam suatu populasi, yang diduduki oleh satu gen tertentu. Kekuatan-kekuatan yang dapat mengubah frekuensi gen pada hewan adalah migrasi, mutasi, seleksi dan faktor kebetulan. 1. MigrasiMigrasi adalah cara efektif untuk terjadinya perubahan frekuensi gen secara cepat dengan syarat tersedia populasi lain dengan gen yang diinginkan. Misalnya memasukkan gen sapi baru ke suatu negara dengan inseminasi buatan akan mengakibatkan perubahan frekuensi gen dari populasi sapi nasional secara drastis. 2. MutasiMutasi adalah perubahan dalam gfen atau kromosom menjadi bentuk baru. Mutasi yang mengubah frekuensi gen ada dua jenis, yaitu mutasi tidak berulang dan mutasi berulang. Mutasi tidak berulang jarang sekali terjadi dan tidak mengakibatkan perubahan yang berarti pada frekuensi gen. Sedangkan mutasi berulang seringkali terjadi secara teratur dan dalam jangka waktu yang panjang sehingga mengakibatkan perubahan frekuensi gen yang cukup berarti. 3. SeleksiSeleksi dalam pemuliaan hewan selalu dikaitkan dengan penentuan apakah hewan dapat menghasilkan keturunan atau tidak. Penentuan tersebut didasarkan pada seleksi alam atau oleh peternak sendiri (seleksi buatan) sesuai sifat dan mutu genetik hewan. Jika perbedaan (keragaman) dalam sifat tersebut didasari atas genotipe hewan, maka seleksi akan menghasilkan perubahan genetik dalam populasi dan berarti perubahan dalam frekuensi gen. 4. Faktor KebetulanFaktor kebetulan sering disebut sebagai penghanyutan genetik (genetic drift) dan terjadi karena dalam pembentukan gamet atau perubahan terjadi peristiwa pencuplikan secara kebetulan yang menyimpang dari frekuensi gen yang ada. Baca : Akibat dari peristiwa tersebut akan terjadi perubahan frekuensi gen pada generasi berikutnya. Karena perubahan ini terjadi secara acak, maka hal ini kurang penting dan saling meniadakan dalam populasi yang besar. Tetapi dalam populasi kecil, perubahan secara kebetulan dapat penting artinya. Di dalam populasi kecil, fluktuasi acak mempunyai efek yang lebih penting. Ternak yang tersisa akibat kemarau atau serangan wabah penyakit yang dapat bertahan akan mempunyai pengaruh yang menentukan terhadap frekuensi gen pada generasi selanjutnya. Teknik Dasar Pemuliaan HewanPemuliaan hewan pada dasarnya dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu inseminasi buatan dan perkawinan silang 1. Inseminasi Buatan (Kawin Suntik)Inseminasi buatan merupakan usaha yang dilakukan oleh manusia sebagai inseminator dalam memasukkan spermatozoa atau semen hewan jantan ke saluran reproduksi hewan betina menggunakan alat inseminasi agar terjadi pembuahan dan kehamilan (bunting). Contoh hewan yang perkembangbiakannya dilakukan dengan teknik Inseminasi buatan adalah sapi. Manfaat yang dapat diperoleh dari teknik inseminasi buatan adalah sebagai berikut. a. Dapat mengatur jarak kelahiran hewan ternak dengan baik. b. Dapat mencegah terjadinya kawin sedarah pada hewan betina (inbreeding). c. Spermatozoa dapat dipakai dan disimpan dalam jangka waktu lama. d. Menghindari kecelakaan fisik pada ternak yang biasa terjadi saat perkawinan. e. Dapat menghindarkan ternak dari penularan penyakit, khususnya lewat hubungan kelamin 2. Kawin Silang (Hibridisasi)Kawin silang atau hibridisasai adalah kegiatan menggabungkan keanekaragaman genetik melalui perkawinan suatu individu yang telah diketahui sifatnya dengan individu sejenis lainnya. Terdapat dua bentuk persilangan, yaitu secara alami atau buatan yang melibatkan campur tangan manusia. Jenis kawin silang antara lain sebagai berikut. a. Silang murni (purebreeding) b. Silang dalam (inbreeding) c. Silang luar (crossbreeding) d. Upbreeding Hewan yang dapat disilangkan adalah hewan yang berasal dari satu famili atau subfamili. Misalnya antara kambing dan domba yang menghasilkan geep (goat-sheep). Contoh Pemuliaan Hewan Hasil Pewarisan SifatSecara sederhana, pemuliaan ternak akan memberi manfaat dalam bentuk meningkatkan gizi manusia khususnya protein hewani. Berikut ini beberapa contoh pemuliaan hewan hasil pewarisan sifat. 1. Ayam LeghornContoh pewarisan sifat dalam pemuliaan hewan yang sering ditemukan adalah jenis hewan unggas yang mampu menghasilkan telur dengan jumlah banyak, yaitu ayam Leghorn. Leghorn adalah jenis ayam petelur yang dapat menghasilkan sekitar 280 butir telur per tahunnya. 2. Sapi BaliSapi Bali merupakan salah satu Sumber Daya Genetik Ternak asli Indonesia yang mempunyai banyak keunggulan. Beberapa keunggulan sali Bali, antara lain memiliki daya tahan tubuh yang baik terhadap cekaman lingkungan, mampu tumbuh dengan baik pada kondisi buruk, tingkat produktivitasnya tinggi dan kualitas daging yang baik. 3. Domba GarutDomba Garut memiliki bentuk umum tubuh yang relatif besar dan berbentuk persegi panjang, bulu panjang dan kasar. Domba Garut memiliki keunggulan pada ukuran tubuhnya yang besar, sehingga dapat dihasilkan daging domba dalam jumlah banyak dan lezat. 4. Ayam broiler jenis CornishAyam broiler jenis Cornihs merupakan ayam broiler asli negara Inggris. Ayam ini memiliki tubuh yang pendek, tetapi menghasilkan daging cukup banyak. 5. Ayam broiler Playmouth RockAyam broiler dari Amerika ini memiliki bulu putih keabu-abuan, tubuh besar, daging yang lezat, dan mampu menghasilkan telur dengan baik. 6. Sapi PO (Peranakan Ongole)Sapi PO terkenal sebagai sapi pedaging dan sapi pekerja, mempunyai kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perbedaan kondisi lingkungan, memiliki tenaga yang kuat dan aktivitas reproduksi induknya cepat kembali normal setelah beranak, jantannya memiliki kualitas semen yang baik. 7. Sapi BrahmanKelebihan sapi Brahman adalah tidak mempunyai masalah dalam melahirkan dan tahan terhadap beberapa penyakit, misalnya penyakit mata, infeksi parasit internal (cacing) dan parasit eksternal (caplak), serta penyakit kembung perut (bloat). Demikian beberapa contoh pemuliaan hewan hasil pewarisan sifat dan gambarnya. Semoga bermanfaat. |