Jelaskan apa yang dimaksud sistem pelumasan Kombinasi percik dan tekan

Amrie Muchta 8/31/2017

Advertisement

Cara Kerja Pelumasan - Salah satu sistem yang harus disediakan dalam sebuah mesin adalah sistem pelumasan. Berbeda dengan sistem pemesinan lain, pada sistem pelumasan tidaklah mempengaruhi proses kerja mesin secara langsung. Namun tetap sistem ini wajib keberadaannya pada mesin.

Apa alasannya ? tentu didalam mesin ada banyak sekali komponen yang bergesekan. Komponen yang umumnya terbuat dari bahan logam itu akan menghasilkan panas saat bergesekan. Panas tersebut tentu bisa menyebabkan engine overheat hingga komponen mesin mengalami keausan.


img by lubrita.com


Fungsi sistem pelumas pada mesin antara lain ;


  • Untuk mendinginkan komponen mesin secara langsung.
  • Untuk membilas kotoran yang tertempel pada komponen mesin.
  • Untuk melumasi komponen mesin yang bergesekan.
  • Untuk mencegah terjadinya keausan pada setiap komponen mesin.

Komponen utama dalam sistem pelumas adalah oli sebagai media pelumas. Oli mesin dibuat secara sintetis maupun natural dengan bahan additive yang dapat masuk kedalam celah mesin. Lapisan ini bernama oil film, oil film ini yang akan menempel pada komponen mesind dan sulit sekali untuk dipisahkan dari permukaan komponen mesin. Sehingga ketika ada dua logam yang bergesekan, ditengah logam tersebut terselip lapisan oil film yang mencegah gesekan secara langsung.

Secara umum ada tiga jenis sistem pelumas engine, yakni ;

1. Sistem Percik

Pada sistem percik, konstruksinya cukup sederhana. Karena oli mesin disalurkan ke seluruh komponen mesin melalui gerakan poros engkol. Tentu ada sebuah komponen seperti sendok yang akan memercikan oli keseluruh bagian mesin.

Hanya saja, sistem ini kurang efektif melumasi seluruh komponen yang memiliki lokasi agak jauh dari ruang engkol. Sehingga sistem percik hanya dipakai pada mesin tipe kecil seperti mesin sepeda motor, mesin pompa air atau pemotong rumput.

2. Sistem Pompa

Sistem kedua memanfaatkan penekanan oli melalui pompa. Sistem kedua terbukti lebih bisa menyalurkan oli keseluruh komponen mesin karena memiliki saluran yang terintegrasi dengan pompa ke bagian-bagian mesin.

Beberapa motor pruduksi terbaru sudah menggunakan sistem pompa ini karena dinilai lebih efektif dalam hal pelumasan.

3. Sistem kombinasi

Sistem kombinasi memiliki dua unit seperti yang dijelaskan diatas, dibagian ruang engkol terdapat sendok yang akan memercikan oli mesim dan hal itu masih ditambah dengan keberadaan pompa oli untuk menyalurkan pelumas ke bagian bagian terjauh dari ruang engkol.

  • Bak oli/carter, fungsinya untuk menampung oli mesin.
  • Pompa oli, fungsinya untuk menimbulkan aliran oli mesin.
  • Filter oli, fungsinya untuk menyaring oli dari kotoran
  • Oil feed, fungsinya sebagai media oli mengalir yang tersebar pada seluruh bagian mesin.
  • Oil jet, komponen yang terletak dibawah silinder mesin ini memiliki fungsi untuk menyemburkan oli ke bagian batang penggerak.
  • Oil pressure sensor, fungsinya untuk mendeteksi tekanan oli untuk mengetahui kondisi pelumasan mesin.
  • PCV valve, merupakan rangkaian saluran mesin untuk membuang gas pembakaran dari dalam mesin. Baca selanjutnya : 8 komponen sistem pelumasan mesin




Saat kondisi normal, oli terkumpul pada bak oli atau karter yang terletak pada bagian paling bawah mesin. Sementara itu, pompa oli memiliki input yang digerakan dari engkol mesin. Umumnya pompa ini menggunakan rotary pump.

Agar lebih jelas simak gambar sistem pelumas berikut.




  • Ketika mesin start, poros engkol akan memutar pompa oli akibatnya terjadi sedotan pada bagian inlet hose oil pump.
  • Oli masuk kedalam pompa melalui inlet valve dan pada sisi lainnya oli ditekan oleh pompa.
  • Oli bertekanan tersebut mengalir melalui jalur oli masuk kedalam filter oli.
  • Didalam filter, oli disaring dari berbagai kotoran dan kerak.
  • Setelah disaring, oli kemudian disalurkan melalui oil feed menuju bagian atas mesin dan ke oil jet,
  • Sampai diatas mesin, oli secara otomatis akan melumasi poros cam dan rocker arm selanjutnya oli kembali ke carter melalui saluran oli disamping blok silinder.
  • Sementara itu, oli akan keluar dalam bentuk semprotan dari oil jet dibagian bawah silinder untuk melumasi bagian piston dan connecting rod.
  • Dibagian poros engkol terdapat komponen weight balance, yang berbentuk seperti sekop. Sehingga ketika poros engkol berputar oli dari karter akan diobrak-abrik oleh weight balance agar tersebar ke seluruh bagian mesin.




Pada kendaraan modern, anda pasti akan menemui komponen ini. PCV valve atau singkatan dari Positive Crankcase Ventilation merupakan saluran ventilasi udara dari ruang engkol mesin untuk mengeluarkan udara terkontaminasi dan menstabilkan tekanan didalam mesin.

Dikarenakan pergerakan oli yang cukup cepat serta ditambah pengaruh dari tekanan kompresi yang sedikit keluar melalui celah ring akan menyebabkan tekanan udara diruang engkol mengalami peningkatan. Hal ini bisa menyebabkan kinerja mesin terganggu.

PCV valve bekerja dengan menyalurkan udara didalam ruang engkol ini ke udara intake mesin. Sehingga udara dari ruang engkol bisa ikut terbakar.



Mekanismenya, saat mesin hidup udara terserap oleh saluran PCV yang tersambung dengan saluran udara intake. Di sisi lain juga terdapat saluran dari ruang kepala silinder menuju saluran intake. Sehingga terjadilah sirkulasi dari saluran intake, masuk ke ruang kepala silinder kemudian disalurkan ke ruang engkol. Diruang engkol udara tersebut keluar melalui katup PCV melewati oil separator dan keluar dari saluran PCV kembali ke saluran intake.

Jika kita melepas salah satu selang PCV maka suara mesin akan terkesan ngobos karena tekanan udara didalam mesin tidak stabil.

Demikian artikel singkat mengenai cara kerja sistem pelumas mesin secara lengkap. Semoga bisa menambah wawasan kita serta bermanfaat bagi kita semua.

Ditulis oleh Otospeedcar_Teams

Macam Macam Sistem Pelumasan,- Mesin pada kendaraan bermotor merupakan sekumpulan komponen yang tersusun dari bagian-bagian logam (metal part) yang bergerak dalam menghasilkan usaha pada saat proses pembakaran. Beberapa part atau komponen ada yang berhubungan langsung secara tetap satu sama yang lain. Termasuk crankshaft, camshaft dan bagian mekanisme katup.

Ketika sebuah mesin kendaraan mulai berputar, gesekan yang terjadi antara part-part mesin ini akan menimbulkan hilangnya tenaga yang dihasilkan pada saat proses pembakaran dan part-part tersebut akan menjadi rusak atau aus. Oli pelumas pada mesin akan melumasi secara kontinyu ke part-part mesin tersebut untuk meminimalisir gesekan serta untuk mencegah keausan. Kerja Oli pelumas ini diatur oleh sistem pada mesin yaitu sistem pelumasan.

Perbedaan yang sangat mendasar antara oli mesin pada sistem pelumas dengan oli pelumas yang lainnya seperti oli rem, oli ATF dan oli gardan, yaitu bahwa oli mesin akan menjadi kotor dengan adanya carbon, asam dan zat kotoran lainnya dari porses pembakaran.

Sebagai contoh, senyawa sulfuric acid dan hydrochloric acid dibentuk dari hasil pembakaran bahan bakar yang harus dinetralisir. Bahan bakar yang tidak terbakar, kotoran dan carbon ini juga harus dilarutkan atau dibawa oleh oli mesin sehingga tidak mengumpul dalam mesin itu sendiri yang akhirnya dapat menganggu kinerja mesin.


Sifat utama yang dimiliki oleh oli mesin antara lain sebagai berikut:

  • Sebagai Pelumasan, Oli mesin akan melumasi permukaan metal pada part atau komponen yang bersinggungan dalam mesin dengan cara membentuk lapisan film oli. Lapisan oli (oil film) tersebut berfungsi mencegah kontak langsung antara permukaan metal dan membatasi keausan dan meminimalisir kehilangan tenaga akibat gesekan.
  • Bersifat pendingin, Proses Pembakaran campuran bahan bakar dan udara pada ruang bakar akan menimbulkan panas yang mengakibatkan komponen mesin akan menjadi panas pula. Hal ini akan mempercepat keausan part-part pada mesin tersebut, jika temperature ini tidak diturunkan. Untuk itu oli mesin harus disirkulasi pada sekeliling komponen-komponen mesin agar dapat menyerap panas dan mengeluarkannya dari mesin.
  • Sebagai Perapat, Oli mesin membentuk semacam lapisan film antara piston dan cylinder. Lapisan film ini yang berfungsi sebagai perapat (seal) yang dapat mencegah hilangnya tenaga mesin akibat kebocoran tekanan kompresi. Jika ada kebocoran maka gas campuran yang dikompresikan atau gas pembakaran akan menekan di sekeliling piston dan akhirnya akan masuk ke dalam bak engkol dan ini berarti mesin akan kehilangan tenaga.
  • Sebagai Pembersih, Kotoran berbentuk bram ataupun karbon sisa hasil pembakaran akan mengendap dalam komponen-komponen mesin. Hal Ini akan menambah pergesekan dan menyumbat saluran oli. Oli mesin akan membersihkan kotoran yang menempel tersebut untuk mencegah tertimbun di dalam mesin.
  • Sebagai Penyerap Tegangan, Oli mesin menyerap dan menekan tekanan lokal yang bereaksi pada komponen yang dilumasi, serta melindungi agar komponen tersebut tidak menjadi tajam saat terjadinya gesekan-gasekan pada bagian-bagian yang saling bersinggungan.

Adapun syarat-syarat yang harus dimiliki oleh oli mesin agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya, maka oli mesin harus memenuhi syarat sebagai berikut:

  • Oli Mesin Harus mempunyai kekentatan atau viskositas yang tepat, Apabila viskositas oli mesin terlalu rendah (oli terlalu encer), lapisan oil ini akan mudah rusak dan akan menyebabkan keausan pada komponen yang bergesekan. Sedangkan jika viskositas oli mesin terlalu tinggi (oli terlalu kental),maka akan menambah tahanan dalam gerakan komponen dan akan menyebabkan mesin terasa berat saat di start dan tenaga akan berkurang.
  • Kekentalan oli mesin harus relatif stabil tanpa terpengaruh adanya perubahan dalam temperatur.
  • Oli mesin harus sesuai dengan penggunaan metal atau logam penyusun komponen-komponen mesin. 
  • Oli mesin Tidak merusak komponen atau tidak korosif ( berisfat antikarat terhadap komponen).
  • Oli Mesin Tidak menimbulkan busa saat mesin dihidupkan/bekerja.

Perlu sahabat ketahui bahwasannya Sistem pelumas atau sistem pelumasan keberadaannya relatif sangat penting bagi kendaraan bermotor, karena fungsi dari sistem pelumasan yang sangat vital bagi mesin kendaraan.Salah satu fungsi utama dari sistem pelumas yaitu untuk melumasi part-part atau komponen pada mesin dengan maksud agar gesekan antar part pada mesin tersebut dapat seminimal mungkin sehingga usia keausan partpun relatif lebih lama.Sistem pelumasan pada kendaraan bermotor secara garis besar dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu sistem pelumasan campur, sistem pelumasan autolube, sistem pelumasan percik dan sistem pelumasan tekan serta sistem pelumas kombinasi (percik plus tekan) .

Sistem Pelumas Mobil

Sistem pelumasan yang diaplikasikan pada kendaraan mobil menggunakan sistem pelumas percik, sistem pelumas tekan dan sistem pelumas kombinasi. Akan tetapi seiring perkembangannya sistem pelumas tekanlah yang banyak digunakan.Oli pada sistem pelumas disalurkan ke bagian-bagian mesin yang bergerak dengan beberapa cara,yaitu pertama dengan sistem tekanan penuh (fully-presurezed method), kedua dengan cara percikan dan yang ketiga dengan kombinasi antara tekanan dan percikan.

1. Sistem Pelumas Tekan


Saat ini kebanyakan kendaraan bermotor menggunakan cara sistem tekanan penuh (jenis pelumas tekan). Dalam sistem pelumas tekanan ini, oli ditekan oleh gerakan mekanik dan oil pump dan kemudian disalurkan ke bagian-bagian mesin yang bergerak.Pompa oli atau oil pump pada sistem pelumasan ini berfungsi untuk memompa atau menekan oli, agar oli dapar bersirkulasi ke seluruh bagian mesin sehingga semua bagian mesin mendapatkan pelumasan.Sifat-sifat yang dimiliki sistem pelumasan tekan,antara lain sebagai berikut :

  • Pelumasannya merata dan teratur.
  • Sistem pelumasan ini dapat diaplikasikan pada tipe mesin 4 tak maupun 2 tak.
  • Penggantian oli pelumas dilakukan pada interval waktu atau jarak tempuh tertentu.


Pada sistem pelumasan percik ini, memanfaatkan gerakan putar dari poros engkol untuk memercikkan oli kebagian-bagian mesin yang memerlukan pelumasan dalam jangkauan yang sangat terbatas. Sehingga sekarang pengaplikasian jenis sistem pelumas ini sangat jarang bahkan sudah tidak ada. 

Pada sistem pelumasan percik, pada bagian poros engkol dibagian bawahnya didesign menyerupai sendok, sehingga ketika poros engkol berputar, oli yang berada dikarter akan terbawa dan dipercikkan oleh bagian poros engkol menuju bagian-bagian tertentu.

Sifat-sifat yang dimiliki oleh sistem pelumasan percik,  diantaranya:

  • Oli pelumas diganti secara periodik berdasarkan interval waktu tempuh dan jarak tempuh tertentu.
  • Pelumasan kurang optimal karena keterbatasan jangkauan komponen mesin yang dapat dilumasi oleh percikan minyak pelumas.

Sistem pelumas yang diaplikasikan pada sepeda motor relatif variatis,  sistem pelumas tekan,  sistem pelumas percik,  sistem pelumas campur dam siatem pelumas autolube.

Secara garis besar sistem pelumas tekan dan sistem pelumas percik pada sepeda motor hampir sama dengan sistem pelumas tekan dan sistem pelumas percik pada mobil.


Jenis sistem pelumasan campur ini, banyak digunakan pada tipe mesin 2 tak pada sepeda motor. Pada sistem pelumasan campur ini pelumas atau oli samping dicampur dengan bahan bakar di dalam tangki.

Sifat-sifat yang dimiliki pada jenis sistem pelumasan campur,diantara sebagai berikut:

  • Oli yang digunakan selalu baru dikarenakan oli yang tercampur dengan bahan bakar nantinya akan ikut terbakar di ruang bakar dan akan habis.
  • Timbul polusi yang keluar dari knalpot atau gas buang dalam bentuk asap putih.
  • Pemakaian oli menjadi lebih boros
  • Kandungan oli atau pelumas pada campuran bahan bakar dan oli yaitu 2 - 4 % (sesuai spesifikasi pabrikan kendaraan).
  • Sistem pelumasan ini digunakan pada tipe mesin 2 tak.

2. Sistem Pelumasan Autolube

Pada sistem pelumasan autolube ini juga digunakan pada mesin 2 tak, prinsipnya sama dengan sistem pelumasan campur, yaitu mencampur oli samping dengan bahan bakar, tetapi bedanya pencampuran ini tidak dilakukan langsung pada tangki bahan bakar melainkan oli samping dan bahan bakar nantinya akan dicampur pada ruang engkol.

Pada sistem pelumasan autolube ini, oli ditempatkan pada wadah tersendiri yang nantinya oli akan masuk ruang engkol karena dipompa oleh pompa oli.

Sifat-sifat pada sistem pelumasan autolube sama dengan sistem pelumasan campur yaitu :

  • Oli yang digunakan selalu baru dikarenakan oli yang tercampur dengan bahan bakar nantinya juga akan ikut terbakar dan habis.
  • Timbul polusi yang dari knalpot atau gas buang berbentuk asap putih
  • Pemakaian oli menjadi lebih boros
  • Kandungan oli atau pelumas pada campuran bahan bakar dan oli yaitu 2 - 4 % (sesuai spesifikasi pabrikan kendaraan)
  • Sistem pelumasan ini digunakan pada tipe mesin 2 tak
  • Membutuhkan tempat khusus untuk penempatan oli samping. 

Demikian ulasan kami tentang Sistem pelumas, Begini Ternyata Sistem Pelumasan pada Kendaraan Bermor Bekerja, semoga dapat menambah wawasan kita semua, jangan lupa kunjungi juga artikel menarik kami berikut ini.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA