Jelaskan apa perbedaan ekonomi maritim dengan ekonomi kelautan?

Ekonomi maritim ternyata sering disamakan dengan ekonomi kelautan Sebenarnya dari kedua jenis ekonomi ini sangat berbeda.

Berikut adalah perbedaan ekonomi maritim dan ekonomi kelautan.

Berdasarkan Pengertian

1. Ekonomi maritim

Merupakan segala aktivitas perekonomian yang terjadi dipesisir laut atau semua yang berhubungan dengan transportasi laut contohnya pariwisata pantai dan pelabuhan.

Peranan pembangunan ekonomi maritim merupakan sangat penting atau sangat besar dalam perekonomian Indonesia, yang sering dikaitkan dengan volume angkutan barang yang dilakukan melalui laut.

Angkutan barang melalui laut mencapai sekitar 75 persen dari totak angkutan barang di Indonesia.

2. Ekonomi kelautan

Merupakan semua aktivitas perekonomian yang berhubungan pada laut dan hasil hasil laut, contoh nelayan yang bekerja menangkap ikan di laut.

Dari pengertian ini setidaknya terdapat 11 sektor ekonomi kelautan, yaitu:

  • Perikanan tangkap
  • Perikanan budidaya
  • Industri pengolahan hasil perikanan
  • Industri bioteknologi
  • Pertambangan dan energi
  • Pariwisata bahari
  • Perhubungan laut
  • Industri dan jasa maritim
  • Sumberdaya wilayah pulau kecil
  • Coastal forestry (hutan mangrove)
  • Non-conventional resources.

Berdasarkan Tujuannya

Kegiatan ekonomi kelautan ini bisa menghasilkan barang maupun jasa. Dilihat dari tujuannya, ekonomi kelautan bertujuan untuk membangun wilayah atau daerah di sekitar kelautan agar lebih maju dan menjadi daya tarik bagi negara itu sendiri.

Sementara tujuan ekonomi maritim terkait dengan peningkatan daya saing, pangsa muatan armada kapal, dan pengembangan industri galangan kapal yang strategis serta memiliki rantai hulu-hilir yang panjang.

Berdasarkan Contohnya

Ekonomi Kelautan

  • Petambak Garam.
  • Petambak Udang.
  • Nelayan.
  • Pasar kapal apung.
  • Pemburu Hewan Teripang.
  • Usaha Pengawetan Ikan.
  • Usaha pelelangan ikan.

Ekonomi Maritim

  • Industri pembuatan kapal.
  • Industri reparasi kapal.
  • Industri logistik pengiriman barang melalui laut.
  • Jasa kapal untuk penyeebrangan antar negara atau pulau.
  • Jasa pergudangan laut.
  • Aktivitas perekonomian pelabuhan.
  • Terminal Peti Kemas.
  • Jasa pernavigasian kapal laut.
  • Wisata Bahari

Jelaskan apa perbedaan ekonomi maritim dengan ekonomi kelautan?

Jelaskan apa perbedaan ekonomi maritim dengan ekonomi kelautan?
Lihat Foto

Kompas.com/Margaretha H Maru

Ekonomi maritim adalah kegiatan ekonomi yang mencakup transportasi laut, industri galangan kapal dan perawatannya, pembangunan dan pengoperasian pelabuhan beserta industri dan jasa terkait.

JAKARTA, KOMPAS.com – Ekonomi maritim adalah salah satu istilah yang mungkin sering didengar. Umumnya, kegiatan ekonomi maritim adalah hal yang berhubungan dengan kelautan. Lalu apa yang dimaksud dengan ekonomi maritim?

Merujuk pada Undang-undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan, ekonomi maritim adalah seluruh aktivitas ekonomi yang secara langsung atau tidak langsung terjadi di kawasan perairan dan kegiatan di luar kawasan perairan, yang memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan yang berasal dari perairan.

Sementara dalam UU No. 27 Tahun 2007, ekonomi maritim adalah kegiatan ekonomi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Selain itu, kegiatan ekonomi maritim adalah kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa untuk dimanfaatkan di perairan.

Baca juga: Soal Pelanggaran Oknum Pegawai, Ditjen Bea Cukai Serahkan Bukti ke Kejati Banten

Pengertian ekonomi maritim

Secara sederhana, ekonomi maritim adalah seluruh kegiatan ekonomi di pesisir laut, dan wilayah sekitar laut. Beberapa kegiatan ekonomi maritim adalah mencakup transportasi laut, industri galangan kapal dan perawatannya, pembangunan dan pengoperasian pelabuhan beserta industri dan jasa terkait.

Ekonomi maritim berbeda dengan ekonomi kelautan yang dilakukan di wilayah pesisir dan lautan serta di darat yang menggunakan sumber daya alam dan jasa-jasa lingkungan kelautan untuk menghasilkan barang dan jasa.

Umumnya, kegiatan ekonomi maritim adalah dilakukan oleh negara yang memiliki lautan luas atau negara kepulauan. Salah satu negara yang menerapkan kebijakan ekonomi maritim adalah Indonesia.

Sebagai negara kepulauan dan memiliki lautan sangat luas, Indonesia berpotensi besar untuk mengembangkan ekonomi maritim.

Baca juga: Sepekan, Aliran Modal Asing Rp 5,34 Triliun Keluar dari Indonesia

Tujuan dari pengembangan ekonomi maritim adalah sebagai salah satu wujud dari upaya pemerataan pembangunan nasional, demi terwujudnya cita-cita nasional.

Contoh kegiatan ekonomi maritim

Dikutip dari Gramedia.com, beberapa contoh kegiatan ekonomi maritim adalah sebagai berikut:

  • Menyediakan jasa penyeberangan kapal antar pulau dan antar negara
  • Industri pembuatan kapal laut
  • Industri reparasi kapal
  • Industri logistik pengiriman barang melalui jalur laut
  • Aktivitas perekonomian pelabuhan
  • Tol laut
  • Jasa navigasi kapal
  • Terminal peti kemas
  • Jasa pergudangan laut
  • Industri pembuatan senjata dan kapal perang.

Baca juga: Pengguna Wise Kini Bisa Transfer Uang ke China lewat Weixin

Jelaskan apa perbedaan ekonomi maritim dengan ekonomi kelautan?

Jelaskan apa perbedaan ekonomi maritim dengan ekonomi kelautan?
Lihat Foto

TWITTER @US5thFleet

Ekonomi maritim adalah kegiatan ekonomi yang mencakup transportasi laut, industri galangan kapal dan perawatannya, pembangunan dan pengoperasian pelabuhan beserta industri dan jasa terkait.

Sektor ekonomi maritim

Di Indonesia, beberapa sektor yang ada dalam lingkup ekonomi maritim adalah sektor pelayaran, sektor perikanan, dan sektor pariwisata bahari.

tiga contoh dataran tinggi berseta wilayahya yang ada di indonesia

Keunggulan daerah disebabkan oleh...A. Perbedaan potensi antardaerah B. Perbedaan iklim antardaerah O C. Perbedaan cuaca antardaerah D. Perbedaan buda … ya antardaerah​

Kemukakan contoh kreativitas yang bisa dilakukan oleh orang-orang di sekitar usaha perkayuan...​

Menurut kamu, apa yang akan terjadi jika Jepang kalah dalam Perang Pasifik?

Walaupun pusat pemerintahannya di daerah pedalaman, tetapi kerajaan Majapahit mampu mengembangkan diri menjadi kerajaan maritim karena

Upaya apa yang bisa dilakukan masyarakat untuk memanfaatkan potensi masyarakat

tulislah kerajaan kerajaan,dari Hindu,Buddha dan Islamsesuai urutan ya bang/kak,cuman nama kerajaannya aja​

apa saja nilai-nilai yang patut dicontoh dari suluk wujil ​

Mengapa migrasi yang terjadi pada columbian exchange masuk fenomena budaya?

Masyarakat miskin ibukota sering terpinggirkan dari kemudahan akses pendidikan dan pelayanan Kesehatan yang layak karena adanya perbedaan kelas. Berda … sarkan kasus tersebut, bentuk dari ketidakadilan tersebut adalah

Jelaskan apa perbedaan ekonomi maritim dengan ekonomi kelautan?
Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A

Warta Ekonomi, Jakarta -

Istilah ekonomi kelautan dan ekonomi maritim sekilas hampir sama, tapi sebenarnya keduanya berbeda. Ekonomi kelautan adalah kegiatan ekonomi di wilayah pesisir dan lautan serta di darat. Ekonomi kelautan menggunakan sumber daya alam (SDA) dan jasa lingkungan kelautan untuk menghasilkan barang dan jasa.

Sedangkan ekonomi maritim merupakan kegiatan ekonomi yang mencakup transportasi laut, industri galangan kapal, dan perawatan pembangunan serta pengoperasian pelabuhan beserta industri dan jasa terkait.

Baca Juga: Save Our Sea: Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Lewat Tol Laut

Dilihat dari tujuannya, ekonomi kelautan bertujuan untuk membangun wilayah atau daerah di sekitar kelautan agar lebih maju dan menjadi daya tarik bagi negara itu sendiri. Sementara tujuan ekonomi maritim terkait dengan peningkatan daya saing, pangsa muatan armada kapal, dan pengembangan industri galangan kapal yang strategis serta memiliki rantai hulu-hilir yang panjang.

Apa yang dimaksud dengan pesisir? Ada beberapa definisi mengenai wilayah pesisir. Menurut Dahuri (2001), sampai sekarang belum ada definisi wilayah pesisir yang baku. Namun demikian, sesuai kesepakatan umum, wilayah pesisir adalah suatu wilayah peralihan antara daratan dan lautan. Ditinjau dari garis pantai (coastal) maka wilayah pesisir memiliki dua macam batas (boundaries), yaitu batas yang sejajar garis pantai (longshore) dan batas yang tegak lurus terhadap garis pantai (cross-shore).

Sedangkan menurut Poernomosidhi (2007): wilayah pesisir merupakan interface antara kawasan laut dan darat yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi satu sama lainnya, baik secara biogeofisik maupun sosial ekonomi. Wilayah pesisir memiliki karakteristik khusus akibat interaksi antara proses yang terjadi di darat dan di laut.

Ke arah darat, wilayah pesisir meliputi bagian daratan, kering, maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut, dan perembesan air asin; sedangkan ke arah laut, wilayah pesisir mencakup bagian laut yang masih dipengaruhi proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat berupa penggundulan hutan dan pencemaran.

Selanjutnya, menurut Dietriech G Begen (Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan kelautan Institute Pertanian Bogor 2002): wilayah pesisir didefinisikan sebagai bagian wilayah di mana daratan berbatasan langsung dengan laut meliputi daerah-daerah yang tergenang air maupun yang tidak tergenang air yang masih dipengaruhi oleh proses-proses laut seperti pasang surut, angin laut, intruisi garam. Sedangkan batas di laut adalah daerah-daerah yang dipengaruhi oleh proses-proses alami di daratan seperti sedimentasi dan mengalirnya air tawar ke laut, serta daerah-daerah laut yang dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan manusia di daratan.

Selanjutnya apa yang dimaksud dengan kelautan? Laut dibagi dalam zona wilayah kelautan menjadi dua bagian utama, yaitu bagian air yang dikenal sebagai pelagik (pelagic) dan bagian dasar laut yang dikenal sebagai bentik (benthic). Bagian pelagik dibagi secara horizontal maupun vertikal. Secara horizontal, pelagik dapat dibagi lagi menjadi bagian neritik (perairan pantai) dan bagian oseanik (perairan laut terbuka). Batas antara kedua bagian tersebut di laut tidak begitu jelas, tetapi biasanya ditentukan batas neritik hanya sampai pada kedalaman± 200 meter, meskipun ada faktor-faktor lain yang ikut menentukan, misalnya faktor salinitas, kandungan lumpur, dan lain-lain.

Secara vertikal bagian pelagik dapat dibagi menjadi beberapa zona sebagai berikut: zona epipelagik (0-200 meter); zona mesopelagik (200-1.000 meter); zona bathipelagik (1.000-2.000 meter); zona abisopelagik (lebih 2.000 meter).

Secara umum, zonasi bentik meliputi (1) Supra Lithoral, merupakan dasar perairan yang selalu dalam keadaan basah karena adanya hempasan ombak yang datang/pergi; (2) Sub Lithoral, merupakan daerah pasang surut sampai kedalaman ±20 meter; (3) Eu-Lithoral, bagian dasar perairan yang dihitung mulai dari garis surut sampai kedalaman ±200 meter; (4) Archibenthal, daerah lanjutan lithoral yang melengkung ke bawah sehingga dasar laut menjadi lebih dalam lagi.

(5) Batial, lanjutan dari archibental sampai kedalaman±2.000 meter; (6) abisal, lanjutan batial dengan kedalaman dari 2.000s/d 4.000 meter; (7) hadal, lanjutan abisal dengan kedalaman lebih dari 4.000 meter.