Jelaskan apa nama kabinet yang diresmikan pada tanggal 28 juli 1966 dan apa tugas pokoknya

Untuk menciptakan stabilitas politik, MPRS mengadakan sidang umum yang antara lain menghasilkan keputusan mengenai Ketetapan MPRS Nomor XIII Tahun 1966 tentang Pembentukan Kabinet Amanat Penderitaan Rakyat (Ampera). Kabinet ini dibentuk untuk melaksanakan Tritura di bidang politik, ekonomi, dan sosial. Tugas utama kabinet Ampera adalah menciptakan stabilitas ekonomi dan politik atau dikenal dengan Dwidarma Kabinet Ampera. Kabinet tersebut diresmikan pada tanggal 28 Juli 1966, dengan masa kerja dua tahun. Kabinet ini memiliki program kerja yang dikenal sebagai Catur Karya. Program Catur Karya Kabinet Ampera adalah sebagai berikut :

  1. memperbaiki kehidupan rakyat terutama di bidang sandang dan pangan,
  2. melaksanakan sidang umum selambat lambatnya tanggal 5 Juli 1968,
  3. melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif untuk kepentingan nasional,
  4. melanjutkan perjuangan anti-imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya.

Dengan demikian jawaban yang tepat adalah D.

Setelah Indonesia mengalami ketidakstabilan politik dan ekonomi pada masa pemerintahan Soekarno, naiklah Soeharto sebagai presiden dan dimulailah Orde Baru. Dalam penyusunan kebijakan politik era Orde Baru, ada beberapa tahap yang diawali dengan pembentukan Kabinet Ampera.

Baca Juga: Latar Belakang dan Visi Pemerintahan Masa Orde Baru – Materi Sejarah Kelas 12

Awal Terbentuknya Kabinet Ampera

Jelaskan apa nama kabinet yang diresmikan pada tanggal 28 juli 1966 dan apa tugas pokoknya
Soeharto menjabat sebagai presidium Kabinet Ampera (Dok. Wikimedia Commons)

Kabinet Ampera atau yang disebut juga dengan Kabinet Pembangunan merupakan tim yang tersusun dari ahli-ahli menurut bidangnya masing-masing dan dipimpin oleh Soeharto sebagai presidium kabinet tersebut.

Dasar hukum pembentukan Kabinet Ampera adalah TAP MPRS No XIII/MPRS/1966 yang mengatur pembentukan kabinet tersebut oleh Soeharto.

Pembentukan kabinet Ampera bertujuan untuk memenuhi Dwi Darma Kabinet Ampera, yaitu stabilisasi politik dan ekonomi di Indonesia. Sebelum masa Orde Baru, politik di Indonesia itu nggak stabil banget, lho, sampai bolak-balik berganti kabinet mulai dari Kabinet Natsir hingga Kabinet Djuanda. Di samping itu pemberontakan juga terjadi di mana-mana.

Baca Juga: Kabinet-kabinet Indonesia dari Masa ke Masa

Selain itu, pada masa Orde Lama juga terjadi inflasi ekonomi yang parah banget bahkan hingga menyentuh angka 600%. Indonesia tentu nggak boleh ada di posisi ini terus, rakyat bisa sengsara. Oleh karena itu, program kerja yang diusung oleh kabinet ini diharapkan bisa mengatasi permasalahan yang ada saat itu.

Program Kerja Kabinet Ampera

Program kerja Kabinet Ampera dikenal dengan nama Catur Karya. Karena “catur” berarti ada empat, ya! Yang pertama adalah untuk memperbaiki kehidupan rakyat dengan memenuhi kebutuhan sandang dan pangan. Sandang dan pangan emang kebutuhan pokok yang harus banget dipenuhi, jadi sebelum mulai dengan program lainnya, ini harus terpenuhi.

Program berikutnya adalah mengadakan pemilu yang membuka peluang bagi lebih banyak orang yang ingin menjabat dalam pemerintahan. Perihal pemilu ini diatur dalam Ketetapan MPRS nomor XI/MPRS/1966 berlandaskan asas pemilu yang bersifat umum, langsung, bebas, dan rahasia.

Jelaskan apa nama kabinet yang diresmikan pada tanggal 28 juli 1966 dan apa tugas pokoknya
Soeharto menjelaskan tentang Kabinet Ampera kepada wartawan. (Dok. Wikimedia Commons)

Ada juga program pelaksanaan politik bebas aktif yang bertujuan untuk mensejahterakan bangsa, ikut serta dalam kepentingan dunia secara aktif, dan memperoleh kebebasan dalam menentukan arah politik luar negerinya. Hal ini sesuai dengan Ketetapan MPRS nomor XII/MPRS/1966.

Yang terakhir, Indonesia menjunjung anti-imperialisme dan anti-kolonialisme. Pokoknya nggak banget sama yang namanya penjajahan, karena Indonesia juga menganut politik luar negeri bebas-aktif. Indonesia ingin melanjutkan perjuangan melawan imperialisme dan kolonialisme dalam bentuk apapun dan manifestasinya.

Jelaskan apa nama kabinet yang diresmikan pada tanggal 28 juli 1966 dan apa tugas pokoknya
Setelah Soekarno mengundurkan diri sebagai presiden Indonesia dan digantikan oleh Soeharto, dimulailah Kabinet Ampera. (Dok. WIkimedia Commons)

Setelah Soekarno mengundurkan diri pada 22 Februari 1967 dan menunjuk Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia pada 3 Maret 1967, masuklah Indonesia ke era Orde Baru dan dimulailah masa kerja Kabinet Ampera.

Penutup dan Contoh Soal

Nah, demikian sekilas tentang Kabinet Ampera! Elo juga bisa lho, nonton video pembahasan tentang Kabinet Ampera di Zenius dengan klik banner di bawah ini!

Jelaskan apa nama kabinet yang diresmikan pada tanggal 28 juli 1966 dan apa tugas pokoknya

Sebelum gue akhiri, gue udah siapin satu pertanyaan buat review, nih!

Istilah “Dwi Darma” pada Orde Baru bertujuan untuk ….

a.  Promosi kebudayaan Indonesiab. Memajukan ilmu pengetahuan dan teknologic. Menciptakan stabilitas politik dan ekonomid. Menargetkan pertumbuhan pendapatan negara

e. Mewujudkan program riset dan pengabdian di universitas negeri

Jelaskan apa nama kabinet yang diresmikan pada tanggal 28 juli 1966 dan apa tugas pokoknya

Jelaskan apa nama kabinet yang diresmikan pada tanggal 28 juli 1966 dan apa tugas pokoknya
Lihat Foto

Yayasan Idayu; Perpustakaan Nasional

Sidang Kabinet Ampera

KOMPAS.com - Kabinet Ampera adalah kabinet yang dibentuk oleh Presiden Soekarno namun dijalankan oleh Soeharto. 

Kabinet Ampera terdiri dari dua periode, yaitu Kabinet Ampera I dan II. 

Kabinet Ampera I bertugas sejak 28 Juli 1966 sampai 11 Oktober 1967 dan Kabinet Ampera menjalani masa bakti sejak 17 Oktober 1967 sampai 10 Juni 1968. 

Kabinet ini dibentuk setelah adanya sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara pada 1966 yang menugaskan Soeharto untuk membentuk kabinet baru tanpa mencopot Soekarno dari kursi jabatannya. 

Baca juga: Konfrontasi Indonesia-Malaysia: Penyebab, Perkembangan, dan Akhirnya

Kabinet Ampera I

Susunan

  1. Ketua Presidium: Letnan Jenderal Soeharto
  2. Menteri Pertahanan dan Keamanan: Letnan Jenderal Soeharto
  3. Menteri Urusan Politik: Adam Malik
  4. Menteri Kesejahteraan Rakyat: Idham Chalid
  5. Menteri Ekonomi dan Keuangan: Sri Sultan HB IX
  6. Menteri Industri dan Pembangunan: Sanusi Hardjadinata
  7. Menteri/Kepala Staff Angkatan Darat: Letnan Jenderal Soeharto
  8. Menteri/Kepala Staff Angkatan Laut: Laksdya Muljadi
  9. Menteri/Kepala Staff Angkatan Udara: Marsekal Rusmin Nurjadin
  10. Menteri/Kepala Angkatan Kepolisian: Sutjipto Judodihardjo
  11. Menteri Veteran dan Demobilisasi: Mayjen Sarbini
  12. Menteri Luar Negeri: Adam Malik
  13. Menteri Dalam Negeri: Mayjen Basuki Rahmat
  14. Menteri Kehakiman/Hukum: Prof. Oemar Seno Adji
  15. Menteri Penerangan: B.M. Diah
  16. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Sarino Mangunpranoto
  17. Menteri Agama: K.H. Sjaifuddin Zuchri
  18. Menteri Sosial: A.M. Tambunan
  19. Menteri Kesehatan: Prof. G.A. Siwabessy
  20. Menteri Tenaga Kerja: Komisaris Jenderal Polisi Awaluddin Djamin
  21. Menteri Perdagangan: Mayor Jenderal Ashari Danudirdjo
  22. Menteri Keuangan: Dr. Frans Seda
  23. Menteri Transportasi: Komodor Sutopo
  24. Menteri Kelautan: Laksdya Jatidjan
  25. Menteri Pertanian: Brigadir Jenderal Sutjipto
  26. Menteri Perkebunan: P.C. Harjasudirdja
  27. Menteri Industri Ringan dan Energi: Mayor Jenderal M. Jusuf
  28. Menteri Pertambangan: Bratanata
  29. Menteri Pekerjaan Umum: Sutami

Program Kerja 

  1. Memperbaiki peri-kehidupan rakyat terutama di bidang sandang dan pangan.
  2. Melaksanakan pemilihan umum dalam batas waktu selambat-lambatnya pada tanggal 5 Juli 1968.
  3. Melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif untuk kepentingan nasional.
  4. Melanjutkan perjuangan anti imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya.

Kabinet Ampera II menjadi kabinet lanjutan dari Kabinet Ampera I yang juga disebut sebagai kabinet yang disempurnakan.

Kabinet Ampera II ini sudah bertugas di bawah kepemerintahan Presiden Soeharto pada periode 17 Oktober 1967 sampai 10 Juni 1968. 

Baca juga: Kabinet Djuanda: Penetapan, Susunan, Program Kerja, dan Pergantian

Susunan 

  1. Menteri Negara Ekonomi, Keuangan dan Industri: Sri Sultan HB IX
  2. Menteri Negara Kesejahteraan: Idham Chalid
  3. Menteri Pertahanan dan Keamanan: Letjen Soeharto
  4. Menteri Urusan Luar Negeri: Adam Malik
  5. Menteri Urusan Dalam Negeri: Mayjen Basuki Rahmat
  6. Menteri Kehakiman/Hukum: Prof. Oemar Seno Adjo, S.H. 
  7. Menteri Penerangan: B.M. Diah
  8. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Sanusi Hardjadinata
  9. Menteri Urusan Agama: K.H. Muhammad Dahlan
  10. Menteri Kesehatan: Prof. G.A. Siwabessy
  11. Menteri Tenaga Kerja: Brigjen Awaluddin Djamin
  12. Menteri Urusan Sosial: A.M. Tambunan
  13. Menteri Keuangan: Dr. Frans Seda
  14. Menteri Perdagangan: Mayjen M. Jusud
  15. Menteri Pertanian: Mayjen Sutjipto
  16. Menteri Perkebunan: Prof. Dr. Thojib Hadiwidjaja
  17. Menteri Transportasi: Marsekal Madya Sutopo
  18. Menteri Kelautan: Laksdya Jatidjan
  19. Menteri Pekerjaan Umum: Sutami
  20. Menteri Perindustrian dan Energi: Mayjen Ashari Danudirdjo
  21. Menteri Industri Tekstil dan Kerajinan Tangan: Sanusi
  22. Menteri Pertambangan: Prof. Soemantri Brodjonegoro
  23. Menteri Transmigrasi, Veteran dan Demobilisasi: Letjen Sarbini

Program Kerja 

  1. Memperbaiki peri-kehidupan rakyat terutama di bidang sandang dan pangan.
  2. Melaksanakan pemilihan umum dalam batas waktu selambat-lambatnya pada tanggal 5 Juli 1968.
  3. Melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif untuk kepentingan nasional.
  4. Melanjutkan perjuangan anti imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya.

Baca juga: Kabinet Ali Sastroamijoyo II (Ali-Roem-Idham)