Nilai-nilai Positif dari Perkembangan Kebudayaan/peradaban Islam pada masa Abbassiyah
Kemajuan peradaban dan kebudayaan Bani Abbasiyah dapat menandingi dan mengalahkan kemajuan peradaban-peradaban sebelumnya seperti dari Bangsa Yunani, Byzantium, India, dan sebagainya. Sebab peradaban Bani Abbasiyah, tidak hanya mendapat pencerahan ilmu-ilmu Yunani, Persia, dan India melainkan karena mendapat ”cahaya Al-Qur’an dan Hadits-hadits Rasululllah SAW.”
Adapun hikmah yang dapat diambil umat Islam atas peran ulama dan para ilmuwan antara lain : 1. Ke-Istiqomahan mereka dalam menegakkan Islam 2. Para ulama bener-benar menegakkan dasar dan prinsip : ilmu amaliah dan amal ilmiah 3. Keikhlasan mereka baik jiwa, raga, harta, dan waktu hanya satu untuk kemajuan Islam dan mencari ridho Allah swt Nilai-nilai Negatif dari Perkembangan Kebudayaan/peradaban Islam pada masa Abbassiyah Adapun sebab-sebab dampak negatif atau kemunduran Bani Abbasiyah antara lain:
2. Perbedaan pendapat antara tradisi muslim Arab dan muslim Non-Arab; 3. Sikap keirian kaum Dzimmy terhadap kemajuan Islam secara signifikan; 4. Keturunan khalifah yang merasa berhak untuk melanjutkan kekhalifahan, sedangkan rezim baru tidak peduli dengan sistem keturunan; 5. Munculnya beragam aliran keagamaan seperti: Syiah, Qaramithah, Ismailiyah, dan sebagainya yang melahirkan ideologi baru; 6. Kehidupan keduniaan akibat kemajuan di segala bidang, melahirkansikap konsumtif di lingkungan keluarga khalifah; 7. Kepemimpinan pada generasi kedua tidak cakap sebagaimana pemimpin generasi sebelumnya; 8. Adanya perang yang berlangsung sampai 2 abad, sehingga cukup melelahkan militer Islam. Identifikasi kebudayaan/Peradaban pada masa Dinasti Abbasiyah
Dampak Perkembangan Ilmu Agama Bagi Perkembangan Umat Dampak positif tersebut antara lain sebagai berikut : 1. Muncul ulama-ulama hadits dan karya besarnya sehingga umat Islam tidak akan ragu lagi dan ditipu oleh hadits-hadits palsu karana hadits-hadits tersebut sudah teruji kesahihannya. 2. Adanya pembukuan dan penyeleksian hadits akan memudahkan umat Islam mengikuti teladan hidup dari Rasul 3. Berkembangnya ilmu tafsir akan mempermudah umat Islam mengetahui isi, dan makna kandungan Al Qur’an sebagai pedonam dalam kehidupan sehari-hari 4. Berkembangnya ilmu fiqih serta munculnmya ulama-ulama fiqih dan karya besarnya, maka umat Islam bebas memilih mazhab yang akan menjadi panutan dalam menentukan hukum dan tidak akan buta mazhab yag kadang menimbulkan perpecahan Perkembangan ilmu tasawuf sangat berperan dalam kehidupan umat agar manusia tidak terbuai dengan urusan keduniaan saja, berpola hidup sederhana dan menjauhi hal-hal yang bertentangan dengan agamaPage 2
Fransiskus dari Assisi di hadapan Sultan Al-Kamil dari Dinasti Ayyubiyah. KOMPAS.com - Daulah Ayyubiyah adalah dinasti Muslim Sunni keturunan etnis Kurdi yang pernah berkuasa selama sekitar satu abad, antara 1174-1250. Pada masa jayanya, dinasti yang berpusat di Mesir ini pernah menguasai hampir seluruh wilayah Timur Tengah. Dinasti Ayyubiyah, yang berdiri menggantikan Dinasti Fatimiyah, juga mencapai kemajuan di berbagai bidang, salah satunya di bidang ilmu pengetahuan. Salah satu buktinya, lahirnya ilmuwan-ilmuwan Muslim terkemuka yang mahir dalam bidangnya. Peran ilmuwan Muslim dalam membawa kegemilangan Dinasti Ayyubiyah pun sangat besar. Berikut ini ilmuwan-ilmuwan Muslim masa Daulah Ayyubiyah dan karyanya. Baca juga: Dinasti Ayyubiyah: Sejarah, Masa Kejayaan, Raja-raja, dan Keruntuhan As-Suhrawardi al-MaqtulAs-Suhrawardi al-Maqtul adalah tokoh ahli filsafat pada masa Dinasti Ayyubiyah yang lahir di Persia barat laut pada 1154. Ia penah belajar filsafat dan teologi kepada Majd Al-Din Al-Jili di Maraghah dan Fakhr Al-Din Al-Mardini di Isfahan. As-Suhrawardi al-Maqtul menjadi filsuf terkenal pada masa Dinasti Ayyubiyah melalui karya-karyanya, seperti Al-Talwihat, Hikmah, Al-Isyraq, Al-Muqawamat, dan Al-Masyari wa Al-Mutarahat. Selama hidup, ia pernah menjadi guru dari anak Sultan Salahuddin Al-Ayyubi, tetapi berakhir dibunuh karena dianggap menyesatkan. Baca juga: Biografi Salahuddin Al Ayyubi, Pendiri Dinasti Ayyubiyah |