Perkembangan janin 6 minggu adalah jantungnya berdenyut 150 kali per menit, tangannya masih menyerupai dayung, dan telinganya masih berupa cekungan di sisi-sisi kepalanya. Sedangkan untuk sang ibu, Bunda mungkin merasa lesu. Namun jangan khawatir, ini adalah tanda bahwa bayi Bunda sedang berkembang pesat seperti seharusnya. Show
Perkembangan Janin 6 Minggu: Sudah Sebesar Apa Bayi Bunda?Dalam masa perkembangan janin 6 minggu, Bunda akan mengetahui bahwa:
Artikel terkait: 7 Ciri-ciri Kehamilan yang Jarang Diketahui, Kram Hingga Perubahan Payudara Gejala Kehamilan 6 MingguSumber: Freepik
Perawatan Kehamilan 6 Minggu
Berikut ini daftar kegiatan yang harus Bunda lakukan:
Cara Menjaga KehamilanSumber: Freepik 1. Jadwalkan Konsultasi dengan DokterPerawatan prenatal sangat penting bagi ibu dan bayi untuk memastikan setiap masalah dapat ditangani dengan cepat. Jika Bunda belum melakukannya, sekaranglah waktu yang tepat untuk menjadwalkan kunjungan pranatal. Dokter akan meninjau riwayat kesehatan Bunda, termasuk kondisi medis dan operasi yang pernah dialami, serta obat-obatan yang sedang dikonsumsi saat ini. Berat badan, detak jantung, dan tekanan darah Bunda akan diperiksa. Bunda juga akan diberikan informasi tentang apa yang diharapkan selama kehamilan dan instruksi untuk kehamilan dan bayi yang aman dan sehat. 2. Minum Vitamin KehamilanIdealnya, multivitamin sebaiknya dikonsumsi sejak awal merencanakan kehamilan, paling tidak beberapa bulan sebelumnya. Jika Bunda belum mulai mengonsumsi vitamin prenatal, Bunda harus mulai mengonsumsinya di minggu ini. Pada kunjungan pertama Bunda, dokter akan meresepkan suplemen yang mengandung vitamin dan mineral tambahan yang diperlukan untuk ibu dan bayi selama kehamilan. 3. Tinggalkan Rokok dan AlkoholMerokok meningkatkan risiko keguguran dan komplikasi kehamilan lainnya. Selain itu, rokok juga meningkatkan risiko bayi mengembangkan berbagai masalah kesehatan dan berat badan lahir rendah. Minum alkohol dapat menyebabkan gangguan spektrum alkohol janin (FASD). Meskipun gejalanya bervariasi, dalam bentuknya yang paling ekstrem FASD dapat menyebabkan fitur wajah yang tidak normal, ketidakmampuan belajar, dan masalah kesehatan lainnya. Tidak ada jumlah alkohol yang aman untuk diminum saat hamil. Oleh karena itu, sebaiknya benar-benar hindari alkohol ketika hamil. 4. Perhatikan Pola MakanPenting untuk makan makanan bergizi selama kehamilan. Konsumsilah makanan padat gizi yang dapat memenuhi kebutuhan kalori dan nutrisi harian Bunda. Menjaga asupan cairan juga tidak kalah penting. Minumlah air putih minimal 8 sampai 12 gelas sehari. Dehidrasi dapat menyebabkan komplikasi kehamilan yang serius. Jika Bunda sulit untuk makan dan minum karena mengalami mual-mual, coba tambahkan perasan lemon ke dalam air putih. Dalam sebuah penelitian, aromaterapi pada lemon diketahui dapat membantu mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil. Artikel terkait: 5 Mitos dan Fakta Ngidam saat Hamil, Bunda Sudah Tahu? Hal yang Harus Bunda PerhatikanSumber: Freepik 1. KelelahanDimulai sejak pembuahan dan implantasi, hormon kehamilan akan memengaruhi tubuh, suasana hati, metabolisme, otak, penampilan fisik, hingga pola tidur Bunda. Selain perubahan hormonal, perubahan fisik dan emosional juga akan menurunkan tingkat energi dan membuat Bunda merasa lelah. Bunda dapat mencoba tidur siang di tengah hari jika tidak bisa tidur nyenyak di malam hari. Tidur siang dapat menggantikan tidur yang hilang di malam hari karena sering ke kamar mandi, atau rasa tidak nyaman yang dirasakan selama hamil. Hindari tidur siang di sore dan malam hari. Kehamilan juga dapat menurunkan tekanan darah dan gula darah, yang dapat membuat Bunda merasa lelah. Jaga gula darah dan tingkat energi tetap seimbang dengan sering makan dalam porsi kecil, seperti enam kali makan kecil sehari. Konsumsi makanan yang tinggi nutrisi dan protein untuk membantu mengurangi rasa lelah. Bunda juga bisa melakukan olahraga ringan seperti jogging atau yoga. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, berolahraga saat hamil dapat mengurangi nyeri punggung, meredakan sembelit, menurunkan risiko diabetes gestasional, preeklampsia, dan persalinan sesar, juga memperkuat jantung dan pembuluh darah. 2. Morning SicknessSekitar 70% ibu hamil mengalami morning sickness atau mual-mual di pagi hari. Meski ada pula yang merasa mual sepanjang hari, tidak hanya di pagi hari. Biasanya morning sickness dimulai sekitar 6 minggu kehamilan dan berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Gejala ini biasanya membaik atau menjadi lebih ringan selama trimester kedua. Namun, pada beberapa perempuan, morning sickness terjadi sepanjang kehamilan mereka. Penyebab mual di pagi hari tidak sepenuhnya diketahui. Hal ini mungkin disebabkan oleh gula darah rendah atau kenaikan hormon kehamilan, seperti human chorionic gonadotropin (HCG) atau estrogen. Morning sickness dapat diperburuk oleh stres, kelelahan, makan makanan tertentu, atau memiliki kepekaan terhadap gerakan (mabuk perjalanan). Pada sekitar 3% ibu hamil, mual dan muntah bisa terjadi sangat parah. Morning sickness parah disebut dengan hiperemesis gravidarum, dan gejala yang harus diwaspadai adalah:
Berikut adalah hal yang bisa Bunda lakukan jika mengalami morning sickness:
Kongres Obstetri dan Ginekologi Amerika merekomendasikan untuk mengonsumsi suplemen vitamin B6 guna mengatasi mual di pagi hari, tetapi hanya jika disetujui oleh dokter Anda. Artikel terkait: Jangan Ragu, Ini 7 Pertimbangan Ibu Hamil Dirasa Perlu Ganti Dokter Kandungan 3. SembelitSembelit wajar terjadi selama kehamilan. Hampir tiga dari empat ibu hamil akan mengalami sembelit dan masalah pencernaan lainnya, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Acta Obstetricia et Gynecologica Scandinavica. Peningkatan hormon progesteron selama kehamilan menyebabkan relaksasi otot-otot tubuh, termasuk usus. Usus yang bergerak lebih lambat berarti pencernaan yang lebih lambat, sehingga menyebabkan sembelit. Diet tinggi serat dapat membantu mencegah sembelit. Ibu hamil harus mengonsumsi 25 hingga 30 gram serat makanan setiap hari agar bisa buang air besar secara teratur dan tetap sehat. 4. Risiko KeguguranKeguguran jauh lebih umum daripada yang disadari kebanyakan orang. Diperkirakan sekitar 1 dari 8 kehamilan akan berakhir dengan keguguran. Ada banyak kemungkinan alasan mengapa keguguran bisa terjadi, meskipun penyebabnya biasanya tidak bisa diidentifikasi. Sebagian besar keguguran tidak dapat dicegah. Namun ada beberapa hal yang dapat Bunda lakukan untuk mengurangi risiko keguguran. Hindari merokok, minum alkohol, dan menggunakan obat-obatan saat hamil. Pertahankan berat badan yang sehat sebelum hamil, serta makan makanan yang sehat dan mengurangi risiko infeksi juga dapat membantu mencegah keguguran Setelah kehamilan mencapai 6 minggu dan detak jantung janin sudah bisa diidentifikasi, risiko keguguran akan turun menjadi 10 persen. Menurut sebuah studi tahun 2008, risiko keguguran turun dengan cepat seiring bertambahnya usia kehamilan. Sekitar 80 persen keguguran terjadi pada trimester pertama. Minggu-minggu awal (0 sampai 6 minggu) memiliki risiko keguguran tertinggi. Seorang perempuan bahkan dapat mengalami keguguran dalam satu atau dua minggu pertama kehamilan tanpa menyadari bahwa dia hamil. Bahkan keguguran mungkin tampak seperti menstruasi yang terlambat datangnya. Usia berperan dalam faktor risiko keguguran. Satu studi menunjukkan bahwa dibandingkan dengan perempuan yang lebih muda dari 35 tahun, perempuan berusia 35 hingga 39 tahun memiliki peningkatan risiko keguguran sebesar 75 persen. Sedangkan ibu hamil berusia 40 tahun ke atas memiliki risiko keguguran 5 kali lipat. **** Itulah beberapa hal penting yang perlu Bunda ketahui perihal perkembangan janin usia 6 minggu kehamilan dan cara-cara untuk menjaga kandungan agar tetap sehat dan kuat. Semoga bermanfaat! Artikel diupdate oleh: Annisa Pertiwi Baca juga:
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android. Apa yang dirasakan di perut saat hamil 6 minggu?Ada tanda-tanda hamil 6 minggu yang kerap dialami oleh ibu hamil. Pada masa ini, sebagian wanita hamil biasanya akan merasakan kelelahan, mual, hingga perubahan emosi yang tidak stabil. Tak jarang, tanda-tanda ini sering menimbulkan rasa tidak nyaman pada calon ibu.
Apakah hamil 6 minggu sudah merasakan gerakan janin?Namun menurut sebuah penelitian, gerakan janin sebenarnya dapat terjadi sejak trimester pertama kehamilan, yakni antara minggu ke-6 hingga minggu ke-9 usia kehamilan. Biasanya, gerakan janin ini ditandai dengan adanya kedutan atau perut berkedut. Akan tetapi, gerakan tersebut umumnya belum bisa dirasakan ibu hamil.
|