Hal apa saja yang dapat dituangkan ke dalam tulisan mengenai pembelajaran musik

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan Bermusik

Siti Raudhatul Jannah

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Tulugagung Jl. Mayor Sujadi Timur No. 46

Absrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengulas ruang lingkup musik dalam pendidikan, pengajaran musik, dan metode yang tepat untuk pembelajaran bermusik karena setiap metode-metode  tersebut memiliki fungsi yang berbeda yang dapat diimplementasikan kepada peserta didik pada jenjang yang berbeda. Selain itu juga akan dibahas mengenai unsur -- unsur lagu.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif karena penulis menjelaskan hasil penelitiannya dengan kalimat-kalimat yang berbentuk paragraf -- paragraf.

Hasil dari penelitian ini adalah menghasilkan ulasan secara deskriptif mengenai ruang lingkup musik dalam pendidikan, metode -- metode yang dapat dilakukan dalam pembelajaran musik, dan pembahasan mengenai unsur -- unsur lagu

Kata kunci: Pendidikan, Musik.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pendidikan merupakan cara pemberian latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak atau kecerdasan pikiran tentang suatu hal. Sedang musik adalah ilmu atau seni menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi dan hubungan temporal atau berhubungan untuk menghsilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan. Atau juga diartikan sebagai nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehinga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan (terlebih lagi yang menggunakan alat musik).

Pendidikan Musik dapat disejajarkan dengan pendidikan suatu mata pelajaran di sekolah atau lembaga pendidikan. Dalam pendidikan bermusik akan dibahas mengenai berbagai metode pengajaran musik, mulai dari Dalcroze method, Kodaly, Orff, Suzuki dan lain sebagainya. yang termasuk lingkup pendidikan musik yaitu semua yang berhubungan dengan yang mempelajari musik dan memberikan pengajaran terhadap musik.

Metode yang dilakukan penulis untuk mendapatkah materi Artikel adalah dengan Menganalisis dari Artikel lain dan beberapa sumber yang mendukung.

  • Hasil dan Analisis
  • Thomas Armstrong pada tahun 1993 dalam teorinya Gander's menyatakan bahwa manusia memiliki kecerdasan majemuk yang dapat dioptimalkan melalui pendidikan. Salah satu kecerdasan tersebut adalah kecerdasan dalam musikal. Musical Intellegence (Music Smart) atau kecerdasan musikal merupakan kecerdaasan untuk menerima, memilah, mengubah atau mentransformasi dan menuangkan ekspresi kecerdasannya dalam bentuk musik. Kecerdasan tersebut  dapat terbentuk karena rasa musikalis yang telah ada pada diri seorang manusia untuk menangani bentuk-bentuk musikal.
  • Pembelajaran musik termasuk dalam pembelajaran estetika yaitu mengenai keindahan yaitu suara, baik suara vokal maupun suaran alat musik. Menurut Marson, pendidikan musik tidak berarti menciptakan seorang yang pandai bernyanyi atau musikalis profesional tapi lebih untuk mengembangkan kemampuan musikalis siswa. Pembelajaran musik ini bertujuan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengapresiasi dan kemampuan mengekspresikan harmoni.
  • Cangkupan dalam mengekspresikan harmoni adalah seperti mengajarkan siswa untuk dapat menciptakan karya seni musik dan dapat mengaransemen karya seni musik. Sedang cangkupan dalam mengapresiasi musik adalah dapat menunjukkan sifat apresiatif dan dapat mengidentifikasi juga menilai jenis-jenis karya seni musik, unsur-unsur musik, fungsi, keunikan dan karakteristik musik.
  • Dalam pendidikan, strategi pengajaran musikal harus memiliki minat dan bakat tentang musik dan irama. Selain hal tersebut peka terhadap suara dan pola vibrasi, kemamuan untuk merekognisi, mengkreasi, dan memproduksi nada, irama, serta mengerti tentang kualitas nada dan irama adalah diperlukan dalam pembelajaran musik. Seorang yang sedang melakukan pengajaran musik hendaknya juga dapat memahami yang tergolong sebagai nada sumbang, memiliki kemampuan untuk mengingat melodi lagu, juga kemampuan untuk memainkan alat musik dan bernyanyi.
  • Level dalam pendidikan musik tidak berarti sejauh mana orang tersebut mahir dalam memainkan alat musik, namun lebih sebagaimana musik dapat mempengaruhi aspek-aspek dalam pendidikan yaitu: aspek psikomotor, aspek afektif dan aspek kognitif.
  • Dalam pendidikan bermusik ada beberapa metode yang dapat dilakukan, diantaranya:
  • Metode Dalcroze, metode ini dipelopori oleh Emile Jaques-Dalcroze dari negara Swis. Metode pembelajaran ini lebih mementingkan pada kepekaan tubuh terhadap musik dengan berfokus pada pengalaman bermusik siswa oleh seluruh indera. Dalam metode ini musik adalah aspek dasar dari otak manusia yang berhubung dengan definisi manusia sendiri. Metode ini dapat dengan pelatihan kepekaan tubuh atau indra siswa terhadap suatu tempo.
  • Metode Kodaly, metode ini dikemukakan pertama oleh Zoltan Kodaly (1882--1967) dengan tujuan untuk memberikan kecintaan siswa terhadap musik. Dalam metode ini pengalaman bermusik disiswa difokuskan pada kemahiran dalam menguasai dan membaca notasi musik dengan dimulai pada lagu yang sesuai, sederhana dan dikenal oleh siswa.
  • Metode Orff, Carl Orff merupakan tokoh komponis Jerman yang mencetuskan metode Orff ini. Metode beliau dianggap sebagai sebuah pendekatan dalam pendidikan bermusik siswa. Dengan pendekatan yang dimulai untuk melakukan permainan musik yang sederhana seperti pennguasaan ritme dan melodi dasar. Dalam pembelajaran musik di sekolah dapat diaplikasikan pada pembuatan melodi dan simbol-simbol musik yang sederhana oleh siswa yang dapat dipahaminya sehingga dapat diaplikasikan pada pembuatan karya permainan musik.
  • Metode Suzuki, metode ini dibuat oleh Shinichi Suzuki setelah perang dunia ke II. Dalam metode ini bertujuan untuk membuat musik dapat memperkaya hidup. Dalam motede ini menyamakan lingkungan pembelajaran bermusik seperti pada lingkungan pembelajaran pada bahasa ibu mereka sendiri. Tujuan metode Suzuki ini adalah untuk melatih memahani karakter dan keunikan suatu karya musik supaya siswa dapat menghargai dan mencintai suatu karya seni musik orang lain.
  • Metode MMCP atau Manhattanville Music Curriculum Project. Metode ini yang memberikan nilai positif terhadap pembelajaran musik. Dengan metode ini siswa diberi kebebasan untuk menjadi seorang musisi. Dengan menjadi musisi siswa juga diberi kebebasan untuk menciptakan, mengaransemen, mementaskan, menginprovisasi, melakukan penelitian yang berkaitan dengan musik sesuai dengan kurikulum atau aturan-aturan yang berlaku Dengan diberikan kebebasan kepada siswa untuk mengkontruksikan sendiri permainan musiknya sesuai kreativitas dan kemampuannya. Setelah itu siswa diharap dapat menghargai dan mengapresiasi karya seni musik milik orang lain dan juga miliknya sendiri.


Page 2

Pendidikan Bermusik

Siti Raudhatul Jannah

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Tulugagung Jl. Mayor Sujadi Timur No. 46

Absrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengulas ruang lingkup musik dalam pendidikan, pengajaran musik, dan metode yang tepat untuk pembelajaran bermusik karena setiap metode-metode  tersebut memiliki fungsi yang berbeda yang dapat diimplementasikan kepada peserta didik pada jenjang yang berbeda. Selain itu juga akan dibahas mengenai unsur -- unsur lagu.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif karena penulis menjelaskan hasil penelitiannya dengan kalimat-kalimat yang berbentuk paragraf -- paragraf.

Hasil dari penelitian ini adalah menghasilkan ulasan secara deskriptif mengenai ruang lingkup musik dalam pendidikan, metode -- metode yang dapat dilakukan dalam pembelajaran musik, dan pembahasan mengenai unsur -- unsur lagu

Kata kunci: Pendidikan, Musik.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pendidikan merupakan cara pemberian latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak atau kecerdasan pikiran tentang suatu hal. Sedang musik adalah ilmu atau seni menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi dan hubungan temporal atau berhubungan untuk menghsilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan. Atau juga diartikan sebagai nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehinga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan (terlebih lagi yang menggunakan alat musik).

Pendidikan Musik dapat disejajarkan dengan pendidikan suatu mata pelajaran di sekolah atau lembaga pendidikan. Dalam pendidikan bermusik akan dibahas mengenai berbagai metode pengajaran musik, mulai dari Dalcroze method, Kodaly, Orff, Suzuki dan lain sebagainya. yang termasuk lingkup pendidikan musik yaitu semua yang berhubungan dengan yang mempelajari musik dan memberikan pengajaran terhadap musik.

Metode yang dilakukan penulis untuk mendapatkah materi Artikel adalah dengan Menganalisis dari Artikel lain dan beberapa sumber yang mendukung.

  • Hasil dan Analisis
  • Thomas Armstrong pada tahun 1993 dalam teorinya Gander's menyatakan bahwa manusia memiliki kecerdasan majemuk yang dapat dioptimalkan melalui pendidikan. Salah satu kecerdasan tersebut adalah kecerdasan dalam musikal. Musical Intellegence (Music Smart) atau kecerdasan musikal merupakan kecerdaasan untuk menerima, memilah, mengubah atau mentransformasi dan menuangkan ekspresi kecerdasannya dalam bentuk musik. Kecerdasan tersebut  dapat terbentuk karena rasa musikalis yang telah ada pada diri seorang manusia untuk menangani bentuk-bentuk musikal.
  • Pembelajaran musik termasuk dalam pembelajaran estetika yaitu mengenai keindahan yaitu suara, baik suara vokal maupun suaran alat musik. Menurut Marson, pendidikan musik tidak berarti menciptakan seorang yang pandai bernyanyi atau musikalis profesional tapi lebih untuk mengembangkan kemampuan musikalis siswa. Pembelajaran musik ini bertujuan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengapresiasi dan kemampuan mengekspresikan harmoni.
  • Cangkupan dalam mengekspresikan harmoni adalah seperti mengajarkan siswa untuk dapat menciptakan karya seni musik dan dapat mengaransemen karya seni musik. Sedang cangkupan dalam mengapresiasi musik adalah dapat menunjukkan sifat apresiatif dan dapat mengidentifikasi juga menilai jenis-jenis karya seni musik, unsur-unsur musik, fungsi, keunikan dan karakteristik musik.
  • Dalam pendidikan, strategi pengajaran musikal harus memiliki minat dan bakat tentang musik dan irama. Selain hal tersebut peka terhadap suara dan pola vibrasi, kemamuan untuk merekognisi, mengkreasi, dan memproduksi nada, irama, serta mengerti tentang kualitas nada dan irama adalah diperlukan dalam pembelajaran musik. Seorang yang sedang melakukan pengajaran musik hendaknya juga dapat memahami yang tergolong sebagai nada sumbang, memiliki kemampuan untuk mengingat melodi lagu, juga kemampuan untuk memainkan alat musik dan bernyanyi.
  • Level dalam pendidikan musik tidak berarti sejauh mana orang tersebut mahir dalam memainkan alat musik, namun lebih sebagaimana musik dapat mempengaruhi aspek-aspek dalam pendidikan yaitu: aspek psikomotor, aspek afektif dan aspek kognitif.
  • Dalam pendidikan bermusik ada beberapa metode yang dapat dilakukan, diantaranya:
  • Metode Dalcroze, metode ini dipelopori oleh Emile Jaques-Dalcroze dari negara Swis. Metode pembelajaran ini lebih mementingkan pada kepekaan tubuh terhadap musik dengan berfokus pada pengalaman bermusik siswa oleh seluruh indera. Dalam metode ini musik adalah aspek dasar dari otak manusia yang berhubung dengan definisi manusia sendiri. Metode ini dapat dengan pelatihan kepekaan tubuh atau indra siswa terhadap suatu tempo.
  • Metode Kodaly, metode ini dikemukakan pertama oleh Zoltan Kodaly (1882--1967) dengan tujuan untuk memberikan kecintaan siswa terhadap musik. Dalam metode ini pengalaman bermusik disiswa difokuskan pada kemahiran dalam menguasai dan membaca notasi musik dengan dimulai pada lagu yang sesuai, sederhana dan dikenal oleh siswa.
  • Metode Orff, Carl Orff merupakan tokoh komponis Jerman yang mencetuskan metode Orff ini. Metode beliau dianggap sebagai sebuah pendekatan dalam pendidikan bermusik siswa. Dengan pendekatan yang dimulai untuk melakukan permainan musik yang sederhana seperti pennguasaan ritme dan melodi dasar. Dalam pembelajaran musik di sekolah dapat diaplikasikan pada pembuatan melodi dan simbol-simbol musik yang sederhana oleh siswa yang dapat dipahaminya sehingga dapat diaplikasikan pada pembuatan karya permainan musik.
  • Metode Suzuki, metode ini dibuat oleh Shinichi Suzuki setelah perang dunia ke II. Dalam metode ini bertujuan untuk membuat musik dapat memperkaya hidup. Dalam motede ini menyamakan lingkungan pembelajaran bermusik seperti pada lingkungan pembelajaran pada bahasa ibu mereka sendiri. Tujuan metode Suzuki ini adalah untuk melatih memahani karakter dan keunikan suatu karya musik supaya siswa dapat menghargai dan mencintai suatu karya seni musik orang lain.
  • Metode MMCP atau Manhattanville Music Curriculum Project. Metode ini yang memberikan nilai positif terhadap pembelajaran musik. Dengan metode ini siswa diberi kebebasan untuk menjadi seorang musisi. Dengan menjadi musisi siswa juga diberi kebebasan untuk menciptakan, mengaransemen, mementaskan, menginprovisasi, melakukan penelitian yang berkaitan dengan musik sesuai dengan kurikulum atau aturan-aturan yang berlaku Dengan diberikan kebebasan kepada siswa untuk mengkontruksikan sendiri permainan musiknya sesuai kreativitas dan kemampuannya. Setelah itu siswa diharap dapat menghargai dan mengapresiasi karya seni musik milik orang lain dan juga miliknya sendiri.


Hal apa saja yang dapat dituangkan ke dalam tulisan mengenai pembelajaran musik

Lihat Pendidikan Selengkapnya


Page 3

Pendidikan Bermusik

Siti Raudhatul Jannah

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Tulugagung Jl. Mayor Sujadi Timur No. 46

Absrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengulas ruang lingkup musik dalam pendidikan, pengajaran musik, dan metode yang tepat untuk pembelajaran bermusik karena setiap metode-metode  tersebut memiliki fungsi yang berbeda yang dapat diimplementasikan kepada peserta didik pada jenjang yang berbeda. Selain itu juga akan dibahas mengenai unsur -- unsur lagu.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif karena penulis menjelaskan hasil penelitiannya dengan kalimat-kalimat yang berbentuk paragraf -- paragraf.

Hasil dari penelitian ini adalah menghasilkan ulasan secara deskriptif mengenai ruang lingkup musik dalam pendidikan, metode -- metode yang dapat dilakukan dalam pembelajaran musik, dan pembahasan mengenai unsur -- unsur lagu

Kata kunci: Pendidikan, Musik.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pendidikan merupakan cara pemberian latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak atau kecerdasan pikiran tentang suatu hal. Sedang musik adalah ilmu atau seni menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi dan hubungan temporal atau berhubungan untuk menghsilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan. Atau juga diartikan sebagai nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehinga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan (terlebih lagi yang menggunakan alat musik).

Pendidikan Musik dapat disejajarkan dengan pendidikan suatu mata pelajaran di sekolah atau lembaga pendidikan. Dalam pendidikan bermusik akan dibahas mengenai berbagai metode pengajaran musik, mulai dari Dalcroze method, Kodaly, Orff, Suzuki dan lain sebagainya. yang termasuk lingkup pendidikan musik yaitu semua yang berhubungan dengan yang mempelajari musik dan memberikan pengajaran terhadap musik.

Metode yang dilakukan penulis untuk mendapatkah materi Artikel adalah dengan Menganalisis dari Artikel lain dan beberapa sumber yang mendukung.

  • Hasil dan Analisis
  • Thomas Armstrong pada tahun 1993 dalam teorinya Gander's menyatakan bahwa manusia memiliki kecerdasan majemuk yang dapat dioptimalkan melalui pendidikan. Salah satu kecerdasan tersebut adalah kecerdasan dalam musikal. Musical Intellegence (Music Smart) atau kecerdasan musikal merupakan kecerdaasan untuk menerima, memilah, mengubah atau mentransformasi dan menuangkan ekspresi kecerdasannya dalam bentuk musik. Kecerdasan tersebut  dapat terbentuk karena rasa musikalis yang telah ada pada diri seorang manusia untuk menangani bentuk-bentuk musikal.
  • Pembelajaran musik termasuk dalam pembelajaran estetika yaitu mengenai keindahan yaitu suara, baik suara vokal maupun suaran alat musik. Menurut Marson, pendidikan musik tidak berarti menciptakan seorang yang pandai bernyanyi atau musikalis profesional tapi lebih untuk mengembangkan kemampuan musikalis siswa. Pembelajaran musik ini bertujuan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengapresiasi dan kemampuan mengekspresikan harmoni.
  • Cangkupan dalam mengekspresikan harmoni adalah seperti mengajarkan siswa untuk dapat menciptakan karya seni musik dan dapat mengaransemen karya seni musik. Sedang cangkupan dalam mengapresiasi musik adalah dapat menunjukkan sifat apresiatif dan dapat mengidentifikasi juga menilai jenis-jenis karya seni musik, unsur-unsur musik, fungsi, keunikan dan karakteristik musik.
  • Dalam pendidikan, strategi pengajaran musikal harus memiliki minat dan bakat tentang musik dan irama. Selain hal tersebut peka terhadap suara dan pola vibrasi, kemamuan untuk merekognisi, mengkreasi, dan memproduksi nada, irama, serta mengerti tentang kualitas nada dan irama adalah diperlukan dalam pembelajaran musik. Seorang yang sedang melakukan pengajaran musik hendaknya juga dapat memahami yang tergolong sebagai nada sumbang, memiliki kemampuan untuk mengingat melodi lagu, juga kemampuan untuk memainkan alat musik dan bernyanyi.
  • Level dalam pendidikan musik tidak berarti sejauh mana orang tersebut mahir dalam memainkan alat musik, namun lebih sebagaimana musik dapat mempengaruhi aspek-aspek dalam pendidikan yaitu: aspek psikomotor, aspek afektif dan aspek kognitif.
  • Dalam pendidikan bermusik ada beberapa metode yang dapat dilakukan, diantaranya:
  • Metode Dalcroze, metode ini dipelopori oleh Emile Jaques-Dalcroze dari negara Swis. Metode pembelajaran ini lebih mementingkan pada kepekaan tubuh terhadap musik dengan berfokus pada pengalaman bermusik siswa oleh seluruh indera. Dalam metode ini musik adalah aspek dasar dari otak manusia yang berhubung dengan definisi manusia sendiri. Metode ini dapat dengan pelatihan kepekaan tubuh atau indra siswa terhadap suatu tempo.
  • Metode Kodaly, metode ini dikemukakan pertama oleh Zoltan Kodaly (1882--1967) dengan tujuan untuk memberikan kecintaan siswa terhadap musik. Dalam metode ini pengalaman bermusik disiswa difokuskan pada kemahiran dalam menguasai dan membaca notasi musik dengan dimulai pada lagu yang sesuai, sederhana dan dikenal oleh siswa.
  • Metode Orff, Carl Orff merupakan tokoh komponis Jerman yang mencetuskan metode Orff ini. Metode beliau dianggap sebagai sebuah pendekatan dalam pendidikan bermusik siswa. Dengan pendekatan yang dimulai untuk melakukan permainan musik yang sederhana seperti pennguasaan ritme dan melodi dasar. Dalam pembelajaran musik di sekolah dapat diaplikasikan pada pembuatan melodi dan simbol-simbol musik yang sederhana oleh siswa yang dapat dipahaminya sehingga dapat diaplikasikan pada pembuatan karya permainan musik.
  • Metode Suzuki, metode ini dibuat oleh Shinichi Suzuki setelah perang dunia ke II. Dalam metode ini bertujuan untuk membuat musik dapat memperkaya hidup. Dalam motede ini menyamakan lingkungan pembelajaran bermusik seperti pada lingkungan pembelajaran pada bahasa ibu mereka sendiri. Tujuan metode Suzuki ini adalah untuk melatih memahani karakter dan keunikan suatu karya musik supaya siswa dapat menghargai dan mencintai suatu karya seni musik orang lain.
  • Metode MMCP atau Manhattanville Music Curriculum Project. Metode ini yang memberikan nilai positif terhadap pembelajaran musik. Dengan metode ini siswa diberi kebebasan untuk menjadi seorang musisi. Dengan menjadi musisi siswa juga diberi kebebasan untuk menciptakan, mengaransemen, mementaskan, menginprovisasi, melakukan penelitian yang berkaitan dengan musik sesuai dengan kurikulum atau aturan-aturan yang berlaku Dengan diberikan kebebasan kepada siswa untuk mengkontruksikan sendiri permainan musiknya sesuai kreativitas dan kemampuannya. Setelah itu siswa diharap dapat menghargai dan mengapresiasi karya seni musik milik orang lain dan juga miliknya sendiri.


Hal apa saja yang dapat dituangkan ke dalam tulisan mengenai pembelajaran musik

Lihat Pendidikan Selengkapnya


Page 4

Pendidikan Bermusik

Siti Raudhatul Jannah

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Tulugagung Jl. Mayor Sujadi Timur No. 46

Absrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengulas ruang lingkup musik dalam pendidikan, pengajaran musik, dan metode yang tepat untuk pembelajaran bermusik karena setiap metode-metode  tersebut memiliki fungsi yang berbeda yang dapat diimplementasikan kepada peserta didik pada jenjang yang berbeda. Selain itu juga akan dibahas mengenai unsur -- unsur lagu.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif karena penulis menjelaskan hasil penelitiannya dengan kalimat-kalimat yang berbentuk paragraf -- paragraf.

Hasil dari penelitian ini adalah menghasilkan ulasan secara deskriptif mengenai ruang lingkup musik dalam pendidikan, metode -- metode yang dapat dilakukan dalam pembelajaran musik, dan pembahasan mengenai unsur -- unsur lagu

Kata kunci: Pendidikan, Musik.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pendidikan merupakan cara pemberian latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak atau kecerdasan pikiran tentang suatu hal. Sedang musik adalah ilmu atau seni menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi dan hubungan temporal atau berhubungan untuk menghsilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan. Atau juga diartikan sebagai nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehinga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan (terlebih lagi yang menggunakan alat musik).

Pendidikan Musik dapat disejajarkan dengan pendidikan suatu mata pelajaran di sekolah atau lembaga pendidikan. Dalam pendidikan bermusik akan dibahas mengenai berbagai metode pengajaran musik, mulai dari Dalcroze method, Kodaly, Orff, Suzuki dan lain sebagainya. yang termasuk lingkup pendidikan musik yaitu semua yang berhubungan dengan yang mempelajari musik dan memberikan pengajaran terhadap musik.

Metode yang dilakukan penulis untuk mendapatkah materi Artikel adalah dengan Menganalisis dari Artikel lain dan beberapa sumber yang mendukung.

  • Hasil dan Analisis
  • Thomas Armstrong pada tahun 1993 dalam teorinya Gander's menyatakan bahwa manusia memiliki kecerdasan majemuk yang dapat dioptimalkan melalui pendidikan. Salah satu kecerdasan tersebut adalah kecerdasan dalam musikal. Musical Intellegence (Music Smart) atau kecerdasan musikal merupakan kecerdaasan untuk menerima, memilah, mengubah atau mentransformasi dan menuangkan ekspresi kecerdasannya dalam bentuk musik. Kecerdasan tersebut  dapat terbentuk karena rasa musikalis yang telah ada pada diri seorang manusia untuk menangani bentuk-bentuk musikal.
  • Pembelajaran musik termasuk dalam pembelajaran estetika yaitu mengenai keindahan yaitu suara, baik suara vokal maupun suaran alat musik. Menurut Marson, pendidikan musik tidak berarti menciptakan seorang yang pandai bernyanyi atau musikalis profesional tapi lebih untuk mengembangkan kemampuan musikalis siswa. Pembelajaran musik ini bertujuan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengapresiasi dan kemampuan mengekspresikan harmoni.
  • Cangkupan dalam mengekspresikan harmoni adalah seperti mengajarkan siswa untuk dapat menciptakan karya seni musik dan dapat mengaransemen karya seni musik. Sedang cangkupan dalam mengapresiasi musik adalah dapat menunjukkan sifat apresiatif dan dapat mengidentifikasi juga menilai jenis-jenis karya seni musik, unsur-unsur musik, fungsi, keunikan dan karakteristik musik.
  • Dalam pendidikan, strategi pengajaran musikal harus memiliki minat dan bakat tentang musik dan irama. Selain hal tersebut peka terhadap suara dan pola vibrasi, kemamuan untuk merekognisi, mengkreasi, dan memproduksi nada, irama, serta mengerti tentang kualitas nada dan irama adalah diperlukan dalam pembelajaran musik. Seorang yang sedang melakukan pengajaran musik hendaknya juga dapat memahami yang tergolong sebagai nada sumbang, memiliki kemampuan untuk mengingat melodi lagu, juga kemampuan untuk memainkan alat musik dan bernyanyi.
  • Level dalam pendidikan musik tidak berarti sejauh mana orang tersebut mahir dalam memainkan alat musik, namun lebih sebagaimana musik dapat mempengaruhi aspek-aspek dalam pendidikan yaitu: aspek psikomotor, aspek afektif dan aspek kognitif.
  • Dalam pendidikan bermusik ada beberapa metode yang dapat dilakukan, diantaranya:
  • Metode Dalcroze, metode ini dipelopori oleh Emile Jaques-Dalcroze dari negara Swis. Metode pembelajaran ini lebih mementingkan pada kepekaan tubuh terhadap musik dengan berfokus pada pengalaman bermusik siswa oleh seluruh indera. Dalam metode ini musik adalah aspek dasar dari otak manusia yang berhubung dengan definisi manusia sendiri. Metode ini dapat dengan pelatihan kepekaan tubuh atau indra siswa terhadap suatu tempo.
  • Metode Kodaly, metode ini dikemukakan pertama oleh Zoltan Kodaly (1882--1967) dengan tujuan untuk memberikan kecintaan siswa terhadap musik. Dalam metode ini pengalaman bermusik disiswa difokuskan pada kemahiran dalam menguasai dan membaca notasi musik dengan dimulai pada lagu yang sesuai, sederhana dan dikenal oleh siswa.
  • Metode Orff, Carl Orff merupakan tokoh komponis Jerman yang mencetuskan metode Orff ini. Metode beliau dianggap sebagai sebuah pendekatan dalam pendidikan bermusik siswa. Dengan pendekatan yang dimulai untuk melakukan permainan musik yang sederhana seperti pennguasaan ritme dan melodi dasar. Dalam pembelajaran musik di sekolah dapat diaplikasikan pada pembuatan melodi dan simbol-simbol musik yang sederhana oleh siswa yang dapat dipahaminya sehingga dapat diaplikasikan pada pembuatan karya permainan musik.
  • Metode Suzuki, metode ini dibuat oleh Shinichi Suzuki setelah perang dunia ke II. Dalam metode ini bertujuan untuk membuat musik dapat memperkaya hidup. Dalam motede ini menyamakan lingkungan pembelajaran bermusik seperti pada lingkungan pembelajaran pada bahasa ibu mereka sendiri. Tujuan metode Suzuki ini adalah untuk melatih memahani karakter dan keunikan suatu karya musik supaya siswa dapat menghargai dan mencintai suatu karya seni musik orang lain.
  • Metode MMCP atau Manhattanville Music Curriculum Project. Metode ini yang memberikan nilai positif terhadap pembelajaran musik. Dengan metode ini siswa diberi kebebasan untuk menjadi seorang musisi. Dengan menjadi musisi siswa juga diberi kebebasan untuk menciptakan, mengaransemen, mementaskan, menginprovisasi, melakukan penelitian yang berkaitan dengan musik sesuai dengan kurikulum atau aturan-aturan yang berlaku Dengan diberikan kebebasan kepada siswa untuk mengkontruksikan sendiri permainan musiknya sesuai kreativitas dan kemampuannya. Setelah itu siswa diharap dapat menghargai dan mengapresiasi karya seni musik milik orang lain dan juga miliknya sendiri.


Hal apa saja yang dapat dituangkan ke dalam tulisan mengenai pembelajaran musik

Lihat Pendidikan Selengkapnya