Selasa, 17 November 2020 | 08:24 WIB Show
Contoh Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila di Lingkungan Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat
Bobo.id - Program Belajar dari Rumah TVRI hari ini menayangkan materi Pancasila untuk teman-teman kelas 4-6 SD. Seperti biasa di akhir tayangan akan ada beberapa soal yang harus kita jawab. Salah satunya adalah sebagai berikut: "Jelaskan bagaimana bentuk pengamalan nilai-nilai pancasila di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat!" Kita simak pembahasan soalnya berikut ini, yuk! Contoh Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila Berikut adalah contoh pengamalan nilai-nilai pancasila berdasarkan isi dari kelima sila pancasila: 1. Pengamalan Sila Pertama Pancasila - Selalu bersyukur kepada Tuhan - Melaksanakan ibadah sesuai dengan agama yang dimiliki - Tidak memaksakan agama kepada orang lain - Selalu berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu - Menghormati orang lain yang memiliki agama yang berbeda dengan kita Baca Juga: Contoh Pengamalan Pancasila Lengkap dari Sila Ke-1 hingga Sila Ke-5 Page 2
Page 3
Contoh Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila di Lingkungan Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat
Bobo.id - Program Belajar dari Rumah TVRI hari ini menayangkan materi Pancasila untuk teman-teman kelas 4-6 SD. Seperti biasa di akhir tayangan akan ada beberapa soal yang harus kita jawab. Salah satunya adalah sebagai berikut: "Jelaskan bagaimana bentuk pengamalan nilai-nilai pancasila di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat!" Kita simak pembahasan soalnya berikut ini, yuk! Contoh Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila Berikut adalah contoh pengamalan nilai-nilai pancasila berdasarkan isi dari kelima sila pancasila: 1. Pengamalan Sila Pertama Pancasila - Selalu bersyukur kepada Tuhan - Melaksanakan ibadah sesuai dengan agama yang dimiliki - Tidak memaksakan agama kepada orang lain - Selalu berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu - Menghormati orang lain yang memiliki agama yang berbeda dengan kita Baca Juga: Contoh Pengamalan Pancasila Lengkap dari Sila Ke-1 hingga Sila Ke-5 tirto.id - Dari lima sila dalam Pancasila, sila Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila 1, memberikan arti yang cukup penting dalam dalam kehidupan beragama di Indonesia. Dengan sila ini, bangsa Indonesia meyakini adanya kepercayaan dan ketakwaaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Bangsa ini tidak mengadopsi tatanan sekulerisme, tetapi memasukkan nilai agama dalam kehidupan sehari-sehari. Sila 1 juga memberikan semangat terwujudnya kerukunan hidup antarumat beragama. Semua pemeluk agama mendapatkan jaminan dalam menjalan ajaran agamanya di bawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selain melalui sila 1, jaminan untuk beragama dan menjalankan ajarannya diatur pula dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 29 ayat 1 dan 2. Dalam pasal tersebut, (1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa; serta (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu. Budiyono dalam "Politik Hukum Kebebasan beragama dan Berkepercayaan di Indonesia" (Jurnal Yustisia Vol.2 No.2 Mei - Agustus 2013) mengatakan, agama diperkenankan untuk hidup dan berkembang dengan jaminan serta perlindungan dari negara. Sementara itu, para pemeluk agama berhak melaksanakan dan mengembangkan agama sesuai dengan kepercayaannya. Prinsip kebebasan beragama dan berkepercayaan menjadi pengakuan, jaminan, sekaligus perlindungan pada tiap orang untuk menganut agama dan kepercayaan yang diyakininya. Dengan demikian, negara akan menjamin, memperjuangkan, mengupayakan, dan membantu setiap penduduk untuk memeluk agama dan mengekspresikan keberagamaannya tersebut. Negara menjamin pula peribadahan agar dapat berjalan dengan baik.
Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-1
Pancasila sila 1 disimbolkan dengan gambar bintang. Letaknya dalam Burung Garuda ada di tengah perisai yang disematkan pada bagian dada. Pancasila sila 1 memiliki memiliki 7 butir pengamalan yang terdiri dari:
Contoh Pengamalan Pancasila Sila 1
Butir-butir Pancasila sila 1 di atas, dapat diterapkan di mana pun dan kapan pun. Sebagai wujud komitmen terhadap agama dan ajarannya, perwujudannya di rumah dapat dilakukan dengan melaksanakan semua petunjuk dari ajaran agama dalam beribadah dan kehidupan. Ibadah dilakukan dengan kesadaran diri sebagai bentuk ketakwaan. Adanya jaminan beribadah dari negara, setiap pemeluk agama dapat melaksanakan ibadah tanpa adanya paksaan. Begitu pula sebagai umat beriman, tidak pula memaksakan keyakinan atau agamanya kepada orang lain di lingkungannya. Setiap warga negara berhak memilih dan menjalankan ibadah sesuai agama yang diyakininya. Indonesia mempunyai 6 agama yang diakui secara resmi yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Adanya keragaman ini bukan dijadikan perpecahan. Merujuk pada butir ke 4 di sila 1, maka setiap pemeluk agama harus membina kerukunan hidup di tengah perbedaan keyakinan. Pengamalan Pancasila sila 1 dapat memperkuat semangat persatuan dan kesatuan Indonesia. Keberagaman agama dan budaya yang sangat banyak di negeri ini, dapat menjadi faktor pemecah belah nusantara. Namun, bila setiap penduduk menyadari pentingnya integrasi nasional dengan saling menghargai perbedaan yang ada, maka keberagaman dapat menjadi kekuatan hebat.
Baca juga:
Baca juga
tulisan menarik lainnya
Ilham Choirul Anwar
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
tirto.id - Contoh pengamalan perilaku yang mencerminkan sila 1 sampai 5 dalam Pancasila dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di lingkungan keluarga. Selain sebagai dasar negara, Pancasila juga menjadi pilar ideologis bagi segenap bangsa Indonesia. Maka, Pancasila hendaknya menjadi pedoman dan panduan untuk menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Pengamalan Pancasila dapat pula diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di lingkungan keluarga. Pancasila sebagai pedoman dalam berkehidupan dapat ditelisik dari asal-usulnya. Berasal dari bahasa Sanskerta, Pancasila terdiri dari kata panca yang berarti "lima", dan sila yang bermakna "prinsip" atau "asas". Dengan demikian, Pancasila bisa dimaknai sebagai rumusan dan pedoman bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila terdiri dari 5 sila, yaitu (1) Ketuhanan yang Maha Esa; (2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; (3) Persatuan Indonesia; (4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dan (5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Dijelaskan melalui buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi (2017) suntingan Al Khanif, Pancasila harus dikemukakan isi dan artinya secara kontekstual sehingga nilai-nilainya bisa ditemukan dalam semua kebudayaan bangsa Indonesia. Nilai-nilai luhur Pancasila inilah yang akan digali sebagai jalan keluar untuk menghadapi segala tantangan. Paparan Sri Edi Swasono bertajuk “Pancasila dan Tanggung Jawab Intelektual Kita" yang disampaikan dalam Kongres Pancasila ke-V (2013) menyebutkan, ide dan gagasan untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia merupakan perintah konstitusional.
Baca juga:
Bunyi Pancasila dan LambangnyaIsi atau bunyi 5 sila dalam Pancasila dan masing-masing lambang atau simbolnya adalah sebagai berikut:
Baca juga:
Contoh Pengamalan Pancasila 1-5 di Lingkungan Keluarga
Sila ke-1
Infografik SC Pengamalan Pancasila. tirto.id/Fuad
Sila ke-2
Sila ke-3
Baca juga:
Sila ke-4
Sila ke-5
Baca juga:
Baca juga
artikel terkait
PANCASILA
atau
tulisan menarik lainnya
Iswara N Raditya
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
|