haid tiap bulan beda tanggal

haid tiap bulan beda tanggal

 

Nicole Jardim, konsultan kesehatan hormon perempuan bersertifikasi di New York, AS, mengatakan bahwa siklus menstruasi mengatakan banyak hal tentang apa yang terjadi di dalam tubuh perempuan secara umum. Siklus menstruasi yang sehat berhubungan langsung dengan hormon di dalam tubuh.   Oleh karenanya, menurut Jardim sangat penting bagi seorang perempuan, terutama di usia 20 hingga 30-an untuk selalu mengamati dan memperhatikan berbagai tanda serta gejala menstruasi setiap bulannya. Jardin mengatakan, “Meskipun tidak ada satu siklus menstruasi yang sempurna, ada banyak indikator siklus sehat yang mudah Anda perhatikan mulai dari sekarang.”  

Ia menyebutkan 4 indikator seorang perempuan memiliki siklus menstruasi yang sehat sebagai berikut:

1. Siklus antara 25-36 Hari

Masih banyak perempuan yang mengalami kebingungan karena mengira jadwal menstruasinya tidak lancar. Misalnya saja bulan lalu, ia menstruasi tanggal 15, namun bulan ini ia menstruasi lebih awal, yakni tanggal 12. Padahal, lancar atau tidaknya menstruasi Anda tidak bisa ditentukan dengan cara seperti itu. Tanggal mulainya tidak akan selalu sama persis setiap bulan.   Cara yang tepat untuk mengetahui apakah menstruasi Anda lancar adalah dengan menghitung siklus. Yang disebut dengan 1 siklus menstruasi adalah rentang waktu antara hari pertama menstruasi dengan hari terakhir sebelum menstruasi berikutnya datang. Nah, siklus yang normal adalah 25-35 hari. Namun rata-rata perempuan memiliki siklus 28 hari.   Siklus ini harus konsisten setiap bulan dan tidak fluktuatif. Siklus yang tidak pasti dan berubah-ubah bisa menandakan hormon yang tidak teratur. Dengan kata lain, jika siklus menstruasi Anda 29 hari dalam sebulan, lalu berubah lebih panjang menjadi 34 hari di bulan depan, serta turun lagi menjadi 26 hari pada bulan berikutnya maka ini bisa disebut tidak sehat.  

Jika siklus Anda kurang dari 25 hari, Anda mungkin memiliki kondisi yang disebut lutheal phase defect atau cacat fase luteal. Kondisi ini biasanya disebabkan Estrogen Dominance, yakni kondisi ketidak seimbangan hormon di mana kadar estrogen naik terlalu tinggi dalam kaitannya dengan kadar progesteron. Sementara, jika siklus Anda lebih lama dari 35 hari, Anda mungkin memiliki kondisi sindrom ovarium polikistik atau amenore yang menjadi penyebab umum gagalnya ovulasi.

2. Warna Darah Merah Cerah

Warna darah menjadi salah satu tanda siklus menstruasi yang sehat pula. Warna merah cerah menjadi pertanda bahwa aliran darah ke area panggul lancar dan tidak terhenti atau stagnan di rahim.  

Sementara, warna merah gelap atau bahkan cokelat serta menggumpal menandakan aliran darah yang lambat atau sirkulasi uterus yang buruk. Mungkin juga disebabkan oleh ketidak seimbangan. Bila hal ini terjadi, Anda bisa menempelkan botol air hangat ke perut untuk merangsang aliran darah.

3. Cairan Serviks yang Berubah-ubah

Cairan serviks adalah salah satu indikator terpenting dari ovulasi yang sehat dan fungsional. Cairan ini berubah-ubah sesuai dengan hormon yang dominan di setiap fase siklus. Siklus dikatakan sehat apabila setelah menstruasi, jumlah cairan serviks hanya sedikit karena rendahnya hormon estrogen. Ini menyebabkan Anda seperti merasa kering di dalam “sana”.  

Nah, saat mendekati ovulasi, di mana kadar estrogen meningkat, cairan serviks akan menjadi agak basah menjelang ovulasi. Cairan akan menjadi lebih basah saat ovulasi atau bahkan terkesan berair dan agak putih dengan tekstur yang elastis dan panjang. Cairan ini berubah menjadi lengket setelah masa ovulasi lewat di mana produksi hormon progesteron meningkat menggantikan estrogen.

4. Perdarahan Hanya Saat Menstruasi



haid tiap bulan beda tanggal

Tanggal haid yang tidak selalu sama setiap bulannya kerap membuat sebagian besar wanita merasa khawatir. Sebenarnya, apa yang menjadi penyebab haid tidak teratur?

Haid atau menstruasi adalah proses yang secara alami terjadi pada setiap wanita usia reproduksi. Proses ini terjadi karena setiap bulan dinding rahim akan menebal akibat pengaruh hormon reproduksi.

Sebelum haid terjadi, wanita akan mengalami ovulasi atau proses keluarnya sel telur dari indung telur/ovarium. Jika sel telur tidak dibuahi, maka dinding rahim yang menebal akan luruh dan keluar.

Jika sel telur dibuahi, lalu sel sperma menempel pada dinding rahim, maka kehamilan akan terjadi. Pada kehamilan, dinding rahim tidak akan luruh karena menjadi sumber nutrisi dan tempat tinggal janin. Karena itu, pada saat hamil Anda tidak akan mengalami haid.

Artikel Lainnya: Kenali Arti Warna Darah Haid

1 dari 2


Penjelasan Rentang Waktu Haid

haid tiap bulan beda tanggal

Berkaitan dengan haid tidak teratur, sangat penting bagi Anda untuk mengetahui siklus dan durasi haid. Siklus haid itu sendiri dihitung dari hari pertama haid saat ini, sampai hari pertama haid berikutnya.

Rentang siklus haid yang normal adalah 21-35 hari, dengan rata-rata 28 hari. Sedangkan durasi atau lamanya menstruasi memiliki rentang 3-7 hari.

Jika siklus menstruasi masih dalam rentang 21-35 hari, maka masih dianggap normal. Walaupun normal, tanggal terjadinya tidak akan sama setiap bulannya.

Artikel lainnya:Benarkah Haid Tidak Teratur Mengganggu Kesuburan?

Contohnya pada siklus haid 28 hari. Jika menstruasi saat ini dimulai tanggal 5 Desember 2019, maka diprediksi menstruasi berikutnya akan terjadi tanggal 2 Januari 2020. Kelihatannya maju 3 hari, namun sebenarnya masih dalam batas normal aliasbukan haid tidak teratur.

Ada beberapa kejadian yang mengharuskan Anda berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter, yakni:

  • Keluar darah atau flek di antara 2 masa haid atau setelah berhubungan intim.
  • Perdarahan banyak saat haid, di mana perlu mengganti pembalut setiap dua jam.
  • Durasi haid yang lebih dari tujuh hari.
  • Haid yang sering, dua kali atau lebih dalam sebulan.

[bacajuga:Baca Juga](3074292 3635466 3635433)

Nah, jika ingin mengetahui normal atau tidaknya haid, mulai saat ini catatlah dengan baik siklus, durasi, banyaknya perdarahan yang terjadi saat menstruasi. Anda juga sebaiknya mencatat keluhan lain yang menyertai, agar bisa mengatisipasi apabila keluhan kembali terjadi.

(NB/MFW)

haid tiap bulan beda tanggal
haid tiap bulan beda tanggal

Menstruasi yang normal akan berlangsung secara teratur setiap bulannya. Meski mungkin jatuh di tanggal yang berbeda, tapi rutinnya tidak pernah terlewatkan setiap bulan. Sebaliknya, Anda bisa saja tidak mengalami haid selama satu atau dua bulan, dan baru akan mendapatkannya di bulan berikutnya. Sebenarnya, apa penyebab haid tidak teratur ini?

Siklus menstruasi normal dihitung mulai dari hari pertama menstruasi selesai sampai periode menstruasi di bulan berikutnya. Dengan kata lain, siklus haid yang normal akan berlangsung selama 25-38 hari. Jika lebih dari itu, menstruasi Anda masuk dalam kategori tidak teratur.

Ada berbagai kemungkinan penyebab kondisi ini, meliputi:

1. Stres

Dilanda stres bisa membuat kadar hormon kortisol dalam tubuh meningkat, yang secara tidak langsung akan memengaruhi produksi hormon reproduksi yang mengatur siklus menstruasi. Akibatnya, proses pelepasan sel telur (ovulasi) jadi tidak normal yang berujung pada terganggunya siklus menstruasi Anda.

2. Penggunaan alat kontrasepsi

Alat kontrasepsi, baik yang berbentuk pil minum ataupun KB spiral (IUD), berisiko menjadi penyebab haid tidak teratur. Sebelum memutuskan untuk memakai suatu jenis kontrasepsi, Anda mungkin sudah mencari tahu terlebih dahulu apa saja kelebihan serta kekurangan alat kontrasepsi tersebut.

Nah, salah satu efek sampingnya adalah mengacaukan siklus menstruasi Anda. Ini karena alat kontrasepsi mengganggu kestabilan hormon reproduksi dalam tubuh. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter bila Anda merasa terganggu dengan kondisi ini.

3. Perubahan berat badan drastis

Tanpa disadari, perubahan berat badan ekstrim — entah berkurang atau justru bertambah banyak — bisa mengganggu kerja hormon reproduksi dalam tubuh. Ambil contoh, penurunan berat badan drastis akan menyulitkan tubuh untuk memproduksi cukup hormon estrogen yang berguna dalam proses ovulasi.

Sementara penambahan berat badan berakibat pada melonjaknya kadar estrogen yang berpengaruh pada siklus menstruasi Anda, dijelaskan oleh Angela Chaudhari, MD, seorang ginekolog di Northwestern Memorial Hospital Amerika Serikat.

4. Pre-menopause

Sebelum benar-benar memasuki masa menopause, Anda akan melalui masa transisi dulu yang dikenal sebagai masa pre-menopause. Meskipun mungkin terjadi lebih awal, tapi sebagian besar wanita mendapatkan periode ini saat memasuki usia 40 tahun.

Biasanya, lama waktu berlangsungnya pre-menoapuse adalah empat sampai delapan tahun. Di masa ini, Anda akan mengalami berbagai gejala yang terkait dengan menopause. Salah satunya perubahan di siklus menstruasi, akibat kadar estrogen di dalam tubuh yang tidak menentu.

5. Memiliki PCOS

PCOS atau Polycystic Ovary Syndrome adalah gangguan reproduksi yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan hormon dalam tubuh.

Wanita dengan PCOS biasanya punya kadar hormon seks (estrogen dan progesteron) yang tidak seimbang, kelebihan hormon androgen atau hormon seks pria, dan memiliki kista kecil di ovariumnya.

Semua hal tersebut yang kemudian mengganggu proses ovulasi sehingga mengacaukan siklus menstruasi. Anda bisa mengalami menstruasi dua kali dalam sebulan, atau bahkan tidak mendapatkan haid selama beberapa bulan.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.