This Paper A short summary of this paper 32 Full PDFs related to this paper
Pengenalan Pesan/Peringatan Kesalahan Saat Booting pada PC Melalui POST: 1) Prosedur POST (Power on Self-Test) POST dilakukan sesaat setelah komputer dihidupkan dan mulai booting, proses ini dilakukan oleh BIOS. Adapun urutan prosedur POST adalah sebagai berikut : a) Test Power Supply ditandai dengan lampu power hidup dan kipas pendingin power supply berputar. b) Secara otomatis dilakukan reset terhadap kerja CPU oleh sinyal power good yang dihasilkan oleh power supply jika dalam kondisi baik pada saat dihidupkan, kemudian CPU mulai melaksanakan instruksi awal pada ROM BIOS dan selanjutnya. c) Pengecekkan terhadap BIOS dan isinya. BIOS harus dapat dibaca. Instruksi awal ROM BIOS adalah jump (lompat) ke alamat program POST. d) Pengecekkan terhadap CMOS, CMOS harus dapat bekerja dengan baik. Program POST diawali dengan membaca data setup (seting hardware awal) pada RAM CMOS setup, sebagai data acuan untuk pengecekan. e) Melakukan pengecekkan CPU, timer (pewaktuan), kendali memori akses langsung, memory bus dan memory module. f) Memori sebesar 16 KB harus tersedia dan dapat dibaca/ditulis untuk keperluan ROM BIOS dan menyimpan kode POST. g) Pengecekkan I/O controller dan bus controller. Controller tersebut harus dapat bekerja untuk mengontrol proses read/write data. Termasuk I/O untuk VGA card yang terhubung dengan monitor. Jika ada salah satu prosedur POST yang tidak berhasil dilewati maka PC akan menerima pesan/peringatan kesalahan dari POST. Pesan/peringatan kesalahan berupa kode beep yang dikeluarkan melalui speaker yang terhubung dengan motherboard atau tampilan di layar monitor sesuai dengan standar masing-masing motherboard. 2) Pesan/Peringatan Kesalahan POST (Power on Self-Test) Pesan/peringatan kesalahan hasil POST berupa tampilan performance PC, visual di monitor dan beep dari speaker. Sesuai dengan urutan prosedur POST yang dilakukan oleh BIOS maka gejala-gejala permasalahan yang muncul adalah sebagai berikut: Pesan/Peringatan Kesalahan1CPU dan Monitor mati, tidak ada beep
2CPU hidup, Monitor Mati, Tidak ada beep
3CPU hidup, Monitor Mati, ada beepDisesuaikan dengan beep Prosedur test POST yang telah dilakukan untuk memastikan bahwa unit power supply dan monitor bekerja dengan baik. Jika tahap ini dapat dilewati maka bios mulai meneruskan POST selanjutnya. Adapun hasil dari POST selanjutnya ditunjukkan dengan kode beep apabila ditemukan permasalahan. Bunyi kode beep yang ditunjukkan sesuai dengan BIOS yang digunakan. Kode Beep AWARD BIOS Pesan/Peringatan Kesalahan11 beep pendekPC dalam keadaan baik21 beep panjangProblem di memori31 beep panjang 2 beep pendekKerusakan di modul DRAM parity41 beep panjang 3 beep pendekKerusakan di bagian VGA.5Beep terus menerusKerusakan di modul memori atau memori video Kode Beep AMI BIOS Pesan/Peringatan Kesalahan11 beep pendekDRAM gagal merefresh22 beep pendekSirkuit gagal mengecek keseimbangan DRAM Parity (sistem memori)33 beep pendekBIOS gagal mengakses memori 64KB beep pendek pertama.44 beep pendekTimer pada sistem gagal bekerja55 beep pendekMotherboard tidak dapat menjalankan prosessor66Controller pada keyboard tidak dapat berjalan dengan baik77 beep pendekVideo Mode error88 beep pendekTes memori VGA gagal99 beep pendekChecksum error ROM BIOS bermasalah1010 beep pendekCMOS shutdown read/write mengalami error1111 beep pendekChache memori error121 beep panjang 3 beep pendekConventional/Extended memori rusak131 beep panjang 8 beep pendekTes tampilan gambar gagal Kode Beep IBM BIOS Pesan/Peringatan Kesalahan1Tidak ada beepPower supply rusak, card monitor/RAM tidak terpasang21 beep pendekNormal POST dan PC dalam keadaan baik3beep terus menerusPower supply rusak, card monitor/RAM tidak terpasang4Beep pendek berulang-ulangPower supply rusak, card monitor/RAM tidak terpasang51 beep panjang 1 beep pendekMasalah Motherboard61 beep panjang 2 beep pendekMasalah bagian VGA Card (mono)71 beep panjang 3 beep pendekMasalah bagian VGA Ccard (EGA).83 beep panjangKeyboard error91 beep, blank monitorVGA card sirkuit Pengenalan Pesan/Peringatan Kesalahan Saat Aktifasi Sistem Operasi dan Menjalankan Aplikasi Program: 1) Prosedur Test Test yang dilakukan bertahap yaitu aktifasi sistem operasi dan program aplikasi. Adapun urutan prosedur test yang dilakukan adalah sebagai berikut : a) Aktifasi Sistem Operasi Sistem operasi yang digunakan dalam test ini adalah windows 98, prosedur yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
b) Program aplikasi
Kedua test di atas akan memberikan response sebagai pesan/peringatan kesalahan, hal ini akan membantu user untuk mengenal dan mengidentifikasi masalah yang ada. 2) Pesan/Peringatan Kesalahan Pesan/peringatan kesalahan dapat diketahui melalui tampilan secara visual dilayar monitor dan performance kinerja PC yang dapat dirasakan oleh user pada saat menggunakan PC. Berdasarkan prosedur tes yang dilakukan maka didapatkan pesan/peringatan kesalahan sebagai gejala masalah di PC, yaitu sebagai berikut : Aktifasi Sistem Operasi Pesan/Peringatan Kesalahan1Booting terhenti setelah berhasil melaksanakan POST
2Kinerja booting sampai ke windows berlangsung de-ngan lambat.
3Windows explorer tidak dapat dijalankan, tidak dapat mengcopi, meng-ganti nama file dan lain-lainKerusakan pada sistem operasi, mungkin file windows explorer rusak, hilang, terkena virus, berganti nama atau berpindah folder.4Start menu tidak dapat dijalankanKerusakan pada sistem operasi, mungkin file windows explorer rusak, hilang, terkena virus, berganti nama atau berpindah folder.5Prosedur Shutdown tidak dapat dilaksanakanKerusakan pada sistem operasi, mungkin file windows explorer rusak, hilang, terkena virus, ber-ganti nama atau berpindah folder.6Prosedur Shutdown ber-henti sebelum komputer benar-benar mati 2. Kerusakan pada sistem operasi, mungkin file sistem operasi rusak, ada file yang hilang, terkena vi-rus, berganti nama atau berpin-dah folder. Langkah-langkah mengenal dan Mengidentifikasi Pesan/Peringatan Kesalahan: 1) Prosedur Test Untuk lebih mudahnya test dilakukan dengan bantuan beberapa peralatan eksternal, yaitu printer yang terpasang pada paralel port atau USB port, mouse PS2 dan serial, Monitor yang selalu terpasang di card VGA, disket untuk pengujian disk drive dan CD untuk CD ROM drive. Dan dengan Program Aplikasi misalnya Microsoft word dapat dicoba beberapa kemungkinan kesalahan. Adapun urutan prosedur test yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Test dilakukan termasuk dengan mengecek driver dari peralatan yang dihubungkan dengan I/O. Karena bisa saja sesuatu peralatan atau komponen yang dipasang dapat bekerja, tetapi tidak optimal karena driver yang digunakan belum sesuai dengan peralatan. 2) Pesan/Peringatan Kesalahan Pesan/peringatan kesalahan dapat diketahui melalui tampilan secara visual dilayar monitor dan dapat berkerjanya peralatan yang terpasang di I/O. Berdasarkan prosedur tes yang dilakukan maka akan didapatkan pesan/peringatan kesalahan sebagai tanda adanya masalah di PC. Adapun gejala dan pesan tersebut adalah sebagai berikut : Pesan/Peringatan Kesalahan1Keyboard tidak bekerja
2Mouse tidak bekerja (PS2/Com/USB)
3Monitor Tidak Dapat menampilkan gambar
4Monitor menampilkan resolusi dan warna tidak optimal
5Print preview pada program aplikasi tidak daat dilakukanDriver printer belum terintsall6Print tidak dapat dilaksanakan (Printer melaui LPT/USB)
7Mencetak tidak sesuai dengan yang diinginkan, misal berulang-ulang, hal tidak sesuai dllSetting printer belum sesuai8Disk dan CD ROM tidak terdeteksi
9Disk atau CD ROM Tidak dapat membaca data
Klasifikasi Permasalahan Pengoperasian PC: a) Hardware / Perangkat keras Masalah pada perangkat keras diklasifikasikan menjadi 2 yaitu : (1) Internal Permasalahan hardware secara internal yaitu permasalahan yang muncul pada komponen sistem komputer yang meliputi isi CPU, yaitu: motherboard, VGA card, CHIP BIOS, RAM, Sound card, Prosessor, Harddisk, CD ROM, Power supply dan komponen lainnya yang terpasang, monitor, keyboard, mouse dan lain-lain.
14CD/DVD ROM Read/WriteTidak dapat membaca/menulis /memformat CD/DVD15Kabel DataHardisk,diskdrive,CDROM tidak terdeteksi atau tidak dapat diakses16Power SupplyCPU mati17Panel depan CPUSaklar/lampu mati dan CPU tidak dapat dihidupkan18Keyboard
19Mouse
20Speaker aktif
21Dll (2) Eksternal Permasalahan hardware secara eksternal yaitu permasalahan yang muncul pada komponen sistem komputer yang terpasang di luar komputer dan berfungsi sebagai fasilitas pelengkap komputer, di antaranya yaitu : printer, modem eksternal, TV tuner eksternal, scanner, dan lain sebagainya.
b) Software / Perangkat lunak Masalah pada perangkat lunak diklasifikasikan menjadi 3 yaitu: Chip BIOS (Basic Input Output System) biasanya berupa EEPROM yang berisi program system mendasar dari komponen I/O, termasuk di dalamnya POST. Sebagai sebuah program BIOS juga dapat mengalami masalah di antaranya yaitu :
Sistem operasi merupakan suatu perangkat lunak yang berfungsi untuk mengelola semua sumberdaya sistem komputer, diantaranya yaitu : perangkat keras, program aplikasi, dan user untuk menjadi suatu sistem yang dapat bekerja. 3. Program aplikasi Program aplikasi adalah perangkat lunak yang digunakan oleh user untuk melaksanakan pekerjaan atau aplikasi tertentu seperti mengetik, menggambar, menghitung, mendengarkan musik dan lain sebagainya. Program aplikasi yang dimaksud adalah semua perangkat lunak selain sistem operasi, diantaranya yaitu program aplikasi seperti: perkantoran, termasuk bahasa pemrograman, virus, utility dan lain-lain. Pengelompokkan ini belum diklasifikasikan berdasarkan jenis maupun kegunaan aplikasinya. Permasalahan yang sering muncul berdasarkan klasifikasi perangkat lunak diantaranya, yaitu :
Klasifikasi gejala permasalahan yang muncul dapat pula dilakukan berdasarkan kerusakannya, misalkan dengan urutan komputer mati, booting sampai dengan menjalankan aplikasi. 2) Identifikasi Kemungkinan Penyebab Permasalahan Berdasarkan klasifikasi permasalahan yang ada maka kemungkinan penyebab dapat diidentifikasi dengan cara melokalisir permasalahan sehingga ruang lingkup kemungkinan kerusakan menjadi lebih sempit baik secara hardware maupun software, karena dalam banyak masalah keduanya saling terkait. Sebagai contoh, yaitu : hard disk tidak terdeteksi oleh PC, kemungkinan kerusakan ada disekitar hard disk yaitu : Hardware :
Software : Bagian-bagian yang sudah diidentifikasi dapat dilakukan pengecekkan, sebaiknya dilakukan dari hardware dulu, baru software. Dengan cara melokalisir seperti di atas dimungkinkan permasalahan akan relatif cepat diketahui. 3) Menentukan Hipotesa Awal Penyebab Masalah Hasil dari identifikasi, dimana kemungkinan masalah sudah diketahui. User dapat memperkirakan dan menentukan hipotesa awal penyebab dari permasalahan. Untuk mendukung menentukan hipotesa awal user harus mengetahui semua komponen dan fungsinya pada sistem komputer, serta beberapa data kemungkinan penyebab kerusakan komputer, misalnya tegangan AC tidak stabil, debu yang lembab di motherboard komputer, head pembaca disk yang kotor dan lain sebagainya. Selanjutnya dapat dilakukan pemikiran sebab akibat yang terjadi. Sebagai contoh : Diskdrive tidak dapat membaca disket, lampu disk hidup saat proses pembacaan disket : Kemungkinan kerusakan pada :
Dengan melihat hubungan sebab akibat user dapat menentukan hipotesa awal untuk mempermudah perbaikan. Sumber : http://yusufyo.wordpress.com |