Untuk topik kali ini hingga beberapa materi ke depan, kita akan belajar tentang pasar faktor produksi (market of production factor) atau pasar input. Dalam ulasan ini, kita akan membahas pasar tenaga kerja (labor market) terlebih dahulu.1. PENGERTIAN FAKTOR PRODUKSI. Pada dasarnya, faktor produksi merupakan input yang digunakan dalam memproduksi barang dan/atau jasa. Dalam kajian ekonomi, faktor produksi dikelompokkan menjadi 3 unsur, yakni:
2. PASAR TENAGA KERJA. Jika berbicara mengenai pasar tenaga kerja, biasanya kita akan melihat dua hal penting, yakni keterampilan/pengetahuan yang dikuasai tenaga kerja, serta upah yang ditawarkan.Dari hal diatas muncul pertanyaan, “Mengapa besarnya upah tenaga kerja berbeda antara yang satu dengan yang lain?” Dalam perspektif ekonomi, penjelasannya adalah, “Perbedaan upah yang diterima tenaga kerja terjadi karena pengaruh dari permintaan dan penawaran di pasar tenaga kerja.” Dengan demikian, seperti halnya pasar barang dan jasa, pasar tenaga kerja juga ditentukan oleh faktor permintaan dan penawaran. Berangkat dari pemahaman tersebut, kita akan memahami lebih jauh tentang pasar permintaan dan penawaran tenaga kerja.2.1. Pasar Permintaan Tenaga Kerja. Pada prinsipnya, permintaan terhadap tenaga kerja muncul akibat adanya kebutuhan untuk tersedianya tenaga kerja tersebut. Oleh karena itu dalam kajian ekonomi, permintaan terhadap tenaga kerja dikenal juga dengan istilah derived demand. Gambaran sederhananya: permintaan akan sejumlah tenaga kerja yang memiliki kemampuan menjahit pakaian, datang dari kebutuhan perusahaan garmen untuk memproduksi pakaian dalam jumlah tertentu.Apabila permintaan dan penawaran atas suatu produk berpengaruh terhadap harga produk; pada pasar tenaga kerja, permintaan dan penawaran atas tenaga kerja berpengaruh terhadap upah tenaga kerja.
2.2. Pergeseran pada Kurva Permintaan Tenaga Kerja. Perlu diingat kembali bahwa di pasar persaingan sempurna, dimana perusahan bertujuan memaksimalkan laba, maka kurva permintaan tenaga kerja adalah sama dengan kurva VMPL. Kurva tersebut memiliki slope negatif karena berlakunya hukum diminishing marginal product. Adapun beberapa hal yang menjadi penyebab bergesernya kurva permintaan tenaga kerja, diantaranya:
2.3. Pasar Penawaran Tenaga Kerja (Labor Supply). Berbicara tentang pasar penawaran tenaga kerja, maka kita akan melihat pilihan setiap individu, apakah untuk bekerja (to work) atau untuk bersenang-senang (to enjoy leisure time). Istilah bekerja atau bersenang-senang ini digunakan karena bekerja pada dasarnya merupakan beban atau pengorbanan atas waktu yang diambil individu untuk mendapatkan penghasilan; sementara bersenang-senang merupakan kegiatan yang dimanfaatkan individu semata-mata untuk memperoleh kepuasan.Hal diatas sebenarnya tidak sepenuhnya berlaku lagi di dunia modern, dimana orang bisa melakukan kesenangan, namun tetap memperoleh penghasilan (misalnya menjadi video-blogger); namun untuk kajian ekonomi, kita akan tetap menggunakan dua alternatif tersebut sebagai pertimbangan. Adapun elemen penting yang mempengaruhi pengambilan keputusan adalah besarnya upah yang diterima. Dalam hal ini, individu akan memperoleh insentif berupa upah, jika memilih untuk bekerja; atau sebaliknya, ia akan kehilangan kesempatan memperoleh upah bila memilih untuk bersenang-senang. Kita bisa menggunakan dua pendekatan untuk menganalisa hal itu, yakni melalui pendekatan efek substitusi (substitution effect) dan pendekatan efek penghasilan (income effect).
2.4. Pergeseran pada Kurva Penawaran Tenaga Kerja. Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pergeseran pada kurva penawaran tenaga kerja, antara lain:
Struktur Pasar Oligopoli (Oligopoly), Konsep Game Theory, dan Nash Equilibrium Karakteristik dan Ekuilibrium di Pasar Persaingan Monopolistik (Monopolistic Competition) Materi selanjutnya: Ekuilibrium di Pasar Tenaga Kerja dan Pasar Input Monopsonistik Kurva Permintaan-Penawaran serta Ekuilibrium di Pasar Faktor Sumberdaya Fisik (Land) dan Modal (Capital) |