Gambar diatas merupakan pemimpin rombongan ekspedisi bangsa Inggris siapa nama tokoh tersebut

tirto.id - Kedatangan Bangsa Inggris ke Indonesia, sebagaimana bangsa-bangsa Eropa lainnya, didorong kondisi semakin sulitnya mendapatkan rempah-rempah. Padahal, rempah-rempah merupakan salah satu kebutuhan vital di Eropa, terutama sebagai bahan pengawet makanan saat musim dingin tiba.

Setelah jatuhnya Konstatinopel (Istanbul) ke tangan Kesultanan Turki Usmani pada era Sultan Mehmed II, para pedagang Eropa harus mencari jalan lain demi mendapatkan rempah-rempah.

Konstatinopel merupakan pusat perdagangan yang menyambungkan pedagang Eropa dengan Asia, termasuk buat urusan pembelian rempah-rempah. Setelah menguasai kota itu, Turki Usmani melarang para pedagang dari Eropa melewati Konstatinopel sehingga mereka kesulitan mengakses suplai barang dari Asia. Akibatnya, harga rempah-rempah di Eropa melambung tinggi.

Baca juga:

  • Tujuan Kedatangan Bangsa Spanyol ke Indonesia dan Latar Belakangnya
  • Cornelis de Houtman Tewas dalam Tikaman Rencong Malahayati

Dalam masa kesulitan tersebut, seorang pelaut berkembangsaan Italia bernama Christoper Columbus mengajukan proposal ekspedisi, untuk mencari jalan menuju Asia melewati arah barat, kepada Kerajaan Portugis. Akan tetapi, proposal itu ditolak.

Kemudian, Columbus mengajukan proposal serupa ke Spanyol dan menghasilkan pendanaan. Hal tersebut dapat terjadi karena Spanyol mengalami kemenangan dalam pertempuran melawan Bangsa Moor di Granada.

Pelayaran Columbus lalu dilakukan dengan melewati Samudera Atlantik menuju Asia. Namun, Columbus justru menginjakkan kakinya di Haiti (Amerika) pada 1492. Rombongan ekspedisi Columbus tersebut akhirnya kembali ke Spanyol pada 1493, dengan membawa emas, rempah, dan budak.

Perjalanan Columbus menjadi salah satu pencapaian yang mendorong banyak orang-orang Eropa lainnya berlayar menjelajahi samudera ke negeri-negeri jauh. Tujuan utama mereka adalah mencari "dunia timur."

Baca juga:

  • Sejarah Kedatangan Bangsa Belanda ke Indonesia & Latar Belakangnya
  • Sejarah Masuknya Bangsa Portugis ke Indonesia: Proses, Rute, Tujuan

Maka itu, Raja Manuel I dari Portugis memerintahkan Vasco da Gama melakukan pelayaran untuk menemukan daerah penghasil rempah-rempah. Mengutip buku Good Hope: The Voyage of Vasco da Gama oleh Elaine Sanceau (1967), pelayaran Vasco da Gama dimulai dari Lisabon menuju Tanjung Harapan (Afrika Selatan). Kemudian, dia dan rombongannya melanjutkan perjalanan ke timur.

Pada 1498, Vasco da gama berhasil mendarat di Kalikut dan Goa (pantai barat India). Di sana, ia pun membangun sebuah sektor perdagangan serta benteng pertahanan. Keberhasilan da Gama mencapai India berdampak kepada lancarnya suplai barang dari Asia ke Portugis. Lisabon lantas semakin berkembang sebagai pusat perdagangan.

Inggris merupakan salah satu Bangsa Eropa yang mengandalkan suplai barang yang mampir di Lisabon. Rempah-rempah yang diperoleh Inggris dari Lisabon kemudian diperdagangkan kembali di Eropa Barat dan Eropa Utara.

Namun, situasi itu tidak berlangsung lama. Inggris kesulitan mendapatkan rempah-rempah dari Lisabon lantaran bersitegang dengan Portugis terkait Perang 80 Tahun. Perang pada 1566-1648 itu adalah episode pemberontakan Belanda terhadap penjajahan Spanyol.

Penjelajahan Bangsa Inggris ke Indonesia: Rute & Tempat Tujuan

Para pedagang Inggris kemudian mencari jalan keluar dengan mencari daerah utama penghasil rempah-rempah di dunia timur. Dikutip dari buku Sejarah Indonesia oleh Ardiman dan Amurwani Dwi Lestariningsih (2014:21), dalam pelayaran ke dunia Timur untuk mencari rempah-rempah, pelaut Inggris pertama kali sampai ke India pada tahun 1498 dengan mengikuti rombongan Portugis yang dipimpin oleh Vasco da Gama.

Inggris kemudian berupaya memperkuat kedudukannya di India dengan membentuk kongsi dagang bernama East India Company (EIC) pada tahun 1600.

Kemudian, merujuk buku Sejarah Indonesia oleh Kemendikbud (2020:13), pada tahun 1602, Pemerintah Inggris mengirim utusannya ke Banten guna menjalin hubungan bilateral. Rombongan Inggris yang sampai ke Banten di tahun 1602 dipimpin oleh Sir James Lancaster.

Sultan Banten kemudian memberi izin kepada Inggris untuk mendirikan sebuah kantor dagang di daerah Banten. Selain itu, Inggris juga berhasil mendirikan beberapa kantor dagang di daerah lainnya seperti Ambon, Makasar, Jepara, dan Jayakarta pada tahun 1604.

Merujuk catatan Mhd. Nur dalam Bandar Sibolga di Pantai Barat Sumatera pada Abad ke-19 Sampai Pertengahan Abad ke-20 (2015:168-169), penjelajahan Bangsa Inggris ke nusantara (Hindia Timur) yang paling awal dilakukan salah satunya oleh rombongan yang berada di bawah komando Francis Drake.

Pada Juli 1579, rombongan Drake berlayar menuju ke barat. Setelah 68 hari perjalanan mereka berhasil melintasi Samudera Pasifik dan menemukan sejumlah gugus pulau kecil. Dari sana, menukil keterangan di laman Britannica, Drake melanjutkan perjalanan ke Filipina.

Drake akhirnya dapat menemukan Maluku, mendapatkan izin dari sultan setempat, dan berhasil membawa pulang rempah-rempah. Dia kembali berlayar menuju Inggris lewat Tanjung Harapan (Afrika Selatan). Keberhasilan Drake menemukan Maluku dan membeli rempah-rempah dari sana membuat Inggris mulai menaruh perhatian terhadap perdagangan di Asia Tenggara dan Asia Timur.

Kembali mengutip catatan Mhd. Nur, pelaut Inggris yang lain, Ralph Fitch mengambil jalur ke timur untuk menuju ke nusantara. Fitch menjadi orang Inggris yang pertama yang sampai di Ormuz (teluk Persia) pada tahun 1583. Ia kemudian melanjutkan pelayaran menuju Hugli di delta Sungai Gangga, India.

Selanjutnya, Fitch berlayar ke Birma dan berhasil sampai ke bandar Malaka pada tahun 1588. Selama tiga tahun, Fitch mencermati situasi perdagangan dan pelayaran di Nusantara. Pada tahun 1591, Ralph Fitch kembali berlayar ke Inggris dengan membawa banyak informasi yang menginspirasi para pedagang di negerinya.

Kemunduran armada Spanyol pada abad 16 memberi peluang besar pelayaran Bangsa Inggris ke Asia Tenggara. Maka itu, Inggris mengirim ekspedisi di bawah pimpinan Thomas Cavendish. Dalam perjalanannya, Cavendish berhasil mendarat di Maluku. Saat kembali ke barat, Cavendish mampir ke Pulau Jawa.

Selain itu, masih merujuk penjelasan Mhd. Nur, pelayaran rombongan Sir James Lancaster berhasil menjangkau Pulau Sumatera bagian utara Aceh dan Pulau Penang pada tahun 1591. Lancaster mendatangi Aceh pada tahun 1602 untuk membeli lada dan rempah lainnya. Pada tahun yang sama, ia juga berhasil sampai ke Banten.

Baca juga artikel terkait SEJARAH PENJAJAHAN atau tulisan menarik lainnya Syamsul Dwi Maarif
(tirto.id - sym/add)


Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Addi M Idhom
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Tokoh Penjelajah Samudra? Apakah kalian pernah mendengar istrilah dari Tokoh Penjelajah Samudra? Jangan khawatir jika kalian belum pernah mendengarnya, disini PakDosen akan membahas secara rinci tentang tokoh penjelajah samudra dan gambarnya. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.

Gambar diatas merupakan pemimpin rombongan ekspedisi bangsa Inggris siapa nama tokoh tersebut

1. Bartholomeus Diaz

Gambar diatas merupakan pemimpin rombongan ekspedisi bangsa Inggris siapa nama tokoh tersebut

Bartholomeus Diaz merupakan seorang penjelajah dari Portugis. Pada bulan Agustus 1487, dia diutus oleh Raja Portugis Joao II (John II) untuk melakukan pelayaran ke Afrika Barat dalam usahanya menemukan Hindia, daerah yang kaya akan rempah-rempah.

Kepulauan nusantara sudah sangat terkenal waktu itu sebagai pusat penghasil rempah-rempah. Hindia/Indonesia terkenal di Eropa karena buku Books of arious periences yang ditulis oleh Marcopolo (1254-1324).

Marcopolo merupakan pedagang dari Venesia, Italia. Di bukunya itu dia mengisahkan tentang kejaiban dunia atau Imago Mundi selama perjalanannya termasuk ketika dia berada di Hindia.

Bartholomeus Diaz memulaikan pelayarannya dari Lisabon, ibu kota Portugis mengambil rute menyusuri Pantai Barat Afrika. Kemudian pada akhirnya dia sampai ke ujung selatan Benua Afrika.

Di daerah itu, dia terpaksa berhenti kerena ombaknya cukup besar dan anginnya bertiup kencang.

Ketika badai mereda, Diaz kembali ke Timur, lalu ke Utara, dan mencapai pantai Afrika di Teluk Mossel.

Anak buah kapalnya (ABK) sempat mendesak untuk pulang ketika kapal sudah jauh berlayar ke arah Tenggara. Namun, Bartholomeus Diaz telah melihat bahwa pantai Afrika berbelok ke Utara sehingga jalan ke India terbuka.

Dias pun kemudian menamakan titik Barat Daya Afrika itu sebagai Tanjung Badai. Kemudian oleh Raja Joao II menggantinya dengan nama Tanjung Harapan (Cape of God Hope).

Dinamakan Tanjung Harapan karena tempat ini memberikan harapan bagi bangsa Portugis untuk menemukan Hindia. Bartholomeus Diaz mendarat di Tanjung Harapan, Afrika pada tahun 1488.

2. Alfonso de Albuquerque

Gambar diatas merupakan pemimpin rombongan ekspedisi bangsa Inggris siapa nama tokoh tersebut

Afonso de Albuquerque adalah seorang penjelajah dari Portugis yang terkenal yang berperan dalam pembentukan Pemerintahan Kolonial Portugis di Asia. Lahir di Alhandra pada tahun 1453, di dekat kota Lisbon, Portugal, dia pada suatu masa dikenal sebagai The Great, The Caesar of the East and as The Portuguese Mars.

Ayahnya, Gonçalo de Albuquerque, Lord of Vila Verde dos Francos memegang posisi yang cukup penting di pemerintahan. Dari ayahnya pula ia memiliki hubungan darah/keturunan dengan keluarga kerajaan Portugal. Dia mendapatkan pendidikan dalam bidang matematika and Latin Klasik pada masa kekuasaan Afonso V dari Portugal, dan setelah wafatnya bangsawan itu, ia sepertinya bekerja di Arzila, Morocco untuk beberapa saat. Pada saat ia kembali ia ditunjuk se estribeiro-mor (kepala penasihat) untuk João II dari Portugal.

Ketika raja baru Manuel I dari Portugal bertahta dia menunjukkan beberapa keengganan menuju Albuquerque, teman dekat yang ditakuti D. João II dan tujuh belas tahun lebih tua darinya. Pada tanggal 6 dari 1503 setelah karir militer yang panjang dan pada usia dewasa, Afonso de Albuquerque dikirim off pada ekspedisi pertama ke India dengan sepupunya Francisco de Albuquerque, setiap tiga komandan kapal, berlayar bersama dengan Duarte Pacheco Pereira dan Nicolau Coelho. Mereka berpartisipasi dalam beberapa pertempuran melawan pasukan Zamorin dari Calicut (Calecute, Kozhikode), setelah berhasil mendirikan raja Cohin (Cohim, Kochi) dengan aman di atas takhtanya. Sebagai imbalan atas layanan ini mereka memperoleh izin untuk membangun sebuah benteng Portugis di Cochin dan hubungan perdagangan didirikan dengan Quilon (Coulão, Kollam), sehingga membantu meletakkan dasar kerajaan negaranya di Timur.

Baca Lainnya :  Contoh Karya Ilmiah

Pada bulan November, sesudah Malaka aman dan mempelajari kawasan dari “kepulauan rempah-rempah” lalu rahasia, Albuquerque mengirim sebuah pelayaran ke timur untuk menemukan rempah-rempah, dipimpin oleh Antonio de Abreu dipercaya dengan wakil komandan Francisco Serrão. Melayu pilot direkrut untuk membimbing mereka melalui Jawa, Kepulauan Sunda Kecil dan Pulau Ambon ke Banda Islands, di mana mereka tiba di awal 1512. Di sana mereka tinggal selama sekitar satu bulan,. membeli dan mengisi kapal mereka dengan pala dan cengkeh. António de Abreu kemudian berlayar untuk sementara Amboina Serrão melangkah maju ke Maluku tetapi terdampar dekat Seram. Sultan Abu Lais dari Ternate mendengar tentang mereka terdampar, dan, melihat kesempatan untuk bersekutu dengan bangsa asing yang kuat, membawa mereka ke Ternate tahun 1512 adalah mereka diizinkan untuk membangun benteng di pulau, Fort São João Baptista de Ternate, dibangun pada tahun 1522.

Afonso de Albuquerque adalah seorang penulis yang produktif, mempunyai banyak menulis surat kepada raja pelaporan semua jenis hal selama gubernur, dari masalah kecil untuk strategi utama. Pada 1557 anaknya menerbitkan sebuah koleksi surat-suratnya di bawah judul Commentarios melakukan Grande Affonso d’Alboquerque – referensi yang jelas untuk Tafsiran Kaisar-yang kemudian dikaji dan diterbitkan kembali tahun 1576.. . Ada Albuquerque digambarkan sebagai “seorang yang bertubuh tengah, dengan wajah yang panjang, berwarna segar, hidung agak besar Dia adalah orang bijaksana, dan sarjana Latin, dan berbicara dalam frase elegan, percakapan dan tulisan-tulisannya menunjukkan pendidikan yang sangat baik nya Dia. kata-kata siap, sangat berwibawa dalam perintah itu, sangat berhati-hati dalam berurusan dengan orang Moor, dan sangat ditakuti namun sangat dicintai oleh semua, kualitas jarang ditemukan bersatu dalam satu kapten Dia sangat gagah berani dan disukai oleh keberuntungan.. “

Pada 1572 prestasi Albuquerque’s yang tertulis dalam The Lusiads, puisi epik Portugis utama dengan Luís Vaz de Camões (Pupuh X, bait 40 sampai 49), adalah penyair yang memuji prestasi, tapi memiliki merenung mengerut atas aturan keras terhadap orang-orangnya sendiri, di antaranya Camões hampir sesama kontemporer. Pada tahun 1934 Albuquerque dirayakan oleh Fernando Pessoa di Mensagem, sebuah epik simbolis. Pada bagian pertama dari karya ini, yang disebut “Brasão” (Coat-of-Arms), ia berkaitan protagonis historis Portugis ke masing-masing bidang dalam Portugis mantel-of-senjata, Albuquerque menjadi salah satu sayap griffin dipimpin oleh Henry navigator, sayap lain sebagai raja Yohanes II.

Sebuah variasi indah dan mahal mangga, yang ia gunakan untuk membawa pada perjalanan ke India, telah dinamai untuk menghormatinya, dan saat ini dijual di seluruh dunia sebagai mangga Alphonso. Meskipun ketenaran, kota Albuquerque di New Mexico tidak dinamai menurut namanya. Itu dinamai setelah Raja Muda Spanyol Meksiko bernama Don Francisco Fernández de la Cueva, yang juga memegang gelar Adipati Alburquerque. Ada, bagaimanapun, sebuah kota dekat perbatasan Spanyol-Portugis bernama Alburquerque yang mungkin akar dari kedua nama. Selain itu, sangat mungkin bahwa salah satu thoroughfares utama di Malaka’s Portugis Pemukiman, Jalan D’Albuquerque, diberi nama setelah Afonso.

Baca Lainnya :  Budaya Maritim

3. Vasco da Gama

Gambar diatas merupakan pemimpin rombongan ekspedisi bangsa Inggris siapa nama tokoh tersebut

Untuk melanjutkan usaha Diaz, pada tanggal 8 Juli 1497, Raja Portugis, yang bernama Emmanuel I, memerintahkan seorang pelaut bernama Vasco da Gama untuk berlayar ke Timur kembali untuk mencari asal rempah-rempah.

Karena rute pelayaran sudah ditemukan sebelumnya, Vasco da Gama langsung berlayar ke Samudra Atlantik dan sampai di sebelah Utara Pantai Tanjung Harapan.

Pada tanggal 22 Mei 1498, Vasco da Gama bersama rombongannya yang terdiri dari para ABK dan pedagang tiba di Calcuta dan Goa di Pantai Barat India.

Di kedua tempat itu, Vasco da Gama berupaya mendirikan pos perdagangan, karena dia menyangka India merupakan daerah penghasil rempah-rempah.

Walaupun pada akhirnya dia dan para pedagang mengetahui India bukan penghasil rempah-rempah. Ia sempat membeli rempah-rempah untuk di kirim ke Portugis dan sebagiannya dijual ke negara Eropa lainnya.

4. Christopher Columbus

Gambar diatas merupakan pemimpin rombongan ekspedisi bangsa Inggris siapa nama tokoh tersebut

Pada tanggal 3 Agustus 1492, dengan tiga buah kapal, yaitu Santa Maria, Nina dan Pinta, Christopher Columbus bersama adiknya Bartholomew ahli membuat peta mulai berlayar mencari sumber rempah-rempah di dunia Timur.

Columbus memulai perjalanan ke Timur atau Asia dengan menyeberangi Samudra Atlantik. Dia mengarungi Samudra Atlantik lebih dari dua bulan untuk sampai di Pulau Guanahani yang terletak di Kepulauan Bahama, Karibia yang selanjutnya dikenal sebagai Hindia Barat.

Dia dan seorang penyelidik bernama Amerigo Vespucci mendarat di Pulau Guanahani yang dikiranya Hindia pada tanggal 12 Oktober 1492. Kepulauan Bahama, Karibia kemudian diambil alih oleh tentara Spanyol dan diberi nama San Salvador.

Pada tanggal 6 Desember 1492, Columbus mendarat di Haiti yang kemudian dinamakan Hispaniola. Sesuai perjanjian, ia diangkat menjadi Gubernur di Haiti.

Christopher Columbus kemudian memutuskan kembali ke Spanyol pada tanggal 16 Januari 1493. Karena keberadaannya di Benua Amerika inilah, kemudian Christoper Columbus dikenal sebagai penemu Benua Amerika.

5. Ferdinand Magelhaens

Gambar diatas merupakan pemimpin rombongan ekspedisi bangsa Inggris siapa nama tokoh tersebut

Ferdinand Magelhaens seperti juga Columbus merupakan penjelajah Samudra yang berasal dari Spanyol.

Pada tanggal 10 Agustus 1519, Magelhaens berlayar ke barat dengan di dampingi oleh Kapten Juan Sebastian del Cano dan seorang penulis dari Italia yang bernama Pigafetta. Rombongannya terdiri atas 265 orang dan menggunakan lima buah kapal layar.

Pigafetta tersebut yang menuliskan kisah perjalanan Magelhaens del Cano mengelilingi dunia yang membuktikan bahwa bumi itu bulat seperti bola.

Jadi pelayaran Ferdinand Magelhaens tersebutlah yang dianggap pertama kali mengelilingi dunia.

Dimulai dengan mengarungi Samudra Atlantik ke Barat menuju Pantai Timur Amerika Selatan. Ia kemudian menemukan selat di antara Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik di ujung selatan Benua Amerika yang kemudian dinamakan Selat Magelhaens.

Pada tahun 1520 atau tahun 1521, setelah menyeberangi Samudra Pasifik, sampailah rombongan Magelhaens di Kepulauan Massava. Kepulauan ini kemudian diberi nama Filipina, diambil dari nama Raja Spanyol, Philips II.

Pergantian nama ini kemudian menimbulkan kebencian dari suku Mactan yang tinggal di pulau itu. Maka pertempuran pun meletus antara orang-orang Mactan dan pasukan Ferdinand Magelhaens. Pertempuran ini menyebabkan gugurnya Magelhaes pada tanggal 27 April 1521.

Rombongan yang selamat segera meninggalkan Filipina yang dipimpin oleh Kapten Sebastian del Cano menuju Maluku. Dua kapal ekspedisi yang tersisa tiba di Maluku pada tahun 1521 dan pada tahun 1522 mereka kemudian sudah tiba di Spanyol.

Pelayaran ini kemudian dikenal dengan sebutan ekspedisi Magelhaens del Cano. Atas keberhasilan ekspedisi ini, Raja Spanyol menghadiahkan sebuah bola dunia tiruan yang berlilitkan ikat pinggang dengan tulisan “Engkaulah yang pertama mengitari diriku”.

Baca Lainnya :  Ringkasan Adalah

6. Cornelis de Houtman dan Pieter de Kaizer

Gambar diatas merupakan pemimpin rombongan ekspedisi bangsa Inggris siapa nama tokoh tersebut

Pada tahun 1595, De Houtman bersama Pieter de Kaizer dengan empat buah kapal yang memuat 249 orang awak beserta 64 meriam, memimpin pelayaran mencari daerah asal rempah-rempah ke arah timur mengambil jalur seperti yang ditempuh Portugis.

Namun, karena kurangnya pengalaman, perjalanan yang ia lakukan memakan waktu yang sangat lama, yakni 14 bulan. Pada bulan Juni tahun 1596 Cornelis de Houtman bersama rombongan sampai di Indonesia dan mendarat di Banten.

Banten pada waktu itu merupakan pelabuhan lada terbesar di Jawa Barat.

Kemudian de Houtman meninggalkan Banten menuju ke timur menyusuri pantai Pulau Jawa dan kembali ke negaranya pada tahun 1597 dengan membawa cukup banyak rempah-rempah.

Semenjak Cornelis de Houtman menjejakkan kakinya di Indonesia itulah, kemudian orang-orang Belanda mulai melakukan pelayaran-pelayaran liar ke Indonesia mencari rempah-rempah.

7. Jacob Van Neck dan Van Waerwyck

Gambar diatas merupakan pemimpin rombongan ekspedisi bangsa Inggris siapa nama tokoh tersebut

Arung samudra yang dilakukan oleh bangsa Belanda kemudian terus berlanjut.

Kini giliran Jacob Van Neck dan Van Warwyk yang mengarungi samudra dengan tujuan yang sama mencari sumber rempah di Indonesia. Mereka berhasil mendarat di Banten tahun 1598.

Mereka disambut dengan baik di Banten, Tuban, dan Maluku karena kedatangan mereka bersikap hormat dengan penduduk setempat berbeda dengan pendahulu mereka Cornelis de Houtman.

Sebab lain Van Neck dan Van Warwyk disambut dengan penuh keramahan oleh para penduduk adalah Banten baru saja mengalami banyak kerugian oleh orang-orang Portugis.

Begitu pula halnya dengan Tuban dan Maluku, terlebih lagi saat itu Ternate sudah tidak menjadi sekutu Portugis, malah mereka sedang bermusuhan dengan Portugis dan Spanyol.

8. Sir Francis Drake

Gambar diatas merupakan pemimpin rombongan ekspedisi bangsa Inggris siapa nama tokoh tersebut

Dialah orang Inggris pertama yang datang ke Indonesia dalam pelayarannya mengarungi dunia.

Drake berangkat berlayar dari Inggris ke arah Barat pada 1577-1580.

Dalam pelayarannya, rombongan ini singgah di Ternate dan sempat melakukan perdagangan rempah-rempah kemudian pulang ke negaranya dengan muatan cengkih.

9. Sir James Lancaster dan George Raymond

Gambar diatas merupakan pemimpin rombongan ekspedisi bangsa Inggris siapa nama tokoh tersebut

Pada tahun 1591, Ratu Inggris yang bernama Elizabeth I yang pertama mendukung keterlibatan Inggris secara langsung dalam perdagangan rempah-rempah.

Sir James Lanchester dan George Raymond atas nama Ratu Inggris tersebut kemudian bersiap dan mengadakan pelayaran. Lanchester berhasil mencapai Aceh dan Penang dan sampai di Inggris pada tahun 1594.

Pada tahun 1600, Elizabeth I memberikan hak oktroi kepada maskapai atau organisasi dagang Inggris (EIC).

Pelayaran pertama maskapai dagang ini di pimpin oleh Lanchester dan pada bulan Juni 1602, berhasil tiba di Aceh dan terus menuju Banten. Akhirnya, dia mendapat izin membangun kantor dagang.

Pelabuhan Banten inilah yang menjadi pusat kegiatan orang-orang Inggris sampai tahun 1682. Pada saat itu, Inggris memperoleh kemajuan di wilayah Asia.

10. Sir Henry Middleton

Gambar diatas merupakan pemimpin rombongan ekspedisi bangsa Inggris siapa nama tokoh tersebut

Pelayaran kedua EIC di pimpin oleh Sir Henry Middleton di tahun 1604. Dia kemudian berhasil mencapai Ternate, Tidore, Ambon, dan Belanda.

Antara 1611-1617, mereka mendirikan kantor-kantor dagang di Sukadana (Kalimantan Barat Daya), Makassar, Jayakarta, Jepara, Aceh, Pariaman, dan Jambi.

Melihat kenyataan ini Belanda kemudian marah dan berkomplik dengan Inggris. Belanda menganggap bahwa cita-cita mereka dalam memonopoli perdagangan telah terlepas.

Demikian Penjelasan Materi Tentang Tokoh-Tokoh Dunia dalam Penjelajah Samudra dan Gambarnya
Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi