Gamal abdul nasser merupakan salah satu tokoh pemrakarsa gerakan non-blok yang berasal dari

Profil Menteri

Tentang Kami

Struktur Organisasi

AKIP

Kinerja

Lembar Informasi

Perwakilan

Nama Lengkap Gamal Abdel Nasser Hussein Alias No Alias Tanggal Lahir Selasa, 15 Januari 1918 Zodiak Capricorn Warga Negara Mesir Relation - Biografi

Gamal Abdul Nasser yang lahir pada 15 Januari 1918 dan meninggal pada 28 September 1970 di Kairo, Mesir ini merupakan presiden kedua Mesir dan sekaligus menjadi salah seorang negarawan Arab yang paling terkemuka dalam sejarah.     Pria berkebangsaan Mesir ini aktif dalam gerakan Mesir menentang penjajahan dan kekuasaan asing ketika di Akademi Militer. Pria yang berpangkat Mayor ketika terlibat dalam perang Kemerdekaan Israel pada tahun 1948 ini sempat terperangkap dalam kawasan yang dikenal sebagai “Poket Faluja” beberapa bulan pada akhir peperangan. Ketika perdamaian tercapai, Gamal kembali ke Mesir dan memimpin Angkatan Bersenjata Mesir dalam kudeta yang menggulingkan raja Farouk I pada tahun 1952.     Pada awal 1954, Gamal Abdul Nasser menangkap dan menahan presiden Mesir ketika itu, jendral Muhammad Naguib, dan pada 25 Februari1954, pria yang sempat menjadi perdana menteri Mesir dan Sekretaris Jendral Gerakan Non-Blok ini menjadi Kepala Negara Mesir.     Dua tahun kemudian, Gamal Abdul Nasser menjadi calon tunggal dalam pemilu presiden dan dilantik menjadi presiden Mesir kedua. Pada masa pemerintahannya, pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Organisasi Kesatuan Afrika pada masa jabatan 1964-1965 ini membangkitkan Nasionalisme Arab dan Pan Arabisme, dan menasionalisasi terusan Suez yang mengakibatkan krisis Suez yang membuat Mesir berhadapan dengan Perancis, Inggris dan Israel yang memiliki kepentingan terhadap terusan itu.     Krisis ini berakhir dengan keputusan dunia Internasional yang menguntungkan Mesir serta terusan Suez resmi berada dalam kedaulatan Mesir dan kemudian mengadakan proyek infrastruktur besar-besaran. Setelah kalah dalam Perang Enam Hari dengan Israel pada tahun 1967, Gamal Abdul Nasser ingin menarik diri dari dunia politik tetapi rakyat Mesir menolaknya.     Maka, Gamal Abdul Nasser sekali lagi memimpin Mesir dalam Peperangan 1969-1970. Dua minggu setelah peperangan usai, pria yang telah memiliki lima anak dengan istrinya, Tahia Kazem, ini meninggal akibat penyakit jantung pada 28 September 1970 di usianya yang ke 52 tahun. Kemudian Gamal Abdul Nasir digantikan oleh Anwar Sadat sebagai Presiden Mesir.

Riset dan analisis: Desti Ayu Ruhiyati

Karir
  • Presiden Republik Arab Bersatu (1958-1970)
  • Presiden Mesir ke-2 (1956-1970)
  • Perdana Menteri Mesir (1967-1970)
  • Sekretaris Jenderal Gerakan Non-Blok (1964-1970)
  • Ketua Organisasi Kesatuan Afrika (1964-1965)


Tokoh pada gambar di atas merupakan salah satu pendiri Gerakan Non Blok (GNB) yang bernama Kwame Nkrumah. Kwame Nkrumah berasal dari Ghana. Selain Nkrumah, ada empat pendiri lainnya dari GNB yaitu Soekarno yang berasal dari Indonesia, Josip Broz Tito yang berasal dari Yugoslavia, Jawaharlal Nehru yang berasal dari India, dan Gamal Abdul Nasser yang berasal dari Mesir. Kelima perwakilan negara tersebut berunding dalam Konferensi Tingkat Tinggi di Beograd, Yugoslavia pada tanggal 1-6 September 1961 untuk mendirikan GNB.

Gerakan Non-Blok (GNB) atau Non Align Movement (NAM) adalah suatu gerakan yang dipelopori oleh negara-negara dunia ketiga yang beranggotakan lebih dari 100 negara-negara yang berusaha menjalankan kebijakan luar negeri yang tidak memihak dan tidak menganggap dirinya beraliansi dengan Blok Barat atau Blok Timur. Gerakan Non Blok merepresentasikan 55 persen penduduk dunia dan hampir 2/3 keanggotaan PBB. Mayoritas negara-negara anggota GNB adalah negara-negara yang baru memperoleh kemerdekaan setelah berakhirnya Perang Dunia II, dan secara geografis berada di benua Asia, Afrika dan Amerika Latin. Adanya ketegangan dunia yang semakin meningkat akibat persaingan antara Blok Barat dan Blok Timur, yang dimulai dari pecahnya perang Vietnam, perang Korea, dan puncaknya krisis teluk Babi di Kuba, yang hampir saja memicu Perang Dunia III, mendorong para pemimpin negara-negara Dunia Ketiga untuk membentuk sebuah organisasi yang diharapkan bisa berperan mengurangi ketegangan politik dunia internasional saat itu. Pembentukan organisasi Gerakan Non Blok bermula dari Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika yang diadakan di Bandung, Indonesia pada tahun 1955. Disana negara-negara yang tidak berpihak pada blok tertentu, mendeklarasikan keinginan mereka untuk tidak berpihak dalam Blok Barat maupun Blok Timur. Pertemuan pertama Gerakan Non Blok berlangsung dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) I di Beograd, Yugoslavia 1-6 September 1961 yang dihadiri oleh 25 negara dari Asia dan Afrika. Adapun kelima tokoh dunia yang kemudian dikenal sebagai pendiri GNB adalah Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser, Presiden Ghana Kwame Nkrumah, Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru, Presiden Indonesia Soekarno, dan Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka jawaban yang tepat adalah C.

Gamal abdul nasser merupakan salah satu tokoh pemrakarsa gerakan non-blok yang berasal dari

Gamal Abdul Nasser adalah salah satu tokoh pendiri GNB yang berasal dari?

  1. Mesir
  2. Sudan
  3. Aljazair
  4. Afrika Selatan
  5. tunisia

Jawaban: A. Mesir

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, gamal abdul nasser adalah salah satu tokoh pendiri gnb yang berasal dari mesir.

Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu I Mallombasi Daeng Kraeng ….. adalah nama lain dari Sultan Hasanuddin? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.


Gamal abdul nasser merupakan salah satu tokoh pemrakarsa gerakan non-blok yang berasal dari

Gamal abdul nasser merupakan salah satu tokoh pemrakarsa gerakan non-blok yang berasal dari
Lihat Foto

Dok. Non-Aligned Movement

Lima pemimpin negara yang menjadi penggagas berdirinya GNB dalam Konferensi Belgrade (1961), dari kiri ke kanan PM India Nehru, Presiden Ghana Kwame Nkrumah, Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser, Presiden Indonesia Soekarno, dan Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito

KOMPAS.com - Pada 1950-an, beberapa negara berupaya untuk menghindar dari polarisasi dunia atas terjadinya Perang Dingin.

Situasi Perang Dingin di mana Amerika Serikat dan Uni Soviet saling berebut pengaruh di dunia, memantik kesadaran negara-negara yang baru merdeka untuk tidak terseret ke dalam arus persaingan militer dan kekuatan pertahanan.

Negara-negara yang baru berkembang lantas memutuskan untuk membentuk suatu gerakan bernama Gerakan Non-Blok atau Non-Aligned Movement.

Gerakan Non-Blok (GNB) adalah sebuah organisasi internasional yang terdiri dari 120 negara di dunia, yang menganggap diri mereka tidak beraliansi dengan kekuatan besar mana pun.

Terdapat lima pemimpin negara sebagai pendiri Gerakan Non-Blok, yang didirikan pada 1961 di Yugoslavia.

Lantas, siapa saja nama wakil negara pendiri Gerakan Non-Blok?

Baca juga: Gerakan Non-Blok: Latar Belakang, Pelopor, Tujuan, dan Prinsip

Pembentukan Gerakan Non-Blok

Terdapat lima tokoh pendiri Gerakan Non-Blok, mereka adalah:

  • Perdana Menteri Jawaharlal Nehru dari India
  • Presiden Soekarno dari Indonesia
  • Presiden Gamal Abdel Nasser dari Mesir
  • Presiden Josip Broz Tito dari Yugoslavia
  • Presiden Kwame Nkrumah dari Ghana

Pembentukan Gerakan Non-Blok dilatarbelakangi oleh situasi setelah Perang Dunia II, di mana terjadi Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Dua kubu tersebut saling berebut pengaruh dan yang menjadi sasaran adalah negara-negara berkembang yang baru saja merdeka, seperti Indonesia dan India.

Kondisi inilah yang kemudian membuat Jawaharlal Nehru, Perdana Menteri India saat itu, dan beberapa pemimpin negara lainnya mencetuskan Gerakan Non-Blok (GNB).

Baca juga: Perang Saudara yang Berkaitan dengan Perang Dingin

Pembahasan ini adalah tentang anggota gerakan non blok, tokoh gerakan non blok, anggota blok barat dan blok timur, tokoh penggagas dan tokoh pelopor gerakan non blok, asas gerakan non blok, sejarah gerakan non blok dan latar belakang gerakan non blok serta tujuan gerakan non blok.

Latar Belakang Gerakan Non-Blok

Ada beberapa fenomena menarik yang muncul setelah Perang Dunia II berakhir. Sebagian tokoh-tokoh dunia mendeklarasikan berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tanggal 24 Oktober 1945.

Sementara itu, negara-negara Eropa justru terpecah menjadi dua blok besar, yaitu Blok Barat dipimpin Amerika Serikat dan Blok Timur dipimpin Uni Soviet.

Seiring dengan perkembangan itu, negara-negara di Asia dan Afrika bersatu membentuk kekuatan baru setelah berlangsungnya Konferensi Asia Afrika tanggal 18–24 April 1955 di Bandung.

Hasil-hasil KAA inilah yang mampu mengubah peta politik dunia. Mengapa? Hasil KAA ternyata dijadikan landasan bagi tokoh-tokoh politik dari belahan dunia Asia dan Afrika untuk membentuk ikatan sendiri.

Ikatan antarnegara yang hendak mereka bentuk itu terlepas dari pengaruh ketegangan antara Blok Barat dan Timur. Dari sinilah kita bisa merunut lahirnya Gerakan Non-Blok (Non-Aligned Movements).

Pendiri dan pemrakarsa Gerakan Non Blok

Tercatat sebagai pendiri gerakan ini antara lain;

  1. Ir. Soekarno (Indonesia),
  2. Joseph Bros Tito (Yugoslavia),
  3. Gamal Abdul Nasser (Mesir),
  4. Pandit Jawaharlal Nehru (India), dan
  5. Kwame Nkrumah (Ghana).
Gamal abdul nasser merupakan salah satu tokoh pemrakarsa gerakan non-blok yang berasal dari
Daftar Tokoh Pendiri GNB

Gerakan non blok didirikan pada tahun 1961 di kota Beograd, Organisasi yang didirikan pada tanggal 1 September 1961 ini menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi I (KTT I) di Beograd, Yugoslavia tanggal 1–6 September 1961.

Hadir pada saat itu 25 kepala negara dan kepala pemerintahan serta 3 negara sebagai peninjau antara lain Afganistan, Aljazair, Burma, Kamboja, Sri Lanka, Kongo, Kuba, Cyprus, Ethiopia, Ghana, Guinea, India, Indonesia, Irak, Lebanon, Mali, Maroko, Nepal, Arab Saudi, Somalia, Sudan, Tunisia, RPA, Yaman, dan Yugoslavia. Sebagai negara peninjau adalah Bolivia, Brasil, dan Ekuador.

Dari sisi geografis, anggota Non-Blok itu berasal dari Benua Asia (12 negara), Afrika (11 negara), Eropa (1 negara), dan Amerika Latin (1 negara).

Baca juga: Prinsip-prinsip Gerakan Non Blok