Gamal Abdul Naser adalah salah satu pemrakarsa gerakan non blok yang berasal dari

Tokoh dari negara Ghana yang menjadi salah satu pemrakarsa Gerakan Non Blok adalah… .

A. Seokarno

B. Pandit Jawarhalal Nehru

C. Kwame Nkrumah

D. Gamal Abdul Nasser

E. Joseph Broz Tito

Pembahasan:

Tokoh pelopor Gerakan Non Blok:

  • Seokarno dari Indonesia
  • Pandit Jawarhalal Nehru dari India
  • Kwame Nkrumah dari Ghana
  • Gamal Abdul Nasser dari Mesir
  • Joseph Broz Tito dari Yugoslavia

Untuk materi secara lengkap mengenai Perkembangan Gerakan Non Blok serta materi lainnya silahkan klik link youtube berikut ini. Jika bermanfaat, jangan lupa subscribe, like, komen dan share. Terimakasih

Kunci jawaban:

Tokoh dari negara Ghana yang menjadi salah satu pemrakarsa Gerakan Non Blok adalah… . C. Kwame Nkrumah

Gamal Abdul Naser adalah salah satu pemrakarsa gerakan non blok yang berasal dari

Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negara-negara Non Blok akhirnya terlaksana pada 1-6 September 1961 di Beograd, Yugoslavia. KTT Beogard dihadiri oleh 25 kepala negara atau kepala pemerintahan. Dari sejumlah kepala negara dan kepala pemerintahan yang hadir, terdapai lima kepala negara yang kemudian dijuluki sebagai pendiri Gerakan Non-Blok. Kelima tokoh tersebut adalah Presiden Soekarno (Indonesia), Presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia), Presiden Gamal Abdul Nasser (Mesir), Presiden Kwame Nkrumah (Ghana) dan Perdana Menteri Jawaharlal Nehru (India).

Berdasarkan penjelasan tersebut, Jawaban yang tepat adalah B.

Gamal Abdul Naser adalah salah satu pemrakarsa gerakan non blok yang berasal dari

Gerakan Non-Blok (GNB) atau Non Align Movement (NAM) adalah suatu gerakan yang dipelopori oleh negara-negara dunia ketiga yang beranggotakan lebih dari 100 negara-negara yang berusaha menjalankan kebijakan luar negeri yang tidak memihak dan tidak menganggap dirinya beraliansi dengan Blok Barat atau Blok Timur. Gerakan Non Blok merepresentasikan 55 persen penduduk dunia dan hampir 2/3 keanggotaan PBB. Mayoritas negara-negara anggota GNB adalah negara-negara yang baru memperoleh kemerdekaan setelah berakhirnya Perang Dunia II, dan secara geografis berada di benua Asia, Afrika dan Amerika Latin. Adanya ketegangan dunia yang semakin meningkat akibat persaingan antara Blok Barat dan Blok Timur, yang dimulai dari pecahnya perang Vietnam, perang Korea, dan puncaknya krisis teluk Babi di Kuba, yang hampir saja memicu Perang Dunia III, mendorong para pemimpin negara-negara Dunia Ketiga untuk membentuk sebuah organisasi yang diharapkan bisa berperan mengurangi ketegangan politik dunia internasional saat itu. Pembentukan organisasi Gerakan Non Blok bermula dari Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika yang diadakan di Bandung, Indonesia pada tahun 1955. Disana negara-negara yang tidak berpihak pada blok tertentu, mendeklarasikan keinginan mereka untuk tidak berpihak dalam Blok Barat maupun Blok Timur. Pertemuan pertama Gerakan Non Blok berlangsung dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) I di Beograd, Yugoslavia 1-6 September 1961 yang dihadiri oleh 25 negara dari Asia dan Afrika. Adapun kelima tokoh dunia yang kemudian dikenal sebagai pendiri GNB adalah Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser, Presiden Ghana Kwame Nkrumah, Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru, Presiden Indonesia Soekarno, dan Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka jawaban yang tepat adalah C.

Gamal Abdul Naser adalah salah satu pemrakarsa gerakan non blok yang berasal dari

Gamal Abdul Naser adalah salah satu pemrakarsa gerakan non blok yang berasal dari
Lihat Foto

Dok. Non-Aligned Movement

Lima pemimpin negara yang menjadi penggagas berdirinya GNB dalam Konferensi Belgrade (1961), dari kiri ke kanan PM India Nehru, Presiden Ghana Kwame Nkrumah, Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser, Presiden Indonesia Soekarno, dan Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito

KOMPAS.com - Pada 1950-an, beberapa negara berupaya untuk menghindar dari polarisasi dunia atas terjadinya Perang Dingin.

Situasi Perang Dingin di mana Amerika Serikat dan Uni Soviet saling berebut pengaruh di dunia, memantik kesadaran negara-negara yang baru merdeka untuk tidak terseret ke dalam arus persaingan militer dan kekuatan pertahanan.

Negara-negara yang baru berkembang lantas memutuskan untuk membentuk suatu gerakan bernama Gerakan Non-Blok atau Non-Aligned Movement.

Gerakan Non-Blok (GNB) adalah sebuah organisasi internasional yang terdiri dari 120 negara di dunia, yang menganggap diri mereka tidak beraliansi dengan kekuatan besar mana pun.

Terdapat lima pemimpin negara sebagai pendiri Gerakan Non-Blok, yang didirikan pada 1961 di Yugoslavia.

Lantas, siapa saja nama wakil negara pendiri Gerakan Non-Blok?

Baca juga: Gerakan Non-Blok: Latar Belakang, Pelopor, Tujuan, dan Prinsip

Pembentukan Gerakan Non-Blok

Terdapat lima tokoh pendiri Gerakan Non-Blok, mereka adalah:

  • Perdana Menteri Jawaharlal Nehru dari India
  • Presiden Soekarno dari Indonesia
  • Presiden Gamal Abdel Nasser dari Mesir
  • Presiden Josip Broz Tito dari Yugoslavia
  • Presiden Kwame Nkrumah dari Ghana

Pembentukan Gerakan Non-Blok dilatarbelakangi oleh situasi setelah Perang Dunia II, di mana terjadi Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Dua kubu tersebut saling berebut pengaruh dan yang menjadi sasaran adalah negara-negara berkembang yang baru saja merdeka, seperti Indonesia dan India.

Kondisi inilah yang kemudian membuat Jawaharlal Nehru, Perdana Menteri India saat itu, dan beberapa pemimpin negara lainnya mencetuskan Gerakan Non-Blok (GNB).

Baca juga: Perang Saudara yang Berkaitan dengan Perang Dingin

Sebelum mendeklarasikan GNB, para pemimpin negara berkembang mengadakan empat kali pertemuan, yaitu:

  • Pertemuan di Kolombo pada 28 April-2 Mei 1954
  • Pertemuan di Bogor pada 29 Desember 1954
  • Pertemuan KAA di Bandung pada 18-24 April 1955
  • Pertemuan di Kairo pada 5-12 Juni 1961

Dalam pertemuan pertama di Kolombo, istilah non-alignment atau tidak memihak, pertama kali diperkenalkan oleh Perdana Menteri Jawaharlal Nehru.

Selain itu, PM Jawaharlal Nehru juga memarparkan lima prinsip, yang kemudian dijadikan dasar GNB.

Dalam pertemuan kedua di Bogor, dibahas mengenai rencana mengundang negara-negara yang akan hadir dalam Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung.

Baca juga: Dasasila Bandung, Hasil Konferensi Asia-Afrika

Pertemuan KAA di Bandung menjadi tonggak sejarah lahirnya GNB, yang dihadiri 29 negara yang menyepakati prinsip berdirinya GNB atau dikenal sebagai Dasasila Bandung.

Akan tetapi, KAA saja tidak cukup, karena ada ada negara berkembang yang baru saja merdeka, yang ada di luar Asia-Afrika, yaitu Yugoslavia.

Oleh sebab itu, setelah KAA Bandung, pada 1956, diadakan Deklarasi Brijuni yang digelar di Pulau Brijuni, Yugoslavia.

Deklarasi Brijuni ditandatangani oleh Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito, PM Jawaharlal Nehru dan Presiden Mesir, Gamal Abdel Nasser.

Sedangkan pertemuan keempat di Kairo menghasilkan lima kriteria keanggotaan GNB.

Baca juga: Negara-negara Pecahan Yugoslavia

Dasasila Bandung dan lima kriteria keanggotaan dijadikan dasar pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT Non-Blok, yang dihadiri para kepala negara anggota.

Pada KTT I di Yugoslavia yang berlangsung pada 1-6 September 1961, secara resmi dideklarasikan berdirinya Gerakan Non-Blok.

Indonesia merupakan salah satu pendiri Gerakan Non-Blok. Selain itu, peran Indonesia dalam GNB adalah memimpin GNB dan mengupayakan perdamaian dunia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.