Show
Pelapukan kimiawi merupakan pelapukan yang menghancurkan masa batuan yang disertai perubahan struktur kimiawinya. Pelapukan kimiawi tampak jelas terjadi pada pegunungan kapur (karst).Pelapukan ini berlangsung dengan batuan air dan suhu yang tinggi. Air yang banyak mengandung CO2 (zat asam arang) dapat dengan mudah melarutkan batu kapur (CaCO2). Peristiwa ini merupakan pelarutan dan dapat menimbulkan gejala karst.Di Indonesia pelapukan yang banyak terjadi adalah pelapukan kimiawi, hal ini karena di Indonesia banyak turun hujan. Air hujan inilah yang memudahkan terjadinya pelapukan kimiawi. Baca Juga: Pengertian Bioma Gurun Adalah : Proses Terjadinya, Ciri-ciri, Jenis Bioma Gurun, Flora dan Fauna Bioma Gurun Lengkap Pengertian Pelapukan Menurut Para AhliBerikut ini adalah pengertian pelapukan menurut para ahli, sebagai berikut:
Faktor- faktor yang Mempengaruhi Pelapukan KimiaPelapukan merupakan proses alamiah yang terjadi pada batuan. Namun meski alamiah, pelapukan ini tidak terjadi dengan sendirinya. Adapun di sekitar batuan sendiri pastilah terdapat berbagai macam faktor yang akan mempengaruhi terjadinya pelapukan secara kimiawi tersebut. Hal ini juga berlaku pada pelapukan kimia. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi terjadinya pelapukan kimia ini. Adapun berbagai macam faktor yang mempengaruhi pelapukan kimia ini meliputi komposisi batuan, iklim, ukuran batuan, serta vegetasi dan binatang. Mengenai penjelasan mengenai masing- masing faktor yang mempengaruhi pelapukan kimia tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: Komposisi batuan merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pelapukan kimia. Ada mineral yang mudah untuk bereaksi dengan air, oksigen dan juga gas asam arang akan lebih cepat lapuk daripada mineral yang sulit bereaksi dengan air, oksigen dan gas asam arang. Faktor kedua yang mempengaruhi pelapukan kimia adalah adanya iklim basah dan juga panas. Misalnya iklim hujan tropis akan mempercepat proses reaksi kimia, sehingga batuan menjadi cepat lapuk. Ukuran batuan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pelapukan kimia. Adapun semakin kecil ukuran batuan, makin intensif pula reaksi kimia pada batuan tersebut dan akan semakin cepat pula pelapukannya. Faktor lain yang mempengaruhi pelapukan kimia adalah vegetasi dan binatang. Dalam kehidupannya, vegetasi dan binatang akan menghasilkan asam- asam tertentu, oksigen dan gas asam arang sehingga mudah bereaksi dengan batuan. Hal ini berarti vegetasi dan binatang ikut mempercepat proses pelapukan batuan yang ada di sekitarnya. Contoh pelapukan kimia
Peristiwa pelapukan kimia dapat terjadi karena batuan bereaksi dengan bahan kimia tertentu, misalnya batuan gamping yang melapuk karena terkena air. Dinding-dinding bangunan yang berada di sekitar pabrik dan terkena limbahnya.
Contoh pelapukan kimia yang pertama adalah reaksi yang terjadi antara batuan kapur dengan air. Batu kapur lebih familiar kita kenal dengan istilah gamping. Sifat batu ini cenderung lebih lunak daripada jenis batu lainnya. Batu kapur apabila terkena air maka akan menghancur dengan sendirinya. Struktur yang dimiliki oleh batu kapur ini lunak, terlebih apabila terkena air. Batu kapur pada akhirnya akan melarut, tidak menggumpal dan zat- zat yang terkadung dalam batu kapur tersebut akan bercampur dengan air yang mengakibatkan air menjadi keruh berwarna putih dan tidak jernih lagi.
Sebelumnya kita telah mempelajari mengenai pelapukan fisika. Di dalam pelapukan fisika dicontohkan bahwa batu akan melapuk apabila terkena oleh kristalisasi garam oleh air laut. Nah, dalam pelapukan kimia pun juga demikian. Apabila di pelapukan fisika, batu akan hancur akibat dari tekanan garam yang membentuk, maka di pelapukan kimia disebabkan oleh kandungan yang dimiliki oleh garam tersebut yang masuk ke dalam batuan. Batuan yang terkena zat- zat dari garam laut bisa saja tidak kuat dan mengalami kehancuran sedikit demi sedikit. Kehancuran batuan sedikit- demi sedikit inilah yang pada akhirnya menyebabkan batu menjadi lapuk seutuhnya dan tidak berbentuk seperti batuan lagi.
Contoh pelapukan kimia yang selanjutnya adalah dekomposisi yang terjadi pada beberapa jenis batuan, yaitu batu gamping, batu granit mapun batu gabro. Ketiga jenis batuan tersebut bisa mengalami proses penghancuran atau penguraian atau yang disebut dengan dekomposisi. Dekomposisi yang terjadi dikearenakan berbagai faktor. Nah dekomposisi dari batu gamping atau kapur, batu granit maupun batu gabro ini terjadi karena kandungan yang dimiliki oleh batuan tersebut. Batu – batu ini memiliki tahapan atau siklusnya sendiri sehingga suatu saat akan mengalami dekomposisi atau penguraian.
Dampak Negatif :
Baca Juga: Pengertian Batu Marmer Adalah : Klasifikasi, Ciri-ciri , Jenis-jenis, Manfaat dan Tambang Marmer Terbesar di dunia Demikian Penjelasan Tentang Pengertian Pelapukan Kimia Adalah: Faktor- faktor yang Mempengaruhi, Contoh dan Dampak yang Ditimbulkan oleh Pelapukan . Jangan Lupa selalu kunjungi Ilmuips.my.id untuk mendapatkan Artikel Lainnya. Terimakasih Penelusuran yang terkait dengan Pelapukan Kimia
Page 2
Silakan isi form di bawah ini untuk menghubungi admin. Jika tidak ada halangan dan kesibukan lainnya, admin akan langsung merespon pesan yang Anda kirimkan. Pelapukan merupakan salah satu dari proses eksogenik yang sering terjadi pada batu-batuan. Lantas, apa saja faktor-faktor yang menyebabkan pelapukan batuan? Mengutip buku Geografi: Menyingkap Fenomena Geosfer yang diterbitkan oleh PT. Grafindo Media Pratama, pelapukan batuan adalah proses yang berhubungan dengan perubahan sifat batuan akibat pengaruh cuaca. Gejala pelapukan sendiri sebetulnya mudah untuk dikenali dalam kehidupan sehari-hari, seperti kayu yang telah rapuh, bongkahan batu yang berubah warna menjadi kuning kecokelatan, dan lapisan tanah yang sebelumnya batuan keras menjadi lebih lembek. Apabila dilihat dari prosesnya, pelapukan sebetulnya bisa dibedakan menjadi dua macam, yakni pelapukan fisis dan juga pelapukan kimia.
Faktor Penyebab Pelapukan Batuan di Kehidupan Sehari-hariLebih lanjut, ada empat faktor yang sebetulnya memengaruhi proses pelapukan batuan, yakni struktur batuan, iklim, topografi, hingga tumbuh-tumbuhan yang menutupi batuan tersebut. Masih mengutip sumber yang sama seperti di atas, berikut adalah faktor-faktor penyebab pelapukan batuan, yakni: Struktur batuan adalah segala sifat fisis dan kimiawi batuan yang menyebabkan batuan yang satu berbeda dengan lainnya. Sifat fisis batuan itu seperti kekerasan, warna, hingga belahan. Lebih lanjut, struktur batuan menjadi faktor yang memengaruhi cepat dan lambatnya pelapukan. Pasalnya, ada batuan yang memang mudah mengalami pelapukan, ada juga batuan yang sulit mengalami pelapukan, meskipun berada di tempat yang sama. Iklim merupakan faktor lain yang sangat memengaruhi pelapukan. Pada faktor iklim ini, terdapat pendorong maupun yang mempercepat atau memperlambat proses pelapukan. Namun, pada umumnya, iklim panas dan lembap memiliki faktor yang lebih kuat dalam terjadinya pelapukan pada batuan daripada iklim lainnnya. Topografi menjadi salah satu faktor yang memengaruhi pelapukan. Pengaruh topografi sebetulnya terjadi dalam bentuk yang tidak langsung. Sebelumnya, topografi merupakan studi yang mempelajari tentang permukaan bumi dan juga objek-objek lainnya. Semakin curam kemiringan suatu lereng, maka akan semakin mudah hasil pelapukan tersebut. Pelapukan di daerah yang landai biasanya terjadi secara vertikal. Akibatnya, batuan induk yang dilapisi oleh hasil lapukan, secara perlahan akan melapuk disertai dengan semakin tebalnya lapisan lapukan. Faktor penyebab pelapukan yang terakhir adalah tumbuh-tumbuhan. Sebetulnya, tumbuh-tumbuhan dipengaruhi oleh dua cara, yakni mekanis maupun kimiawi. Secara mekanis, akar yang ada pada tumbuh-tumbuhan tersebut dapat menembus celah-celah batuan. Sementara itu, secara kimia, sisa-sisa tumbuhan telah membusuk dapat menghasilkan zat asam arang dan asam humus yang menyebabkan faktor pelapuk yang lebih kuat. |