Faktor pendorong terjadinya hubungan sosial dalam masyarakat kecuali

Dalam sebuah kehidupan sosial, ada beberapa faktor yang mempengaruhi interaksi sosial. Faktor-faktor tersebut ada karena inti dalam interaksi sosial adalah untuk saling mempengaruhi satu sama lain, baik yang bersifat individu maupun kelompok.

Dawson dan Gettys menyampaikan bahwa interaksi sosial merupakan proses dimana orang saling merasuk pikiran satu sama lain dengan beberapa faktor pendukung. Faktor pendukung interaksi sosial tersebut dipelajari dalam ilmu sosial untuk mengetahui bagaimana manusia menjalin hubungan untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai secara bersama-sama.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial

Ada enam jenis faktor terjadinya proses interaksi sosial. Keenam faktor tersebut adalah faktor sugesti, imajinasi, identifikasi, simpati, empati dan motivasi. Kesemuanya membentuk proses sosial yang menjadi cikal bakal kehidupan bermasyarakat yang berpedoman dengan norma dan aturan yang telah disepakati. Berikut ini penjelasan mengenai faktor pendorong interaksi sosial :

1. Sugesti

Sugesti adalah keinginan yang timbul pada seseorang untuk terpengaruh/mempengaruhi orang lain dalam kehidupan sosial. Biasanya orang yang menjadi pemberi sugesti adalah orang yang memiliki wibawa lebih tinggi dan dihormati oleh masyarakat sekitar.

Sugesti biasanya terjadi karena dorongan emosional yang tinggi. Ada juga orang yang mudah tersugesti karena kondisi emosionalnya sedang tidak stabil. Sugesti merupakan faktor yang mempengaruhi interaksi sosial dengan beberapa latar belakang penyebabnya, diantaranya:

  • Otoritas, sugesti dapat terjadi apabila seseorang mengidolakan seseorang yang memiliki keahlian yang ingin dicapainya. Biasanya orang akan mengikuti bagaimana seseorang memiliki otoritas pada bidangnya itu berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.
  • Mayoritas, adalah faktor yang mempengaruhi interaksi sosial yang dikarenakan oleh kondisi dimana mayoritas orang melakukan hal tersebut. Seseorang akan dengan mudah membuat keputusan untuk mengikuti apa yang dilakukan oleh mayoritas kelompoknya.
  • Kondisi emosional, pikiran yang tidak fokus/terpecah belah akan dengan mudah disugesti/ menerima sugesti dari orang lain. Terkadang orang akan dengan mudah terpengaruh oleh orang lain.

2. Imitasi

Secara harfiah imitasi berarti tiruan atau meniru. Imitasi merupakan faktor yang mempengaruhi interaksi sosial karena seseorang akan mencoba untuk meniru orang lain yang menjadi idolanya.

Imitasi berperan dalam menentukan arah seseorang berperilaku. Ketertarikan untuk mempunyai / memiliki apa yang dianggap menarik akan dia pelajari dan kemudian ia terapkan sebagai proses sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Imitasi biasanya terjadi dalam kehidupan sosial apabila melihat individu/kelompok lain lebih sukses dari dirinya.

3. Identifikasi

Identifikasi adalah faktor yang mempengaruhi interaksi sosial sebagai akibat adanya imitasi dan sugesti. Pada identifikasi, sifat ingin menjadi sama dengan orang lain akan membentuk kepribadian yang melekat pada seseorang. Seseorang akan membentuk identifikasi baik dengan sadar maupun tanpa sengaja.

Contoh identifikasi adalah anak gadis yang mengidolakan karakter boneka lucu, kemudian dia membentuk kepribadiannya seperti karakter boneka tersebut baik dari penampilan, model rambut maupun keinginan mengenai apa yang orang perlakukan terhadap boneka tersebut. Dia bangga akan dirinya yang disebut mirip boneka dan dia selalu mencoba untuk merepresentasikan karakter boneka tersebut sebagai dirinya.

4. Empati

Mungkin Anda tidak asing dengan istilah ini, empati merupakan kondisi dimana Anda merasakan perasaan orang lain untuk diri sendiri. Perasaan empati biasanya muncul ketika seseorang memiliki pandangan bahwa setiap orang harus memiliki kesamaan derajat kehidupan.

Contoh empati yang mendukung terjadinya interaksi sosial adalah ketika Anda merasa seolah-olah Anda mengalami bencana saat melihat tanyangan televisi dan Anda ingin membantu mereka karena Anda merasa akan membutuhkan hal yang sama ketika Anda di posisi mereka.

5. Simpati

Mungkinkah Anda masih bingung untuk membedakan antara empati dengan simpati? Simpati adalah perasaan rasa hormat/respek/belas kasih kepada orang lain namun tidak merasa seolah-olah menjadi orang yang mengalami hal itu. Simpati lebih bersifat umum di masyarakat dan dapat terjadi karena beberapa penyebab atau sudut pandang yang tidak beresonasi dengan Anda.

Contoh simpati adalah merasa kasihan setelah melihat kecelakaan dan menolong orang tersebut, namun dia tidak merasakan seolah-olah itu menimpanya. Setelah selesai menolongnya dia akan kembali ke aktivitas seperti biasanya.

6. Motivasi

Apa yang memotivasi Anda hari ini kuliah atau kerja? motivasi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi interaksi sosial. Dengan adanya motivasi orang akan melakukan dan berjuang bersama dengan sungguh-sungguh untuk mencapai tujuannya. Motivasi adalah bentuk dorongan yang diberikan untuk seseorang agar dia ingat kembali mengenai visi-misi yang akan dicapai.

Kesimpulannya, faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya interaksi sosial diatas merupakan dasar mengapa manusia saling berbicara, saling berhubungan dan saling mengidolakan. Itulah proses sosial yang membentuk sebuah kehidupan masyarakat yang saling mempengaruhi satu sama lain.

Faktor-faktor yang mendorong terjadinya hubungan internasional dibagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal.

  • Dari sisi internal, pendorong terjadinya hubungan internasional sebagai berikut.
  1. Adanya kepentingan nasional yang tidak bisa dipenuhi kalau hanya dilakukan didalam negeri, baik yang sifatnya ekonomis, politik, kultural, ataupun keamanan.
  2. Keinginan untuk bisa meningkatkan kesejahteraan nasional.
  3. Keinginan untuk bisa menjalin hubungan politik dan memperoleh dukungan dari negara lain.
  • Dari sisi eksternal, pendorong terjadinya hubungan internasional adalah sebagai berikut.
  1. Adanya perbedaan kemampuan atau skill dalam pemahaman ilmu pengetahuan di berbagai bidang.
  2. Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim,tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan perbedaan pendapatan negara.

Dengan demikian, terdapat dua faktor pendorong terjadinya hubungan internasional, yakni faktor internal dan eksternal. Faktor internal pendorong terjadinya kerjasama Internasional yakni adanya kepentingan nasional yang tidak dapat dipenuhi di dalam negeri hingga adanya keinginan untuk menjalin hubungan politik. Faktor eksternal yang  menjadi pendorongnya adalah adanya perbedaan kemampuan dalam pemahaman ilmu hingga perbedaan sumber daya.

Faktor pendorong terjadinya hubungan sosial dalam masyarakat kecuali

Soal menanyakan mengenai faktor yang tidak termasuk faktor penghambat hubungan sosial dalam masyarakat.

Hubungan sosial atau interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik antar individu yang saling mempengaruhi satu sama lain, bersifat positif, dinamis, serta memiliki maksud dan tujuan yang jelas. Terjadinya interaksi sosial didasari bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri sehingga membutuhkan orang lain. Interaksi sosial dapat berlangsung antarindividu, individu dan kelompok, dan antarkelompok. 

Berikut ini merupakan faktor-faktor penghambat interaksi atau hubungan sosial, antara lain :

  1. Antropologis. Hambatan antropologis berkaitan dengan perbedaan ras atau suku bangsa.
  2. Sosiologis. Hambatan sosiologis berkaitan dengan perbedaan status sosial, agama, ideologi, tingkat pendidikan, tingkat kekayaan, dan sebagainya. Contohnya orang miskin sangat sulit menjalin hubungan dengan orang kaya, orang beragama tertentu merasa risi berhubungan dengan penganut agama yang berbeda.
  3. Ekologis. Hambatan ekologis berkaitan dengan terjadinya gangguan lingkungan terhadap berlangsungnya suatu hubungan sosial. Hambatan psikologis dapat berupa cuaca buruk, kondisi geografis, bencana alam, dan sebagainya. Contohnya seseorang sulit menjalin hubungan sosial dengan orang atau kelompok lain karena terhalang pegunungan.
  4. Psikologis. Hambatan psikologis berkaitan dengan proses-proses kejiwaan atau mental. Kondisi psikologis yang menghambat terjadinya hubungan sosial, misalnya tatkala seseorang sedang sedih, bingung, marah, kecewa, iri hati, dan gejala-gejala psikologis lain karena dalam keadaan seperti itu, hubungan sosial sulit dilakukan.

Sedangkan asosiasi bukan merupakan faktor penghambat interaksi sosial, melainkan faktor pendorong terjadinya interaksi sosial. Berdasarkan uraian diatas, maka jawaban yang tepat adalah A. Asosiasi.