Dibawah merupakan akibat dari permasalahan kependudukan yang terjadi di Indonesia, kecuali

Masalah kependudukan adalah hal yang sudah umum dihadapi oleh setiap negara. Meski setiap negara memiliki masalah kependudukan, tapi masalah kependudukan di masing -masing negara bisa berbeda. Masalah kependudukan di Indonesia pun juga khas.

Indonesia sebagai suatu negara memiliki masalah kependudukan yang cukup berat serta perlu segera ditangani. Jika masalah kependudukan dapat diatasi dengan baik, maka masalah pembangunan dan kemakmuran penduduk berikutnya juga akan bisa ditangani dengan lebih baik.

Masalah kependudukan ini secara umum dapat dibedakan dalam dua hal umum, yakni berdasarkan kuantitas dan kualitas penduduk. Untuk mengetahui data kualitas serta kuantitas penduduk, suatu negara dapat melakukan berbagai cara, seperti dengan menggunakan metode sensus, registrasi, dan survei penduduk.

Ketika data penduduk sudah diketahui, maka berikutnya suatu negara dapat melakukan pemetaan dan menentukan strategi yang tepat untuk mengatasi masalah kependudukan tersebut. Masalah kependudukan di Indonesia tersebut secara singkat akan diuraikan berikut.

A# Masalah Jumlah Penduduk yang Besar

Penduduk adalah faktor terpenting bagi suatu negara dalam program pelaksanaan pembangunan. Sebab, peran penduduk adalah untuk menggerakan pembangunan itu sendiri sekaligus hasil pembangunan juga ditujukan untuk kepentingan penduduk.

Indonesia sendiri adalah negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar, yakni mencapai angka 203.456.000 jiwa berdasarkan sensus penduduk tahun 2000, serta sekitar 260 juta jiwa di tahun 2016. Dengan jumlah penduduk yang demikian besar, Indonesia bisa mendapatkan manfaat yang besar, tapi sekaligus angka penduduk yang besar ini juga bisa menjadi masalah.

Manfaat jumlah penduduk yang besar sendiri, dapat berupa :

  • Ketersediaan tenaga kerja dalam mengolah sumber daya alam lebih banyak
  • Sumber tenaga untuk dimanfaatkan dalam melaksanakan pembangunan lebih banyak.
  • Penduduk dapat ikut mempertahankan keutuhan negara dari ancaman negara atau bangsa lain.

Dapat dikatakan bahwa jumlah penduduk besar ini adalah modal dasar dari pembangunan. Hanya saja, hal ini berlaku ketika sumber daya manusia yang ada memiliki kualitas yang memadai. Apabila sumber daya manusia yang berkualitas jumlahnya terbatas, maka jumlah penduduk yang banyak ini justru bisa menjadi kendala dalam proses pembangunan.

Masalah yang dapat ditimbulkan dari jumlah penduduk yang besar ini terutama dalam hal sosial ekonomi, yang dapat meliputi :

  • Upaya penyediaan kebutuhan hidup penduduk secara layak, seperti sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan serta fasilitas sosial lain yang harus lebih besar.
  • Persaingan dunia kerja yang ketat, sehingga lapangan kerja jadi lebih sempit. Artinya, penyediaan lapangan kerja harus lebih luas.
  • Penyediaan jaminan keamanan, ketentraman serta kesejahteraan yang harus tinggi.
  • Kebutuhan akan berbagai fasilitas sosial meningkat.
  • Angka pengangguran meningkat, terutama bagi mereka yang tidak mampu bersaing dalam dunia kerja.
  • Angka kriminalitas yang meningkat.

Lalu, jika kita menemui masalah kependudukan di Indonesia yang seperti ini, ada beberapa upaya penanggulangan yang bisa dilakukan, seperti berikut :

  • Melalui program Keluarga Berencana (KB) sebagai gerakan nasional
  • Menetapkan Undang-Undang Perkawinan untuk mengatur dan menetapkan batas usia nikah.
  • Membatasi tunjangan anak bagi PNS atau ABRI hanya sampai anak kedua.

B# Masalah Pertumbuhan Penduduk yang Tinggi

Pertumbuhan penduduk di Indonesia secara nasional terbilang tinggi. sekali pun ada kecenderungan menurun, tetapi nilainya masih cenderung tinggi tiap tahunnya. Sebagai contoh, di tahun 1961 - 1971, pertumbuhan penduduk per tahun rata -rata adalah 2,1 %, lalu di tahun 1971 hingga 1980, pertumbuhan penduduk rata -rata per tahun adalah 2,32 %, dan di tahun 1980 hingga 1990 sebesar 1,98 %, sedangkan periode 1990 hingga 2000 sebesar 1,6 % per tahun.

Persentase pertumbuhan penduduk yang menurun adalah prestasi luar biasa bagi Indonesia. Sebab, kebanyakan negara berkembang cenderung terus mengalami peningkatan pertumbuhan penduduk. Di Indonesia, penurunan pertumbuhan penduduk ini banyak dipengaruhi oleh keberhasilan program KB di seluruh tanah air.

Dampak masalah pertumbuhan penduduk yang tinggi ini dari tahun ke tahun dapat menimbulkan masalah sosial ekonomi, seperti :

  • Kebutuhan berbagai fasilitas sosial meningkat
  • Persaingan dunia kerja yang semakin meningkat sehingga mempersempit lapangan dan peluang kerja
  • Angka pengangguran meningkat, terutama bagi mereka yang tidak mampu bersaing
  • Angka kriminalitas meningkat.

Dampak atau masalah ini dapat ditanggulangi dengan berbagai upaya, seperti :

  • Mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) sebagai gerakan nasional.
  • Menetapkan Undang-Undang Perkawinan untuk mengatur serta menetapkan tentang batas usia nikah.
  • Membatasi pemberian tunjangan anak bagi PNS/ ABRI hanya sampai anak kedua.

Simak juga: Pengertian dan Jenis Sumber Daya Alam

C# Masalah Persebaran atau Kepadatan Penduduk yang Tidak Merata

Persebaran penduduk di Indonesia ini erat kaitannya dengan tingkat hunian atau kepadatan penduduk. Di Indonesia, kondisi persebaran penduduknya tidak merata, baik persebaran yang terjadi antar pulau, antar provinsi, kabupaten maupun antara pedesaan dan perkotaan.

Kebanyakan masyarakat Indonesia, menempati pulau Jawa. Untuk pulau Jawa dan Pulau Madura saja, dengan luas yang hanya sekitar 7% dari total wilayah daratan Indonesia, terdapat hingga sekitar 60% penduduk yang tinggal di sini. Ini berarti, sekitar 40% nya menyebar secara tidak merata di pulau lain atau dengan kata lain, hanya sedikit yang tinggal di luar pulau Jawa dan Madura, yang luas wilayahnya saja, mencapai lebih dari 90% wilayah daratan Indonesia.

Akibat ketidakmerataan persebaran penduduk ini, dapat terjadi banyak masalah kependudukan dan juga sosial ekonomi. Misalnya saja berakibat pada luas lahan pertanian yang semakin sempit di Pulau Jawa, karena lahan pertanian banyak dijadikan sebagai pemukiman dan lahan industri.

Sebaliknya, kondisi di wilayah luar Pulau Jawa, seperti di pulau Kalimantan, Sulawesi, Sumatera dan Papua, terdapat lahan kosong yang belum bisa banyak dimanfaatkan sebagai lahan pertanian atau lahan perkebunan secara optimal karena sumber daya manusia di sana yang minim.

Jenis kepadatan penduduk sendiri juga dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni :.

1# Kepadatan Penduduk Berdasarkan Lahan Pertanian

Kepadatan penduduk berdasarkan lahan pertanian ini bisa dibedakan menjadi dua, yaitu kepadatan penduduk agraris dan kepadatan penduduk fisiologis.

Kepadatan penduduk agraris adalah kepadatan penduduk yang dihitung berdasarkan perbandingan antara jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian dengan luas lahan pertanian.

Sedangkan kepadatan penduduk fisiologis adalah kepadatan penduduk yang dihitung berdasarkan pada perbandingan antara jumlah penduduk total, baik penduduk dengan mata pencaharian sebagai petani ataupun tidak, terhadap luas lahan pertanian.

2# Kepadatan Penduduk Umum (Aritmatik)

Kepadatan aritmatik adalah jenis kepadatan penduduk yang dinilai dari perbandingan antara jumlah penduduk total, tanpa memandang mata pencaharian, terhadap luas wilayah total, baik lahan pertanian ataupun tidak. Untuk perhitungan kependudukan di Indonesia, rumus kepadatan penduduk umum (aritmatik) inilah yang biasa digunakan.

3# Kepadatan Penduduk Ekonomi

Kepadatan penduduk ekonomi merupakan perhitungan kepadatan penduduk berdasarkan pada besarnya jumlah penduduk yang ada pada suatu wilayah, dan didasarkan atas kemampuan ekonomi wilayah yang bersangkutan.

Dampak ketidakmerataan persebaran penduduk di Indonesia ini dapat menimbulkan berbagai permasalahan kependudukan, yang dirangkum sebagai berikut :

  • Munculnya kawasan-kawasan kumuh di wilayah perkotaan serta berbagai rumah yang tidak layak huni.
  • Sulitnya persaingan yang terjadi di dunia kerja terutama di daerah padat penduduk. Hal ini menyebabkan merebaknya sektor-sektor informal, seperti pedagang kaki lima, pengamen, dan sebagainya, yang terkadang keberadaannya berpotensi mengganggu ketertiban.
  • Turunnya kualitas lingkungan di daerah padat penduduk
  • Tidak termanfaatkannya daerah dengan jumlah sumber daya minim.
  • Terganggunya stabilitas keamanan.

Untuk menanggulangi hal ini, dapat dilakukan usaha-usaha, meliputi hal-hal berikut ini.

  • Melaksanakan program transmigrasi.
  • Melaksanakan program pemerataan pembangunan yang dilakukan dengan cara mendistribusikan perusahaan atau industri di pinggir kota atau dekat kawasan pedesaan yang ada di pulau-pulau selain Pulau Jawa.
  • Melengkapi sarana dan prasarana sosial masyarakat hingga ke pelosok desa, dan daerah minim penduduk, sehingga pelayanan kebutuhan sosial ekonomi masyarakat desa dapat dipenuhi dan dapat mencegah atau mengurangi arus urbanisasi.

Demikianlah penjelasan mengenai masalah kependudukan di Indonesia. Semoga berbagai masalah ini dapat segera ditanggulangi dengan baik. Semoga artikel ini juga dapat bermanfaat.

Referensi :

  1. Modal Pendidikan & Latihan Profesi Guru Rayon 24. Universitas Negeri Makassar
  2. Mulyo, Bambang Nianto dan Purwadi Suhandini. 2015. Geografi untuk Kelas XI SMA dan MA. Solo : Global Tiga Serangkai.
  3. Foto: wikimedia.org

Materi lain:

Dibawah merupakan akibat dari permasalahan kependudukan yang terjadi di Indonesia, kecuali

Gambar : bkkbn


#repost web BKKBN.

15 May 2018 MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA

Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar ke 4 setelah Amerika Serikat. Selain jumlah penduduknya yang besar, luasnya negara kepulauan dan tidak meratanya penduduk membuat Indonesia semakin banyak mengalami permasalahan terkait dengan hal kependudukan. Tidak hanya itu, faktor geografi, tingkat migrasi, struktur kependudukan di Indonesia dll membuat masalah kependudukan semakin kompleks dan juga menjadi hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus guna kepentingan pembangunan manusia Indonesia. Adapun masalah-masalah kependudukan yang dialami oleh Indonesia antara lain:

A. Demografis

1. Besarnya Jumlah Penduduk (Over Population)

Telah disebutkan sebelumnya di awal bahwa jumlah penduduk Indonesia berada di urutan ke empat terbesar di dunia setelah berturut-turut China, India, Amerika Serikat dan keempat adalah Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia dari hasil Sensus 2010 mencapai angka 237.641.326 (www.bps.go.id). Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah. Dari sensus tahun 1971-2010, jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah.

Dari data di bawah ini dapat dilihat bagaimana jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun semakin bertambah. Hal ini tentunya memberikan berbagai dampak baik postif dan negatif. Sebelum membahas tentang masalah kependudukan, ada baiknya kitad mengetahui dampak positifnya lebih dahulu antara lain sebagai penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam, mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain, dsb.

Dibawah merupakan akibat dari permasalahan kependudukan yang terjadi di Indonesia, kecuali

sumber: bps.go.id

Akan tetapi permasalahan kependudukan terkait dengan jumlah penduduk yang besar menjadi sebuah masalah yang tidak dapat dihindarkan. Indonesia memiliki berbagai potensi terjadinya konfik. Benturan antara berbagai kepentingan dengan berbagai organisasi masa lainnya membuat masalah besarnya populasi menjadi hambatan. Selain itu yang terpenting terkait dengan permasalahan penyediaan sumber daya alam dan berbagai kebutuhan penting lainnya. Adanya tekanan penduduk terhadap daya dukung lingkungan menjadi masalah yang sangat rumit. Kepentingan untuk membangun tempat tinggal dan ruang gerak sangatlah penting namun di sisi lain terdapat kepentingan yang terkaitan dengan permasalah lingkungan seperti halnya sebagai daerah aliran sungai, daerah resapan air, pertanian, penyediaan sumber daya alam, dll. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan dan keduanya perlu mendapatkan perhatian yang sama demi keseimbangan alam. 

Selain itu, masalah yang muncul terkait dengan jumlah penduduk yang besar adalah dalam penyedian lapangan pekerjaan. Kebutuhan akan bahan pokok menuntut orang untuk berkerja dan encari nafkah. Namun, penyedia lapangan kerja sangatlah minim. Yang menjadi masalah adalah penduduk lebih senang untuk menggantungkan diri terhadap pekerjaan dan cenderung mencari pekerjaan daripada membuka lapangan pekerjaan. Hal ini menyebabkan masalah baru yaitu pengangguran. Apabila jumlah pengangguran ini tinggi, maka rasio ketergantungan tinggi sehingga negara memiliki tanggungan yang besar untuk penduduknya yang dapat menghambat pembangunan dan menyebabkan tingkat kemiskinan menjadi tinggi.

Jumlah penduduk yang besar memiliki andil dalam berbagai permasalahan lingkungan dan aspek lainnya. Jumlah penduduk yang besar tentunya membutuhkan ruang yang lebih luas dan juga kebutuhan yang lebih banyak namun lahan dan juga wilayah Indonesia tidaklah bertambah.  Oleh karena itu, perencaan yang matang sangatlah diperlukan guna penentuan kebijakan terkait dengan besarnya jumlah penduduk Indonesia.

2. Tingginya Tingkat Pertumbuhan Penduduk

Terkait dengan jumlah penduduk yang tinggi tentunya terdapat faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya adalat tingkat atau laju pertumbuhan penduduk. Besarnya laju pertumbuhan penduduk membuat pertambahan jumlah penduduk semakin meningkat.

Semakin besar persentase kenaikannya maka semakin besar jumlah penduduknya. Kenaikan ini tentunya membawa dampak bagi kependudukan Indonesia. Dalam penentuan kebijakan semakin banyak yang perlu dipertimbangkan baik dalam hal penyediaan berbagai sarana dan prasaranan, fasilitas-fasilitas umum dan yang terpenting adalah kebijakan dalam rangka mengurangi laju pertumbuhan yang ada di Indonesia. Dari situlah muncul program KB dan kini ditangani olah BKKBN.  

Dibawah merupakan akibat dari permasalahan kependudukan yang terjadi di Indonesia, kecuali

sumber: bps.go.id

     Jika melihat grafik di atas, dari tahun ke tahun tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia semakin menurun. Pertambahan yang terjadi tidak terlalu tinggi daripada tahun sebelumnya. Namun, alangkah lebih baik apabila persentase pertumbuhannya semakin menurun hingga mencapai angka dibawah 1%. Dalam penggelompokkan negara-negara, negara-negara maju selalu memiliki angka pertumbuhan penduduk di bawah 1% atau bahkan 0%. Melihat dari jumlah penduduk Indonesia yang tinggi, penekanan agar laju pertumbuhan penduduk dapat menurun merupakan langkah yang baik guna menjaga kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Apabila tingginya tingkat pertumbuhan penduduk terus dibiarkan maka akan terjadi berbagai masalah baik masalah pengangguran, tingkat kualitas sumber daya manusia yang menurun, kejahatan, lapangan pekerjaan dll yang memberikan dampak negatif bagi kelangsungan umat manusia Indonesia khususnya. Oleh karena itu, usaha untuk menekan laju pertumbuhan sangatlah penting. Program-program yang ditawarkan pemerintah harus didukung oleh masyarakat seperti halnya KB, penggunaan alat kontrasepsi, penundaan usia perkawinan, dll sehingga penurunan laju pertumbuhan penduduk diharapkan menurun.

3. Persebaran Penduduk Tidak Merata

Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat. Berdasarkan sensus penduduk dan survey penduduk, persebaran penduduk Indonesia antar provinsi yang satu dengan provinsi yang lain tidak merata.

Di Indonesia sendiri terjadi konsentrasi kepadatan penduduk yang berpusat di Pulau Jawa. Hampir lebih dari 50% jumlah penduduk Indonesia mendiami Jawa. Hal ini menjadi masalah apabila pusat pemerintahan, informasi, trasportasi, ekonomi, dan berbagai fasilitas hanya berada di satu wilayah. Penduduk akan berusaha untuk melakukan migrasi dan akhirnya akan berdampak pada permasalahan pemerataan pembangunan.

Faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya persebaran penduduk:

  1. Kesuburan tanah, daerah atau wilayah yang ditempati banyak penduduk, karena dapat dijadikan sebagai lahan bercocok tanam dan sebaliknya.

  2. Iklim, wilayah yang beriklim terlalu panas, terlalu dingin, dan terlalu basah biasanya tidak disenangi sebagai tempat tinggal

  3. Topografi atau bentuk permukaan tanah pada umumnya masyarakat banyak bertempat tinggal di daerah datar

  4. Sumber air

  5. Perhubangan atau transportasi

  6. Fasilitas dan juga pusat-pusat ekonomi, pemerintahan, dll.

B. Non Demografis Bersifat Kualitatif

1. Tingkat Kesehatan Penduduk yang Rendah

Usaha untuk terus meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia terus digalakkan. Namun, kembali lagi permasala itu tetap muncul dan menjadi PR bagi penentu kebijakan guna meningkatkan kualitas manusia Indonesia. 

Dalam hal kesehatan yang akan mejadi sorotan bagaimana gambaran tingkat kesehatan adalah angka kematian bayi. Besarnya kematian yeng terjadi menujukkan bagaimana kondisi lingkungan dan juga kesehatan pada masyarakat.

Dibawah merupakan akibat dari permasalahan kependudukan yang terjadi di Indonesia, kecuali

sumber: bps.go.id

Dari data di atas dapat dilihat bagaimana penurunan yang terjadi pada angka kematian bayi di Indonesia yang dihitung berdasar jumlah kematian di setiap 1000 kelahiran. Penurunan ini menujukkan usaha untuk perbaikan dalam bidang kesehatan terus saja diupayakan guna meningkatkan kualitas hidup manusia Indonsia. Berbagai layanan kesehata yang dibuka seperti imunisasi dan juga posyandu tentunya menjadi harapan guna memperbaiki kondisi kesehatan yang ada saat ini. 

Sebagai tambahan, terdapat tabel yang menujukkan bagaimana kondisi kesehatan bayi yang ada di Indonesia tahun 1998-2005. Pemenuhan Gizi yang baik tentunya akan sangat berpengaruh pada kesehatan jika dikaitkan dengan kemampuan bayi untuk bertahan dari penyakit. Kebutuhan akan gizi yang terpenuhi akan meningkatkan daya tahan tubuh sehingga lebih kebal terhadap penyakit. Dari grafik di bawah ini, masih terdapat balita yang mengalami gizi kurang bahkan gizi buruk. Hal ini menujukkan bahwa perbaikan dalam hal kesehatan masih perlu dilakukan

Dibawah merupakan akibat dari permasalahan kependudukan yang terjadi di Indonesia, kecuali

sumber: bps.go.id

Selain indikator tersebut, pengukuran tingkat kesehatan juga dapat dilakukan dengan melihat usia harapan hidup manusia Indonesia. Dalam Population Data Sheet 2012, usia harapan hidup orang Indonesia adalah 72 tahun sedangkan tahun 2011 rata-rata usia harapan hidupnya 71. Hal ini menujukkan usaha peningkatan dan perbaikan kualitas kesehatan manusia Indonesia. Angka harapan hidup yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang baik. Kualitas kesehatan penduduk tidak dapat dilepaskan dari pendapatan penduduk. Semakin tinggi pendapatan penduduk maka pengeluaran untuk membeli pelayanan kesehatan semakin tinggi. Penduduk yang pendapatannya tinggi  dapat menikmati kualitas makanan yang memenuhi standar kesehatan.

2. Pendidikan Yang Rendah

Kesadaran masyarakat akan pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Dari UU yang dikeluarkan pun terlihat bahwa wajib belajar penduduk Indonesia masih terbatas 9 tahun sementara negara lain bahkan menetapkan angka lebih dari 12 tahun dalam pendidikannya. Namun bagi Indonesia sendiri, angka 9 tahun pun belum semuanya terlaksana dan tuntas mengingat banyaknya pulau di Indonesia yang masih belum terjangkau oleh berbagai fasilitas pendidikan. Dari HDI (Human Development Indeks) tahun 2011 pun rata-rata pendidikan bangsa Indonesia masih pada angka 5.8 tahun. Dari sini pun sudah terlihat bagaimana tingkat pendidikan di Indonesia.

Akan tetapi, sebenarnya tingkat pendidikan bukanlah satu-satunya indikator untuk mengukur kualitas SDM penduduk suatu negara. Kualitas SDM berhubungan dengan produktivitas kerja. Orang yang tingkat pendidikannya tinggi diharapkan punya produktivitas yang tinggi.

Namun kembali pada kenyataan yang terjadi di Indonesia adalah banyak orang berpendidikan tinggi namun tetap saja menjadi penggangguran. Orang yang menganggur menjadi beban bagi orang lain. Seperti yang telihat pada grafik di bawah ini, pengangguran yang di maksud di sini merupakan pengangguran yang terjadi karena mereka sedang dalam proses mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, dan atau sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Terdapat angka yang menujukkan bahwa tingkat pengangguran tertinggi berada pada tamatan SMA/Umum. Ini menujukkan bahwa pendidikan setara SMA belum cukup untuk mengentaskan jumlah pengangguran yang ada di Indonesia. Lulusan ini masih menjadi pertanda bahwa tingkatan produktivitas tidak bertambah jika pendidikan hanya sebatas ini. Perlunya peningkatan pendidikan serta pendidikan non formal tentunya akan membantu agar pengangguran tidak menumpuk pada lulusan SMA.

Dibawah merupakan akibat dari permasalahan kependudukan yang terjadi di Indonesia, kecuali

sumber: bps.go.id

 Jika diamati, kondisi ini sangat memprihatinkan. Tingkat pendidikan diharapkan  berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan. Sehingga pembangunan dalam bidang pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah membawa dampak positif yang  signifikan  terhadap kesejahteraan penduduk.

3. Banyaknya Jumlah Penduduk Miskin

Dibawah merupakan akibat dari permasalahan kependudukan yang terjadi di Indonesia, kecuali

sumber: bps.go.id

Kemiskinan juga menjadi salah satu masalah yang melanda Indonesia. Walau Indonesia bukan termasuk negara miskin menurut PBB namun dalam kenyataannya lebih dari 30 juta rakyat Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan. Yang lebih disayangkan lagi, Indonesia merupkan negara yang kaya akan sumber daya alam yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Tapi sungguh memprihatinkan ketika meihat bagaimana kemiskinan menjadi bagian permasalahan di negeri yang kaya ini.

Secara garis besar penurunan jumlah warga miskin memang terlihat signifikan. Hal ini juga dibenarkan oleh beberapa pakar yang mengamati penurunan ini. namun, angka 30 juta masih menjadi permasalahan sendiri mengingat adanya berbagai tujuan global yang akan di capai tahun 2015.

Selain kemiskinan, masalah lain adalah kesenjangan sosial menjadi terlihat jelas di Indonesia. Kaum konglomerat menjadi penguasa namun pemerintah diam saja dengan kemiskinan yang ada. tidak mengherankan apabila negara Indonesia memiliki jumlah rakyat miskin yang cukup banyak. 

Yang manjadi pertanyaan adalah kenapa Indonesia bisa menjadi negara yang penduduknya miskin padahal kaya sedangkan banyak negara yan miskin sumber daya namun menjadi negara-negara kaya yang menguasai dunia. Jawabannya kembali ke sumber daya manusia. Kemakmuran berbanding lurus dengan kualitas SDM. Semakin tinggi kualitas SDM penduduk, semakin tinggi pula tingkat kemakmurannya. Ini dibuktikan oleh negara yang miskin sumber daya alam tetapi tingkat kemakmuran penduduknya tinggi sperti Jepang. Kurangnya perhatian terhadap SDM Indonesia menjadikan rakyat banyak yang menderita. Seharusnya kenyataan ini menjadikan dasar pertimbangan kebenaran UUD pasal 33. Dalam hal ini tetap kemakmuran rakyat merupakan hal utama yang harus di perhatikan demi terciptanya Indonesia yang merdeka seutuhnya.

C. KESIMPULAN DAN SARAN

  1. Dari urian di atas dapat disimpulkan bahwa:

  2. Permasalahan kependudukan di Indonesia dibagi menjadi dua yaitu demografis yang berkaitan dengan fisik/kuantitatif dan non demografis yang lebih ke arah kualitatif.

  3. Permasalah demografis meliputi jumlah penduduk yang tinggi (over population) yang menempati urutan ke 4 di dunia, tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi, dan persebaran penduduk yang tidak merata.

  4. Permasalahan non demografis meliputi rendahnya tingkat kesehatan, rendahnya tingkat pendidikan, dan juga tingginya jumlah penduduk miskin.

  5. Secara garis besar terjadi penurunan yang signifikan terhadap tingkat pertumbuhan penduduk, jumlah kematian bayi, dan jumlah rakyat miskin.

  6. Adanya berbagai program untuk mengurangi berbagai masalah kependudukan seharusnya menjadi perhatian semua pihak yang terkait agar perbaikan kualitas SDM terus terjadi. Selain itu pemerintah seharusnya memperhatikan kembali kebijakan dan perundagan yang telah dibuat guna kesejahteraan rakyat Indonesia.

D. DAFTAR PUSTAKA

Data Kependudukan dari Badan Pusat Statistik. diakses melalui http://www.bps.go.id pada tanggal 12 Agustus 2012

Muhsinatun Siasah M, dkk.2002.Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup.UNY Press:Yogyakarta.

________.2012.Permasalahan Kependudukan dan dampaknya terhadap pembangunan. Diunduh dari http://guruipsgempol1.wordpress.com /2012/04/13/permasalahan-kependudukan-dan-dampaknya-terhadap-pembangunan/ tanggal 12 Agustus 2012.

________.2009. Persebaran Penduduk di Indonesia. Diunduh dari http://id.shvoong.com/social-sciences/anthropology/2099155-persebaran-penduduk-indonesia/#ixzz23TSsOzDk. Tanggal 14 Agustus 2012.