Diantara unsur-unsur berikut ini yang cenderung menerima 3 elektron adalah

Semua materi atau unsur yang ada di alam ini memiliki kecenderungan untuk mencapai keadaan stabil. Dimana, untuk mencapai kestabilan unsur atau atom sesuai dengan aturan oktet atau duplet akan tergantung kepada elektron valensinya. Elektron valensi sendiri merupakan elektron yang berada pada kulit terluar.

Konfigurasi elektron stabil dimiliki oleh golongan gas mulia. Unsur-unsur yang tidak stabil akan berusaha mencapai kestabilan seperti unsur-unsur gas mulia. Secara umum, ada tiga cara unsur-unsur tersebut mencapai kestabilan baik dengan cara melepas elektron, menerima elektron ataupun menggunakan elektron bersama sehingga terbentuk ikatan kimia.

Melepaskan elektron

Unsur-unsur yang berada pada golongan IA (kecuali atom H), IIA, IIIA memiliki elektron valensi dalam jumlah sedikit (elektron valensi kurang dari 4), sehingga dalam proses pembentukan senyawa memiliki kecenderungan mengikuti kaidah oktet dengan melepaskan elektron. Unsur-unsur tersebut melepaskan elektron valensi untuk membentuk ion yang positif.

Pembentukan ion positif beberapa unsur

Atom Konfigurasi elektron atom Jumlah elektron yang di lepas Bentuk ion Konfigurasi elektron ton (konfigurasi oktet) Gas mulia yang sesuai
11Na 2  8  1 1 Na+ 2  8 10Ne
19K 2  8  8  1 1 K+ 2  8  8 18Ar
12Mg 2  8  2 2 Mg2+ 2  8 10Ne
20Ca 2  8  8  2 2 Ca2+ 2  8  8 18Ar
13Al 2  8  3 3 Al3+ 2  8 10Ne

Contoh :

11Na : 1s2 2s2 2p6 3s1 atau  2  8  1

Jumlah elektron valensi Na adalah 1 sehingga unsur BA berusaha mencapai kestabilan dengan melepaskan 1 elektron membentuk ion Na+. konfigurasi elektronnya menjadi 11Na+ = 1s2 2s2 2p6

(Baca juga: Daur Biogeokimia dan Jenisnya)

Reaksi                            =  Na →Na+ + e–

konfigurasi elektron      = (2  8  1) (2  8)

Menangkap Elektron

Unsur-unsur yang berada pada golongan IVA, VA, VIA, dan VIIA memiliki elektron valensi dalam jumlah banyak (lebih dari 4 elektron valensi). Pada proses pembentukan suatu senyawa, unsur-unsur yang memiliki kecenderungan membentuk ion negative disebut sebagai elektronegatif.

Pembentukan ion negative beberapa unsur

atom Konfigurasi elektron atom Jumlah elektron yang diterima Bentuk ion Konfigurasi elektron ion (konfigurasi oktet) Gas mulia yang sesuai
9F 2  7 8 – 7 = 1 F– 2  8 10Ne
17Cl 2  8  7 8 – 7 = 1 Cl– 2  8  8 18Ar
8O 2  6 8 – 6 = 2 O2- 2  8 10Ne
16S 2  8  6 8 – 6 = 2 S2- 2  8  8 18Ar
7N 2  5 8 – 5 = 3 N3- 2  8 10Ne
15P 2  8  5 8 – 5 = 3 P3- 2  8  8 18Ar

Contoh :

😯 : 1s2  2s2  2p4

Jumlah elektron valensi adalah 6, untuk mencapai kestabilan seperti unsur gas mulia, unsur O harus menerima (menangkap) 2 elektron membentuk ion O2-.

Reaksi                            : O + 2e- → O2-

Konfigurasi elektron      : (2 6)          (2 8)

Menggunakan Elektron Bersama

Cara ini terjadi jika unsur-unsur non logam saling bergabung. Jumlah elektron yang digunakan bersama cenderung mencapai aturan oktet dan duplet.

Menurut hukum oktet, atom-atom yang stabil harus memiliki 8 elektron valensi. Untuk mencapai kestabilan, atom-atom selain gas mulia akan mengalami lepas dan terima elektron. Berdasarkan elektron valensi atom, maka :

a) atom yang menangkap elektron adalah atom yang memiliki elektron valensi 4,5, 6 dan 7. Pada umumnya terdapat pada unsur nonlogam seperti unsur golongan IVA, VA, VIA dan VIIA.

b) atom yang melepas elektron adalah atom yang memiliki elektron valensi 1,2 dan 3. Pada umumnya terdapat pada unsur logam seperti unsur golongan IA, IIA, IIIA dan golongan transisi (B). 

Maka, atom yang cenderung menangkap dan melepas elektron sesuai penjelasan di atas.

Diantara unsur-unsur berikut ini yang cenderung menerima 3 elektron adalah

    Kelelektronegatifan adalah kecenderungan suatu atom untuk menangkap elektron dan membentuk ion negatif

    Di dalam sistem keperiodikan unsur, Kelektronegatifan memiliki sifat sebagai berikut:

  • Pada satu periode, Kelektronegatifan cenderung bertambah dari kiri ke kanan.
  • Pada satu golongan, Kelektronegatifan cenderung berkurang dari atas sampai bawah
  • Kelektronegatifan terbesar dimiliki unsur halogen (VIIA) karena unsur golongan ini yang paling mudah menangkap elektron.

    Berdasarkan unsur-unsur pada pilihan jawaban di atas, unsur-unsur tersebut berada pada satu periode yang sama sehingga unsur yang berada di paling kanan yaitu S memiliki nilai Kelektronegatifan terbesar atau memiliki kecenderungan menangkap elektron terbesar.

Jadi, jawaban yang benar adalah D. 

Unsur yang menyerap (menerima) 3 elektron dalam mencapai kestabilan adalah Unsur Nitrogen (N) atau unsur fosfor (P).

Pembahasan

Kestabilan unsur

Pada tahun 1916, ilmuan bernama Lewis dan Langmuir menyatakan bahwa unsur gas mulia sukar untuk bereaksi dengan unsur yang lainnya ataupun dengan unsur sejenisnya, hal ini karena elektron valensinya sudah penuh. Sehingga unsur yang paling stabil adalah unsur gas mulia (golongan VIIIA). Pada konfigurasi elektron gas mulia, elektron valensi gas mulia sudah penuh yaitu delapan (oktet) kecuali He yaitu dua (duplet.). Oleh karena itu selain gas mulia, unsur-unsur yang lain tidak ditemukan dalam keadaan unsur bebas tetapi sebagai senyawa, karena tidak stabil dalam keadaan unsur bebas. Gas mulia termasuk unsur yang tidak reaktif karena merupakan unsur yang stabil, sehingga unsur gas mulia akan sulit untuk berikatan dengan unsur yang lainnya.

₂He = 2

₁₀Ne = 2. 8

₁₈Ar = 2. 8. 8

₃₆Kr = 2. 8. 18. 8

₅₄Xe = 2. 8. 18. 18. 8

₈₆Rn = 2. 8. 18. 32. 18. 8

Oleh karena itu unsur yang memiliki konfigurasi serupa dengan gas mulai akan stabil dan konfigurasi elektron yang tidak serupa dengan gas mulia akan tidak stabil. Lalu, bagaimana unsur yang lain agar stabil?

Untuk unsur yang lain mencapai kestabilannya dengan cara :

1. Unsur logam cenderung melepaskan elektron

2. Unsur nonlogam cenderung menerima elektron

Dengan cara melepaskan atau menerima elektron tersebutlah unsur selain gas mulia dapat stabil sehingga konfigurasi elektron akan mirip dengan gas mulia. Unsur logam yang melepaskan elektron akan membentuk ion positif dan unsur nonlogam yang menerima elektron akan membentuk ion negatif.

Aturan duplet berlaku jika unsur yang melepas atau menerima elektron membentuk kestabilan (konfigurasi elektron) seperti unsur gas mulia He (2). Sedangkan aturan oktet berlaku jika unsur yang melepas atau menerima elektron membentuk kestabilan (konfigurasi elektron) seperti unsur gas mulia Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn (8).

Unsur yang paling mudah membentuk ion positif adalah unsur dari golongan IA dan golongan IIA karena mudah melepaskan elektron. Sedangkan unsur yang paling mudah membentuk ion negatif adalah unsur dari golongan VA, VIA dan VIIA karena mudah menerima elektron.


Jawab :

₇N = 2. 5

maka akan mencapai kestabilan dengan menerima tiga elektron membentuk ion negatif tiga.

₇N (2. 5) + 3e → N³⁻  (2. 8)

konfigurasi elektron N³⁻ = 2. 8 serupa dengan konfigurasi gas mulia Ne

₁₅P = 2. 8. 5

maka akan mencapai kestabilan dengan menerima tiga elektron membentuk ion negatif tiga.

₁₅P (2. 8. 5) + 3e → P³⁻  (2. 8. 8)

konfigurasi elektron P³⁻ = 2. 8. 8 serupa dengan konfigurasi gas mulia Ar


Contoh lain unsur dalam mencapai kestabilan :

₄Be = 2. 2 (golongan IIA)

maka akan mencapai kestabilan dengan melepas dua elektron membentuk ion positif dua.

₄Be (2. 2) → Be²⁺ (2) + 2e

konfigurasi elektron Be²⁺ = 2 serupa dengan konfigurasi gas mulia He

₁₁Na = 2. 8. 1

maka akan mencapai kestabilan dengan melepas dua elektron membentuk ion positif satu.

₁₁Na (2. 8. 1) → Na⁺ (2.8) + e

konfigurasi elektron Na⁺ = 2. 8 serupa dengan konfigurasi gas mulia Ne

₁₉K = 2. 8. 8. 1

maka akan mencapai kestabilan dengan melepas dua elektron membentuk ion positif satu.

₁₉K (2. 8. 8. 1) → K⁺ (2.8.8) + e

konfigurasi elektron K⁺ = 2. 8. 8 serupa dengan konfigurasi gas mulia Ar

₁₆S = 2. 8. 6

maka akan mencapai kestabilan dengan menerima dua elektron membentuk ion negatif dua.

₁₆S (2. 8. 6) + 2e → S²⁻ (2.8. 8)

konfigurasi elektron S²⁻ = 2. 8. 8 serupa dengan konfigurasi gas mulia Ar

₃Li = 2. 1

maka akan mencapai kestabilan dengan melepas satu elektron membentuk ion positif satu.

₃Li (2. 1) → Li⁺ (2) + e

konfigurasi elektron Li⁺ = 2 serupa dengan konfigurasi gas mulia He

₃₅Br = 2. 8. 18. 7

maka akan mencapai kestabilan dengan menerima satu elektron membentuk ion negatif satu.

₃₅Br (2. 8. 18. 7) + e → Br⁻ (2.8. 18. 8)

konfigurasi elektron Br⁻ = 2. 8. 18. 8 serupa dengan konfigurasi gas mulia Kr


Pelajari lebih lanjut

Kestabilan gas mulia brainly.co.id/tugas/1440688

Kestabilan ion brainly.co.id/tugas/1375116

Pengertian aturan duplet dan oktet brainly.co.id/tugas/4362336 , brainly.co.id/tugas/18563136

Kestabilan unsur brainly.co.id/tugas/18370269 , brainly.co.id/tugas/18218527 , brainly.co.id/tugas/18520158 , brainly.co.id/tugas/7913530 , brainly.co.id/tugas/18714277 , brainly.co.id/tugas/8261546

Struktur lewis brainly.co.id/tugas/18112003 , brainly.co.id/tugas/19297539

Ikatan kovalen brainly.co.id/tugas/4266189 , brainly.co.id/tugas/18568828 , brainly.co.id/tugas/18916876

Ikatan ion brainly.co.id/tugas/13043315 , brainly.co.id/tugas/13043315 , brainly.co.id/tugas/910809 , brainly.co.id/tugas/13353779

------------------------------------

Detil Jawaban

Mapel : Kimia

Bab : Ikatan kimia

Kelas : X

Semester : 1

Kode : 10.7.4

Kata kunci : ikatan kimia, kestabilan unsur, menerima elektron, melepas elektron, ion positif, ion negatif