Di mana embrio mendapatkan oksigen dan makanan?

Di mana embrio mendapatkan oksigen dan makanan?

Dari manakah embrio yang ada di dalam telur mendapatkan makanan? Simak Penjelasannya Berikut Ini /MSphotos/pixabay

BERITA MAJALENGKA - Telur terdiri atas kuning telur (yolk), membran vitelin, putih telur (albumen), kalaza, embrio, ruang udara, cangkang telur, dan membran cangkang telur.

Pada telur ayam kampung atau telur, telah terdapat embrio yang berada pada tahap awal perkembangan. Embrio di jaga agar tetap berada di bagian atas kuning telur oleh ’tali’ yang berada di bagian samping kuning telur yaitu kalaza.

Baca Juga: Belajar Mengenai Perkembangbiakan Seksual pada Hewan, Simak Penjelasannya

Kalaza berfungsi menjaga agar kuning telur tetap berada di tempatnya. Kuning telur mengandung protein, lemak, ion fosfor, zat besi, pigmen karoten, dan air. Kuning telur dan putih telur merupakan cadangan makanan bagi embrio yang sedang tumbuh.

Putih telur tersusun atas protein al bumin, air, beberapa ion, dan beberapa mineral. Putih telur juga berfungsi sebagai pelindung embrio dari goncangan. Ruang udara menyediakan keperluan oksigen untuk embrio.

>

Baca Juga: Lightcraft Tutup Tahun dengan Melepas Single Terbarunya 'Dream Dancer'

Bagian paling luar dari telur adalah cangkang yang merupakan pelindung telur dari kerusakan baik dari goncangan maupun perlindungan dari kuman penyakit. Pada cangkang telur terdapat pori yang memungkinkan pertukaran gas­gas pernapasan.

Telur dapat menetas jika dierami. Ayam, itik, dan burung merpati mengerami telur di bagian bawah tubuhnya di atas sarang. Penyu memiliki cara unik untuk mengerami telurnya, yaitu dengan meletakkan te lurnya di dalam tanah daerah pantai.

Baca Juga: Bagaimana Perkembangbiakan Aseksual pada Hewan? Simak Penjelasannya

Di mana embrio mendapatkan oksigen dan makanan?

Di mana embrio mendapatkan oksigen dan makanan?
Lihat Foto

Shutterstock/Explode

Ilustrasi plasenta dan janin

KOMPAS.com - Bayi dalam kandungan mendapatkan makanan dari ibunya dengan jalan tali pusar yang terhubung ke plasenta. Jalur nutrisi ini menjadi jalur rumit yang unik dan menakjubkan untuk dibahas.

Plasenta

Plasenta adalah organ yang berbentuk seperti kue dadar dan terletak di dinding rahim dan menjadi organ yang menghubungkan ibu hamil dengan bayinya melalui tali pusar. Plasenta memiliki diameter maksimal 23 sentimeter dengan tebal 2,5 sentimeter.

Organ ini terbentuk sejak 6 sampai 10 hari setelah fertilisasi. Ini terjadi ketika janin telah menempel pada dinding rahim. Janin yang telah menempel akan menebal kecuali pada satu sisi. Sel paling luar dari embrio ini akan berkembang menjadi plasenta.

Fungsi plasenta

Dilansir dari Baby Center, terdapat beberapa fungsi plasenta, sebagai berikut:

  • Memproduksi hormon untuk menjaga kehamilan, seperti hormon hCG (human Chorionic Gonadotopin) yang membuat test pack menjadi dua garis
  • Menyalurkan oksigen dan nutrisi dari ibu ke bayi, dan memproses zat sisa dari bayi
  • Menyalurkan antibodi untuk melindungi bayi dari infeksi bakteri dan virus

Baca juga: Fungsi Plasenta dan Faktor yang Memengaruhinya

Plasenta terhubung dengan tali pusar melalui ribuan saluran kecil bernama chorionic vili yang berisi pembuluh darah. Vili ini terbentuk pada usia kehamilan 6 minggu dan mulai terisi darah pada usia 12 minggu.

Tidak hanya berfungsi untuk menyalurkan nutrisi, vili juga berfungsi sebagai penyaring jika terdapat virus atau bakteri di dalam darah. Ini adalah fungsi yang penting untuk menjaga bayi di perut tetap sehat.

Sebelum vili dan plasenta terbentuk, bayi mendapatkan nutrisi dari dinding rahim yang disebut dengan endometrium. Pada hari-hari awal kehamilan, kelenjar pada endometrium akan mengeluarkan glukosa yang disimpan menjadi glikogen. Glikogen ini yang akan menjadi nutrisi embrio sebelum plasenta terbentuk.

Pada usia 8 sampai 12 minggu, ketika plasenta telah terbentuk, plasenta akan menjadi sumber nutrisi utama bayi. Proses pencernaan ibu hamil sebenarnya sama seperti biasa.

Hanya saja, ketika nutrisi telah diserap ke dalam aliran darah, gizi akan melewati plasenta dan mengalir ke pembuluh darah menuju tali pusar. Tali pusar bayi juga akan mengembalikan zat sisa metabolisme bayi ke plasenta.

Nutrisi yang baru saja dimakan oleh ibu bisa mencapai bayi setelah beberapa jam. Namun, beberapa zat seperti kafein bisa memasuki pembuluh darah dan mencapai plasenta lebih cepat daripada nutrisi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Halodoc, Jakarta - Bagi ibu yang tengah mengandung, sudah tak asing bukan dengan ari-ari atau plasenta? Nah, penghubung antara ibu dan embrio adalah plasenta. Embrio atau zigot merupakan tahap awal setelah pembuahan. Embrio atau zigot ini akan menuju rahim dan berkembang seiring bergulirnya waktu hingga membentuk fisik janin.

Nah, penghubung antara ibu dan embrio atau plasenta akan terbentuk sejak awal kehamilan, kira-kira dua minggu setelah pembuahan. Plasenta ini berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan janin. Mau tahu lebih jauh mengenai plasenta yang menjadi penghubung antara ibu dan embrio? Ini ulasannya!

Baca juga: Hamil Tetapi Enggak Punya Embrio, Kok Bisa?

Kesehatannya Dipengaruhi Berbagai Faktor

Penghubung antara ibu dan embrio adalah plasenta yang merupakan organ kehamilan yang sangat terspesialisasi. Organ ini mendukung pertumbuhan dan perkembangan normal dari embrio hingga menjadi janin. Pertumbuhan dan fungsi plasenta diatur dan dikoordinasikan secara tepat, untuk memastikan pertukaran nutrisi dan produk limbah antara sistem peredaran darah ibu dan janin.

Plasenta memiliki banyak fungsi, salah satunya menyediakan oksigen untuk janin. Di samping itu, embrio juga mendapatkan nutrisi dari ibu yang disalurkan melalui plasenta. 

Umumnya plasenta menempel pada dinding rahim ibu. Organ tersebut biasanya menempel di bagian atas, samping, depan atau belakang rahim. Pada kasus yang jarang terjadi, plasenta mungkin menempel di area bawah rahim. 

Hal yang perlu ibu ketahui mengenai penghubung antara ibu dan embrio ini adalah terdapat beberapa kondisi yang bisa memengaruhi kesehatan plasenta. Contohnya, usia ibu. Hati-hati, beberapa masalah plasenta lebih sering terjadi pada wanita yang lebih tua, terutama setelah usia 40 tahun.

Selain usia ibu, ada pula kondisi lainnya yang bisa memengaruhi kesehatan plasenta. Misalnya tekanan darah tinggi, kehamilan kembar, gangguan pembekuan darah, riwayat operasi rahim sebelumnya, riwayat masalah plasenta, penggunaan zat-zat terlarang, hingga cedera perut.

Mau tahu lebih jauh mengenai plasenta dan cara menjaga organ tersebut agar senantiasa sehat? Ibu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc.

Baca juga: Perkembangan Janin Selama Trimester Pertama Kehamilan

Fungsi Plasenta pada Kehamilan

Fungsi plasenta sebagai penghubung antara ibu dan embrio tidak main-main. Orang yang satu ini berperan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan embrio hingga menjadi janin selama kehamilan. Nah, berikut ini fungsi plasenta yang perlu diketahui:

1. Menyalurkan Nutrisi dan Oksigen

Plasenta bertindak untuk memberikan oksigen dan nutrisi kepada janin, sambil mengeluarkan karbon dioksida dan produk limbah lainnya. Oksigen dan nutrisi dari tubuh ibu akan dibawa oleh darah dan dialirkan ke dalam plasenta. 

2. Menyalurkan Antibodi

Selain menyalurkan nutrisi dan oksigen, plasenta juga menyalurkan antibodi dari ibu ke janin. Nah, antibodi ini yang akan memberikan kekebalan tubuh pada Si Kecil agar terhindar dari penyakit. 

3. Membuang Zat Sisa atau Limbah

Penghubung antara ibu dan embrio ini juga berfungsi untuk membuat sisa metabolisme yang sudah tidak dibutuhkan oleh janin. Zat sisa atau limbah tersebut dialirkan kembali ke aliran darah ibu, dan dikeluarkan bersama sisa metabolisme yang ibu hasilkan.

4. Melindungi dari Infeksi Bakteri

Selain tiga hal di atas, plasenta juga berperan dalam melindungi janin terhadap infeksi bakteri. Andaikan bumil mengalami infeksi bakteri, plasenta akan melindungi janin agar tak tertular infeksi tersebut. 

Baca juga: Hamil Anak Laki-laki Rentan Alami Solusio Plasenta, Benarkah?

Tuh, tidak main-main bukan fungsi plasenta bagi janin? Nah, bagi ibu yang ingin melakukan kontrol kehamilan, bisa kok memeriksakan diri ke rumah sakit pilihan. Sebelumnya, buat janji dengan dokter di aplikasi Halodoc sehingga tidak perlu mengantre sesampainya di rumah sakit.

Di mana embrio mendapatkan oksigen dan makanan?

Referensi:
National Library of Medicine - PubMed. Diakses pada 2021. Growth and function of the normal human placenta
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Placenta: How it works, what's normal
National Health Service - UK. Diakses pada 2021. Diakses pada 2021. What complications can affect the placenta?