Dari struktur teks narasi yang oleh penulis bisa ditiadakan atau tidak digunakan adalah

Teks naratif adalah karangan cerita yang menyajikan urutan peristiwa sesuai urutan waktu. Peristiwa atau kejadian bisa benar-benar terjadi atau hanya khayalan.

Umumnya kalimat dalam teks narasi bertujuan untuk menghibur pembaca. Teks narasi memberikan pengetahuan pembaca mengenai sebuah cerita baik itu fiksi (karangan) atau non fiksi. Tujuan teks narasi selain menghibur yaitu memberi pengalaman estetis pada pembaca, menambah pengetahuan, informasi, dan wawasan pada pembaca.

Contoh teks naratif adalah cerpen, novel, dan cerita inspirasi tentang perjuangan hidup seseorang. Cerita inspirasi ini banyak yang dibukukan dan dibaca orang karena memiliki pengaruh positif untuk diikuti oleh pembaca.

Jenis teks narasi dalam cerpen atau novel fiksi bisa bermacam-macam, seperti fabel (cerita hewan), mitos, legenda, cerita rakyat (folkore), dongeng, cerita romantis, horor, cerita sehari-hari, sains fiksi.

Teks narasi dalam bahasa Inggris disebut Narrative Text. Dalam bahasa Inggris Narrative Text termasuk dalam keahlian membaca (reading skill).

Baca Juga

Teks narasi berisi karangan cerita yang tujuannya menghibur pembaca. Kalimat dalam narasi lebih mudah dipahami dan menyenangkan pembaca. Berikut ciri-ciri teks narasi:

Advertising

Advertising

Teks narasi memiliki alur cerita jelas dari awal sampai akhir cerita.

Teks narasi menceritakan kisah dan peristiwa tertentu memakai bahasa naratif. Penjelasan mengenai naratif yaitu teks yang tidak bersifat dialog, isinya adalah kisah sejarah, deretan peristiwa, dan lainnya.

Setiap teks narasi memiliki tema, latar belakang cerita, alur, karakter, dan sudut pandang pemain.

Dalam cerita fiksi, peristiwa atau kejadian dalam teks narasi memiliki konflik. Konflik inilah yang membangun sebuah cerita narasi menjadi lebih menarik dan menghibur pembaca.

Struktur Teks Narasi

Ada 4 struktur dalam teks narasi, antara lain orientasi, komplikasi, resolusi, dan reorientasi. Mengutip dari modul Teks Narasi dan Literasi Buku Fiksi dan Non Fiksi Kelas IX, berikut penjelasan mengenai struktur teks narasi:

Penulis membuat kalimat yang menjabarkan latar waktu, tempat, penjelasan tokoh dan wataknya. Teks narasi menceritakan sudut pandang setiap tokoh.

Dalam teks narasi ada peristiwa atau kejadian penting. Peristiwa ini diceritakan secara detail mulai dari penyebab, pemicu, sampai timbulnya konflik antar tokoh. Konflik ini menimbulkan peristiwa lain hingga mencapai puncaknya.

Struktur ketiga menceritakan konflik cerita yang semakin menurun. Kemudian konflik bisa diselesaikan.

Struktur keempat adalah penutup teks. Dalam teks narasi, penutup menyampaikan pesan moral dari cerita tersebut. Namun, reorientasi sifatnya opsional bisa tidak dihadirkan dalam teks.

Baca Juga

  • Narasi Informatif (Ekspositoris)

Tujuan narasi informatif adalah menyampaikan informasi mengenai suatu peristiwa atau kejadian.

Teks narasi artistik menceritakan suatu peristiwa yang bertujuan memberi pengalaman estetis pada pembaca. Contoh narasi artistik ini adalah cerita fiksi dan non fiksi. Bahasa yang dipakai bisa kiasan (figuratif).

Teks narasi yang menceritakan kisah dengan maksud terselubung. Sehingga pembaca perlu memahami teks secara keseluruhan.

Cara Membuat Teks Narasi

  1. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tema untuk sebuah cerita. Misalnya anda ingin membuat cerita fiksi, non fiksi, atau cerita inspiratif. Buat tema terlebih dahulu dan amanat yang ingin disampaikan.
  2. Teks naratif dibagi menjadi beberapa jenis seperti narasi informatif, artistik, dan sugestif. Setelah menentukan tem, tentukan sasaran yang tepat untuk pembaca. Misal cerita fabel untuk anak-anak umur 7 tahun, cerita romantis untuk remaja.
  3. Langkah selanjutnya adalah membuat rangkaian peristiwa atau kejadian. Buatlah pembagian seperti pembukaan, pengembangan, dan akhir cerita.
  4. Setelah menentukan rangkaian peristiwa secara runtut, buatlah penjelasan mengenai kejadian utama secara mendetail. Rangkaian detail ini memudahkan penulis untuk membuat pendukung cerita.
  5. Teks narasi untuk cerita fiksi membutuhkan tokoh, watak, alur, latar waktu, tempat, dan sudut pandang. Menyusun skema ini penting untuk membuat jalan cerita yang menarik.

Pastikan setelah membuat teks narasi, perhatikan kembali aturan tanda baca dan kalimat yang sesuai. Jika aturan tanda baca dan kalimatnya salah bisa membingungkan pembaca.

Baca Juga

Berikut salah satu contoh teks narasi informatif yang bertujuan untuk menyampaikan suatu peristiwa pada pembaca.

Perang Surabaya

Pada 10 November meletuslah sebuah perlawanan rakyat di Surabaya untuk mengusir Belanda dan para sekutunya dari tanah air. Perang ini berawal dari kemarahan tentara Inggris akibat dari terbunuhnya pimpinan mereka, Brigadir Jenderal Mallaby.

Akibat tewasnya pimpinan mereka pihak Inggris dan sekutunya memberikan sebuah ultimatum kepada seluruh pejuang yang ada di Surabaya waktu itu untuk menyerah. Bukannya menyerah, ultimatum tersebut malah dianggap sebuah
penghinaan oleh para pejuang dan rakyat.

Mereka membentuk milisimilisi perjuangan untuk menghadapi pihak Inggris yang mengancam akan menyerang.Mengetahui utimatumnya ditolak, pihak Inggris dan sekutunya marah besar.

Pada 10 November pagi, mereka melancarkan serangan besarbesaran melalui laut, darat, dan udara, dengan mengerahkan sekitar 30.000 infanteri, sejumlah pesawat terbang, tank, dan kapal perang.

Kota Surabaya diserang habis-habisan oleh pihak sekutu. Mereka mengebom gedung-gedung pemerintahan dan membunuh para pejuang. Kejadian waktu itu sangatlah mengerikan, pembunuhan terjadi di mana-mana dan membuat para pejuang terdesak.

Namun, di luar dugaan, rencana mereka untuk menaklukan Kota Surabaya dalam tiga hari gagal. Seluruh pejuang dan rakyat Surabaya turun ke jalan untuk melakukan perlawanan.

Semangat juang para pahlawan waktu itu muncul berkat seorang pemuda yang bernama Bung Tomo. Dia dengan gagah berani memekikan pidato untuk membakar seluruh semangat para pejuang.

Pertempuran Surabaya berlangsung sekitar tiga minggu dan dimenangkan oleh pihak sekutu. Meskipun Kota Surabaya jatuh ketangan sekutu, perlawanan rakyat Surabya waktu itu membangkitkan semangat juang seluruh rakyat Indonesia.


Kali ini saya akan menguraikan apa itu teks narasi, apa yang saya uraikan di artikel kali ini tentang teks narasi meliputi pengertian, struktur, kaidah kebahasaan dan sekaligus dengan contoh teks narasi. Teks narasi sebenarnya banyak kita pelajari baik di SD, SMP, maupun SMK, namun terkadang karena jarang digunakan materi tentang teks narasi sering lupa. sehingga banyak yang kesulitan ketika anda diminta untuk membuat teks narasi. Oleh karena itu melalui artikel kali ini saya akan uraikan secara lengkap mengenai teks narasi sehingga anda bisa membuat, membedakan antara teks narasi dan teks non narasi baik secara lisan maupun tulisan.

Dari struktur teks narasi yang oleh penulis bisa ditiadakan atau tidak digunakan adalah

Teks narasi atau Paragraf Naratif adalah karangan berbentuk kisahan yang terdiri atas kumpulan yang disusun secara kronologis (menurut urutan waktu) sehingga menjadi suatu rangkaian cerita yang lengkap. Atau juga bisa didefinisikan Narasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam sebuah tulisan yang rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal, tengah, dan akhir Sedangkan pengertian teks / paragraf narasi  menurut para ahli adalah sebagai berikut: Widjono (2007 : 175) uraian yang menceritakan sesuatu atau serangkaian kejadian, tindakan , keadaan secara berurutan dari permulaan sampai akhir hingga terlihat rangkaian hubungan satu sama lain. Bahasanya berupa berupa paparan yang gayanya bersifat naratif. Keraf (2001 : 137) suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian yang seolah-olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu. Oleh sebab itu unsur yang paling penting dalam sebuah narasi adalaha unsur perbuatan atau tindakan. Apa yang terjadi tidak lain tindak-tanduk yang dilakukan orang-orang dalam suatu rangkaian waktu. Narasi lebih mengisahkan suatu kehidupan yang dinamis dalam rangkaian waktu. Untuk mengenali sebuah teks atau paragraf narasi dan sekaligus untuk referensi membuat karangan atau teks narasi, maka anda harus mengenal ciri-ciri dari teks narasi. Ciri-ciri dari teks narasi adalah sebagai berikut:

1. Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.

2. Dirangkai dalam urutan waktu.

3. Ada konfiks.

Konfiks adalah imbuhan tunggal yang terjadi dari perpaduan awalan dan akhiran yang membentuk satu kesatuan. beberapa konfik diantaranya adalah:
  • Konfiks ke-an : keindahan 
  • Konfiks pe-an : pengiriman 
  • Konfiks per-an : pergaulan 
  • Konfiks ber-an : berpandangan 
  • Konfiks se-nya : setibanya 
  • Konfiks me-kan : menyelesaikan

4. Menggunakan kata ulang. Kata ulang atau proses pengulangan atau reduplikasi ialah pengulangan satuan gramatik baik seluruhnya maupun sebagian. Dalam hal ini ada yang berupa variasi fonem ataupun tidak. Hasil pengulangan itu disebut kata ulang. Macam-macam pengulangan :

a. Pengulangan seluruh

Yaitu pengulangan bentuk dasar tanpa perubahan fonem dan tidak berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks, misalnya: Buku : buku- buku

b.Pengulangan sebagian

Pengulangan bentuk dasar secara sebagian, misalnya : Membaca : membaca- baca

c. Pengulangan yang berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks. 

Dalam golongan ini, bentuk dasar diulang seluruhnya dan berkombinasi dengan proses pembubuhan afiks , misalnya : menghubung- hubungkan / memata- matai

d. Pengulangan dengan perubahan fonem


Suatu bentuk pengulangan terhadap suatu kata yang susunan katanya berubah. Misalnya : Gerak : gerak- gerik

e. Kata ulang semu

Kata ulang yang berupa kata dasar. seperti kupu-kupu, biri-biri

5. Ada unsur tempat, suasana pelaku dan waktu 6. Menguraikan atau mengisahkan suatu peristiwa 7. Membangun alur dan mengutamakan faktor kronologis dan waktu


8. Adanya unsur perbuatan atau tindakan 
9. Adanya unsur rangkaian cerita 
10. Adanya sudut pandang pengarang 
11. Adanya keterangan nama tokoh dalam cerita 
12. Adanya keterangan yang menjelaskan latar kejadian peristiwa 
13. Unsur pikiran lebih tajam dibandingkan unsur perasaan 
14. Menggunakan bahasa sehari-hari 
15. Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya. 
16. Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik. 
17. Memiliki nilai estetika. 
18. Menekankan susunan secara kronologis. 
  •  Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.
  •  Dirangkai dalam urutan waktu.
  •  Berusaha menjawab pertanyaan "apa yang terjadi?"
  •  Ada konfliks.
Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada konfliks. Selain alur cerita, konfiks dan susunan kronologis, ciri-ciri narasi lebih lengkap lagi diungkapkan oleh Atar Semi (2003: 31) sebagai berikut:
  • Berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman penulis.
  • Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya.
  • Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.
  • Memiliki nilai estetika.
  • Menekankan susunan secara kronologis.
Ciri yang dikemukakan Keraf memiliki persamaan dengan Atar Semi, bahwa narasi memiliki ciri berisi suatu cerita, menekankan susunan kronologis atau dari waktu ke waktu dan memiliki konfliks. Perbedaannya, Keraf lebih memilih ciri yang menonjolkan pelaku. Kaidah kebahasaan adalah aturan kebahasaan yang digunakan untuk membuat teks narasi, adapun unsur kebahasaan atau kaidah kebahasaan dari teks / paragraf naratif adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan kata kiasan atau Metafora

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) me·ta·fo·ra /métafora/ didefinisikan sebagai "pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yg sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan.[1] , misal tulang punggung dalam kalimat "pemuda adalah tulang punggung negara".Metafora adalah majas (gaya bahasa) yg membandingkan sesuatu dengan yang lain secara langsung. Metafora adalah gaya bahasa perbandingan. Contoh metafora:
  • Kata "tulang punggung" dalam kalimat "Pemuda adalah tulang punggung negara".[1]
  • Engkau belahan jantung hatiku sayangku.
  • Raja siang keluar dari ufuk timur.
  • Jonathan adalah bintang kelas dunia.
  • Raja malam telah keluar dari paraduannya.
Metafora digunakan dalam teks narasi dengan tujuan untuk menambah atau membumbui cerita hingga lebih menarik

2. Melibatkan kata kerja transitif dan intransitif


Kata kerja transitif adalah kata kerja yang diikuti oleh objek. Objek yang mengikuti bisa kata benda, frasa, atau kata ganti. Kata kerja transitif dapat diubah ke bentuk pasif. Contoh:
  • Saya makan sebuah apel .
  • Saya mencintai ibu saya.
Jadi, kata kerja transitif membutuhkan objek sebagai pelengkap agar artinya dapat dengan mudah dimengerti dan tentunya make sense. Lebih mudahnya lagi, kata kerja transitif membantu menjawab kata tanya 'what (apa)' atau 'who (siapa).' Seperti dua kalimat di atas, dua kalimat tersebut menjawab kata tanya 'what (apa)' dan 'who (siapa)'.
  •  Apa yang saya makan? Saya makan sebuah apel.
  • Siapa yang saya cintai? Saya mencintai ibu saya.

Kata kerja intransitif adalah kata kerja yang tidak membutuhkan objek sebagai pelengkap kalimat. Tidak seperti kata kerja transitif, kata kerja intransitif tidak dapat diubah ke bentuk pasif. Contoh:
  • Dia jatuh.
  • Mereka tertawa.
  • Anak kecil itu menangis.
Kata kerja intransitif dapat diikuti kata keterangan atau frasa preposisional, tetapi tidak dapat diikuti kata benda.

3. Menggunakan kata benda, sifat, frasa atau klausa Penggunaan kata tersebut disesuaikan dengan topik yang diuraikan atau dinarasikan

4. Menggunakan kata penghubung penanda urutan waktu

Contoh penanda urutan waktu seperti misalnya, pertama-tama, lalu, kemudian,  ketika akhirnya selanjutnya dan lain sebagai nya. Paragraf narasi dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut:

a. Narasi Ekspositoris (biografi)

Memiliki nama lain narasi non fiksi, ialah jenis narasi yang berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan secara informatif sehingga pembaca mengetahui peristiwa itu secara tepat. Contoh:
Cara merawat dan memelihara merpati tidaklah terlalu sulit. Bagi pemula, langkah pertama adalah membeli merpati satu pasang di tempat usaha peternakan merpati. Jika merpati masih kecil, usahakan kandang tidak terlalu terbuka agar suasana dalam kandang cukup hangat, tapi cukup terang. Selanjutnya, periksalah makanan dan minumannya serta berikan secara teratur. Sebaiknya kandang merpati dibersihkan secara teratur untuk menjaga kesehatan merpati dan tempat tinggalnya. Terakhir, perhatikanlah gerak-gerik merpati untuk mengantisipasi adanya cacat pada tubuh merpati.

b. Narasi Sugesti / Imajinatif Nama lain dari narasi fiksi, ialah jenis narasi yang hanya mengisahkan suatu hasil rekaan, khayalan, atau imajinasi pengarang. Jenis karangan ini dapat dilihat pada roman, cerpen, hikayat, dongeng, dan novel. Contoh :
Tepat ketika tanggal 10 Maret, sekolahku libur selama sembilan hari dan akan berakhir pada tanggal 18 Maret. Aku dan seluruh keluargaku tidak menyia-nyiakan waktu ini untuk mengadakan liburan keluarga. Ketika itu aku memilih berlibur ke Pantai Parangtritis. Pagi-pagi aku telah berbenah dan menyiapkan semua perbekalan yang nantinya diperlukan. Sepanjang perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu riang. Betapa senangnya aku ketika sampai di pantai tersebut. Dengan hati suka ria, aku sambut Pantai Parangtritis dengan senyumku. Pantai Parangtritis, pantai nan elok yang menjadi favoritku. Tanpa menyia-nyiakan waktu, aku mengajak kakakku untuk bermain air. Kuambil air dan aku ayunkan ke mukanya. Dengan canda tawa, kami saling berbalasan. Puas rasanya, terasa hilang semua kepenatan karena kesibukan tiap harinya. Di sana, aku dan seluruh keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang indah ini. Tak terasa waktu berjam-jam telah kuhabiskan disana. Hari pun mulai sore menandakan perpisahan dan kembali pulang. Tak rela rasanya kebahagiaan ini akhirnya selesai. Dalam benakku, aku kan kembali esok.

c. Narasi informatif Narasi informatif adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang.

d. Narasi artistik

Narasi artistik adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif. a. Orientation  Orientasi yaitu bagian di mana pengarang melukiskan dunia untuk ceritanya, dibagian inilah diperkenalkan dimana dan kapan peristiwa terjadi serta para tokoh.

b.Complication 

Complication yaitu bagian di mana tokoh utama menghadapi rintangan dalam mencapai cita - citanya, bagian di mana komplik mulai terjadi.

c. Resolution

Resolution yaitu bagian permasalahan yang dihadapi tokoh utama diselesaikan. Pada bagian ini mempunyai dua kecendrungan, yaitu mengakhiri cerita dengan kebahagiaan (happy ending) dan atau mengakhiri cerita dengan kesedihan (sad ending), tetapi ada juga teks naratif yang membiarkan pembaca/ pendengar menebak akhir cerita d. Ada juga paragraf naratif yang hanya menggunakan konjungsi dan tidak mengikuti struktur di atas. Tujuan menulis karangan narasi secara fundamental yaitu:
  • Hendak memberikan informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan
  • Memberikan pengalaman estetis kepada pembaca

  • Tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan
  • Tetapkan sasaran pembaca
  • Rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur
  • Bagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita
  • Rincian peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung cerita
  • Susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandangan
  • Mengerti aturan tanda bacanya dalam kalimat tersebut

Berikut beberapa contoh teks narasi. Liburan sekolah beberapa tahun yang lalu, saya dan ibu pergi ke Pontianak. Pontianak merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Barat. Di Pontianak, banyak sekali keunikan dan tempat menarik yang merupakan ciri khas Kota Pontianak. Perjalanan kurang lebih 2 jam dengan menggunakan pesawat. Tempat pertama yang saya kunjungi adalah Sintawang. Waktu tempuh menuju Sintawang kurang lebih sembilan jam dari Pontianak jika menggunakan mobil. daerah ini terkenal sebagai penghasil tenun ikat. Motif tenun ikatnya sangat unik dan coraknya sangat khas Kalimantan Barat. Harga tenun ikat ini tergolong mahal, tergantung motif dan bahannya. Harganya bisa mencapai ratusan ribu, bahkan jutaan Rupiah. Narasi dibagi menjadi 2, yaitu ekspositori (Autoboigrafi dan Biografi) dan narasi Imajinatif.

Contoh Teks Narasi Ekspositori (Biografi) 

Andrea Hirata Seman Said Harun lahir di pulau Belitung, 24 Oktober 1982. Andrea Hirata sendiri merupakan anak keempat dari pasangan Seman Said Harunayah dan NA Masturah. Ia dilahirkan di sebuah desa yang termasuk desa miskin dan letaknya yang cukup terpelosok di pulau Belitong. Tinggal di sebuah desa dengan segala keterbatasan memang cukup mempengaruhi pribadi Andrea sedari kecil. Ia mengaku lebih banyak mendapatkan motivasi dari keadaan di sekelilingnya yang banyak memperlihatkan keperihatinan. Nama Andrea Hirata sebenarnya bukanlah nama pemberian dari kedua orang tuanya. Sejak lahir ia diberi nama Aqil Barraq Badruddin. Merasa tak cocok dengan nama tersebut, Andrea pun menggantinya dengan Wadhud. Akan tetapi, masih merasa terbebani dengan nama itu. Alhasil, ia kembali mengganti namanya dengan Andrea Hirata Seman Said Harun sejak ia remaja.

Contoh Narasi Imajinatif 

Narasi Imajinatif adalah teks yang  mengimajinasikan suatu benda seoalah-olah seorang manuasia.

Namaku Edelweiss alias Anaphalis Javanica. Biasanya aku tumbuh di dataran tinggi atau puncak - puncak gunung. Oleh kalangan Botani, aku sering disebut tanaman sejenis perdu, dan termasuk anggota famili Compositae atau disebut juga Asteraceae (sambung sambungan). Bungaku kecil sebesar bunga rumput. Orang lebih mengenalku dengan warna putih daripada warna lainnya. Hidupku bergerombolan di ujung dahan dengan harum yang khas. (Dikutip dari wacana Namaku Edelweiss dalam Majalah Sabili)