Dari pernyataan dibawah ini manakah yang merupakan peristiwa terjadinya suksesi sekunder

Dari pernyataan dibawah ini manakah yang merupakan peristiwa terjadinya suksesi sekunder

Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at Belajar.dhafi.link. with Accurate Answer. >>

22.Pernyataan manakah yang benar mengenai suksesi?1)Suksesi yang terjadi setelah penebangan hutan merupakan contoh dari suksesisekunder2)Suksesi yang terjadi setelah kebakaran hutan merupakan contoh dari suksesisekunder3)Secara umum, kebakaran merupakah proses ekologis yang penting, beberapaekosistem bergantung pada kebakaran untuk regenerasinya.4)Pada hutan klimaks, sebagian besar spesies dasar hutannya memiliki kemampuankompetisi yang tinggi.5)Pada hutan klimaks, sebagian besar spesies dasar hutannya merupakan spesiesyang toleran terhadap stres.A.1, 2 dan 4B.hanya 1, 3 dan 5C.1, 2, 3 dan 5D.hanya 1E.hanya 3 dan 5

Ilustrasi suksesi ekologi. Foto: Freepik

Ekosistem yang ada saat ini tidak terlepas dari proses suksesi ekologi. Yang dimaksud suksesi ekologi adalah perubahan bertahap dan dapat diprediksi dalam komposisi spesies dari waktu ke waktu.

Ekosistem yang terganggu dapat memperbaiki diri secara alamiah melalui proses ini. Skala waktunya bisa puluhan tahun jika penyebabnya adalah kebakaran hutan, hingga jutaan tahun setelah terjadinya kepunahan massal.

Suksesi ekologi sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu primer dan sekunder. Berikut ini adalah penjelasannya:

Melansir dari Britannica, suksesi ekologi primer terjadi pada daerah baru di mana sebelumnya tanah tidak mampu menopang kehidupan.

Ini bisa disebabkan oleh aliran lava, gletser yang menyusut, bukit pasir yang baru terbentuk, dan lain-lain. Lambat laun terjadi invasi oleh makhluk hidup perintis sampai terbentuk vegetasi yang stabil.

Salah satu contohnya adalah suksesi di area bekas lutusan gunung berapi. Pada mulanya akan muncul tanaman perintis seperti lumut kerak. Lama-kelamaan bebatuan yang ditumbuhi lumut mengalami pelapukan hingga terbentuklah tanah sederhana.

Ilustrasi hutan di pegunungan. Foto: Pixabay

Tumbuhan perintis yang mati akan mengundang datangnya pengurai. Zat yang terbentuk dari aktivitas penguraian membentuk susunan tanah yang lebih kompleks. Akibatnya, rumput dapat tumbuh.

Adanya rerumputan memungkinkan burung untuk hinggap dan menyebarkan biji-biji tumbuhan lain. Semak belukar kemudian digantikan oleh perdu, dan perdu digantikan oleh pohon-pohon berukuran pendek seperti pinus.

Pada akhirnya pohon berukuran tinggi akan tumbuh dan di kawasan tersebut dapat tercipta sebuah hutan.

Suksesi sekunder terjadi setelah adanya suatu kejadian yang mengganggu ekosistem dan menghilangkan sebagian biota yang ada. Gangguan tersebut bisa berupa kebakaran hutan, pembakaran padang rumput dengan sengaja, banjir, dan lain-lain.

Karena organisme tidak musnah sepenuhnya, sisa-sisa dari kehidupan awal masih ada. Akibatnya proses suksesi jauh lebih cepat daripada suksesi primer karena tanah dan nutrisi sudah tersedia.

Ilustrasi suksesi ekologi sekunder. Foto: aborday.org

Contohnya ketika terjadi kebakaran hutan, api menghancurkan sebagian besar pohon dan tanaman lainnya. Namun biji dan akar yang ada di dalam tanah relatif lebih aman dari amukan api, sehingga secara bertahap tanaman mulai tumbuh lagi dan akhirnya kembali ke keadaan ekosistem aslinya.

Dalam struktur ekologi rantai makanan, manusia adalah yang tertinggi dari lainnya hingga saat ini. Manusia memegang peranan penting dalam perubahan sebuah struktur ekologi. Berbagai penelitian mengenai dampaknya untuk mencari tahu berbagai perubahan yang terjadi dan memetakannya. Para peneliti di belahan dunia sangat berhasrat untuk mengetahui suksesi ekologi yang terjadi hingga saat ini. Lalu apa itu suksesi ekoligi dan apa saja jenisnya?

Suksesi ekologi merupakan perubahan bertahap dan dapat diprediksi dalam komposisi spesies di suatu area tertentu, atau serangkaian perubahan yang terjadi di wilayah geografis selama periode waktu tertentu. Proses suksesi ekologi ini terjadi tanpa adanya intervensi manusia dan terjadi dalam kerangka dinamika persaingan antara spesies dari ekosistem yang sama.

Adapun suksesi ekologi ini dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder. Suksesi primer adalah proses yang terjadi ketika adanya kerusakan yang menyebabkan lenyapnya komunitas awal secara total dan digantikan dengan komunitas baru yang berbeda dari sebelumnya.

(Baca juga: Semua yang Perlu diketahui Tentang Biologi sebagai Ilmu)

Suksesi ekologi primer biasanya terjadi pada daerah baru yang sebelumnya tidak ada kehidupan atau pada daerah-daerah yang telah dilewati oleh aliran lava dan berkembang membentuk lahan baru. Contoh dari suksesi ini antara lain lava yang baru didinginkan, batu karang, maupun kolam atau waduk yang baru dibuat.

Disamping itu, jenis yang kedua adalah suksesi ekologi sekunder yang terjadi jika adanya kerusakan sebagian pada komunitas alami dan masih meninggalkan sisa-sisa kehidupan. Sisa-sisa kehidupan ini akan berkembang kembali membentuk komunitas klimaks seperti awal. Contohnya antara lain lahan pertanian yang ditinggalkan, hutan yang dibakar atau dipotong, dan lahan banjir.

Berdasarkan proses terbentuknya, suksesi ekologi dibedakan menjadi dua, yaitu tipe serial dan tipe siklis. Tipe serial biasanya terjadi pada daerah-daerah yang terkena letusan gunung berapi dengan proses sebagai berikut:

  • Gunung merapi meletus dan mengeluarkan magma. Magma merupakan batuan cair yang bersuhu tinggi dan sebagai asal dari semua batuan beku. Daerah-daerah yang dilewati magma mematikan seluruh organisme dan setelah magma membeku akan membentuk suatu batuan.
  • Lumut dan lichen tumbuh di batu, sehingga dapat memecahkannya. Pecahan batuan ini bersama dengan tumbuhan yang mati membentuk lapisan tanah.
  • Lapisan tanah ini dimanfaatkan untuk pertumbuhan rumput.
  • Rumput dan tumbuhan tingkat tinggi tumbuh subur, spesies ini akan terus digantikan dengan spesies baru secara bertahap.
  • Tumbuhan berganti dari semak belukar rendah ke semak belukar tinggi.
  • Kemudian digantikan oleh perdu.
  • Perdu digantikan dengan pohon berukuran pendek seperti pinus
  • Pohon berukuran tinggi. Tumbuhan yang berukuran pendek kalah bersaing terhadap sumber cahaya dengan tumbuhan yang lebih tinggi, sehingga pertumbuhan dan perkembangannya akan terhambat dan terjadi kematian. Tumbuhan ini akan digantikan dengan tumbuhan tingkat ukuran dan ketahanan yang lebih tinggi.

Sedangkan perubahan pada suatu daerah atau habitat terjadi secara periodik termasuk suksesi ekologi tipe siklis. Dimana contoh dari tipe perubahan siklis ini terjadi di daerah pantai yang mengalami pasang-surut.