You're Reading a Free Preview Nama:Erit Kantoni 1.Apakah pengertian luas dari sila? 2.Apakah pengertian sempit dari sila? 3.Kepada siapakah sila pertama kali di ajarkan? 4.Apa saja yang dijelaskan dalam dhammacakkapavattana sutta? 5.Apakah yang dimaksud dengan sati? 6.Apakah penyebap sati luntur dari diri seseorang? 7.Bagaimana cara mengembangkan sati? 8.Apakah yang dimaksud dengan sampajana? 9.Sebutkan 4 ciri sampajana! 1.Menyadari manfaat yang kita lakukan 2.Menyadari bahwa apa yang kita lakukan sesuatu/tidak dengan diri kita sendiri. 3.Menyadari bahwa apa yang kita lakukan akan menimbulkan suka atau duka. 4.Menyadari bahwa apa saja yang kita lakukan merupakan suatu kebodohan atau didasari pengertian yang benar. 10.Apakah yang dimaksud dengan hiri? 11.Darimanakah hiri bersumber? 12.Apakah yang dimaksud dengan ottapa? 13.Dari apakah ottapa ottapa itu dibentuk? 14.Sutta-sutta apa saja yang terdapat dalam kitab suci tipitaka? 15.Apakah Istilah latin cetana? 16.Apakah yang dimaksud sila sebagai cetana(kehendak)? 17.Apakah yang dimaksud dengan lobha? 18.Apakah fungsi (rasa) sila? 19.Apakah wujud (paccupatthana) sila? 20.Apakah yang menimbulkan (padatthana) sila? 21.Dimanakah manfaat sila bagi umat perumah tangga di cantumkan? 22.Sebutkan 5 manfaat sila bagi umat perumah tangga! 1.Penyebab seseorang memiliki harta kekayaan. 2.Nama dan kemasyurannya bertambah luas 3.Menghadiri setiap pertemuan tanpa ketakutan/keragu-saguan. 4.Sewaktu akan meninggal hatinya tenang. 5.Terlahir di alam surga. 23.Bagaimana sila di katakan bersih. 24.Bagaimana cara mempertahankan kebersihan sila? 25.Apakah istilah sila bagi para bhikkhu/bhikkhuni? 26.Sebutkan 5 manfaat sila bagi para bhikkhu/bhikkhuni! 1.Kebaikan sangha 2.Kesejahteraan sangha 3.Mengendalikan para bhikkhu yang tidak teguh 4.Kesejahteraan bhikkhu yang berkelakuan baik 5.Mencegah timbulnya kilesa yang baru 27.Sebutkan pembagian-pembagian sila! 1.Menurut jenisnya 2.Menurut pelaksanaannya 3.Untuk kemurnian anggota sangha(catuparisuddhi sila) 4.Menurut jumlah latihan 5.Menurut jenis orang yang melaksanakan. 28.Apakah sila yang tidak di buat oleh manusia? 29.Sebutkan pembagian sila bodhisatva! 1.Garukapatti:10 sila pelanggaran berat. 2.Lahukapatti,48 sila pelanggaran ringan total 58 sila. 30.Apakah yang dimaksud dengan pancasila buddhis? 31.Sebutkan 5 macam kebenaran(pancadharma)! 1.Metta-karuna 2.Samma ajiva 3.Santutthi 4.Sacca 5.Sati-sampajana 32.Apakah yang dimaksud dengan sacca? 33.Sila apakah yang dijalankan dengan jalan menghindari hal yang tidak baik? 34.Sebutkan tujuan pelaksanaan sila bagi bhikkhu/bhikkhuni dalam kitab angutara nikaya! 1.Memperolah sokongan dari umat perumah tangga(hana-vasa) 2.Memusnahkan kelompok bhikkhu yang beritikad buruk 35.Sila apakah yang dibuat oleh manusia? 36.Sebutkan macam-macam sila menurut jenisnya! 1.Pakati sila 2.Pannati sila 37.Pada pembagian sila menurut jenisnya,sila apakah yang jumlah peraturannya paling sedikit? 38.Sila apakah yang diperuntukkan untuk samanera-samaneri? 39.Apa sajakah dasar-dasar pelaksanaan sila? 1.Sati dan sampajanna 2.Hiri dan ottapa 40.Apakah maksud dari parajiha? 41.Faktor-faktor apakah yang mengatakan suatu pembunuhan telah terjadi? 1.Adanya makhluk hidup(pano) 2.Mengetahui makhluk itu masih hidup(panasannita) 3.Berniat untuk membunuh(vadhakacittam) 4.Melakukan usaha untuk membunuh(upakkamo) 5.Makhluk itu mati melalui usaha itu(tena maranam) 42.Apakah yang dimaksud dengan sekhiya? 43.Apakah faedah sila yang banyak disebutkan dalam khotbah-khotbah Buddha? 44.Berapakah jumlah sila Bhikkhu Thevarada. 45.Apakah nama hukum alam semesta tentang berprosesnya pikiran dan batin? 46.Sila apakah yang banyak beban/bobot serta jumlah peraturannya? 47.Sebutkan 4 kebutuhan pokok para bhikkhu! 1.Jubah/civara. 2.Makanan yang diterima sebagai dana(pindapata) 3.Tempat berdiam(senasana) 4.Obat-obatan(bhesajja) 48.Berapakah jumlah sila Bhiksu Mahayana? 49.Sebutkan akibat buruk dari pembunuhan! 50.Apakah yang dimaksud dengan pancasila?
DOI: https://doi.org/10.56325/jpbisk.v2i1.16 Keywords: Pañca-sīla Buddhis
Pengetahuan mengenai Pañca-sīla buddhis sebagai landasan hidup bagi setiap umat Buddha sangatlah penting. Oleh karena itu, penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengkaji Pañca-sīla buddhis dari segi kepustakaan. Penelitian mengenai Pañca-sīla buddhis diteliti secara kualitatif dengan menggunak studi kepustakaan yang mengandalkan buku, artikel, jurnal maupun literatur terkait untuk mengetahui fakta-fakta ilmiah mengenai variabel penelitian terkait. Berdasarkan hasil analisis data, diketahui bahwa Pañca-sīla buddhis merupakan dasar moral utama Buddhis terdiri dari (1) bertekad melatih diri menghindari pembunuhan makhluk hidup (Pānātippātā Veramani Sikkhāpadam Samā-diyāmi); (2) Bertekad melatih diri menghindari pencurian atau mengambil barang yang tidak diberikan (Adinādānā veramaņĩ sikkhāpadaņ samādiyāmi); (3) Bertekad melatih diri menghindari dari perbuatan asusila (Kāmesumicchācārā veramaņĩ sikkhāpadaņ samādiyāmi); (4) Bertekad melatih diri menghindari ucapan yang tidak benar atau berbohong (Musāvādā veramaņĩ sikkhāpadaņ samādiyāmi); (5) bertekad menghindari minuman yang menyebabkan lemahnya kesadaran (Surāmerayamajjhapamādatthānā veramaņĩ sikkhāpadaņ samādiyāmi). Praktek pañca-sīla buddhis mengarah pada peningkatan pengendalian diri dan kekuatan kepribadian. Tujuan pelaksanaan pañca-sīla buddhis sebagai landasan moral bagi umat Buddha, memuat dua tujuan; Pertama, memungkinkan manusia untuk hidup bersama dalam komunitas beradab dengan saling percaya dan menghormati. Kedua, merupakan titik awal perkembangan spiritual menuju pembebasan. Buddha mengemukakan manfaat dari pelaksanaan pañca-sīla buddhis di dalam Māhaparinībbānā-suttā kepada para perumah tangga antara lain: membuat orang bertambah kaya, mendatangkan nama baik, menimbulkan percaya diri dalam pergaulan dengan berbagai golongan manusia, memberi ketenangan disaat menghadapi kematian, setelah meninggal dunia, akan terlahir kembali dialam surga. Penelitian ini kemudian mempunyai kontribusi terhadap ketekunan dan kegiatan umat Buddha dalam melaksanakan Pañca-sīla buddhis sekaligus untuk memperkaya kajian Buddha Dharma di Indonesia.
Andrianto, S., & Wijoyo, H. (2020). Rancang Bangun Sistem Informasi Siswa Berbasis Web di Sekolah Minggu Buddha Vihara Dharmaloka Pekanbaru. TIN: Terapan Informatika Nusantara, 1(2), 83-90. Anguttara Nikaya (The Book Of Gradual Saying) Vol. I. Terjemahan Wooward, F.L & Hare, E.M. 1955. London: The Pali Text Society. Anguttara Nikaya (The Book Of Gradual Saying) Vol. III. Terjemahan Wooward, F.L & Hare, E.M. 1955. London: The Pali Text Society. Dhammananda, Sri. 2008. Rumah Tangga Bahagia. Yogyakarta : Vidyasena Production. Dhammapada (The Word Of Thedoctrin). Terjemahan Norman, K.R.1990. London : The Pali Texs Society. Dighanikaya (Dialogue Of The Buddha) Vol II. Terjemahan David, Rhys. 1977. London : The Pali Texs Society. Dighanikaya (Dialogue Of The Buddha) Vol III. Terjemahan David, Rhys. 1977. London : The Pali Texs Society. Etika, W. (2019). Manfaat Etika dalam Berwirausaha menurut Pandangan Buddhis. Jurnal Ilmu Agama Dan Pendidikan Agama Buddha, 1(1). Majjhima Nikaya (The Middle Lingth Saying) Vol.I. Terjemahan Hoener, I.B. 1989. London: The Pali Text Society. Majjhima Nikaya (The Middle Lingth Saying) Vol.II. Terjemahan Hoener, I.B. 1989. London: The Pali Text Society. Perbowosari, H., Hadion Wijoyo, S. E., SH, S., MH, M., & Setyaningsih, S. A. (2020). Pengantar Psikologi Pendidikan. Penerbit Qiara Media. Pranata, J., Wijoyo, H., & Surya, J. (2021). Akulturasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Mengawe Dalam Agama Buddha. Jurnal Maitreyawira, 2(1), 58-64. Puggala-Pannati (Designation of Human Types. Terjemahan oleh Bimala Charan Law. London: PTS, 1979. Rashid, Teja. 1997. Sila dan Vinaya. Jakarta: Budhis Bodhi. Samyutta Nikaya (The Book Of Kindred Sayings) Vol V. Terjemahan Woodward, Davids (Ed). 1989. London: The Pali Text Society. Sari, Milya dan Asmendri. 2020. Penelitian Kepustakaan (Library Research) dalam Penelitian Pendidikan IPA. Jurnal Natural Science: Jurnal https://media.neliti.com/media/publications/253525-studi-kepustakaan-mengenai-landasan-teor-c084d5fa.pdfPenelitian Vinaya-pitaka (The Book of the Discipline). Terjemahan I. B Horner. London: PTS, 1996-1975. Wijaya-Mukti, K. 2003. Wacana Buddha Dhamma. Jakarta:Yayasan Dharma Pembangunan. Wijoyo, H. (2019). Peranan Lohicca Sutta Dalam Peningkatan Pendidikan Karakter Dosen Di STMIK Dharmapala Riau. JGK (Jurnal Guru Kita), 3(4), 315-322. Wijoyo, H., & Nyanasuryanadi, P. (2020). Analisis Efektifitas Penerapan Kurikulum Pendidikan Sekolah Minggu Buddha Di Masa Pandemi COVID-19. JP3M: Jurnal Pendidikan, Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat, 2(2), 166-174. Wijoyo, H., & Nyanasuryanadi, P. (2020). Etika Wirausaha Dalam Agama Buddha. Jurnal Ilmu Komputer dan Bisnis, 11(2). WIJOYO, H., Handoko, A. L., Santamoko, R., & Yonata, H. (2020, October). Peran Agama Dalam Menangkal Cyber Bullying di Kalangan Siswa Sekolah Menengah Pertama Pekanbaru. In Seminar Nasional Penalaran dan Penelitian Nusantara (Vol. 1, No. 1, pp. 35-45).
|