Contoh unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia

                  Seperti kita ketahui, bahasa Indonesia tidak hanya terdiri dari bahasa murni asli Indonesia saja. Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia juga menyerap unsur dari berbagai bahasa lain, baik bahasa daerah maupun bahasa asing, seperti Sanskerta, Arab, Portugis, Belanda, ataupun Inggris.

            Berdasarkan taraf integrasinya, unsur pinjaman dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas dua golongan besar yaitu:

               Pertama, unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle cock. Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing.

      Kedua, unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaannya hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya. Misalnya saja central menjadi sentral, accomodation menjadi akomodasi, rhythm menjadi ritme, dan scenography menjadi senografi. Selain kata-kata di atas, tentunya masih banyak perbendaharaan kata lain yang harus disesuaikan dengan EYD.

                  Berdasarkan latar belakang yang ada, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :

       1.      Apakah yang dimaksud dengan kata serapan?

       2.      Bagaimana proses penyerapan kata?

       3.      Apa saja contoh kata-kata serapan?

       4.      Apakah dampak dari penggunaan kata – kata serapan bagi bangsa Indonesia?

      Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah diintegrasikan ke dalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya secara umum.

                  Masyarakat Indonesia sekarang, telah banyak menggunakan kata – kata serapan. Mereka berpendapat bahwa menggunakan kata – kata serapan adalah suatu hal yang dapat menjadikan mereka dianggap sebagai orang yang terpelajar, gaul, modern dan lain-lain. Padahal, di sisi lain penggunaan kata serapan tidak hanya menimbulkan dampak positif, namun juga akan menimbulkan dampak negatif yang tidak disadari oleh masyarakat.

                   Ironisnya, masyarakat kita kurang menyadari itu. Mereka justru menunjukkan pemahaman yang rendah terhadap pemakaian bahasa. Hal ini mengakibatkan terjadinya kesalahan yang berterima. Artinya, pemakaian bahasa tersebut salah tetapi karena banyak pemakai di masyarakat akhirnya diterima.

            Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan.Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.

                  Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.

                  Ada beberapa proses atau cara masuknya bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia sehingga bisa terserap. Di bawah ini adalah proses penyerapan tersebut:

        1.      Adopsi

            Proses adopsi adalah terserapnya bahasa asing karena pemakai bahasa tersebut mengambil kata bahasa asing yang memiliki makna sama secara keseluruhan tanpa mengubah lafal atau ejaan dengan bahasa Indonesia.
Contoh: Hotdog, Shuttle cock, reshuffle, plaza, supermarket, dan lain-lain.

        2.      Adaptasi

            Proses adaptasi adalah proses diserapnya bahasa asing akibat pemakai bahasa mengambil kata bahasa asing, tetapi ejaan atau cara penulisannya berbeda dan disesuaikan dengan aturan bahasa Indonesia.
Contoh: 

Option

=

Opsi

Fluctuate

=

Fluktuatif

Organization

=

Organisasi

Maximal

=

maksimal

        3.      Penerjemahan

                Terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung dalam bahasa asing itu, kemudian kata tersebut dicari padanannya dalam Bahasa Indonesia.

Contoh: 

Overlap

=

Tumpang Tindih

Try Out

=

Uji Coba

        4.      Kreasi

                Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yangada dalam bahasa Indonesia. Cara ini mirip dengan cara penerjemahan, akan tetapi memiliki perbedaan. Cara kreasi tidak menuntut bentuk fisik yang mirip seperti penerjemahan. Boleh saja kata yang ada dalam bahasa aslinya ditulis dalam 2 atau 3 kata, sedangkan bahasa Indonesianya hanya satu kata saja.

Contoh: 

Spare Parts

=

Suku Cadang

Effective

=

Berhasil Guna

      Kata – kata serapan yang digunakan kebanyakan masyarakat Indonesia diambil dari beberepa sumber. Akan tetapi disini hanya akan kita sebutkan dari dua bahasa saja, yaitu :

1.      Bahasa Arab

            Bahasa Arab menjadi sumber serapan ungkapan, terutama dalam bidang agama Islam. Sebagian kata-kata Arab ini masih utuh dalam arti yang sesuai antara lafal dan maknanya, dan ada sebagian lagi berubah. Seperti :

a.       Lafal dan arti masih sesuai dengan aslinya.

1)    abad, abadi, abah, abdi, adat, adil, amal, aljabar, almanak, awal, akhir.

2)       bakhil, baligh, batil, barakah.

3)    daftar, hikayat, ilmu, insan, hikmah, halal, haram, hakim.

4)    khas, khianat, khidmat, khitan, kiamat.

5)    musyawarah, markas, mistar, mahkamah, musibah.

6)    kitab, kuliah, kursi, kertas, nisbah, nafas.

7)     syariat, ulama, wajib, ziarah.

b.    Lafalnya berubah, artinya tetap.

1)    berkah, barakat, atau berkat dari kata barakah.

2)    derajat dari kata darajah.

3)    kabar dari kata khabar.

4)    lafal dari kata lafazh.

5)    makalah dari kata maqalatun.

6)    masalah dari kata mas-alatuna.

7)    mungkin dari kata mumkinun.

8)    resmi dari kata rasmiyyun.

9)    soal dari kata suaalun.

10) Sekarat dari kata Zakarotil.

c.    lafal dan arti berubah dari lafal dan arti semula, seperti:

1)    Keparat, dalam bahasa Indonesia merupakan kata makian yang kira-kira bersepadan dengan kata sialan, berasal dari kata kafarat yang dalam bahasa Arab berarti tebusan.

2)    Naskah dari kata nuskhatun yang bermakna secarik kertas.

3)    Perlu, berasal dari kata fardhu yang bermakna harus.

4)    Petuah dalam bahasa Indonesia bermakna nasihat, berasal dari kata fatwa yang bermakna pendapat hukum.

5)    Laskar dalam bahasa indonesia bermakna prajurit atau serdadu, berasal dari kata 'askar yang berarti sama.

       2.      Bahasa Inggris

            Bahasa Inggris juga menjadi salah satu sumber serapan, khususnya dibidang teknologi yang kebanyakan berbahasa inggris, walaupun produk teknologi tersebut dibuat di Indonesia.

Contoh :

a.    application – aplikasi

b.    actor – aktor

c.     aquarium – akuarium

d.    allergy – alergi

e.    artist – artis

f.     access - akses

g.    acting - akting

h.    accessory - asesori

i.      activist – aktivis

j.      ballpoint - bolpen

k.    balloon - balon

l.      decade - dekade

m.   department - departemen

n.    ice - es

o.    idol - idola

p.    infrastructure - infrastuktur

q.    naturalization - naturalisasi

r.     national - nasional

s.     negotiation - negosiasi

                  Seringnya masyarakat menggunakan kata-kata serapan, dapat menimbulkan dampak positif dan juga dampak negatif sebagai berikut :

     1.    Dampak Positif Penggunaan Kata – Kata Serapan

            Masyarakat lebih bangga menggunakan kata-kata serapan karena dinilai lebih modern. Para remaja juga senang memakai kata-kata atau istilah-istilah asing agar dikatakan lebih gaul, dan sebagainya. Selain itu, dampak positif lain adalah pengucapan kata-kata serapan terkenal lebih singkat dari pada pengucapan kata-kata Bahasa Indonesia.Seperti, kata “discon” yang dalam Bahasa Indonesianya berarti “potongan harga”.

     2.    Dampak Negatif Penggunaan Kata – Kata Serapan

            Menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang rendah dimata masyarakat. Kecintaan masyarakat terhadap Bahasa Indonesia, bahkan Bangsa Indonesia berkurang, lebih mengutamakan bahsa gaul dari pada bahasa indonesia sebagai bahasa resmi negara.

                  Dari penjelasan isi dan pembahasan makalah di atas, dapat disimpulkan bahwa ada sebagian kecil dari bahasa Indonesia berasal dari bahasa asing maupun bahasa daerah yang sudah dijadikan bahasa baku yang sesuai dengan EYD yang disebut dengan unsur serapan.

                  Berdasarkan taraf integrasinya unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas, unsur serapan yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia dan unsur serapan yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.

                  Penggunaan Kata-kata serapan dalam Bahasa indonesia dapat menimbulkan dampak positif maupun negatif. Dampak positif selain yang telah disebutkan ialah, komunikasi sehari-hari dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang disisipi kata-kata serapan terdengar lebih mudah, flexibel, dan singkat. Namun, dampak negatifnya yaitu, tersamarnya identitas kita sebagai Bangsa Indonesia yang mempunyai bahasa pemersatu yaitu Bahasa Indonesia.

                    Sebagai anak-anak Bangsa Indonesia kita seharusnya lebih mencintai Bahasa Indonesia. Walupun, dalam komunikasi sehari-hari kita menggunakan bahasa yang tidak terdapat dalam kaidah Bahasa Indonesia yang benar. Tapi, setidaknya kita menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar saat berada dalam forum-forum resmi. Kepada para pengajar, pendidik, dan pembimbing, diharapkan dapat lebih menumbuhkan rasa nasionalisme terhadap Bangsa Indonesia kepada anak-anaknya dengan salah satu cara mengajarkan mereka Bahasa Indonesia.


http://contoh-makalah-mahasiswa.blogspot.com/2012/05/contoh-makalah-bahasa-indonesia-kata.html ( Diakses pada 04 Juni 2018 ).

http://contoh-makalah2.blogspot.com/2016/06/makalah-bahasa-indonesia-kata-serapan.html ( Diakses pada 04 Juni 2018 ).

http://lukmanamuntai.blogspot.com/2012/03/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html ( Diakses pada 04 Juni 2018 ).

https://www.kbbi.web.id/kata (Diakses pada 04 Juni 2018 )


Page 2