Contoh Roh Kudus masih bekerja dalam Gereja

Peranan Roh Kudus dalam ibadah gereja ~ Roh Kudus yang akan memimpin kita, bagaimana beribadah dan mengalir dalam penyembahan kepada Tuhan karena hanya Roh Kudus yang memungkinkan kitamencapai penyembahan sejati. Roh Kudus yang diutus ke dalam dunia untuk memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran dan untuk memuliakan Tuhan Yesus – Yohanes 16:13-14.

Jika diizinkan dengan leluasa, maka Roh Kudus akan bermanifestasi dalam ibadah untuk menolong kita memahami takhta kasih karunia dan membuat kita berespons dengan akurat pada Dia yang duduk di takhta yang maha mulia.

Pertanyaan penting yang harus diajukan ialah: “Apa saja peranan Roh Kudus dalam ibadah gereja?” Berdasarkan firman Tuhan dalam KPR 2:1-4; 4:23-31; dan 1 Korintus 14:26-33, maka kita menemukan ada beberapa peranan Roh Kudus dalam ibadah gereja, yaitu:

1. Roh Kudus menyatakan kuasa Allah dalam ibadah gereja.

Jika kita tidak terbuka pada berbagai manifestasi Roh Kudus dan menganut prinsip-prinsip yang bertentangan dengan kebenaran, maka Ia tidak akan memaksa untuk menyatakan kuasa-Nya. Roh agamawi dan pemimpin-pemimpin yang menolak kepemimpinan Kristus menjadi penghambat setiap gerakan yang diprakarsai oleh Roh Kudus – Kis 5:28-29.

Contoh Roh Kudus masih bekerja dalam Gereja


Secara umum berlaku: Jika kita menganut prinsip bahwa karunia bahasa Roh sudah berakhir, maka kita tidak akan menerima karunia tersebut dan demikian pula karunia yang lainnya. Karunia kita alami karena kita punya iman untuk itu dan Tuhan berkenan menganugerahkannya. Karena itu kita harus menantikan dan mengizinkan Roh Kudus bekerja di dalam ibadah melalui keterbukaan hati dan kesiapan mengikuti pimpinan-Nya.

2. Roh Kudus bermanfestasi melalui karunia-karunia dalam ibadah gereja.

Karunai tertentu tidak nyata dalam ibadah karena tidak dikobarkan atau diizinkan dan orang-orang yang menerima karunia tersebut tidak aktif atau tidak menyediakan diri dengan sungguh-sungguh. Karunia manifestasi Roh Kudus, antara lain: perkataan hikmat, perkataan pengetahuan, membedakan roh, iman, kesembuhan, mujizat, nubuat, bahasa roh dan menafsirkan bahasa roh. Kesembilan karunia manifestasi Roh Kudus ini sehrusnya bekerja di dalam ibadah.

Roh Kudus mengungkapkan hal-hal yang tersebunyi yang harus dibuang dari hidup kita dan yang harus kita lakukan serta hal-hal yang Tuhan sudah tetapkan untuk kita alami, melalui karunia-karunia manifestasi Roh Kudus.

3. Roh Kudus mengontrol manifestasi karunia-karunia dalam ibadah gereja.

Manifestasi karunia-karunia oleh Roh Kudus dalam ibadah gereja tidak dibiarkan begitu saja. Ada peranan Roh Kudus di dalamnya sehingga manifestasi karunia-karunia roh dalam ibadah pasti mendatangkan damai sejahtera dan kemuliaan bagi Allah. Satu, karunia-karunia berlangsung untuk membangun bukan untuk mempermalukan dan menghancurkan iman seseorang. Dua, hanya nabi yang diberi wewenang untuk koreksi dan prediksi, itupun harus diuji. Tiga, harus berlangsung dengan sopan dan teratur. Empat, kita harus menundukkan diri pada Tuhan dan pada sesama khususnya pada pemimpin agar kita tidak menciptakan kekacauan. Lima, harus berlangsung di bawah otoritas firman Tuhan dan pemimpin rohani. Enam, pekerjaan Roh Kudus di akhir zaman adalah penggenapan nubuatan para nabi di Perjanjian Lama. Tujuh, setiap kita harus memiliki hati yang siap: rendah hati dan mengutamakan kepentingan bersama dan kepentingan orang lain lebih utama.

Ibadah bukan ajang untuk kompetisi, bukan untuk pemuasan ego, tetapi untuk mempermuliakan Tuhan. Jadi, jika kita harus terbuka pada pekerjaan Roh Kudus, agar hal-hal tersembunyi di dalam hati, di balik penampilan dan yang menjadi motivasi dalam melayani, diterangi oleh hadirat-Nya yang membuat kita sadar akan kekurangan tersebut dan memberi kesempatan untuk bertobat agar kita beribadah dengan akurat dan penyembahan kita menjadi penyembahan sejati karena sudah dibebaskan dari hati yang cemar dan dari maksud-maksud yang tidak kudus melalui kerja kuasa Roh Kudus.


Dengan pimpina  Roh Kudus ibadah bernuansa ilahi dan tidak sekedar ritual, kita mengalami pengungkapan, arahan ilahi, sehingga kita dapat menyesuaikan diri dengan kehendak Tuhan dan terus bertumbuh sesuai dengan tuntunan-Nya. Hal-hal yang tidak berkenan dikoreksi dan hal-hal yang menjadi kehendak Tuhan dikobarkan. Ibadah menjadi hidup karena suara Tuhan yang segar terdengar dan hadirat-Nya melalui manifestasi Roh Kudus membawa suasana sorga yang memulihkan dan memberkati. Amin

Academia.edu no longer supports Internet Explorer.

To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.

60 Kelas VIII SMP Yohanes 16 : 8- 15 8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsakan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; 9 akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; 10 akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; 11 akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum. 12 Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. 13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang 14 Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku. 15 Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.” 2. Bahan diskusi kelompok a. Yesus menjanjikan apa kepada para Rasul? b. Disebut dengan apakah Roh Kudus yang dijanjikan oleh Yesus itu? Menurutmu, mengapa disebut demikian? c. Apa harapan Yesus tentang kehidupan rasul-rasul bila Roh Kudus ada dalam diri mereka? Kis. 2: 1-13 1 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. 2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; 3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. 4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. 5 Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. 6 Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena 61 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. 7 Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: “Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? 8 Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: 9 kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, 10 Frigia dan Pamilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, 11 baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan- perbuatan besar yang dilakukan Allah.” 12 Mereka semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain: “Apakah artinya ini?” 13 Tetapi orang lain menyindir: “Mereka sedang mabuk oleh anggur manis.” 3. Bahan diskusi kelompok a. Tanda apa yang menyertai kehadiran Roh Kudus dalam peristiwa Pentakosta? b. Apakah Roh Kudus masih bekerja dalam Gereja atau kehidupan orang- orang Kristiani zaman sekarang? Jelaskan dengan contoh 4. Setelah selesai berdiskusi, presentasikanlah hasil diskusi dan mintalah tanggapan dari kelompok lainnya.

3. Releksi

Kini cobalah untuk mereleksikan pelajaran yang telah kalian alami pada hari ini. Anak-anak yang terkasih, silahkan kalian duduk dengan rileks dan hening. Dalam keheningan ini cobalah kalian mereleksikan kembali apa saja yang telah kita pelajari bersama pada hari ini. Kita telah mengetahui bersama bahwa Roh Kudus adalah Roh Allah sendiri yang senantiasa mendampingi kita. - Sadarkah kalian bahwa dalam kehidupan kalian senantiasa dibimbing oleh Roh Kudus? - Pekakah kalian akan bimbingan Roh Kudus? - Percayakah kalian bahwa dalam setiap kesulitan yang kita hadapi, Roh Kudus selalu mendampingi? 62 Kelas VIII SMP Doa Akhirilah kegiatan pembelajaranmu dengan berdoa bersama. Allah, Bapa kami yang Mahabaik, kembali kami bersyukur kepada-Mu, atas segala berkat dan rahmat-Mu hari ini. Kami telah mengetahui bahwa Roh Kudus berkarya dalam diri kami. Ajarlah kami Tuhan agar kami semakin mampu, merasakah kehadiran Roh-Mu dalam hati kami, sehingga kami mampu untuk menjadi saksi-Mu. Demi Kristus Tuhan dan Juru Selamat kami. Amin

B. Roh Kudus Memberi Daya Kekuatan

Pentakosta adalah peristiwa turunnya Roh Kudus atas para rasul. Melalui peristiwa Pentakosta, Gereja purba ingin mengungkapkan kepercayaannya, bahwa Roh Kudus datang dari Allah dan menggerakkan para rasul seperti angin yang kencang. Roh Kudus melepaskan lidah para rasul untuk mewartakan bahwa Yesus adalah Tuhan. Roh Kuduslah yang mengobarkan semangat para rasul sehingga mereka berani untuk mewartakan dengan semangat yang berapi-api, seperti nyala api. Roh Kuduslah yang mempersatukan umat dari berbagai bangsa. Kabar gembira ditujukan kepada semua bangsa, hal tersebut dilambangkan dengan peristiwa di mana para rasul berbicara dengan menggunakan satu bahasa tetapi dapat dimengerti oleh semua orang yang datang dari berbagai bangsa. Peristiwa turunnya Roh Kudus atas para rasul pada hari Pentakosta mengawali babak baru bagi kehidupan umat beriman yang percaya akan Yesus Kristus yang bangkit. Pengaruh Roh Kudus begitu besar bagi perkembangan dan cara hidup jemaat beriman. Dalam Kisah tersebut juga digambarkan tentang cara hidup jemaat perdana. Roh Kudus juga mendampingi Gereja, sehingga Gereja sebagai persekutuan tetap hidup dan berkarya. Karya Gereja dapat dirasakan oleh jemaat hingga saat ini, misalnya pelayanan pendidikan melalui sekolah-sekolah, karya pewartaan melalui pengajaran-pengajaran khotbah, karya liturgia seperti Perayaan Ekaristi dan ibadat, karya dan sebagainya.