Contoh makanan awetan dari bahan hewani, khas daerah

Contoh makanan awetan dari bahan hewani, khas daerah

Makanan hewani, merupakan salah satu kebutuhan gizi yang mesti dipenuhi tubuh. Jenisnya pun, punya ragam yang enak untuk diolah dengan pelbagai pilihan. Rekomendasi makanan awetan dari bahan hewani berikut ini, akan membantu Anda memilih makanan yang tak cuma enak tapi juga sehat.

Makanan Awetan dari Bahan Hewani

Contoh makanan awetan dari bahan hewani, khas daerah

Pada dasarnya, bahan hewani merupakan jenis bahan yang berasal dari hewan. Seperti namanya, bahan hewani mempunyai banyak kandungan gizi. Makanan awetan pun menjadi alternatif pengolahan yang bisa bertahan lebih lama.

Dendeng

Penggemar masakan Padang tentu tau jenis makanan ini. Dendeng merupakan makanan olahan daging sapi yang diiris tipis dan memiliki tekstur renyah dan gurih. Penyimpanannya tak perlu di lemari es, karena melalui proses pengeringan terlebih dulu.

Dendeng banyak diolah dengan campuran sambal balado, atau digoreng kering sebagai tambahan lauk yang nikmat. Jenis makanan ini juga tahan selama berbulan-bulan dalam kondisi suhu normal.

Udang Ebi

Makanan awetan berikutnya adalah udang ebi. Ebi sendiri merupakan produk makanan awetan yang berbahan baku udang, dan diolah dengan cara dikeringkan di bawah sinar matahari.

Udang ebi memiliki cita rasa asin dan banyak diolah menjadi lauk dan campuran sambal, atau sayur. Selain bergizi, udang ebi juga tahan lama di luar ruangan.

Ikan Asin

Siapa yang tak mengenal ikan asin, setiap daerah, biasanya memiliki jenis ikan asin yang berbeda. Seperti namanya, jenis makanan awetan ini bercita rasa asin karena melalui proses penggaraman dan pengeringan.

Pengolahannya, biasa dilakukan dengan cara digoreng. Tak cuma dikonsumsi secara pribadi, ikan asin juga memberi peluang keuntungan yang besar jika dikembangkan sebagai usaha. Namun tentu, higienitas dan kualitas penting untuk diperhatikan selama proses pembuatan.

Ikan asin sejak awal pembuatannya, memang diperuntukkan sebagai makanan awetan yang bisa dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama pada suhu normal.

Mentega

Bahan awetan nabati berikutnya adalah mentega. Bahan makanan ini berasal dari susu yang difermentasi sehingga berbentuk krim dan bercita rasa asin. Mentega banyak digunakan sebagai campuran kue, atau dioleskan pada roti dan sebagai pengganti minyak goreng.

Sosis

Berikutnya adalah sosis, makanan olahan daging yang berbentuk lonjong dan panjang. Teksturnya gurih dam menyerupai bakso. Bahan bakunya, bisa terbuat dari ayam atau daging dan diolah dengan cara direbus terlebih dulu.

Meski begitu, banyak pula yang menggoreng atau membakarnya untuk menambah rasa. Sosis bisa bertahan cukup lama di dalam lemari es dan bisa menjadi sumber protein yang cukup baik. Selain itu, sosis juga kerap menjadi campuran sayuran atau pelengkap lauk.

Kornet

Serupa dengan sosis, kornet juga menjadi makanan olahan yang berbahan dasar daging. Kornet terbuat dari daging sapi yang kemudian diolah menjadi pelbagai macam sajian makanan. Misal saja, pasta atau bahkan mi.

Kornet adalah campuran makanan yang tepat untuk melengkapi kebutuhan protein dan lemak pada makanan. Untuk mendapatkannya pun sangat mudah, Anda bisa membelinya melalui super market atau mini market terdekat.

Keju

Keju terbuat dari susu sapi atau kambing yang difermentasi oleh jamur. Proses ini melalui pencilium camemberti serta penicillium roqueforti. Bahan makanan ini pun, selalu cocok menjadi kudapan tambahan baik makanan berat maupun ringan.

Misal saka pasta, roti atau jenis makanan lainnya. Keju sangat populer di banyak negara, terutama Amerika dan Eropa. Jenisnya pun bisa dibedakan ke dalam beberapa bagian. Keju memiliki kandungan lemak, protein dan vitamin yang tinggi sehingga cocok untuk pemenuhan gizi sehari-hari.

Nugget Ayam

Masih dari olahan daging ayam, nugget belakangan ini juga sudah menjadi makanan yang banyak digemari terutama anak-anak. Cita rasanya yang gurih, serta daging yang lembut sangat cocok dinikmati dengan sambal dan nasi hangat.

Pembuatan nugget umum diolah pabrikan menggunakan daging ayam murni, tepung, telur, garam dan penyedap rasa. Selanjutnya, dibentuk sesuai keinginan, dikukus dan dibalur dengan telur dan tepung roti.

Baluran inilah yang membuat nugget semakin renyah. Nugget baik disimpan di dalam lemari es, dan diolah dengan cara digoreng hingga kering. Meski begitu, nugget ayam juga merupakan makanan awetan yang mudah rusak karena mikroorganisme.

Bakso

Bakso mungkin menjadi makanan favorit bagi banyak orang, terutama di Indonesia. Daging olahan ini berbentuk bulat dengan bahan dasar sapi, ikan atau ayam. Cita rasanya lembut dan gurih dipadukan dengan kuah kaldu.

Bakso biasanya dibuat dengan campuran tepung terigu dan tapioka. Jadi tak heran, jika makanan jenis ini tak pernah kehilangan penggemarnya. Bakso sendiri banyak dijajakan di pinggir jalan hingga restoran berbintang.

Telur Asin

Berikutnya adalah telur asin yang menggunakan bahan dasar telur bebek. Seperti namanya, telur asin mempunyai cita rasa yang asin dan baik dikonsumsi dengan makanan pelengkap seperti nasi atau sup.

Proses pembuatan telur asin melalui tahap yang cukup panjang. Biasanya, telur akan dibungkus atau direndam dengan campuran garam selama beberapa hari. Rasa telur yang padat dan asin tetap memiliki kandungan gizi yang baik untuk kesehatan, selama tidak berlebihan.

Daging atau Ikan Asap

Contoh makanan terakhir adalah ikan atau daging asap. Jenis makanan olahan ini juga populer di Indonesia, karena selain beraroma nikmat, juga tahan lama. Daging atau ikan asap biasa dikonsumsi dengan nasi dan lauk tambahan.

Proses pengolahannya pun membutuhkan waktu tertentu, karena melalui proses pengasapan yang cukup lama. Daging atau ikan akan dimasukkan ke dalam wadah tertutup dan diasapi hingga matang. Aroma asap yang keluar dari daging tentu akan menambah selera makan.

Itulah rekomendasi makanan awetan dari bahan hewani yang bisa Anda coba. Tentu, dengan kandungan gizi yang cukup serta rasa yang nikmat.

Pangan khas daerah adalah makanan atau minuman yang diproduksi di suatu daerah, yang merupakan identitas dari daerah tersebut dan menjadi pembeda atau menjadi ciri khas dengan daerah yang lainnya. Wirausaha di bidang pangan khas daerah ini pun , dapat menjadi pilihan yang baik, sebab kita lebih banyak mengenal produk pangan khas daerah daripada daerah lainnya.

Pangan khas daerah juga dapat dibagi berdasarkan bahan utamanya. Bahan utama pangan adalah bahan nabati dan hewani. Di Indonesia dengan keberagaman olahan pangan yang kaya, produk pangan berbahan nabati lebih banyak jika dibandingkan dengan yang berbahan hewani.

Terdapat beberapa jenis produk pangan khas daerah yang terdapat di Indonesia diantaranya adalah sebagai berikut;


Keempat jenis produk ini sudah cukup familiar di mana saja di Indonesia, dan masih dapat terus dikembangkan, baik secara mutu maupun dari kemasannya.

a. Jenis pangan khas daerah ( Rendang ).

Contoh makanan awetan dari bahan hewani, khas daerah
Jenis Pangan Hewani Khas Daerah ( Rendang ) dan Asalnya

Rendang adalah produk makanan dengan bahan dasar daging sapi dengan cita rasa pedas yang diperkaya dengan bumbu dan rempah – rampah terutama cabe merah dan santan kelapa. Pada mulanya rendang adalah makanan khas Padang – Sumatera Barat, namun pada masa sekarang ini sudah banyak ditemui di seluruh daerah di Indonesia hingga dunia, sebab cita rasanya yang relatif disenangi oleh berbagia kalangan.

Peluang pengembangan rendang, yaitu dengan penyediaan rendang berbagia level tingakt kepedasan, peningkatan mutu yang lebih baik dan seragam, serta peningkatan keawetan dengan bantuan pengemasan yang lebih baik lagi.

b. Jenis pangan khas daerah ( Telur Asin ).

Telur asin adalah makanan yang bahan bakunya dari telur (telur itik), yang melalu proses pengawetan dengan cara penggaraman atau diasinkan. Pemberian garam dimaksudkan untuk mengawetkan produk dan memberikan cita rasa khas pada telur tersebut.

Setelah melalui proses penggaraman, telur tersebut akan menjadi awet dan dapat bertahan hingga 30 hari pada suhu ruangan. Telur asin juga dikenal sebagia makanan khas daerah Brebes-Jawa Tengah meski sudah banyak daerah lain yang juga membuatnya.

c. Jenis pangan khas daerah ( Dadih/dadiah ).

Contoh makanan awetan dari bahan hewani, khas daerah
Jenis Pangan Hewani Khas Daerah ( Dadih/dadiah ) dan Asalnya


Dadiah atau dadih adalah hasil fermentasi alami air susu kerbau dalam batang bambu yang sudah lama di hasilkan di daerah Sumatera Barat dan Jambi. Dadih merupakan produk fermentasi yang sangat kaya akan nilia gizi. Peluang dan tantangan peningkatan mutu produk ini, diantaranya dengan melakukan inovasi rasa agar dapat lebih disukai oleh banyak kalangan, proses produksi agar lebih higienis dan efisien, serta pengawetan dan pengemasan yang lebih baik lagi.

d. Jenis pangan khas daerah ( Ikan asin ).

Ikan asin adalah ikan laut yang diawetkan melalui proses penjemuran dan pemberian garam untuk mengurangi kadar airnya. Makanan khas ini diproduksi terutama pada daerah atau wilayah pantai yang dekat dengan sumber bahan bakunya. Ikan asin bisa ditemukan dan terdapat dimana saja di daerah Indonesia, namun sangat disayangkan karena masih banyak produk ikan asing yang menggunakan bahan tambahan pangan yang tidak diizinkan dan jumlah yang berlebihan.

Sampai disini mungkin anda sudah bisa menerka – nerka produk lain yang sejenis yang berada di wilayah anda sesuai dengan sumber daya alam tempat anda tinggal yang dapat dijadikan sebagai usaha sekaligus menjadi ciri khas daerah anda. Cukup sekian dan terimakasih, semoga bermanfaat.

Sumber:Prakarya-Kemdikbud-RI.2018.