Contoh alat musik Gambang Kromong yang berasal dari Indonesia merupakan

Asked by wiki @ 02/08/2021 in Seni viewed by 24396 persons

Asked by wiki @ 08/08/2021 in Seni viewed by 20583 persons

Asked by wiki @ 29/07/2021 in Seni viewed by 4624 persons

Asked by wiki @ 30/07/2021 in Seni viewed by 4493 persons

Asked by wiki @ 10/08/2021 in Seni viewed by 3944 persons

Asked by wiki @ 29/07/2021 in Seni viewed by 3875 persons

Asked by wiki @ 10/08/2021 in Seni viewed by 3294 persons

Asked by wiki @ 02/08/2021 in Seni viewed by 3069 persons

Asked by wiki @ 20/08/2021 in Seni viewed by 3057 persons

Asked by wiki @ 01/08/2021 in Seni viewed by 2759 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in Seni viewed by 2730 persons

Asked by wiki @ 23/08/2021 in Seni viewed by 2721 persons

Asked by wiki @ 02/08/2021 in Seni viewed by 2525 persons

Asked by wiki @ 29/07/2021 in Seni viewed by 2453 persons

Asked by wiki @ 01/08/2021 in Seni viewed by 2449 persons

Jakarta -

Alat musik gambang kromong merupakan ungkapan ekspresi masyarakat Betawi yang berupa kesenian melalui media bunyi. Gambang kromong terdiri dari beberapa instrumen alat musik. Lantas apa saja peralatan musik gambang kromong?

Menurut jakarta.go.id, sejarah gambang kromong mulai populer sekitar tahun 1930-an di kalangan masyarakat Tionghoa Peranakan yang sekarang dikenal dengan nama Cina Benteng.

Gambang kromong pertama kali muncul hanya bernama gambang. Namun sejak awal abad ke-20 menjadi gambang kromong karena ada penambahan instrumen berupa kromong. Adapun orang yang memprakarsainya adalah Nie Hoe Kong.

Masyarakat Betawi menjadikan gambang kromong sebagai sarana penyemarak upacara adat dalam rangka lingkaran hidup seseorang (perkawinan, nazar, dan sunatan). Dalam pementasannya, kesenian yang lahir sebagai bentuk dari pemuasan kebutuhan manusia akan rasa keindahan ini digunakan sebagai pengiring teater lenong, tari cokek, dan hiburan khas Betawi lainnya.

Pemain Gambang Kromong

Dilansir dari laman resmi Kemdikbud, struktur organisasi sebuah grup gambang kromong terdapat seorang pemimpin yang bertugas mulai dari mengkoordinir anggota, mencari penanggap, menentukan harga pentas, hingga upah bagi panjak (pemain) berdasarkan keahlian yang dimiliki.

Seorang pemimpin sebuah grup gambang kromong dapat merangkap sebagai pemilik, anak/kerabat pemilik atau panjak yang diberi wewenang oleh pemimpin sebelumnya.

Selain pemimpin, sebuah grup gambang kromong juga memiliki panjak (pemain) antara 8-25 orang, bergantung pada jenis musik yang dibawakan serta pesanan penanggapnya.

Jumlah ini ada kaitannya dengan peranan panjak dalam setiap pementasan. Dalam konteks ini ada yang berperan sebagai: panjak gambang, panjak kromong, panjak teh-hian, panjak kong-a-hian, panjak su-kong, panjak gong dan kempul, panjak gong enam, panjak ningnong, panjak kecrek, panjak bangsing, terompet, organ, gitar melodi, bas elektrik, drum, penyanyi, penari, dan bahkan panjak lenong.

Alat Musik gambang kromong

Sesuai dengan namanya, kesenian gambang kromong menggunakan dua buah alat musik utama berupa gambang dan seperangkat kromong.

Keduanya selalu disertai oleh instrumen atau alat musik lain sebagai pelengkap. Contoh alat musik gambang kromong yaitu su-kong, teh-hian, kong-a-hian, bangsing (seruling), gong, gendang, kecrek (pan), dan ningnong (sio-lo).

Selanjutnya contoh alat musik tradisional gambang kromong >>>

(faz/lus)

10 Januari 2022 06:45

Pertanyaan

Contoh alat musik Gambang Kromong yang berasal dari Indonesia merupakan

Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus!

Mahasiswa/Alumni Institut Teknologi Bandung

13 Januari 2022 04:32

Hello Veronica T, Kak Fariz bantu jawab ya. Jawaban yang benar adalah pilihan C. gambang. Yuk simak pembahasan berikut. Gambang adalah jenis alat musik tradisional yang terdiri dari 18 bilah bambu dimana umumnya terbuat dari kayu suangking, huru batu, manggarawan atau kayu jenis lain yang empuk bunyinya bila dipukul. Alat musik ini digunakan dalam kesenian gambang kromong Betawi. Dengan demikian, contoh alat musik gambang kromong yang berasal dari indonesia adalah gambang (pilihan C). Semoga membantu ya.

Gambang kromong (atau ditulis gambang keromong) adalah sejenis orkes yang memadukan gamelan dengan alat-alat musik Tionghoa, seperti sukong, tehyan, dan kongahyan.[1] Sebutan gambang kromong diambil dari nama dua buah alat perkusi, yaitu gambang dan kromong. Awal mula terbentuknya orkes gambang kromong tidak lepas dari seorang pemimpin komunitas Tionghoa yang diangkat Belanda (kapitan Cina) bernama Nie Hoe Kong (masa jabatan 1736-1740).[2]

Contoh alat musik Gambang Kromong yang berasal dari Indonesia merupakan

Suling merupakan salah satu instrumen yang terdapat di dalam orkes musik gambang kromong.

Bilahan gambang yang berjumlah 18 buah, biasa terbuat dari kayu suangking, huru batu, manggarawan atau kayu jenis lain yang empuk bunyinya bila dipukul. Kromong biasanya dibuat dari perunggu atau besi, berjumlah 10 buah (sepuluh pencon). Tangga nada yang digunakan dalam gambang kromong adalah tangga nada pentatonik Cina,[1] yang sering disebut salendro Cina atau salendro mandalungan. Instrumen pada gambang kromong terdiri atas gambang, kromong, gong, gendang, suling, kecrek, dan sukong, tehyan, atau kongahyan sebagai pembawa melodi.

Orkes gambang kromong merupakan perpaduan yang serasi antara unsur-unsur pribumi dengan unsur Tionghoa. Secara fisik unsur Tionghoa tampak pada alat-alat musik gesek yaitu sukong, tehyan, dan kongahyan. Perpaduan kedua unsur kebudayaan tersebut tampak pula pada perbendaharaan lagu-lagunya. Gambang Kromong memiliki tiga tingkatan lagu, 1. Lagu Phobin yang hanya instrumental, 2. Lagu Dalem (klasik), 3. Lagu Sayur (pop).

lagu-lagu Phobin berjudul: Phobin: Kong Dji Liok, Poa Si Lie Tan, Matodjin, Si Djin Kwi Hwee Ke, Lui Kong, Tjoe Te Pan, Tjhia Pe Pan, It Tie Kim, Tjay Peng Wan, Lo Fuk Tjen, Pek Bouw Tan, Tjay Tjoe Sioe (oentoek menghormat orang shedjit), Kim Hoa Tjoen, Lioe Tiauw Kim, Sie Say Hwee Ke, Ban Kim Hoa, Pat Sian Kwe Hay, Pe Pan Tauw, Lian Hoat Te, Tjay Tjoe Teng, Say Ho Liu, Hong Tian, Tjoan Na, Kie Seng Tjo, Tjiang Koen Leng, Tio Kong In, Sam Pauw Hoa, Pek Houw Tian, Kim Soen Siang, Phay In (hormaketken kebesaran). Oentoek dimaenken oleh wajang Sin Pe lagoenja jaitu: Tauw Tiat, Dji Tiat, Sam Tiat – Tauw To, Dji To, Sam To, Si To, Gouw To, Lak To, Tjit To dan Pe To dan sebagainya. lagu-lagu Dalem (Klasik) berjudul: Cente Manis Berdiri, Cente Manis Madu, Cente Manis Delima Merah, Petjah Piring, Mas Nona, Gula Ganting, Semar Gunem, Gunung Payung, Burung Nori, Tandjoeng Burung, Kula Nun Sala, Nori Kotjok, Tarik/Seret Balok, Mawar Tumpah, Dendang Serani, Perak-Perak, dan sebagainya. lagu-lagu Sayur (Pop) berjudul: Jali-Jali (jalan kaki, bunga siantan, ujung menteng, pasar malem, pasar ikan, cengkareng, kacang buncis, kali jodo, gudang balok), Stambul (rusak, dua, seriwangi, jampang, bila, jengki, bujuk, langkuan, bunga mawar), Cente Manis (bilah, rusak, makan), Surilang, Persi (jalan, rusak, selamat datang), Balo-balo, Akang Haji, Renggong Buyut, Renggong Manis, Jepret Payung, Kramat Karem, Onde-onde, Sawo Mateng, Kroncong Walet, Kroncong Kemayoran, Cenderawasih, Abang Mampir, Kopi Susu, Glatik Nguknguk, Lenggang Kangkung, Sirih Kuning, Sirem Kembang, Kudehel, Kicir-Kicir dan sebagainya,

Lagu-lagu yang dibawakan pada musik gambang kromong adalah lagu-lagu yang isinya bersifat humor, penuh gembira, dan kadang kala bersifat ejekan atau sindiran.[1] Pembawaan lagunya dinyanyikan secara bergilir antara laki-laki dan perempuan sebagai lawannya.[1]

Gambang kromong merupakan musik Betawi yang paling merata penyebarannya di wilayah budaya Betawi, baik di wilayah DKI Jakarta sendiri maupun di daerah sekitarnya (Jabotabek). Jika terdapat lebih banyak penduduk peranakan Tionghoa dalam masyarakat Betawi setempat, terdapat lebih banyak pula grup-grup orkes gambang kromong. Di Jakarta Utara dan Jakarta Barat, misalnya, terdapat lebih banyak jumlah grup gambang kromong dibandingkan dengan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.[3]

Dewasa ini juga terdapat istilah "gambang kromong kombinasi".[4] Gambang kromong kombinasi adalah orkes gambang kromong yang alat-alatnya ditambah atau dikombinasikan dengan alat-alat musik Barat modern seperti gitar melodis, bas, gitar, organ, saksofon, drum dan sebagainya, yang mengakibatkan terjadinya perubahan dari laras pentatonik menjadi diatonik tanpa terasa mengganggu.[5] Hal tersebut tidak mengurangi kekhasan suara gambang kromong sendiri, dan lagu-lagu yang dimainkan berlangsung secara wajar dan tidak dipaksakan.[5]

Pang Tjin Nio adalah Maestro lagu klasik Gambang Kromong yang pernah menjadi primadona pada tahun 1960-an ini dilahirkan di Banten, 1925. Berasal dari keluarga peranakan Cina. Ibunya orang Indonesia asli berasal dari Mauk, sebuah daerah pinggir pantai utara Tangerang, provinsi Banten, sedangkan ayahnya orang Tionghoa. Memiliki nama asli Pang Tjin Nio, sedangkan nama Masnah sendiri merupakan panggilan dari orang. Nama tersebut dilengkapi dengan “encim” didepannya, yang merupakan panggilan umum perempuan peranakan Tionghoa.

Dilahirkan sebagai anak tunggal. Ibunya seorang penyanyi gambang kromong. Masnah yang tak sempat kenal ayahnya kemudian dinikahkan oleh ibunya dalam usia yang masih sangat muda. Pada usia 14 tahun, ia sudah menikah enam kali. Suaminya yang keenam, Kim Siu, juga tak berumur panjang. Ia semakin terpukul ketika ibunya dan anak satu-satunya meninggal dunia.

Awal mula bersentuhan dengan gambang kromong adalah ketika ia diajak temannya menonton gambang kromong. Salah seorang pemusik, Oen Oen Hok, yang kemudian menjadi suaminya yang ketujuh, mengajaknya ikut manggung. Berbekal bakat menyanyi yang menurun dari ibunya, dalam tempo singkat ia langsung berhasil menghafal semua lagu-lagu klasik Betawi. Kemampuan menyanyinya juga diasah oleh seniman gambang kromong tenar pada masa itu, Tek Kho. Sejak saat itu ia menjadi penyanyi gambang kromong yang beredar dari satu panggung ke panggung yang lain bersama Gambang Kromong Irama Masa pimpinan suaminya Oen Oen Hok.

Di tahun 1960-an nyaris tak ada waktu istirahat baginya. Beruntung pada masa itu penyanyi gambang kromong tak banyak, sehingga namanya dengan mudah cepat di kenal sebagai penyanyi gambang kromong terpopuler di seantero Jakarta dan Banten. Kesuksesannya tersebut sampai bisa membuatnya membeli sebuah rumah. Namun sayang, kariernya sempat terhenti pada tahun 1980-an lantaran ada larangan dari pemerintahan orde baru, dan baru di perbolehkan tampil kembali pada tahun 1990-a

Pang Tjin Nio adalah segelintir seniman Gambang Kromong yang masih hapal lagu lagu dalem (klasik) tapi kini tinggal kenangan tanpa ada yang mewarisinya.

Pimpinan Gambang Kromong Klasik
Oen Oen Hok (pimpinan Gambang Kromong Irama Masa)
Tek Kho (pimpinan Gambang Kromong Irama Persatuan)
Tjiam Un Kim (pimpinan Gambang Kromong Ngo Hong Law)
Lauw Tjong Hin (pimpinan Gambang Kromong Sinar Gembira)
Souw Ong Kian (pimpinan Gambang Kromong Rindu Malam & Gambang Kromong Sinar Gemilang)
Tjang Guan (pimpinan Gambang Kromong Siapa Nyana)
Nio Hok San (pimpinan Gambang Kromong Setia Kawan)
Lim Pei Tjis (pimpinan Gambang Kromong Cahaya Mustika)
H. Jampang/Hj. Tunah (pimpinan Gambang Kromong/Lenong Pekayon)
Lim In Djin/Go Jin (pimpinan Gambang Kromong Selendang Sutra Emas & Gambang Kromong Irama Ria)
Ang Djok San (pimpinan Gambang Kromong Naga Jaya)
Teng Sui Tiang (pimpinan Gambang Kromong Shinta Nara)
Jami'an (pimpinan Gambang Kromong Irama Jaya)
Phang Tong Wie (pimpinan Gambang Kromong Sinar Kramat)
Boe Tiang Hay (pimpinan Gambang Kromong Naga Mas)
Lim Tian Po/Limihardja (pimpinan Gambang Kromong Asli Irama Tenang)
Tan Kim Cong/Encong (pimpinan Gambang Kromong Selendang Mas)
H. Ukar Sukardi (pimpinan Gambang Kromong Sinar Baru)
Tan Buang (pimpinan Gambang Kromong Warna Sari & Gambang Kromong Kucica Mas)
Teng An/Suryahanda (pimpinan Gambang Kromong Naga Mustika)
Lim Kim Giok (pimpinan Gambang Kromong Selendang Kuning Emas)
Asmat Sofia (pimpinan Gambang Kromong Mustika Sari)
Kwi Hap (pimpinan Gambang Kromong Suara Kenangan)
Achmad Zaelani (pimpinan Gambang Kromong Asli Karya Nada)
Penyanyi Gambang Kromong Klasik
Pang Tjin Nio
H. Jabar
Goan Liang
Banjar
Ating
Irah
Mama Ong
Tan Win Nio
Kwee Talen
Bulet
Minah
Wempy
Yayang/Yanto
Arbain/Bain
Sanih
Yuli
Sony
Lim In Kun/Edi
Hj. Toty
E'neng
Pipin
Bening
Mulyani
Mumun
Maryati
Manol
Landa
Hamidah
Titin
Dompet
Muasim

  1. ^ a b c d Napsirudin dkk. Pelajaran Pendidikan Seni. 2003. Jakarta. Penerbit: Yudhistira
  2. ^ Situs Fauzi Bowo (diakses pada tanggal 25 Desember 2009)[pranala nonaktif permanen]
  3. ^ Situs Strada (diakses pada tanggal 25 Desember 2009)[pranala nonaktif permanen]
  4. ^ "Situs Pemerintah Kota Jakarta (diakses pada tanggal 25 Desember 2009)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-05-09. Diakses tanggal 2009-12-24. 
  5. ^ a b Situs Pariwisata Jakarta (diakses pada tanggal 25 Desember 2009)

  • Anak Naga Beranak Naga, film dokumenter
  • (Indonesia) Gambang Kromong Diarsipkan 2009-05-16 di Wayback Machine.
  • (Indonesia) Alat-alat gambang kromong serta beberapa syair lagu gambang kromong Diarsipkan 2007-02-19 di Wayback Machine.
  • (Indonesia) Gambang Kromong dan Tradisi Cina Benteng

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gambang_keromong&oldid=21389506"