Carilah informasi dari berbagai sumber yang relevan tentang Pancasila sebagai ideologi terbuka

Carilah informasi dari berbagai sumber yang relevan tentang Pancasila sebagai ideologi terbuka

Carilah informasi dari berbagai sumber yang relevan tentang Pancasila sebagai ideologi terbuka

Pancasila merupakan ideologi negara Indonesia. Foto/SINDOnews

JAKARTA - Pancasila merupakan bentuk ideologi negara Indonesia yang terwujud dari berbagai nilai yang ada dalam kehidupan masyarakat. Karena itu ideologi tersebut sangat menentukan pribadi suatu bangsa.Pada masa modern kini yang terkenal memiliki dinamisasi dan transformasi tinggi membutuhkan ideologi negara terbuka yang bisa menyesuaikan nilai dalam masyarakat terhadap perkembangan zaman.Pancasila sebagai ideologi terbuka selalu berkembang seiring berjalannya waktu dan memiliki sifat tidak kaku, dinamis dan reformatif serta mampu beradaptasi dengan tujuan untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.

Baca juga: BPIP Tegaskan Pancasila Harus Menjadi Prinsip Dasar Aparatur Sipil Negara

Itulah sebab mengapa ideologi terbuka dapat mengatasi problematika yang sering muncul sesuai dengan pedoman dan idealisme yang dipercaya. Tidak hanya itu, Pancasila sebagai ideologi terbuka juga memiliki beberapa nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, yaitu sebagai berikut :1. Nilai DasarNilai ini bersifat tetap dan tak berubah yang ada di dalam ideologi. Nilai ini diantaranya adalah ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan.

Baca juga: Akademisi UI: Pancasila Harus Jadi Landasan Geopolitik Nasional

Hal tersebut merupakan inti dari sila dalam Pancasila. Karena itu dalam UUD 1945 yang merupakan norma dasar dan sumber hukum negara Indonesia terdapat Pancasila dalam pembukaannya.

2. Nilai Instrumental

  • pancasila
  • ideologi pancasila
  • uud 1945
  • mpr ri
  • hari kesaktian pancasila

“Ketahanan ideologi Pancasila kembali diuji ketika dunia masuk pada era globalisasi di mana banyaknya ideologi alternatif merasuki ke dalam segenap sendi-sendi bangsa melalui media informasi yang dapat dijangkau oleh seluruh anak bangsa,” kata Deputi Bidang Pengkajian Strategik Prof. Dr. Ir. Reni Mayerni, M.P. membuka Focus Group Discussion (FGD) tentang Mencari Bentuk Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Era Globalisasi bertempat di Ruang Gatot Kaca, Senin, 9 Maret 2020.

Reni menjelaskan bahwa Pancasila sejatinya merupakan ideologi terbuka, yakni ideologi yang terbuka dalam menyerap nilai-nilai baru yang dapat bermanfaat bagi keberlangsungan hidup bangsa. Namun, di sisi lain diharuskan adanya kewaspadaan nasional terhadap ideologi baru. Apabila Indonesia tidak cermat, maka masyarakat akan cenderung ikut arus ideologi luar tersebut, sedangkan ideologi asli bangsa Indonesia sendiri yakni Pancasila malah terlupakan baik nilai-nilainya maupun implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.

Anggota Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Fikarno Laksono, M.E., menjelaskan mengenai tantangan yang dihadapi saat ini. Tantangan pertama adalah banyaknya ideologi alternatif melalui media informasi yang mudah dijangkau oleh seluruh anak bangsa seperti radikalisme, ekstremisme, konsumerisme. Hal tersebut juga membuat masyarakat mengalami penurunan intensitas pembelajaran Pancasila dan juga kurangnya efektivitas serta daya tarik pembelajaran Pancasila.

Kemudian tantangan selanjutnya adalah eksklusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi yang mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas, gejala polarisasi dan fragmentasi sosial yang berbasis SARA. Bonus demografi yang akan segera dinikmati Bangsa Indonesia juga menjadi tantangan tersendiri untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda di tengah arus globalisasi.

Pada kesempatan tersebut Dave juga memberikan rekomendasi implementasi nilai-nilai Pancasila di era globalisasi. Pertama, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang menarik bagi generasi muda dan masyarakat.

Rekomendasi selanjutnya adalah membumikan nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan dan/atau pembelajaran berkesinambungan yang berkelanjutan di semua lini dan wilayah. Oleh karena itu, Dave menganggap perlu ada kurikulum di satuan pendidikan dan perguruan tinggi yaitu Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan (P3KN). 

Menanggapi pernyataan Dave, Analis Kebijakan Direktorat Sekolah Menengah Atas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) Dr. Juandanilsyah, S.E., M.A., menjelaskan bahwa Pancasila saat ini diajarkan dan diperkuat melalui mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) dengan penekanan pada teori dan praktik. Tidak dapat dipungkiri bahwa pengaruh perkembangan global juga berdampak pada anak-anak. 

Menurut Juan, Pancasila di masa mendatang akan mempertahankan otoritas negara dan penegakan hukum serta menjadi pelindung hak-hak dasar warga negara sebagai manusia. Oleh karena itu, sangat penting untuk menanamkan kesadaran terhadap potensi bahaya gangguan dari luar yang dapat merusak dan mengajak siswa untuk mempertahankan identitas bangsa serta meningkatkan ketahanan mental dan ideologi bangsa.

“Seharusnya representasi sosial tentang Pancasila yang diingat orang adalah Pancasila ideologi toleransi, Pancasila ideologi pluralisme, dan Pancasila ideologi multikulturalisme,” kata Pakar Psikologi Politik Universitas Indonesia Prof. Dr. Hamdi Moeloek.

Representasi sosial tentang Pancasila yang dimaksud adalah kerangka acuan nilai bernegara dan berbangsa yang menjadi identitas Bangsa Indonesia. Hamdi menjelaskan bahwa jika Pancasila menjadi acuan, maka implementasi nilai-nilai Pancasila akan lebih mudah terlihat dalam praktik bernegara, misalnya saat pengambilan kebijakan-kebijakan politik. Selanjutnya Hamdi menjelaskan bahwa terlihat Pancasila bisa memberikan solusi di tengah adanya beragam ideologi seperti sosialis dan liberal serta di tengah usaha politik identitas oleh agama, etnik, dan kepentingan.

Carilah informasi dari berbagai sumber yang relevan tentang Pancasila sebagai ideologi terbuka

creative commons/Badjra bagaskara

Pancasila adalah Ideologi Terbuka, apa maksudnya?

Bobo.id - Apakah teman-teman pernah mendengar istilah pancasila sebagai ideologi terbuka?

Mungkin beberapa orang masih asing dengan istilah itu. Karena itu, kita cari tahu terlebih dahulu pengertian ideologi terbuka, yuk!

Ideologi Terbuka

Ideologi terbuka adalah ideologi yang bisa mengikuti perkembangan zaman dan dapat menyesuaikan.

Baca Juga: Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Negara dan Fungsinya bagi Bangsa

Ideologi terbuka biasanya hanya berisi pandangan dasar dan pengembangannya disesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.

Ideologi jenis ini hanya bisa digunakan dalam sistem yang demokratis, seperti yang ada di Indonesia.

Lalu apa yang dimaksud dengan pancasila sebagai ideologi terbuka? Cari tahu penjelasannya, yuk!

Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Maksud dari pancasila sebagai ideologi terbuka adalah pancasila tidak perlu untuk mengubah nilai-nilai dasarnya untuk mengikuti perkembangan zaman.

Jadi, nilai-nilai dasar pancasila dapat dikembangkan sesuai dengan perkembangan kehidupan bangsa Indonesia dan perkembangan zaman.

Hal ini tentunya juga harus disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat yang ada di dalamnya.

Baca Juga: Pancasila sebagai Dasar Negara, Siapa Saja Tokoh yang Merumuskannya?

Syarat-Syarat Ideologi Terbuka

Untuk menjadi ideologi terbuka, pancasila harus mencakup dalam tiga hal berikut ini.

1. Nilai Dasar

merupakan sebuah nilai yang mendasar yang biasanya tetap dan tidak berubah dan ini terdapat dalam isi kelima sila dalam Pancasila.

2. Nilai Instrumen

Ini adalah nilai dasar yang dijelaskan secara lebih luas seperti dalam UUD 1945 dan undang-undang lainnya.

Tujuannya agar masyarakat lebih memahami maksud dan tujuan dari nilai dasar.

Baca Juga: Makna Lambang Bintang dalam Sila Pertama Pancasila

3. Nilai Praktis

Maksudnya adalah nilai-nilai yang dilaksanakan di kehidupan sehari-hari, baik di masyarakat, berbangsa dan bernegara.

Contoh nilai praktis, seperti mengormati, gotong royong, dan kerukunan. 

Dimensi Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

Sebagai ideologi terbuka, pancasila memiliki tiga dimensi penting, yaitu:

1. Dimensi Realitas

Nilai mendasar yang mencerminkan realita kehidupan masyarakat. Kemampuan ideologi untuk menyesuaikan nilai-nilai hidup dan berkembang dalam masyarakat.

Baca Juga: Makna Lambang Rantai dalam Sila Kedua Pancasila

2. Dimensi Idealisme

Suatu ideologi yang ada dalam nilai dasar harus mampu memberikan harapan serta cita-cita pada masyarakat untuk sebuah kehidupan yang lebih baik.

3. Dimensi Pendukung

Dimensi ini bermaskud agar pancasila bisa mencerminkan atau menggambarkan kemampuan suatu ideologi untuk memengaruhi dan menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat.

#GridNetworkJuara

Tonton video ini, yuk!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News