Cara menggunakan controller php mvc

Cara Membuat Aplikasi MVC Dengan PHP. #1 Struktur Folder

Cara menggunakan controller php mvc

 

MVC memiliki kepanjangan Model, View, Controller. Sebuah konsep pemograman dimana kita membagi proses menjadi tiga bagian. 

Model, berfungsi untuk mengolah fungsi seperti mengambil data dari database, mengambil data dari API dan lain sebagainya

View, berfungsi untuk menampilkan tampilan web yang dibangun menggunakan HTML/CSS/Javascript

Controller, berfungsi untuk mengarahkan url/routing sehingga aplikasi bisa menampilkan data dan memproses data seperti yang kita inginkan

Hal pertama yang harus kita lakukan adalah membuat struktur folder yaitu

app

berisi folder core, controllers, views, dan models. file init.php dan .htaccess

init.php. merupakan file yang akan mengeksekusi file file penting sehingga segala script berisi class bisa saling terhubung secara inheritance

/app/.htaccess, adalah file yang digunakan untuk mengatur konfigurasi server sehingga tulisan index di url tak perlu lagi dicantumkan

jangan lupa juga untuk membuat file App.php dalam folder core. File ini akan berisi construct, hal hal yang akan dieksekusi saat pertama kali web kita mulai

 Sebagai contoh saya akan menggunakan isi sederhana, yaitu web kita akan memunculkan tulisan 'Hello world' di dalamnya

public

berisi folder css, js. File index.php dan .htaccess

index.php. adalah file berisi instansiasi class app dalam file init.php. instansiasi tersebut tersimpan dalam sebuah variabel $app

.htaccess, memiliki fungsi yang sama seperti  .htaccess pada folder app. namun disini variabel global GET $url disembunyikan dari url

maka tampilan web kita akan muncul seperti ini

Cara menggunakan controller php mvc


Langkah Selanjutnya

Cara Membuat Aplikasi MVC Dengan PHP. #2 Routing

Proses pengembangan website dan aplikasi dulu terkenal sangat sulit, rumit dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Lantaran membangun situs web dan aplikasi yang kompleks dan dengan kerumitan tertentu pastilah menyita terlalu banyak waktu untuk selalu memulai dari awal. Semenjak munculnya framework, para programmer dan developer dapat dengan mudah membuat dan mengembangkan aplikasi atau website secara lebih cepat dan terstruktur. Di kalangan orang awam yang baru belajar pemrograman mungkin istilah framework terdengar asing.

Sebelum belajar lebih jauh tentang framework, ada baiknya jika kita memahami pengertian framework terlebih dahulu. Framework adalah kerangka kerja yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi berbasis desktop atau website. Framework berisikan kumpulan fungsi-fungsi dasar atau perintah yang biasa digunakan dalam mengembangkan suatu software di antaranya plugin dan konsep untuk membentuk suatu sistem tertentu agar tersusun dan terstruktur dengan rapi. Dengan adanya framework, seorang developer hanya perlu menyusun komponen-komponen pemrograman yang sudah jadi. Sehingga mereka tidak perlu melakukan coding program secara berulang-ulang.

Untuk seorang pemula bisa belajar framework PHP (Hypertext Preprocessor)dengan menerapkan konsep MVC (Model View Controller). PHP merupakan bahasa pemrograman yang populer hingga saat ini dan digunakan dalam pembuatan website. PHP mengubah website dari statis menjadi lebih dinamis dan mengubah konten serta fungsi website yang lebih interaktif untuk keperluan user. Sehingga, framework PHP memberi solusi yang memudahkan untuk membangun situs web dan aplikasi yang kompleks. Dalam menggunakan framework PHP, kita menggunakan metode pengembangan berbasis “MVC”yang merupakan suatu konsep yang sangat populer dalam pembangunan website dan aplikasi. Beberapa jenis framework yang menerapkan konsep MVC akan memudahkan developer untuk memisahkan antara logika dan view.

Seperti yang kita ketahui, framework memiliki fungsi utama untuk mempermudah para developer mengembangkan software dan aplikasi terlebih jika framework memiliki program yang tersusun dengan struktur MVC. MVC merupakan suatu metode untuk memisahkan bagian-bagian dari suatu web aplikasi. MVC memisahkan pengembangan aplikasi berdasarkan tiga jenis komponen utama yaitu manipulasi data, user interface, dan bagian yang menjadi kontrol aplikasi. Komponen-komponen utama tersebut membangun suatu MVC pattern atau bagian yang diberi nama Model, View dan Controller. Secara umum, framework yang tersusun dengan struktur MVC (Model View Controller) memungkinkan developer dapat mengelompokan fungsi-fungsi seperti fungsi inputan, proses dan output dari sebuah aplikasi. Sejauh ini, framework untuk pemrograman website yang paling sering digunakan adalah framework php, contohnya CodeIgniter, Laravel, Zend Framework dan lain sebagainya.

Cara Membuat Aplikasi Web Sederhana

Setelah memahami definisi dan jenis dari framework, tentu kita bertanya-tanya bagaimana cara membuat framework sendiri khususnya untuk para pemula. Nah, supaya lebih mengerti pembuatan web dan aplikasi menggunakan framework, alangkah baiknya jika diikuti dengan praktik secara langsung. Dalam hal ini kita akan menggunakan CodeIgniter, salah satu framework PHP dengan metode MVC yang bersifat Open-Source dan banyak digunakan oleh para web developer untuk membangun aplikasi berbasis website. Yuk simak langkah-langkah membangun framework PHP sendiri dengan menerapkan konsep dasar MVC.

Controller

1. Buat file dengan nama Welcome.php dan ketikan kode berikut:

<?php

defined(‘BASEPATH’) OR exit(‘No direct script access allowed’);

class Welcome extends CI_Controller {

public function index()

{

$this->load->view(‘welcome_message’);

}

}

Penjelasan :

  • defined(‘BASEPATH’) OR exit(‘No direct script access allowed’); mencegah akses langsung ke controller jika permintaan tidak datang melalui index.php. ini untuk tujuan keamanan.
  • class Welcome extend CI_Controller {…} mendefinisikan class  Welcome controller dan memperluas class induk CI_Controller
  • public function index () {…} mendefinisikan metode indeks yang merespons URL http: // localhost: 3000
  • $ this-> load-> view (‘welcome_message’); memuat tampilan welcome_message yang terletak di direktori aplikasi / tampilan

2. Sekarang kita akan membuat method indeks seperti berikut :

public function index()

{

$this->load->model(‘customers_model’);

$data[‘customer’] = $this->customers_model->get_customer(3);

$this->load->view(‘welcome_message’,$data);

}

Penjelasan :

  • $ this-> load-> model (‘customers_model’); memuat model pelanggan.
  • $ data [‘customer’] = $ this-> customers_model-> get_customer (3); memanggil metode get_customer dari customers_model dan meneruskan di parameter 3. Dalam contoh ini kita telah mengkodekan nilainya tetapi dalam aplikasi kehidupan nyata ini akan menjadi parameter dari URL.
  • $ this-> load-> view (‘welcome_message’, $ data); memuat tampilan welcome_message dan meneruskan variabel $ data ke tampilan

Model

3. Sekarang mari kita buat tampilan yang kita rujuk dalam kode di atas. Untuk kesederhanaan, Model yang akan kita buat tidak akan berinteraksi dengan database tetapi akan mengembalikan catatan pelanggan secara statis. Buat file Customers_model.php dalam application / Model

4. Tambahkan kode berikut :

<?php

class Customers_model extends CI_Model {

public function get_customer($id) {

$data[‘id’] = 3;

$data[‘first_name’] = ‘John’;

$data[‘last_name’] = ‘Doe’;

$data[‘address’] = ‘Kingstone’;

return $data;

}

}

Penjelasan :

  • class Customers_model extends CI_Model {…} mendefinisikan model Customers_model yang memperluas CI_Model.
  • Public function get_customer ($ id) {…} mendefinisikan metode get customer berdasarkan id pelanggan
  • $ data […] mendefinisikan nilai statis dari pelanggan fiktif kami. Ini harus berupa baris yang dikembalikan dari database.
  • Return $ data; mengembalikan data pelanggan.

View

5. Sekarang mari kita ubah tampilan welcome_message. Buka welcome_message.php yang terletak di application/views/welcome_message.php. Lalu ganti kode di dalamnya seperti di bawah ini :

<!DOCTYPE html>

<html lang=”en”>

<head>

<meta charset=”utf-8″>

<title>CodeIgniter MVC Basics</title>

</head>

<body>

<h2>Customer Details Card</h2>

<p>Customer ID : <strong><?=$customer[‘id’]?></strong></p>

<p>First Name  : <strong><?=$customer[‘first_name’]?></strong></p>

<p>Last Name   : <strong><?=$customer[‘last_name’]?></strong></p>

<p>Address     : <strong><?=$customer[‘address’]?></strong></p>

</body>

</html>

6. Jangan lupa kamu save jika sudah. Lalu buka browser kamu dan ketikan perintah berikut di kolom URL : http://localhost:3000/ dan akan tampil output seperti berikut:

Customer Details Card

Customer ID : 3

First Name : John

Last Name : Doe

Address : Kingstone

Bagaimana, cukup mudah bukan membuat framework? Tutorial ini tidak terlalu rumit bahkan untuk seorang pemula. Saat ini, MVC pada PHP bisa dikatakan telah menjadi standar dalam pembangunan web karena hampir semua framework PHP mengadopsi design pattern MVC. Demikianlah pembahasan mengenai framework dan konsep MVC pada PHP, semoga artikel ini bisa memberikan manfaat untuk kamu yang sedang belajar pemrograman.

Cara menggunakan controller php mvc

Written by

HACKTIV8 is a 12-week web development coding bootcamp focusing on Full Stack JavaScript.

Bagaimana cara kerja MVC?

MVC adalah konsep desain arsitektur dengan cara kerja memisahkan aplikasi menjadi tiga komponen utama, yakni model, view, dan controller. Ketiga komponen ini dibangun untuk menangani suatu aspek pengembangan aplikasi tertentu.

Apa itu PHP MVC?

Jadi, MVC adalah metode dalam membuat aplikasi dengan cara memisahkan kode menjadi tiga bagian, yaitu Model, View, dan Controller. Karena memiliki tiga bagian yang saling berkaitan satu sama lain model view controller ini jadi memiliki banyak keuntungan untuk pengembangan dan pemeliharaan aplikasi.

Apa itu MVC jelaskan dan berikan contohnya?

Model view controller adalah pola yang bisa digunakan untuk banyak framework dengan berbagai macam pemrograman, misalnya Python, PHP, JavaScript, Nodejs, dan lainnya. MVC juga dapat bekerja dengan baik bagi pemrograman yang berorientasi pada objek.

Kenapa harus menggunakan MVC?

Alasan utama mengapa MVC mudah digunakan adalah: Pertama, MVC tidak memungkinkan kita untuk mengulang diri kita sendiri dan kedua, membantu untuk membuat struktur yang solid dari aplikasi web kita. Komponen Model sesuai dengan semua logika terkait data yang digunakan pengguna.