Bolehkah memanggil nama orang lain dengan julukan yang jelek kenapa

Bolehkah memanggil nama orang lain dengan julukan yang jelek kenapa

sutarsi esti rahayu

+ Ikuti

Larangan memangil orang dengan sebutan yang tidak baik telah jelas diatur oleh Allah dalam Al Quran, bahwasanya jika kebiasaan buruk tersebut tetap dilakukan maka sungguh orang tersebut telah mengarah kepada kezaliman. Allah Subhanahu wata’ala berfirman : “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik darimereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim”. (QS. Al Hujurat: 11)

...Berikutnya

Menyakiti hati orang lain merupakan perbuatan terlarang. Apalagi sesama mukmin yang diibaratkan satu tubuh oleh Nabi. Bila ada satu yang sakit, yang lain ikut merasakan. Termasuk menyakiti hati orang lain disini adalah memanggil dengan panggilan yang tidak disenangi. Seperti menyebut atau memanggil orang lain dengan sebutan fasik, bodoh, lonte, pelacur, pezina dan seterusnya.

Allah berfirman, “Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan janganlah memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan”. (QS. al Hujurat: 11).

Dalam tafsir Al Wasith Lithanthawi dijelaskan, yang dimaksud dengan “Janganlah memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan” adalah menyebut atau memanggil orang lain dengan kata-kata yang tidak disenangi atau sebutan buruk, seperti wahai si bodoh, wahai si pincang, wahai orang fasik dan lain-lain.

Dari sini jelas bahwa hukum memanggil ataupun menyebut orang lain dengan kata-kata yang tidak disukai hukumnya haram. Nabi sendiri telah mewanti-wanti ini dalam beberapa hadis. Bahkan menurut Nabi, jangankan menghina sesama manusia, menghina binatang pun dilarang.

Dari Ibnu Mas’ud, Rasulullah bersabda, “Mencela seorang muslim adalah kefasikan (dosa besar), dan memerangi mereka adalah kekafiran”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Pada hadis lain riwayat Sayyidina Ali, Nabi pernah ditanya soal panggilan seseorang kepada orang lain “Wahai fasik, wahai orang jelek”. Nabi menjawab, “Itu perbuatan buruk, terdapat hukuman ta’zir namun tidak ada hukuman had” (HR. Baihaqi).

Imam Nawawi dalam karyanya Al Adzkar menulis, ulama sepakat atas keharaman memanggil orang lain dengan panggilan buruk. Baik kepada orang Islam maupun non Islam.

Dengan demikian memanggil, menyebut, menjuluki seseorang dengan panggilan yang tidak disukai hukumnya haram. Sebab itu, sebagai umat Islam sejatinya tidak melakukan perbuatan tercela ini. Sebab, disamping haram juga bisa merusak persaudaraan sesama muslim.

Baca Juga:  Pemikiran Keislaman Fazlur Rahman

Mungkin dari setiap kita pernah melontarkan panggilan-panggilan dengan gelar buruk kepada sang teman. Walau niatnya hanya "bercanda", namun siapa sangka, panggilan dengan gelar tak mengenakkan itu bisa saja mengiris hati kecil temanmu.

Berhentilah berpikir bahwa semua temanmu siap atau menerima dengan lapang panggilan-panggilan buruk yang kamu sematkan pada mereka. Ingat, mereka juga manusia, dan sudah seharusnya kamu memanggil mereka dengan panggilan baik tanpa ada unsur cela di dalamnya.

Oleh karena itu, gak ada kata terlambat untuk memulai hal-hal baik, yuk ketahui 5 alasan mengapa kamu harus berhenti memanggil temanmu dengan gelar yang buruk.

Bolehkah memanggil nama orang lain dengan julukan yang jelek kenapa
Bolehkah memanggil nama orang lain dengan julukan yang jelek kenapa
Unsplash.com/Shot by Cerqueira

Cobalah memosisikan dirimu sebagai orang yang mendapatkan panggilan dengan gelar buruk, apakah kamu siap untuk menerimanya begitu saja? Atau malah hatimu menolak dan kamu merasa tersinggung? Demikian juga jika hal itu terjadi pada kerabatmu.

Jika kamu terus saja memanggil teman kamu dengan panggilan yang bernada olok-olok, hal tersebut akan semakin menggores dan membuat luka d ihatinya. Apalagi jika temanmu adalah tipe orang yang sensitif, bisa saja ia menjadi amat tersinggung dengan panggilan tersebut.

Ingatlah, jangan anggap panggilan buruk kepada orang lain sebagai bahan bercanda, karena tidak semua hal etis untuk dijadikan candaan, apalagi perkara nama seseorang. Baik kamu maupun temanmu, tentu memiliki nama yang baik sejak kecil. Jadi, panggil nama temanmu dengan sebutan yang baik, bukan malah memanggilnya dengan panggilan yang buruk.

Baca Juga: Girls, Cari Tahu Panggilan Sayang yang Tepat untuk Pasanganmu!

Bolehkah memanggil nama orang lain dengan julukan yang jelek kenapa
Bolehkah memanggil nama orang lain dengan julukan yang jelek kenapa
Unsplash.com/ JD Mason

Orangtua adalah dua insan yang berkontribusi menaruh nama-nama baik bagi anaknya. Artinya setiap orangtua sudah memahami betul definisi atau arti nama yang disematkan pada anak-anaknya. Bayangkan jika nama seseorang sudah sedemikian bagus dan baik, maka sangat tidak etis jika nama tersebut diubah dengan gelar yang buruk oleh teman sang anak. Bagaimana jika orangtua temanmu tahu? Tentu hati keduanya akan sedih dan bisa saja mereka tidak terima jika anaknya diperlakukan tidak etis oleh teman sendiri.

Ingatlah, memanggil temanmu dengan gelar buruk sama saja seperti mencela kedua orangtuanya yang sudah sedemikian berjuang menyematkan nama terbaik untuk sang anak. Karena itu, berhentilah memanggil orang lain dengan gelar buruk, toh semua hal tersebut tak ada gunanya bagi dirimu, justru semakin membuatmu kehilangan wibawa diri.

Bolehkah memanggil nama orang lain dengan julukan yang jelek kenapa
Bolehkah memanggil nama orang lain dengan julukan yang jelek kenapa
Pixabay.com/PublicDomainPictures

Ingatlah, keburukan yang kamu torehkan pada orang lain, maka hal itu juga akan berbalik pada dirimu sendiri. Jadi, ketika kamu tak henti memanggil orang dengan gelar buruk, maka bersiaplah mendapatkan keburukan berupa gelar yang kamu berikan pada temanmu. Lambat laun martabatmu akan jatuh karena kecerobohanmu sendiri. Bisa-bisa kamu pun akan mendapatkan gelar atau menjadi sasaran panggilan tak mengenakkan dari orang-orang di sekitarmu.

Untuk itu jangan buang-buang waktu dan berhentilah memanggil orang lain dengan sebutan yang tidak baik. Sebab setiap perbuatan yang kita lakukan di dunia ini kelak akan diminta pertanggungjawaban oleh-Nya di masa mendatang.

Bolehkah memanggil nama orang lain dengan julukan yang jelek kenapa
Bolehkah memanggil nama orang lain dengan julukan yang jelek kenapa
Pixabay.com/lechenie-narkomanii

Berhentilah melekatkan panggilan buruk ketika memanggil orang lain atau temanmu. Jangan sampai, hanya karena temanmu wajahnya dipenuhi jerawat, kamu panggil dengan sebutan "si buruk rupa" atau panggilan tak etis lainnya.

Ingatlah, memberi gelar buruk kepada orang lain bisa membuat seseorang kehilangan rasa saling menghargai satu sama lain. Jika rasa ini hilang, maka ego dalam diri seseorang akan kian mendominasi hingga akhirnya mudah melakukan hal-hal keliru tanpa memedulikan perasan orang lain.

Ketahuilah, dengan memberi gelar buruk pada temanmu, itu sama saja kamu sedang berkontribusi menghancurkan rasa percaya dirinya secara tidak langsung. Ini jelas perbuatan yang salah dan tidak manusiawi dari seorang manusia. Makanya tidak heran, korban bullying yang marak terjadi terkadang berawal dari perlakuan seorang teman yang mudah sekali memberi gelar buruk pada temannya sendiri.

Yuk, jangan buat temanmu kehilangan rasa percaya diri, sebab pada akhirnya kamu juga yang akan mengecap rasa sesal di penghujungnya.

Baca Juga: Ini 6 Alasan Kamu Sebaiknya Tidak Melabeli Orang dengan Sebutan Bucin

Baca Artikel Selengkapnya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Sejatinya, nama adalah harapan, doa, cita-cita yang baik yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya. Setiap orang tua mengharapkan yang terbaik untuk anaknya, termasuk ketika memberikan nama. Orang tua memilih nama terbaik untuk anaknya, dengan harapan anaknya tubuh sebaik nama yang diberikan. Namun, apa jadinya jika nama tersebut disalahgunakan oleh orang lain? Apa yang akan terjadi jika seseorang mengolok-olok atau memanggil kita dengan julukan yang buruk?

Sobat, menghina, mencela, atau mengolok-olok orang lain adalah perbuatan yang dilarang. Hal ini sesuai dengan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) itu lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok). Dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita yang lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olok) itu lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri. Dan janganlah kamu saling memanggil dengan gelar (yang buruk). Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk (fasik) sesudah iman. Dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim.” (QS. Al-Hujuraat [49]: 11)

Bahkan, mengolok-olok, mencela, atau memanggil nama seseorang dengan julukan yang buruk, termasuk dalam kategori dosa besar. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

Diriwayatkan dari sahabat Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

سِبَابُ المُسْلِمِ فُسُوقٌ، وَقِتَالُهُ كُفْرٌ

“Mencela seorang muslim adalah kefasikan (dosa besar), dan memerangi mereka adalah kekafiran.” (HR. Bukhari no. 48 dan Muslim no. 64).

Yang lebih parah, ketika seseorang memanggil kawannya yang lain dengan nama binatang. Padahal sebuah nama adalah doa yang dititipkan orang tua untuk anaknya kelak. 

Sa’id bin Al-Musyyab rahimahullah mengatakan,

لَا تَقُلْ لِصَاحِبِكَ: يَا حِمَارُ، يَا كَلْبُ، يَا خِنْزِيرُ. فَيَقُولَ لَكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ: أَتُرَانِي خُلِقْتُ كَلْبًا أَوْ حِمَارًا أَوْ خِنْزِيرًا؟

“Janganlah Engkau berkata kepada temanmu, “Wahai keledai!”, “Wahai anjing!”, atau “Wahai babi!” Karena kelak di hari kiamat Engkau akan ditanya, “Apakah Engkau melihat aku diciptakan sebagai anjing, keledai, atau babi?” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf 5: 282).

Sobat, begitu buruknya jika seseorang memanggil orang lain dengan julukan yang buruk. KIta sebagai umat muslim wajib untuk memanggil saudara kita dengan kalimat atau panggilan-panggilan yang baik, sesuai dengan nama yang diberikan orang tua mereka karena dalam nama, tersimpan doa dan harapan.