Bolehkah buang air besar saat kontraksi?

Jakarta: Salah satu yang dirasakan wanita yang akan melahirkan saat terjadi kontraksi adalah perasaan ingin buang air besar. Banyak yang bertanya-tanya apakah hal ini normal atau tidak.

  Kontraksi terjadi di bagian bawah perut. Menurut Boundless Anatomy and Physiology, kontraksi yang kuat dan hormon memiliki efek pada sistem di daerah bawah perut, termasuk sistem pencernaan Anda. Selama persalinan, perut dan sistem pencernaan Anda tidak terbiasa mengalami kontraksi, sehingga akan menyebabkan perasaan ingin muntah, atau merasa seperti ingin buang air besar.

  Dikutip dari Romper, otot-otot perut akan menekan dan mendorong bayi keluar melalui jalan lahir, yang merupakan jalan yang sama untuk buang air besar.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

Menurut bidan bersertifikat Heather Hall, ada banyak wanita yang merasa ingin buang air besar ketika kontraksi yang mereka alami semakin kuat, dan itu merupakan cara tubuh dengan mengosongkan area tersebut sebagai persiapan untuk bayi Anda.

  "Jika Anda merasa ingin buang air besar saat persalinan, tidak perlu menahannya. Cukup katakan saja kepada bidan yang membantu Anda, mereka akan segera mengecek dan membantu apakah Anda perlu dibawakan pispot atau perlu dibantu untuk ke kamar mandi," saran Hall.

  Lihat video:

 (DEV)

Sebelum waktu persalinan tiba, ibu hamil (bumil) tentu sudah mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses tersebut. Namun kenyataannya, persalinan bisa saja tidak sesuai dengan apa yang sudah Bumil persiapkan.

Melahirkan dapat menjadi proses yang membuat perasaan wanita berkecamuk. Perasaan yang muncul bervariasi, mulai dari rasa takut dengan proses persalinan hingga rasa senang, karena penantian setelah sembilan bulan mengandung Si Buah Hati akan usai. Namun, hal-hal tak terduga mungkin terjadi saat proses persalinan.

Bolehkah buang air besar saat kontraksi?

Hal Tak Terduga yang Bisa Terjadi Selama Proses Persalinan

Berikut ini adalah hal-hal tak terduga yang mungkin terjadi saat melahirkan:

1. Buang air besar (BAB) saat mengejan

Saat mengejan, Bumil akan menggunakan otot-otot yang dipakai untuk mengeluarkan tinja saat BAB. Otot-otot tersebut sangat kuat dan efektif untuk mendorong bayi melewati jalan lahir.

Karena menggunakan otot yang sama, Bumil bisa saja mengeluarkan tinja saat persalinan. Tidak perlu malu atau merasa tidak enak, karena hal itu normal terjadi. Dokter dan bidan juga sudah terbiasa menghadapinya. Mereka akan langsung membersihkan tinja yang keluar dan melanjutkan proses persalinan.

2. Pecah ketuban tanpa terasa

Mungkin Bumil mengira pecah ketuban selalu seperti adegan di film, yaitu, air ketuban mengucur deras ke paha hingga kaki. Namun, pecah ketuban tidak selalu seperti itu. Air ketuban Bumil bisa saja mengalir pelan, bahkan hingga tidak terasa sama sekali. Hal tak terduga tersebut bisa membuatmu berpikir bahwa ketubanmu belum pecah.

3. Bayi tak kunjung keluar setelah mengejan

Hal tak terduga selanjutnya adalah lama keluarnya bayi setelah mengejan. Ketika mulai mengejan, waktu yang dibutuhkan untuk mendorong bayi menuju jalan lahir bervariasi, tergantung kondisi ibu dan bayi. Selama persalinan, dokter akan memantau lamanya proses ini.

Jika bayi memang sulit untuk dikeluarkan, sementara Bumil sudah tidak memiliki energi untuk mengejan, persalinan akan dibantu dengan alat, seperti vakum atau forcep.

4. Komplikasi saat persalinan

Meskipun ibu dan janin terpantau sehat dan normal selama kehamilan, komplikasi bisa terjadi saat persalinan. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi adalah infeksi akibat proses persalinan yang terlalu lama, leher bayi terlilit tali pusar saat persalinan, tali pusar lahir mendahului kepala bayi, plasenta menutupi jalan lahir (plasenta previa) yang baru diketahui ketika persalinan dimulai, atau bayi tidak langsung menangis segera setelah dilahirkan.

5. Perlu episiotomi untuk mengeluarkan bayi

Episiotomi adalah penyayatan jaringan kulit pada perineum, yaitu area antara jalan lahir dan anus. Tindakan ini dilakukan agar ruang untuk bayi keluar lebih besar. Episiotomi merupakan hal tak terduga yang perlu dilakukan untuk membantu proses persalinan.

Meski begitu, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi kemungkinan dilakukannya prosedur episiotomi, seperti latihan pernapasan dan peregangan vagina sebelum waktu persalinan.

Ada berbagai hal tak terduga yang dapat terjadi selama persalinan. Hal ini akan berbeda pada tiap calon ibu. Meski demikian, jangan terlalu khawatir ya, Bumil. Hal terpenting yang perlu Bumil lakukan adalah mempersiapkan diri sebaik mungkin dan melakukan pemeriksaan rutin ke dokter kandungan.

Terakhir diperbarui: 3 Juli 2019

Apakah boleh BAB saat kontraksi?

Jadi, ibu hanya perlu fokus mengejan agar bayi keluar dengan cepat. Jadi, sebenarnya sah-sah saja kalau ibu ingin BAB saat melahirkan, ya, Bu. Bahkan, ibu juga masih boleh makan untuk bantu mempercepat persalinan. Jika ibu buang air saat melahirkan, tidak perlu ragu untuk mengungkapkannya pada dokter.

Apakah ibu hamil akan buang air besar saat proses persalinan?

Saat mengejan, Bumil akan menggunakan otot-otot yang dipakai untuk mengeluarkan tinja saat BAB. Otot-otot tersebut sangat kuat dan efektif untuk mendorong bayi melewati jalan lahir. Karena menggunakan otot yang sama, Bumil bisa saja mengeluarkan tinja saat persalinan.

Bagaimana cara agar tidak BAB saat melahirkan?

usahakan untuk mengonsumsi makanan kaya serat menjelang persalinan agar tidak mengalami sembelit..
hindari beberapa jenis makanan padat yang susah dicerna agar proses pembuangan tinja bisa lancar..

Apakah mengejan saat BAB sama dengan melahirkan?

"Pada dasarnya teknik mengejan saat melahirkan sama dengan mengejan saat ingin buang air besar. Hanya saja karena prosesnya lebih lama dan tenaga yang lebih besar, Anda perlu mengikuti beberapa teknik mengejan ini agar tidak buang tenaga sia-sia," sarannya.