Biji-bijian seperti kacang kedelai mengandung asam laktat yang baik bagi kesehatan organ

Laris manis dalam beragam olahan, seperti tahu dan tempe, kacang kedelai ternyata menyimpan banyak manfaat yang penting bagi kesehatan Si Kecil.

Biji-bijian seperti kacang kedelai mengandung asam laktat yang baik bagi kesehatan organ

Klikdokter.com, Jakarta Siapa yang tidak kenal kacang kedelai? Biji-bijian berwarna krem ini dapat dibuat menjadi aneka makanan dan minuman yang lezat yang disukai Si Kecil. Sebut saja susu, tempe, tahu, kecap, dan kembang tahu. Namun, tak berhenti di sana, dalam kacang kedelai juga terkandung banyak nutrisi yang memiliki manfaat bagi tubuh dan kesehatan Si Kecil.

Serba-serbi kedelai

Bernama ilmiah Glycinemax, kacang kedelai sebenarnya adalah tanaman asli Asia Timur. Biji-bijian ini semakin populer dalam beberapa dekade terakhir karena menjadi sumber protein yang ideal untuk vegetarian. Tak cuma itu, variasi produk kedelai juga telah menciptakan pasar baru yang sangat besar.

Baca Juga

Baca Juga

Selain itu, kedelai juga dikemas dengan nutrisi penting dan membuatnya sangat penting bagi orang-orang ingin melakukan diet, meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, dan tentu saja bagi mengalami alergi susu sapi.

Manfaat kesehatan kedelai berasal dari nutrisi, vitamin, dan senyawa organik, termasuk kandungan besar serat dan protein di dalamnya. Menurut Database Nutrien Nasional USDA, kedelai mengandung vitamin K, riboflavin, folat, vitamin B6, thiamin, dan vitamin C.

Kedelai juga mengandung zat besi, mangan, fosfor, tembaga, kalium, magnesium, seng, selenium, dan kalsium. Kacang ini juga merupakan sumber senyawa organik dan antioksidan seperti isoflavon, yang selanjutnya membantu meningkatkan kesehatan Anda.

Ragam manfaat kedelai

Tingginya kandungan gizi yang terdapat dalam kacang kedelai turut berdampak pada banyak manfaat yang dibawanya, terutama bagi Si Kecil. Manfaat sehat tersebut antara lain:

Kedelai adalah sumber protein yang sangat penting. Ketika Si Kecil memiliki cukup protein dalam tubuhnya, fungsi metabolisme dan sistem tubuh secara keseluruhan akan meningkat. Protein dari kedelai juga memastikan kesehatan dan pertumbuhan sel.

Seorang vegetarian yang agak sulit memenuhi kebutuhan protein harian juga dapat mengonsumsi kacang kedelai sebagai alternatif. Selain kedelai, protein dapat diperoleh dari daging merah, ayam, telur, susu, dan ikan.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Medicinal Food mengungkapkan bahwa kulit biji kedelai hitam memiliki efek anti-obesitas. Kedelai dan produk berbasis kedelai juga dikaitkan dengan penekan nafsu makan berlebih, yang dapat menyebabkan obesitas pada Si Kecil.

Di lain sisi, kedelai juga menyediakan jumlah serat dan protein yang dapat membantu menambah berat badan jika dimakan dalam jumlah besar. Oleh karena itu, kedelai bermanfaat bagi orang yang ingin menurunkan sekaligus menambah berat badan.

Dengan berat badan yang sehat, penyakit-penyakit seperti obesitas dan diabetes pada Si Kecil, semakin kecil risikonya.

Kedelai memiliki kandungan vitamin dan mineral, seperti kalsium, magnesium, tembaga, selenium, dan seng, yang tinggi. Mineral-mineral tersebut sangat penting untuk pertumbuhan tulang yang sehat. Semua elemen ini juga penting untuk mempercepat proses penyembuhan tulang.

Konsumsi kedelai di usia dini bisa menjadi solusi jangka panjang untuk mencegah masalah tulang, seperti osteoporosis, yang biasanya terjadi seiring bertambahnya usia.

Serat adalah unsur penting dalam sistem pencernaan yang sehat. Kabar baiknya, kedelai memiliki serat dalam jumlah tinggi. Tak hanya itu, kacang kedelai juga mengandung karbohidrat yang dikenal sebagai oligosakarida, yang baik untuk merangsang produksi bakteri sehat di usus.

Susu kedelai tidak mengandung laktosa susu. Oleh karena itu, Si Kecil yang memiliki alergi terhadap protein susu sapi atau intoleransi laktosa,dianjurkan untuk mengonsumsi susu kedelai.

Salah satu yang dapat Bunda pilih adalah Morinaga Chil Kid Soya MoriCare+ Prodiges dan Morinaga Chil School Soya MoriCare+ Prodiges. Terbuat dari 100% isolat protein kedelai (soya), kedua susu kedelai ini memiliki kualitas yang kebaikannya setara susu sapi.

Susu ini berbeda dengan susu kedelai lain. Morinaga Chil Kid Soya MoriCare+ Prodiges dan Morinaga Chil School Soya MoriCare+ Prodiges telah difortifikasi dengan asam amino esensial, probiotik bifidobakterium, L-Metionin, Karnitin, serta vitamin dan mineral untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil.

Morinaga Soya juga dilengkapi dengan Formula MoriCare+ Prodiges untuk kecerdasan multitalenta, pertahanan tubuh ganda, serta tumbuh kembang yang optimal.

Itu dia beragam manfaat kacang kedelai untuk kesehatan Si Kecil. Agar mendapat manfaat sehat yang lebih optimal, Bunda dapat mengombinasikan kacang kedelai dan olahannya dengan makanan bergizi lain. Contohnya daging, ikan, sayur, serta buah. Jangan lupa sempurnakan gizi Si Kecil dengan susu Morinaga Chil Kid Soya MoriCare+ Prodiges untuk Si Kecil usia 1-3 tahun dan Morinaga Chil School Soya MoriCare+ Prodiges bagi usia 3-12 tahun demi perkembangan yang optimal.

[HNS/ RH]

Usus, organ tubuh yang memiliki peran penting dalam proses proses pencernaan. Ini makanan yang baik untuk menjaga kesehatan usus. 

Mikrobioma usus yang seimbang sangat penting untuk pencernaan yang optimal, penyerapan nutrisi, dan proses pembuangan zat sisa.

Keseimbangan ini juga diperlukan untuk mendukung respons peradangan yang sehat dan membuat sistem kekebalan tubuh tetap kuat. 

Banyak penyakit sebenarnya dapat ditelusuri yang disebabkan oleh ketidakseimbangan usus. Jadi, mulailah dengan mengonsumsi makanan yang dapat memperbaiki dan memperkuat lapisan usus Anda. 

Selain itu, perbanyak sumber prebiotic dan probiotik sehingga Anda memiliki banyak bakteri baik. Pikirkan probiotik sebagai bakteri usus yang sehat, sedangkan prebiotik (serat yang tidak dapat dicerna) adalah makanan untuk probiotik. 

Sama seperti kita, probiotik membutuhkan bahan bakar untuk melakukan tugasnya dengan benar. Berikut ini adalah beberapa makanan yang dapat membantu menyehatkan usus, membantu pencernaan, dan menciptakan ekosistem yang sehat yang bisa dikonsumsi: 

1. Sauerkraut 

Sauerkraut adalah makanan khas Jerman yang terbuat dari kubis yang diiris halus dan difermentasi oleh berbagai bakteri asam laktat, seperti Leuconostoc, Lactobacillus, dan Pediococcus. 

Melansir Health Line, sauerkraut adalah makanan yang sanggup menyediakan banyak bakteri baik untuk kesehatan usus. 

Sementara, kandungan serat yang tinggi pada kubis dapat melawan perut kembung dan gangguan pencernaan dengan menjaga sistem pencernaan tetap berjalan lancar. Untuk manfaat maksimal, carilah sauerkraut segar daripada kalengan. 

2. Asparagus 

Asparagus dapat bekerja sebagai prebiotik. Sayur ini mengandung tingkat tinggi serat inulin yang tidak dapat dicerna, yang memberi makan bakteri sehat seperti bifidobacteria dan lactobacilli. 

Asparagus juga memiliki vitamin B tingkat tinggi dan antioksidan penangkal peradangan.

Untuk manfaat optimal bagi kesehatan usus, cobalah memakan asparagus mentah dengan sumber prebiotik lain, seperti gandum, kacang kedelai, kacang arab, bawang putih, bawang merah, dan daun bawang. 

3. Nanas 

Nanas mengandung enzim yang disebut bromelain, yang bekerja sebagai alat bantu pencernaan, membantu memecah protein dari molekul makanan besar menjadi peptida yang lebih kecil. 

Penelitian menunjukkan bahwa bromelain melawan rasa sakit dan peradangan di seluruh tubuh (terutama jaringan sinus) dan mengurangi sekresi sitokin pro-inflamasi yang dapat merusak lapisan usus.

4. Bawang merah 

Bawang merah adalah sumber prebiotik yang bagus dan mengandung quercetin (antioksidan kuat) yang melawan radikal bebas yang merusak dalam tubuh. Bawang merah juga mengandung kromium (yang meningkatkan produksi insulin) dan vitamin C (yang mendukung sistem kekebalan yang kuat). 

5. Bawang putih 

Bawang putih mentah adalah makanan prebiotik lain yang sangat baik dengan tingkat inulin yang tinggi, yang menjadi bahan bakar bakteri baik di usus. 
Bawang putih mengandung banyak nutrisi, termasuk: 

  • Mangan 
  • Vitamin B6 
  • Vitamin C 
  • Selenium 
  • Banyak senyawa aktif, seperti allicin

Allicin adalah zat kuat melawan penyakit yang dibuat setelah bawang putih dihancurkan atau dicincang. 

6. Kaldu tulang 

Kaldu tulang dapat membantu menyembuhkan lapisan usus, yang pada gilirannya mendukung fungsi sistem kekebalan dan respons peradangan yang sehat. 

Kaldu tulang mengandung berbagai mineral dan senyawa penyembuhan seperti gelatin, kolagen, dan asam amino prolin, glutamin, dan arginin, yang membantu menutup lapisan usus, mengurangi permeabilitas, melawan peradangan, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. 

7. Cuka apel 

Cuka apel dapat membantu untuk memecah dan mencerna makanan dengan merangsang cairan pencernaan dan meningkatkan produksi asam lambung. 

Cuka apel juga memiliki sifat antivirus dan antimikroba, mengurangi pertumbuhan bakteri yang tidak kita inginkan untuk hidup di saluran gastrointestinal (GI), dan membantu membersihkan tubuh dari jamur berlebih. Peran penting ini mendukung mikrobioma dan sistem kekebalan tubuh yang sehat. 

8. Kimchi 

Proses fermentasi sayuran yang digunakan untuk membuat kimchi tidak hanya meningkatkan rasanya, tetapi juga menghasilkan kultur probiotik hidup dan aktif yang meningkatkan integritas usus. 

Lauk Korea ini mengandung banyak serat dan antioksidan kuat, dan secara alami mendetoksifikasi tubuh. 

9. Jahe 

Jahe membantu menenangkan dan merilekskan perut, meredakan mual, dan meringankan penyakit usus. Tidak hanya menyediakan sumber alami vitamin C, magnesium, kalium, tembaga, dan mangan, jahe juga membantu pencernaan dan membantu mencegah kembung. 

10. Dandelion hijau 

Randa tapak atau dandelion hijau adalah salah satu makanan yang paling mendetoksifikasi untuk dimakan, dan kaya akan nutrisi, serat, antioksidan, dan manfaat prebiotik yang dapat membantu Anda tetap kuat dan sehat. 

Dikemas dengan vitamin A dan vitamin K, kalsium, dan zat besi, sayuran hijau ini adalah salah satu tambahan favorit saya untuk jus hijau detoksifikasi yang kuat, melawan peradangan. 

11. Yogurt 

Melansir Eat This, baik yogurt biasa maupun yogurt non-susu adalah pilihan makanan yang baik untuk kesehatan usus. 

Yoghurt grass-fed, penuh lemak dan tanpa gula (tanpa tambahan gula) memiliki probiotik bermanfaat dalam jumlah yang sangat tinggi. Jenis probiotik dalam yogurt dilaporkan dapat membantu menghilangkan jamur dan bakteri berbahaya. 
Probiotik yang bermanfaat bisa memperbaiki usus dan gejala sindrom iritasi usus besar lainnya. Ada juga enzim bermanfaat dalam yogurt yang dapat membantu memperbaiki pencernaan. 

12. Mangga 

Mangga telah terbukti dapat membantu menjaga bakteri baik di usus tetap hidup. 
Menurut sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam The Journal of Nutrition, memasukkan mangga sehari ke dalam makanan Anda dapat meningkatkan kesehatan usus Anda, sekaligus membantu mengurangi lemak tubuh dan mengontrol gula darah. 

Lebih baik lagi, buah mengandung banyak nutrisi dan senyawa bioaktif lain yang dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan selain dari yang telah diteliti. 

13. Minyak kelapa 

Minyak kelapa adalah asam lemak rantai menengah yang merupakan antivirus, antimikroba, antibakteri, dan antijamur. 

Minyak ini memiliki asam laurat dan kaprilat, yang merupakan asam lemak yang luar biasa dalam membunuh jamur dan bakteri berbahaya sambil memulihkan tingkat keasaman lambung. 

14. Ikan salmon 

Untuk mendapatkan manfaat maksimal, salmon yang Anda konsumsi harus dari alam liar, bukan yang dibudidayakan. 

Salmon liar memiliki sumber asam lemak omega-3 yang melimpah, yang merupakan anti-inflamasi yang kuat dan sangat penting untuk menyembuhkan usus yang meradang dan mencegah episode di masa depan. 

15. Makanan tinggi serat 

Makanan tinggi serat, seperti lentil, kacang hitam, pir, raspberry almond, dan apel adalah tambahan yang bagus untuk diet Anda. 

Makanan ini tinggi serat makanan yang bertanggung jawab untuk membantu membuat makanan bergerak secara efisien ke seluruh tubuh dan membantu mencegah sembelit, wasir, dan penyakit pencernaan. 

Serat juga membantu mencegah penyakit kardiovaskular, diabetes, dan penambahan berat badan.

sumber : https://kesehatan.kontan.co.id/