Show Teks eksposisi adalah teks yang berisi pandangan, gagasan atau opini yang dilengkapi oleh argumen serta fakta pendukung untuk menguatkannya. Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat Priyanti (2014, hlm. 91) yang mengemukakan bahwa teks eksposisi adalah teks untuk meyakinkan pembaca terhadap opini atau gagasan penulisnya dengan sejumlah argumen pendukung. Tampaknya, semua jenis teks memiliki petunjuk makna yang jelas dari setiap namanya. Misalnya, teks deskripsi adalah teks yang mendeskripsikan. Sementara itu, teks negosiasi adalah bahasa yang umum didengar dalam keseharian. Kemudian, teks eksplanasi jelas berasal dari bahasa Inggris explain/explanatory yang berarti menjelaskan. Tetapi hal tersebut sepertinya tidak berlaku dengan teks eksposisi. Apa itu eksposisi? bahkan exposition juga bukanlah diksi bahasa inggris yang sering kita dengar atau baca dalam kehidupan sehari-hari. Lalu apa itu makna kata eksposisi? Jauhari (2013:58) mengatakan bahwa, eksposisi secara leksikal berasal dari kata bahasa Inggris: exsposition, yang artinya “membuka” atau “memulai”. Ya, berarti membuka atau memulai suatu gagasan atau opini baru dari penulisnya. Struktur teks eksposisi terbagi menjadi tiga bagian utama. Bagian-bagian struktur tersebut adalah sebagai berikut. Sementara itu, struktur teks eksposisi menurut Priyatni (2014, hlm. 91) adalah sebagai berikut.
Pola Pengembangan Teks EksposisiBerikut pola yang dapat digunakan di dalam pengembangan teks eksposisi.
Ciri-ciri Teks EksposisiSeperti yang telah disampaikan sebelumnya, teks eksposisi adalah opini atau gagasan yang diperkuat oleh argumen dan fakta. Maka, ciri-ciri teks eksposisi adalah sebagai berikut.
Selain itu, Semi (2007: 62) berpendapat bahwa ciri-ciri teks eksposisi adalah sebagai berikut.
Kaidah Kebahasaan Teks EksposisiSeperti teks lainnya, teks eksposisi juga memiliki karakteristik atau kaidah kebahasaan yang khas. Berikut adalah beberapa kaidah kebahasaan teks eksposisi.
Selanjutnya, Kosasih (2014, hlm. 9) memaparkan bahwa kaidah kebahasaan teks eksposisi adalah sebagai berikut.
Menyimpulkan Isi Teks EksposisiSejatinya, isi teks eksposisi adalah pendapat yang dirangkai oleh gagasan umum/gagasan pokok dan gagasan khusus/gagasan penjelas. Gagasan umum atau gagasan pokok merupakan gagasan yang menjadi dasar pengembangan suatu paragraf. Sementara itu, gagasan khusus atau gagasan penjelas adalah penjelasan detail dari gagasan umum/gagasan pokok. Untuk mengetahui gagasan pokok, umumnya kita harus membaca teks itu secara keseluruhan. Namun, tidak sedikit pula paragraf yang menempatkan gagasan umumnya itu pada kalimat pertama atau justru di kalimat terakhir dari suatu paragraf. Perhatikan Contoh Teks Eksposisi Di bawah ini (1)Kebiasaan masyarakat dalam membuang sampah sembarangan merupakan penyebab rusaknya jalan dan timbulnya banjir. (2) Secarik kertas dibuang oleh seorang pelajar, sebuah kantong plastik dilemparkan oleh seorang ibu sepulang dari pasar, dan selembar bungkus rokok dihempaskan seorang bapak, kemudian berkolaborasi dengan sampah-sampah dari ribuan warga lainnya. (3) Sampah-sampah itu bergabung dari berbagai tempat; memacetkan saluran-saluran air; meluap dan banjir. (4) Warga masyarakat mengeluh setiap hari melalui media cetak dan elektronik. Penjelasan Contoh: Kalimat kesatu (1) adalah gagasan umum. Sementara itu, sisa kalimat yang ada, yakni 2-4 adalah gambaran khusus. Cara yang paling mudah untuk menyimpulkan isi teks adalah dengan menemukan gagasan umumnya. Tentunya, tidak semua gagasan umum ditempatkan di awal paragraf. Terkait hal tersebut, terdapat tiga jenis paragraf berdasarkan letak gagasan umumnya, yakni: Jenis Paragraf
Menginterpretasi Teks EksposisiSelain mengetahui gagasan pokok dari teks eksposisi, tentunya benar-benar mengerti dan memahami makna yang disampaikan juga merupakan hal penting. Bagaimana cara melakukannya? Melalui analisis struktur seperti yang dijabarkan di bawah ini.
Membedakan Fakta dan OpiniArgumen adalah salah satu kunci terpenting dari eksposisi. Namun, argumen berupa opini yang hanya merupakan pendapat penulisnya saja tidak akan bersifat ilmiah dan boleh dikatakan tetap bukanlah suatu fakta. Bagaimana cara membuatnya menjadi fakta? Tentunya dengan data kuat yang menyokongnya. Berikut adalah contoh kalimat opini dan kalimat fakta. Kalimat opini: Sebagai generasi muda, calon penerus perjuangan bangsa, sudah seharusnya kita menyiapkan diri menjadi generasi yang berkualitas. Kalimat fakta: Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia hingga tanggal 13 Mei 2013 mencatat ada 158.812 narapidana dan tahanan di Indonesia, yang 51.899 orang di antaranya terkait kasus narkoba. Tanpa fakta, opini hanyalah pendapat yang tidak terbukti kebenarannya. Beropini tanpa fakta sama saja dengan menyebar kebohongan. Namun, fakta bulat juga biasanya akan kurang diminati untuk didengarkan, apalagi jika fakta terdengar menakutkan atau membuat pembacanya tidak ingin mempercayainya. Padahal, biasanya fakta adalah justru hal yang kasat mata tanpa dilakukan penelitian; kita tidak mengetahui adanya bakteri tanpa mikroskop. Hal ini berkaitan dengan keadaan Post truth yang menjadi bahan bakar hoax atau berita palsu. Langkah Penulisan EksposisiMenurut Kosasih (2014: 36) langkah penulisan teks eksposisi adalah sebagai berikut.
Contoh Teks EksposisiBerbagai contoh teks eksposisi beserta keterangan masing-masing bagian struktur dapat dilihat di tautan bawah ini:
Referensi
|