tirto.id - Untuk merancang tata panggung yang baik, penting memperhatikan komposisi dan keseimbangan panggung. Selain itu, penataan panggung harus mengacu pada prinsip-prinsip dalam menata pentas. Show Rancangan tata artistik sebuah pementasan terdiri atas perancangan tata panggung (pentas), tata busana, tata rias, tata cahaya, dan tata bunyi. Tata panggung atau tata pentas sendiri sering disebut sebagai scenery atau latar belakang tempat pentas lakon.
Pengertian Tata Panggung
Mengutip buku Seni Budaya Kemdikbud (2015), definisi tata panggung atau tata pentas terbagi dua, yakni secara luas dan teknik terbatas.
Tata pentas dalam pengertian luas adalah serangkaian elemen visual dan suasana gerak laku di atas panggung. Sedangkan tata pentas dalam pengertian teknik terbatas hanya meliputi benda yang menjadi latar belakang tempat dan yang membatasi lingkungan gerak laku.
Dari dua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa tata pentas adalah semua latar belakang di panggung yang berfungsi untuk memperkuat pemeran dalam memainkan lakon.
Tata pentas harus mampu menggambarkan unsur ruang, waktu, dan suasana cerita dalam bentuk properti dan latar belakang panggung.
Tata pentas dapat dilakukan di luar ruangan maupun dalam ruangan. Pemilihan tempat tata pentas akan memengaruhi tata suara. Tata pentas di luar ruangan harus memiliki tata suara yang memadai agar dapat didengar oleh penonton dengan jelas.
Eko Santoso dalam buku Dasar Tata Artistik 2: Tata Cahaya dan Tata Panggung (2013: 48-53) mengatakan bahwa tata pentas harus memperhatikan dua hal, yakni komposisi dan keseimbangan panggung.
Komposisi merupakan pengaturan atau penyusunan properti di atas panggung. Pengaturan tata letak objek berfungsi untuk memberikan gambaran lokasi tempat pada penonton, memberikan efek suasana tertentu, dan memberikan ruang gerak yang memadai bagi pemeran untuk dapat melakukan pentas lakon.
Tata panggung dengan komposisi yang baik akan mampu untuk memperkuat gerak aksi yang dilakukan pemeran. Sebaliknya, tata panggung dengan komposisi buruk umumnya akan membuat pemain tidak leluasa dalam melakukan lakon. Bahkan, gerak pemeran bisa menjadi terbatas karena panggung tidak memiliki komposisi yang pas.
Sementara itu, keseimbangan adalah pengaturan dekorasi panggung yang tidak timpang. Keseimbangan dekorasi didasarkan pada jumlah objek, volume objek, dan pembagian area panggung.
Langkah-Langkah Penataan Panggung
Area panggung pentas dibagi atas sembilan bagian yang terdiri atas bagian depan kanan, depan kiri, depan tengah, tengah kanan, tengah, tengah kiri, belakang kanan, belakang tengah, dan belakang kiri. Pembagian area panggung berfungsi untuk mengatur dekorasi apa saja yang dapat diletakkan pada tiap bagian sehingga tidak ada bagian yang terlalu kosong atau terlalu penuh dekorasi.
Atas dasar tersebut, keseimbangan panggung dapat dicapai dengan mempertimbangkan ukuran dekorasi, jumlah dekorasi, tinggi dekorasi, pewarnaan dan pencahayaan dekorasi, serta area kanan, kiri, depan, dan belakang panggung.
Untuk dapat merancang tata panggung, ikutilah sejumlah langkah-langkah di bawah ini.
Prinsip-Prinsip dalam Menata Panggung
Tata panggung harus mampu menggambarkan latar suasana, waktu, dan tempat cerita pentas dengan baik. Namun, tata panggung haruslah berpedoman pada prinsip-prinsip menata panggung. Prinsip-prinsip menata panggung di antaranya adalah sebagai berikut.
Baca juga:
Baca juga
artikel terkait
TATA PANGGUNG
atau
tulisan menarik lainnya
Fatimatuzzahro
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
Karena kamera televisi dapat menyorot sebuah set baik dari jarak dekat maupun jauh, maka
tampilan visual dari set harus cukup detail agar terlihat nyata (beneran) tapi juga tetap perlu simple untuk
menghindari tampilan yang terlalu semerawut
Establish shot, memperlihatkan keseluruhan set (Sumber: Fajar M, Set Serasi Global TV)
Pengambilan gambar jarak dekat, memerlihatkan satu ruangan (Sumber: Fajar M, Set Serasi Global TV)
Behind the scene (Sumber: Fajar M, Set Serasi Global TV) 1. Standar Set Unit Unit set standar terdiri dari papan yang lunak (softwall) dan keras (hardwall) dan beragam modul set. Keduanya digunakan untuk meniru dinding interior maupun eksterior. Meski stasiun televisi dan rumah-rumah produksi menggunakan papan dinding yang keras, papan yang lunak lebih praktis untuk keperluan pembelajaran di sekolah dan kampus. a. Dinding lunak (Softwall flats) Dinding lunak atau softwall flat standar terdiri dari bingkai kayu ringan yang dibungkusi kain atau kanvas. Set ini memiliki tinggi yang sama namun lebarnya bervariasi. Ketinggiannya sekitar 3 meter atau 2 ½ meter untuk set kecil atau untuk studio dengan langit-langit rendah. Sedangkan lebar berkisar dari 30 sentimeter sampai 1 ½ meter. Jika dua atau tiga dinding diengsel, ini disebut twofolds (atau disebut juga book) atau threefolds. Dinding ini ditopang oleh kaki-kaki, penjepit kayu yang dipaku atau disekrup ke dinding dan ditahan oleh karung pasir atau logam yang berat. Keunggulan dari softwall adalah : relatif murah dan mudah dibuat di sekolah; terdapat banyak ragam set; mudah dipindahkan dan disimpan; mudah dipasang, diatur, dan dibongkar; dan mudah untuk dirawat dan diperbaiki. Sedangkan kekurangannya adalah sulitnya menggantung gambar di dinding, dan sering bergoyang jika pintu ditutup atau jika ada yang menyenggolnya.
Softwall flats (Zetl, 2006:356) b. Dinding Keras (hardwall flats) Dinding keras jauh lebih kokoh dibanding dinding lunak dan lebih disukai untuk produksi televisi. Hardwall biasanya dibangun untuk set tertentu dan tidak selalu sama dengan ukuran set lunak. Masalah dari dinding keras ini adalah berat dan sulit disimpan. Dinding keras juga memantulkan suara lebih banyak sehingga bisa mengganggu tata suara. Sebagai contoh, jika dalam sebuah set terdapat dinding keras yang berhadapan dan berdekatan, suara dari talent akan terdengar seperti berasal dari dalam tong. Sebagian besar set hardwall biasanya dibuat untuk acara tertentu-seperti berita, wawancara, atau opera sabun-dan digunakan untuk waktu yang lama. Tayangan HDTV atau televisi dijital dengan resolusi gambar yang lebih tinggi dibanding NTSC, mengharuskan adanya set hardwall yang dibuat secara hati-hati.
Hardwall di Set Talkshow (Sumber : http://ninabellogge.blogspot.co.id/) c. Hanging Unit Sementara flat diletakkan di atas lantai studio, hanging units digantung pada jalur-jalur di atas atau overhead, jaringan lampu, dan pelat pencahayaan. Termasuk di dalamnya adalah (1) Siklorama, (2) drop, (3) tirai 1). Siklorama Background digantung yang paling serbaguna adalah siklorama, atau cyc, yaitu sebuah kain muslin atau kanvas panjang tak terputus yang dibentangkan melingkupi dua, tiga atau bahkan empat dinding studio. Beberapa siklorama memiliki tirai dari material yang dijalin longgar pada trek keduanya yang disebut scrim, yang tergantung di depannya untuk memecah cahaya sebelum mengenai siklorama sehingga menghasilkan latar yang halus dan merata. Warna yang cukup muda (seperti abu-abu muda atau beige) lebih baik dibanding siklorama berwarna gelap. Anda selalu dapat membuat siklorama berwarna cerah menjadi gelap dengan mematikan lampu, dan mewarnainya dengan lampu sorot dan menempelkan gel berwarna. Sedangkan hal tersebut tidak bisa dilakukan pada siklorama berwarna gelap. Beberapa studio memiliki siklorama hardwall yang sebenarnya tidak digantung melainkan dibuat permanen pada dinding studio. Sebagian besar studio menggunakan ground row untuk menyatukan bagian bawah dari siklorama muslin dengan lantai studio.
Siklorama (https://www.pinterest.com/agui1303/studio-cyclorama/) 2) Drop Sebuah drop adalah kanvas yang lebar dengan gambar yang bisa dicetak di atasnya sebagai background. Beberapa drop merupakan foto yang besar dari mural (lukisan dinding) agar menimbulkan efek yang lebih ealistic.
Drop bergambar (Sumber:Net Mediatama) Sebuah drop chroma-key adalah kain “chroma-key” yang lebar berwarna biru atau hijau yang dapat ditarik menutup latar studio untuk keperluan chroma-key.
Set memanfaatkan Chroma key (http://www.kurpinskisclass.com/comm-tech-2/C) Drop dapat dibuat dengan murah dan mudah dengan menempel kertas lebar yang tersedia dalam beragam warna. Kertas lebar ditempel pada flat menjadikannya background menyerupai siklorama. Drop ketika tidak digunakan dapat dibuat menjadi gulungan menyamping atau memanjang, diikat bagian atasnya pada flat. Drop juga dapat bergambar untuk mendapatkan latar yang lebih jelas untuk sebuah cerita. d. Drapes dan curtain Jangan menggunakan motif atau garis yang terlalu kecil-kecil ketika memilih drapes, kecuali jika syuting dengan kamera HDTV. Motif yang kecil-kecil cenderung terlihat sebagai noda dan garis-garis yang kontras menyebabkan interferensi. Drapes biasanya dijepret pada papan reng 1 x 3 dan digantung dari atas flat. Sebagian besar tirai/curtain sebaiknya cukup tembus pandang agar back light bisa menembusnya tanpa memperlihatkan apa-apa yang ada di belakang set.
Drapes and curtains (Sumber:https://wn.com/Curtains_Studio) 4) Plaltform dan Wagon Berbagai macam plaltform merupakan alat-alat untuk membuat tinggi atau elevation devices. Plaltform biasanya setebal 15 sampai 30 sentimeter dan bisa disusun. Kadang-kadang plaltform secara keseluruhan disebut riser, meski secara teknis sebuah riser hanyalah bagian peninggi dari plaltform tanpa bagian atasnya (yang bisa dilepas). Plaltform yang digunakan untuk acara talkshow, dapat ditutup dengan karpet. Karpet ini tidak saja akan terlihat cantik di kamera, namun juga bisa meredam suara pantulan dari rongga akibat orang berjalan di atasnya. Karpet dapat meningkatkan redaman suara ini dengan mengisi plaltform dengan karet busa. Beberapa plaltform setinggi 15 sentimeter memiliki empat roda kecil. Plaltform seperti itu disebut wagon. Sebagian atau seluruh set dapat ditempatkan di atas wagon sehingga bisa dengan mudah dipindahkan, namun harus ditahan dengan kayu atau karung pasir agar wagon tidak bergerak sembarangan. Riser yang lebih besar dan hardwall scenery seringkali dibingkai dengan baja berlubang atau slotted-steel, yang bekerja seperti set pengerek yang besar. Slotted steel dapat dipotong dengan berbagai panjang dan dibaut menjadi berbagai bentuk. Slotted-steel punya beragam keunggulan: tahan lama dan relatif ringan dan memungkinkan bongkar pasang yang mudah untuk elemen hiasan (scenic pieces) menjadi pertimbangan penting jika ruang penyimpanan terbatas.
Platform (http://www.schnakenberg.de/en/stage-technology/nivoflex-mot-motoric-platform.html) e. Set Pieces Set pieces merupakan elemen penghias yang penting. Terdiri dari barang tiga dimensi yang terpisah-pisah, seperti pilar atau tiang empat sisi, pilon (terlihat seperti tiga sisi), sweeps (elemen melengkung), layar lipat, anak tangga, periaktos, kata jamak untuk periaktos-unit tiga sisi terlihat seperti pilon yang besar. Sebagian besar periaktos berpindah dan berputar di atas roda kecil dan dicat berbeda tiap sisinya untuk memudahkan pergantian scene. Sebagai contoh, jika satu sisi dicat kuning terang dan sisi lainnya biru kroma sehingga background kuning dengan memutar periaktos menjadi background biru. Keuntungan menggunakan set pieces yaita memindahkannya mudah, dapat berdiri sendiri, bisa dengan cepat dan mudah menciptakan ruang tiga dimensi. Meskipun set pieces berdiri sendiri dan terpisah-pisah, harus diperiksa apakah set pieces memerlukan penopang tambahan. Setidaknya mereka harus tahan terhadap goncangan orang dan kamera. Aturan umumnya adalah lebih baik ditopang berlebihan daripada kurang. Sebagaimana di semua aspek dalam produksi televisi, jangan mengorbankan keamanan untuk mendapatkan kemudahan dan kecepatan.
Ragam set pieces (Sumber, Zetl, H, 2006: 359) Stasiun televisi kecil atau lembaga pendidikan, di mana tidak memerlukan set yang mahal untuk setiap acara, dapat dipertimbangkan modul-modul set serbaguna yaitu rangkaian flat dan satuan-satuan kecil set tiga dimensi yang saling cocok jika dipasang vertikal atau horizontal, atau dalam berbagai kombinasi. Sebagai contoh, menjadi hardwall flat dalam satu acara dan mengubahnya menjadi panggung untuk acara lain. Atau Anda bisa melepas meja modular dan memakai kotak-kotak (mewakili laci) dan bagian atasnya sebagai unit display. Bermacam modul set dijual bebas. Elemen lain yang juga mendukung set adalah: 1. Floor treatment (flooring cloth) yakni karpet, finishing lantai kayu, cat dll. 2. Stage props, contohnya adalah furniture 3. Set dressings, contohnya adalah property yang akan memunculkan karakter dari sebuah ruangan, seperti perapian, lampu, tanaman, tirai. 4. Hand properties Related Posts : |