Berikut ini adalah ciri-ciri fisik masa pubertas anak laki-laki kecuali

Pada masa pubertas akan muncul ciri kelamin primer dan ciri kelamin sekunder. Ciri kelamin primer berupa proses pematangan organ reproduksi yang ditandai dengan mimpi basah pada laki-laki dan menstruasi pada perempuan. Ciri kelamin sekunder berupa perubahan bentuk fisik misalnya pada laki-laki akan tumbuh jakun, dada membidang, suara membesar, tumbuh rambut di area tertentu. sedangkan pada perempuan akan tumbuh payudara, pinggul membesar, suara nyaring dan tumbuh rambut di area tertentu. 

Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah B.  

  • Tentang Kami
  • Tim Kami
  • Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat dan Ketentuan

Jakarta -

Masa pubertas adalah masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Laki-laki maupun perempuan mengalami perubahan pada masa pubertas. Perubahan apa saja yang terjadi? Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut ini.

Pada laki-laki yang sedang pubertas akan mengalami mimpi basah. Mimpi basah merupakan perubahan primer pada laki-laki. Dengan terjadinya mimpi basah berarti sel kelamin pria atau sperma pada organ reproduksi laki-laki mulai diproduksi. Hal ini menandakan bahwa sistem reproduksinya telah berfungsi.

Berikut ciri-ciri fisik atau perubahan sekunder yang dialami seseorang laki-laki yaitu, sebagai berikut:

1. Tumbuh jakun

2. Tumbuh kumis dan janggut

3. Tumbuh rambut-rambut halus di ketiak dan organ kelamin

4. Organ kelamin membesar

5. Suara berubah menjadi berat

6. Pundak dan dada tampak bidang

7. Munculnya jerawat dan peningkatan produksi keringat

Namun, tidak semua laki-laki mengalami ciri-ciri perubahan sekunder yang mencolok. Ada juga yang tidak mengalami pertumbuhan kumis dan janggut.

Merangkum modul IPA Paket A Kelas VI oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pada masa pubertas terbagi menjadi dua jenis perubahan yang terjadi yaitu, perubahan primer dan perubahan sekunder. Perubahan primer adalah perubahan utama yang terjadi di dalam tubuh. Perubahan primer memungkinkan seorang laki-laki dan perempuan pada masa pubertas dapat menghasilkan seorang bayi. Hal ini terjadi karena anak perempuan sudah mampu menghasilkan sel telur dan anak laki-laki sudah mampu menghasilkan sel sperma. Apabila kedua sel tersebut bertemu, akan terjadi pembuahan yang dapat menyebabkan kehamilan.

Perubahan primer juga diiringi dengan perubahan sekunder. Perubahan sekunder adalah perubahan fisik atau perubahan yang ciri-cirinya tampak pada tubuh laki-laki dan perempuan.

Saat masa pubertas atau yang biasa disebut dengan akil baligh juga terjadi perubahan mental, termasuk emosi dan perilaku pada anak laki-laki dan anak perempuan yang disebabkan perubahan hormon.

Nah, itulah ciri-ciri pubertas pada laki-laki. Semoga menambah pengetahuan kamu ya, detikers.

Simak Video "Mayat di Parit Hebohkan Warga Sulsel, Diduga Korban Lakalantas"



(lus/lus)

Ketidaksiapan tubuh untuk mengalami perubahan terlalu cepat dapat menyebabkan ketidakseimbangan pertumbuhan pada anak. Akibatnya pertumbuhan fisik dan mentalnya menjadi tidak optimal.

Pubertas dini juga akan menyebabkan anak sulit beradaptasi secara emosional dan sosial.

Masalah kepercayaan diri atau merasa kebingungan paling sering dialami oleh anak perempuan karena perubahan fisiknya.

Selain itu, perubahan perilaku dapat terjadi pada anak laki-laki maupun perempuan akibat perubahan mood dan cenderung lebih cepat marah.

Anak laki-laki dapat cenderung menjadi agresif dan memiliki dorongan seks yang tidak sesuai dengan usianya.

2. Masa puber yang terlambat

Pada kasus tertentu, anak masih belum merasakan perubahan saat umurnya sudah menginjak usia pubertas. Kondisi ini biasa juga disebut sebagai late atau delayed puberty.

Puber yang terlambat bisa terjadi pada anak laki-laki maupun perempuan. Pada anak laki-laki, tanda nya bisa dilihat ketika ukuran penis belum meningkat di usia 14 tahun.

Sementara pada anak perempuan, tandanya terlihat ketika payudara belum berkembang di umur 13 tahun.

Umumnya, kondisi ini bukan hal yang serius karena bisa dirawat dengan melakukan terapi hormon. Namun, Anda sebagai orangtua perlu untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Anak akan dievaluasi terlebih dahulu untuk mengetahui apa penyebab kondisi ini. Apabila dipengaruhi oleh kondisi medis tertentu yang memengaruhi hormon, ada kemungkinan hal ini bisa berdampak pada masalah kesuburan.

Ada beberapa penyebab yang memungkinkan remaja mengalami hal ini, di antaranya adalah:

Faktor keturunan

Faktor keturunan merupakan penyebab yang sering terjadi ketika remaja mengalami masa puber yang tertunda.

Jangan panik karena kondisi ini tidak perlu perawatan. Cukup menunggu sampai tanda-tandanya datang. Namun jika Anda khawatir, kunjungi dokter anak untuk berkonsultasi.

Masalah kesehatan

Anak yang mempunyai kondisi penyakit kronis seperti diabetes, ginjal, atau bahkan asma ada kemungkinan mengalami keterlambatan puber.

Oleh karenanya, meski anak memiliki penyakit kronis, pastikan bahwa gizi pada anak remaja Anda tercukupi.

Masalah pada kromosom

Sebagian remaja yang mengalami keterlambatan masa puber juga bisa disebabkan karena adanya masalah kromosom. Misalnya seperti turner syndrome, yaitu ketika salah satu dari kromosom X perempuan tidak normal atau hilang.

Pada laki-laki misalnya mengalami sindrom Klinefelter dengan kromosom ekstra X. Anda perlu mengonsultasikan dengan dokter untuk mengatasi masalah ini.

3. Remaja tidak bisa mengalami puber

Dalam medis, kondisi ini disebut sebagai sindrom Kallmann. Ini merupakan kelainan genetik langka pada manusia yang didefinisikan terjadinya penundaan atau tidak adanya tanda pubertas.

Kondisi yang bisa terjadi pada perempuan atau laki-laki ini disertai dengan indra penciuman yang terganggu. Kadar testosteron pada pria serta estrogen dan progesteron pada wanita mengalami penurunan jumlah dalam tubuh.

Kondisi ini mengakibatkan terjadinya kegagalan pertumbuhan seks sekunder pada masing-masing jenis kelamin. Adapun perawatan utama kondisi ini adalah terapi penggantian hormon (hormone replacing therapy).

Jumlah penggantian hormon disesuaikan dengan kadar hormon seks normal pada rentang usia tersebut, tergantung pada usia seseorang saat terdiagnosis.

Konsultasikan ke dokter jika memiliki pertanyaan lanjutan

Umumnya, orangtua merasa khawatir jika anak tidak menunjukkan ciri-ciri pubertas saat sudah memasuki usia puber.

Namun, ingat saja bahwa setiap anak memiliki masanya sendiri untuk mengalami berbagai tanda pubertas yang telah disebutkan di atas.

Tidak ada salahnya untuk berkonsultasi pada dokter jika anak Anda mengalami masalah di fase pubertas.

Dokter akan membantu Anda menemukan cara yang tepat untuk menangani masalah anak Anda sesuai kondisi.

Berikut ini adalah ciri-ciri fisik masa pubertas anak laki-laki kecuali

Berikut ini adalah ciri-ciri fisik masa pubertas anak laki-laki kecuali
Lihat Foto

Kompas.com

Ilustrasi Remaja Tidur/ Mimpi Basah

KOMPAS.com - Setiap anak akan bertumbuh dan beranjak dewasa. Masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, pola pikir, dan pematangan alat reproduksi disebut masa pubertas atau yang dalam bahasa Inggris disebut sebagai puberty.

Dalam situs Young Men's Health milik Boston Children’s Hospital dituliskan jika puberty atau pubertas adalah fase dimana seseorang akan mengalami perubahan menjadi lebih dewasa, entah dari fisik, sikap, emosi, cara berpikir atau lainnya.

Umumnya tahap pubertas manusia terjadi pada usia antara 8 hingga 15 tahun. Perempuan akan mengalami pubertas sekitar umur 8 hingga 13 tahun. Sedangkan untuk laki-laki akan mengalaminya di usia 10 hingga 15 tahun.

Masa pubertas laki-laki ditandai dengan diproduksinya sel sperma oleh organ kelamin laki-laki atau yang disebut sebagai testis.

Saat mengalami masa pubertas, laki-laki akan mengalami berbagai perubahan, mulai dari fisik hingga perilaku dan sikap.

Apa sajakah perubahan yang akan dialami laki-laki pada masa pubertasnya?

Baca juga: 7 Ciri-ciri Pubertas pada Laki-laki

Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), berikut adalah penjelasan ciri-ciri pubertas pada laki-laki:

Mengalami mimpi basah

Mimpi basah adalah salah satu tanda seorang laki-laki telah memasuki masa pubertasnya. Hal ini menandakan jika sel sperma sudah mulai diproduksi dan telah berfungsi.

Dilansir dari situs Nemours KidsHealth, mimpi basah pada saat pubertas terjadi karena tubuh mulai memproduksi testosteron yang merupakan hormon milik laki-laki.

Mengalami mimpi basah merupakan hal yang wajar pada saat masa pubertas. Namun, biasanya seiring bertambahnya usia, laki-laki akan semakin jarang mengalami mimpi basah.