Berikut hal yang harus diperhatikan dalam persiapan lahan untuk

Dalam budidaya pertanian, pengolahan lahan atau olah tanah menjadi hal pokok sebelum lahan tersebut ditanami tanaman. Maka dari itu, pengolahan lahan yang benar menjadi kuncinya. Hal mendasar yang perlu diperhatikan dalam pengolahan lahan, yaitu harus mengenali karakter atau jenis tanah terlebih dahulu. Sebab, setiap karakter atau jenis tanah menuntut perlakuan yang berbeda-beda.

Karakter atau jenis tanah ialah pertama, tanah liat. Jenis tanah ini banyak mengandung makanan tapi sayang tak bisa dimakan oleh tumbuhan. Jenis tanah tersebut kekurangan kadar oksigen (O2) karena itu perlu adanya perlakuan khusus untuk mengupayakan ketersedian kadar oksigen. Caranya ialah dengan memberikan pupuk kompos, pupuk kandang atau bahan organik lainnya sehingga tanah menjadi gembur.

Kedua, tanah berpasir. Jenis tanah ini sulit mengikat air, cepat kering dan merana. Perlu ada perlakuan khusus untuk mengatasi persoalan itu. Caranya ialah dengan memasukkan bahan-bahan organik seperti pupuk kompos, pupuk kandang, pupuk organik dari dedaunan yang mudah busuk ke dalam tanah berpasir. Selain itu, perlu adanya penambahan kotoran hewan, tanah dan air dengan perbandingan (1:1:1) yang sudah difermentasikan selama 3 minggu.

Baca Juga  Cara Sukses Membangun Usaha, Ini 10 Hal yang Harus Anda Tahu

Ketiga, tanah berkapur. Jenis tanah ini memiliki tingkat keasaman yang tinggi, cenderung mudah longsor, ketersediaan makanan mikronya sedikit (contohnya: zat besi, seng, tembaga). Untuk mengatasi persoalan ini bisa dilakukan dengan memberikan pupuk kompos dan dedaunan yang hijau. Lebih baik lagi jika dedaunan itu berasal dari jenis tanaman yang berbunga kupu-kupu seperti kacang-kacangan, johar, atau turi. Adapun cara menurunkan tingkat keasaman pada tanah adalah dengan memberikan pupuk yang mengandung belerang.

Keempat, tanah yang bersifat asam. Tanda-tanda tanah yang bersifat asam adalah jika di sawah airnya berwarna kuning berkarat. Sedangkan apabila di darat sering ditumbuhi alang-alang, haredong (dalam bahasa sunda)/sedudu. Jenis tanah bersifat asam tersebut memiliki kadar pH berkisar antara 3-5. Maka dari itu, perlu adanya penyesuaian kadar pH terlebih dahulu. Yakni dengan cara sebagai berikut ;

  1. Tanah dijemur, tanah dicangkul, dibajak. Tanah yang berupa bongkahan dibiarkan terjemur oleh sinar matahari selama 2 minggu.
  2. Tanah ditaburi arang sekam, selanjutnya dicangkul hingga arang sekam tersebut bercampur dengan tanah.
  3. Memperbaiki tata udara dalam tanah, yaitu tanah diolah kemudian dibuat parit-parit untuk menghindari genangan air dan pada tanah gambut dibuat memanjang dengan jarak 25 meter agar terjadi pencucian dan kandungan asamnya mengalir.
  4. Menambahkan pupuk organik dari kotoran hewan. Apabila pemberian pupuk tersebut dilakukan dalam skala besar atau banyak, maka secara bertahap pH tanah akan berangsur-angsur meningkat.
  5. Menaburkan kapur pertanian di atas tanah yang sudah dicangkul kemudian dicangkul lagi, lalu kapur pertanian diaduk dengan tanah. Apabila kapur pertanian sudah tercampur dengan tanah, maka tanah disiram dengan air atau bisa juga dengan mengandalkan air hujan. Selanjutnya biarkan selama 10-15 hari, kemudian lahan bisa ditanam.

Baca Juga  Enam Hal Penting Agar Tak Tertipu Ketika Belanja Online

Untuk semua jenis tanah di atas, ketika pengolahan lahan dilakukan secara tepat maka lahan akan sehat, tanaman bisa tumbuh maksimal dan memperbesar tingkat keberhasilan panen. Selamat mencoba!

Baca juga : Jasa Distribusi Produk Pertanian Desa

Berikut hal yang harus diperhatikan dalam persiapan lahan untuk

Pentingnya Melakukan Persiapan Lahan

Persiapan lahan merupakan salah satu faktor terpenting yang perlu dilakukan dalam memulai usaha budi daya. Persiapan lahan yang baik berpengaruh besar terhadap produktivitas tanaman. Banyak penelitian menunjukkan dengan melakukan persiapan lahan sebelum melakukan usaha budi daya bisa meningkatkan hasil panen hingga 30%.

Tujuan dari persiapan lahan adalah untuk mengkondisikan lahan tempat budi daya tanaman agar sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan tanaman sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. Persiapan lahan meliputi beberapa kegiatan, mulai dari land clearing, pengolahan tanah, penggaruan lahan serta pemberian pupuk dasar.

Land Clearing

Land clearing adalah pembersihan lahan yang akan dijadikan area pertanaman. Ada banyak cara yang biasa dilakukan petani untuk melakukan land clearing. Mulai dari manual, mekanis hingga penggunaan bahan kimia seperti herbisida. Land clearing dengan manual dilakukan dengan tangan manusia langsung dengan menggunakan alat sederhana seperti cangkul, parang, dll. Sedangkan land clearing yang dilakukan dengan mekanis dilakukan dengan menggunakan berbagai macam mesin pertanian seperti traktor.

Selain memperbaiki tanah, pembersihan juga bertujuan memperlancar arus air dan menekan jumlah biji gulma yang terbawa masuk ke petak sawah.

Pengolahan tanah

Pengolahan tanah merupakan cara untuk memperbaiki kondisi fisik, kimia maupun biologi tanah. Hal ini mutlak dilakukan oleh petani sebelum melakukan penanaman bibit, karena dengan pengolahan tanah yang baik dan benar maka proses penanaman akan lebih mudah dan tentunya itu baik sekali untuk benih yang akan ditanam.

Tahapan pengolahan lahan

  1. Pengolahan tanah primer dilakukan apabila lahan yang akan ditanami keras atau berupa bongkahan serta terdapat gulma. Kedalaman pemotongan dan pembalikan umumnya diatas 15 cm (>15 cm). Tanah dipotong kemudian diangkat terus dibalik agar sisa-sisa tanaman yang ada dipermukaan tanah dapat terbenam di dalam tanah. Pembalikan tanah biasa dilakukan dengan cangkul, garu, waluku, atau traktor dengan berbagai jenis bajak. Seperti bajak singkal, bajak piringan, bajak rotary, bajak chisel, bajak subsoil, dan bajak raksasa.
  2. Pengolahan tanah sekunder (kedua) suatu cara pengolahan tanah dengan kedalaman yang lebih dangkal (<15 cm) serta hasil olahannya sudah halus dengan permukaan tanah yang relatif rata (siap untuk ditanami). Pengolahan tanah kedua dilakukan lebih dangkal dan tidak diperlukan pembalikan tanah yang efektif seperti pengolahan tanah pertama. Alat yang bisa digunakan untuk melakukan pengolahan tanah kedua ini adalah garu, land roller (perata tanah), dan alat lainnya.

Manfaat pengolahan tanah antara lain adalah

  1. Memperbanyak atau memperbesar total volume rongga/pori tanah. Dengan demikian maka aerasi tanah dan drainase lahan semakin baik, sehingga pasokan oksigen untuk metabolisme akar menjadi lebih lancar.
  2. Mengaduk sisa tanaman secara merata ke dalam tanah sebagai sumber bahan organik dan unsur hara tanaman.
  3. Mengurangi resistensi tanah sehingga penetrasi akar dan pembesaran umbi menjadi lebih mudah.
  4. Mengurangi organ atau bagian jaringan gulma yang tersisa di dalam tanah sehingga mengurangi potensi gangguannya terhadap pertumbuhan tanaman, berarti juga mengurangi biaya untuk pengendalian gulma selama periode budidaya tanaman.

Penggaruan lahan

Penggaruan lahan dapat dilakukan dengan menggunakan cangkul atau traktor dengan tujuan untuk menghancurkan gumpalan-gumpalan tanah yang keras, sehingga struktur dan tekstur tanah memungkinkan untuk ditanami.

Saran dalam penggaruan sebaiknya dilakukan pemupukan terlebih dahulu sebelum proses ini dilakukan. Pemberian pupuk organik atau anorganik saat penggemburan membuat pupuk teraduk secara rata pada lapisan olah.

Pemupukan lahan

Pemupukan lahan bertujuan untuk menambah unsur hara dalam tanah agar tanah menjadi lebih subur dan dapat mencukupi kebutuhan tanaman akan unsur hara.  Dengan begini pertumbuhan tanaman lebih optimal. Pemupukan yang diberikan lebih awal bisa merangsang perkembangan akar lebih dalam.

Pemupukan awal ini biasa disebut dengan pemupukan dasar. Jika tanah diketahui bereaksi asam, maka petani diwajibkan untuk menaburkan kapur dolomit di lahan pertanian untuk menaikkan pH tanah. Pupuk yang biasa dijadikan sebagai pupuk dasar adalah pupuk kandang, urea, SP36, dll sesuai dengan kebutuhan komoditas yang ingin ditanam.

Semua tahapan persiapan lahan pertanian ini, biasanya membutuhkan waktu 16-18 hari tergantung pada lahan yang akan dikelola

Berikut hal yang harus diperhatikan dalam persiapan lahan untuk

1. meratakan tanah untuk digenangi2. menekan pertumbuhan gulma yg dpt menggagu pertumbuhan tanaman padi3.membenamkan dan menghancurkan jerami, gulma dan bahan organik laij4.pengolahan tanah telah dilakukan trktor 1 kali pembajakan dan 1 kali perataan