Berikan dan jelaskan 3 contoh dan tradisi apa saja yang ada di Sasak?

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam siklus kehidupan manusia, peristiwa kematian merupakan akhir kehidupan seseorang didunia. Masyarakat meyakini kehidupan lain setelah kematian. Di beberapa kelompok masyarakat dilakukan persiapan bagi si mati. Salah satu peristiwa yang harus dilakukan adalah penguburan. Penguburan meliputi perawatan mayat termasuk membersihkan, merapikan , atau mengawetkan mayat. Upacara adat kematian yang dilaksanakan sebelum acara penguburan meliputi beberapa tahapan yaitu :

Masyarakat suku Sasak di Lombok pada umumnya menganut agama islam sehingga setiap ada orang yang meninggal ada beberapa proses yang harus dilalui. Pertama kali yang dilakukan adalah memukul bedukdengan irama pukulan yang panjang. Hal ini sebagai pemberitahuan kepada masyarakat bahwa ada salah seorang warga yang meninggal. Setelah itu maka masyarakat berdatangan baik dari desa tersebut atau desa-desa yang lain yang masih dinyatakan ada hubungan keluarga, kerabat, sahabat dan handai taulan. Kedatangan masyarakat ke tempat acara kematian tersebut disebut langar ( Melayat ). Tradisi belangar bertujuan untuk menghibur teman, sahabat yang di tinggalkan mati oleh keluarganya, mereka biasanya membawa beras seadanya guna membantu meringankan beban yang terkena musibah.

Dalam pelaksanaanya, apabila yang meninggal laki-laki maka yang memandikannya adalah lak-laki, demikian sebaliknya apabila yang meninggal perempuan maka yang harus memandikannya adalah perempuan. Perlakuan pada orang yang meninggal tidak dibedakan meskipun dari segi usia yang meninggal itu baru berumur sehari. Adapun yang memandikan itu biasanya tokoh agama setempat. Adapun macam air yang digunakan adalah air sumur. Setelah di mandikan , mayat dibungkuskan pada acara ini, biasanya si mayat di taburi keratan kayu cendana atau cecame.

Adapun upacara-upacara yang dilaksanakan sebelum penguburan meliputi beberapa persiapan yaitu:

  • Setelah seseorang dinyatakan meninggal maka orang tersebut dihadapkan ke kiblat. Di ruang tempat orang yang meninggal dibakar kemenyan dan dipasangi langit-langit (bebaoq) dengan menggunakan kain putih (selempuri) dan kain tersebut baru boleh dibuka setelah hari kesembilan meninggalnya orang tersebut. Selesai dibungkus si mayat disalatkan di rumah oleh keluarganya sebagai salat pelepasan, lalu dibawa kemasjid atau mushala.
  • Pada hari tersebut ( jelo mate ) diadakan unjuran sebagai penyusuran bumi (penghormatan bagi yang meninggal dan akan dimasukkan ke dalam kubur), untuk itu perlu penyembelihan hewan sebagai tumbal.
  • Nelung dan mituq
  • Upacara ini dilakukan keluarga untuk doa keselamatan arwah yang meninggal dengan harapan dapat diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa selain itu keluarga yang ditinggalkan tabah menerima kenyataan dan cobaan. Selanjutnya diikuti dengan upacara nyiwaq dan begawedengan persiapan sebagai berikut:
  • Mengumpulkan kayu bakar. Kayu biasanya dipersiapan pada hari nelung (hari ketiga ) dan mituq (hari ketujuh ) dengan cara perebaq kayuq (menebang pohon ).
  • Pembuatan tetaring. Pembuatan tetaring terbuat dari daun kelapa yang dianyam dan digunakan sebagai tempat para tamu undangan (temue) duduk bersila.
  • Penyerahan bahan-bahan begawe. Penyerahan dari epen gawe(yang punya gawe) kepada inaq gawe. Penyerahannya ini dilakukan pada hari mituq. Kemudian inaq gawe menyerahkan alat-alat upacara.
  • Dulang unggas dingari, disajikan kepada penghulu atau kyai yang menyatakan orang tersebut meninggal dunia. Dulang inggas dingari ini harus disajikan tengah malam kesembilan hari meninggal dengan maksud bahwa pemberitahuan bahwa besok hari diadakan upacara sembilan hari .
  • Dulang penamat , adapun maksudnya symbol hak milik dari orang yang meninggal semasa hidupnya harus diserahkan secara sukarela kepada orang yang berhak menerimanya . Kemudian semua keluarga dan undangan dipimpin Kyai melakukan doa selamatan untuk arwah yang meninggal agar diterima Tuhan Yang Maha Esa , dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan mengikhlaskan kepergiannya .
  • Dulang talet mesan ( penempatan Batu Nisan ) dimaksukan sebagai dulang yang diisi dengan nasi putih , lauk berupa burung merpati dan beberapa jenis jajan untuk dipergunakan sebelum nisan dipasang oleh Kyai yang memimpin doa yang kemudian dulang ini dibagikan kepada orang yang ikut serta pada saat itu . Setelah berakhirnya upacara ini selesailah upacara nyiwak .
  • Rangkaian upacara kematian pada masyarakat sasak yaitu hari pertama disebut nepong tanaq atau nuyusur tanaq . Pemberian informasi kepada warga desa bahwa ada yang meninggal . Hari kedua tidak ada yang bersifat ritual . Hari ketiga disebut nelung yaitu penyiapan aiq wangi dan dimasukkan kepeng bolong untuk didoakan . Hari keempat menyiram aiq wangi ke dalam kuburan . Hari kelima melaksanakan bukaq daiq artinya mulai membaca Al Quran . Hari keeneam melanjutkan membaca Al Quran . Hari ketujuh disebut mituq dirangkai dengan pembacaan Al Quran . Hari kedelapan tidak ada acara ritual yang dilaksanakan , dan hari kesembilan yang disebut nyiwaq atau nyenge dengan acara akhir perebahan jangkih .

  • home
  • travel
  • Berikan dan jelaskan 3 contoh dan tradisi apa saja yang ada di Sasak?

    Tari Barapan Kebo dan Tari Kolong yang dibawakan oleh masyarakat Kabupaaten Sumbawa Barat saat Karnaval Budaya Lombok Sumbawa di NTB. TEMPO | Supriyantho Khafid

    TEMPO.CO, Mataram - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat atau NTB menggelar Karnaval Budaya Lombok Sumbawa pada Minggu, 1 September 2019. Agenda tersebut dibuka dengan parade sekaligus memeriahkan The 6th Asia Pacific Geoparks Network atau APGN 2019.

    Ruas jalan sepanjang 500 meter dari depan Islamic Center NTB sampai Kantor Wali Kota Mataram seolah jadi karpet merah bagi tim kesenian dari sejumlah kabupaten/kota di NTB. Mereka menampilkan ragam budaya masing-masing yang menarik perhatian pengunjung.

    "Selamat datang dan selamat menyaksikan Heritage Carnival," kata Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah saat membuka Bulan Budaya Lombok Sumbawa. Sitti Rohmi yang mengenakan pakaian adat Sasak Baju Lambung berwarna hitam kemudian membuka karnaval tersebut dengan memukul Rebana Rea Samawa bersama-sama. Lantas apa saja pertunjukan budaya dan kesenian tradisional yang disajikan oleh para utusan dari kabupaten/kota di Provinsi NTB ini? Mari kita simak satu-satu.

    1. Kota Bima


    Perwakilan dari Kota Bima memulai Karnaval Budaya Lombok Sumbawa dengan tradisi Dende Bunti. Ini merupakan proses pengantaran calon pengantin laki-laki ke rumah calon pengantian perempuan. Pengiringnya adalah tokoh agama dan sanak saudara yang mengenakan busana sesuai status sosialnya. Iring-iringan pengantin pria itu diiringi hadrah dan musik Arubana.

    2. Kabupaten Lombok Tengah
    Masih bertema pernikahahn, Kabupaten Lombok Tengah menampilkan tradisi Nyongkolan. Ini adalah kegiatan adat dalam prosesi pernikahan, yaitu arak-arakan kedua pengantin berpakaian adat dari rumah mempelai laki-laki ke rumah mempelai perempuan disertai keluarga dan kerabatnya. Mereka membawa hasil kebun, sayuran, dan buah-buahan untuk dibagikan kepada keluarga pengantin perempuan. Tradisi Nyongkolan diiringi kelompok musik tradisional Sasak, antara lain gendang beliq dan gamelan. Nyongkolan bertujuan mengenalkan pasangan baru tersebut kepada masyarakat.

    3. Kabupaten Sumbawa
    Masyarakat Kabupaten Sumbawa menampilkan tradisi Sentek Panguri dari masa kejayaan Kesultanan Sumbawa. Berasal dari kata "kuri" yang berarti ucapan yang halus, lembut, dan santun untuk memberikan semangat kepada Sultan Sumbawa Dewa Masmawa. Sentek Panguri yang merupakan prosesi adat yang masing-masing kelompok menyampaikan persembahan hantaran sesuai kewajiban adat.

    4. Kabupaten Lombok Barat
    Perwakilan dari Kabupaten Lombok Barat menampilkan kostum Sasak berupa baju Lambung untuk perempuan dan baju Tegep untuk laki-laki. Lambung ibarat keelokan kaum perempuan Sasak, sedangkan para lelaki mengenakan ikat kepala Sapuq atau Destar. Kaum pria juga mengenakan Leang berupa kain songket yang dililitkan ke pinggang untuk menyelipkan keris. Adapun atasan yang dipakai bernama pegon, yakni jas berwarna gelap dan tak bermotif.

    5. Kabupaten Lombok Utara
    Kabupaten Lombok Utara menampilkan tradisi Maulid Adat Bayan yang dilakukan oleh masyarakat adat setiap 15 Rabiul Awal atau tiga hari setelah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Rangkaian prosesinya adalah menutu atau menumbuk padi menggunakan rantok dari bambu panjang. Mereka mengenakan pakaian adat berupa bertutup kepala Jong dan kemben atau kain panjang yang menutupi dada sampai kaki.

    Berikan dan jelaskan 3 contoh dan tradisi apa saja yang ada di Sasak?
    Tradisi Maulid Adat Bayan dari Kabupaten Lombok Utara di acara Karnaval Budaya Lombok Sumbawa, NTB. TEMPO | Supriyantho Khafid

    6. Kabupaten Dompu

    Kabupaten Dompu di pulau Sumbawa juga menyajikan atraksi Lu'u Daha sebuah tarian yang merupakan inspirasi dari perlawanan rakyat Kerajaan Dompu pada tahun 1357 terhadap Patih Gajah Mada dan Pangeran Nala dari Kerajaan Majapahit. Mereka menggunakan pedang, tombak perisai, cambuk, sampai jurus tangan kosong.

    Berikan dan jelaskan 3 contoh dan tradisi apa saja yang ada di Sasak?
    Ttraksi Lu'u Daha, tarian yang terinspirasi dari perlawanan rakyat Kerajaan Dompu terhadap terhadap Patih Gajah Mada dan Pangeran Nala dari Kerajaan Majapahit. TEMPO | Supritantho Khafid

    7. Kabupaten Sumbawa Barat
    Kabupaten Sumbawa Barat juga menggelar tarian Barapan Kebo dan Tari Kolong yang merupakan cerminan semangat kerja mencapai tujuan dengan menjaga air sebagai sumber kehidupan.

    Berikan dan jelaskan 3 contoh dan tradisi apa saja yang ada di Sasak?
    Tari Barapan Kebo dan Tari Kolong yang dibawakan oleh masyarakat Kabupaaten Sumbawa Barat saat Karnaval Budaya Lombok Sumbawa di NTB. TEMPO | Supriyantho Khafid

    8. Kabupaten Lombok Timur


    Kabupaten Lombok Timur menampilkan Mengayu-Ayu. Ini adalah upacara adat yang diselenggarakan selama tiga tahun sekali oleh masyarakat Sembalun. Upacara Mengayu-ayu menjadi manifestasi rasa syukur masyarakat Sembalun atas melimpahnya hasil bumi sekaligus mengharap keberkahan agar terhindar dari segala bahaya.

    9. Kabupaten Bima
    Kabupaten Bima di NTB memperkenalkan Lupe dan pakaian adat masyarakat Donggo-Sambori. Corak pakaian yang dominan hitam dan berhubungan dengan ritual kematian. Pakaian Donggo ini berupa pakaian Karabu berlengan pendek untuk wanita dewasa dana remaja. Ada pula celana panjang yang disebut Deko.

    Mereka juga memakai waku atau lupe. Ini adalah penutup kepala berbentuk lonjong sekaligus berfungsi sebagai payung jika hujan. Penutup kepala ini terbuat dari daun pandan hutan yang seratnya kuat dan tidak mudah robek. Pada zaman dulu digunakan petani dan peternak saat berada di sawah, ladang, dan padang rumput.