Berikan contoh cara dakwah yang dapat kita teladani dari Sunan Muria

Nilai yang perlu diteladani dari Walisongo:

1. keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT 2. menguasai ilmu agama maupun ilmu pengetahuan lainnya

3. perjuangannya dalam rangka meninggikan nama Allah SWT 

Dengan demikian, keteladanan yang dapat kita pelajari dari Walisongo yaitu keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Ayo Berlatih Akidah Akhlak Kurikulum Ayo Berlatih h h h h B B o B iiii B B B B B B B B B Be B at e e la ll tti tih h h h h e e errr B B B Ber e e er tttttt h o o o B B B B B B B B B Be e e e e l rr B rr B B B B B B Be B B Be llllat h iiiih h t atttttt h ttti a i h Ayo o A Ak A id ah h h h A A kh kh la l k Kuri ku l lu m m m 78 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 sebagai sesuatu yang lembut. Metode ini masih berlangsung hingga saat ini di Jawa. Begitu dekatnya Sunan Muria dengan rakyatnya hingga luasnya wilayah dakwah merambah sampai daerah permukiman terpencil. Seperti daerah Gunung Muria sendiri sangat terpencil namun dakwahnya sampai wilayah ke Pati, pesisir Jawa, selain tentunya Kudus.

a. Ajaran yang disebarkan oleh sunan Muria

Jauh sejak zaman Walisongo, Sunan Muria telah mengajarkan pengikutnya untuk bersama meruwat bumi. ampir tak pernah disebut dan memang jarang yang tahu ihwal kontribusi dakwah Walisongo terhadap pelestarian bumi. Walisongo selama ini lebih banyak dipahami sebagai penyebar agama slam di tanah Jawa yang hanya menyampaikan risalah ketauhidan semata. Sunan Muria juga megajarkan untuk melestarikan alam, agar terhindar dari bencana longsor. Masyarakat diajak untuk bersama-sama menanam pohon dan menjaga kelestarian alam. Menamam pohon Pari Joto, Pakis aji, dan Jati. Serta menjaga kebersihan mata air yang ada.

4. Contoh Nilai Positif Sikap Sunan Muria

Maka Su a Mu ia ya g e ada di atas gu u g. Sunan Muria yang makamnya ada di gunung serta kehidupannya yang melekat bersama dengan masyarakat kecil di sekitarnya dapat kita ambil hikmah sebagai berikut: a. Sebagai hamba Allah, Sunan Muria tetap memadukan antara menjaga kesehatan hati dengan berzikir, kesehatan pikiran dengan menimba ilmu, serta kesehatan isik dengan melakukan aktivitas isik seperti jalan kaki. Di unduh dari : Bukupaket.com Buku Siswa Kelas Buku S is is wa K K K el as 79 Buku Siswa Kelas 6 b. Sebagai pendakwah, Sunan Muria sangat membaur dengan masyarakat di sekitarnya, memperbaiki akhlak mereka sembari meluruskan sejalan dengan ajaran slam. c. Menjaga ekosistem alam dan mengedepankan konservasi alam serta lingkungannya, hal ini selaras dengan tugas manusia yangg merupakan Khalifatullah ϔi al-ardl Khalifahwakil Allah di muka bumi Kegiatan Diskusikan dalam kelompokmu mengapa Sunan Muria sangat menjaga kelestarian alam Tulislah kesimpulan atau hasil diskusimu pada Lembar Kerjamu Aku Bisa Seorang muslim adalah pribadi yang membuat aman dan nyaman orang di sekitarnya, bahkan terhadap alam serta lingkungannya. Sunan Muria telah memberikan contoh. Aku bisa menirunya. Hati-Hati Merusak alam sama saja dengan membuat kerusakan di muka bumi. Kerusakan ini dapat mengakibatkan terjadinya bencana alam. Di unduh dari : Bukupaket.com Ayo Berlatih Akidah Akhlak Kurikulum Ayo Berlatih h h h h B B o B iiii B B B B B B B B B Be B at e e la ll tti tih h h h h e e errr B B B Ber e e er tttttt h o o o B B B B B B B B B Be e e e e l rr B rr B B B B B B Be B B Be llllat h iiiih h t atttttt h ttti a i h Ayo o A Ak A id ah h h h A A kh kh la l k Kuri ku l lu m m m 80 Sejarah Kebudayaan Islam Kurikulum 2013 Hikmah ٧ م ݫݠ ُط َلܛَܞق ۡ لٱ َُ݈ݖۡܞَت ݚَلَغ َشۡ َ ۡ لٱ َققܱ ۡ َت ݚَل َݑَنقإ ۖܛًحََܱ قشَۡ ۡلٱ قف قܶۡݙَت َݫَغ Artinya: Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung. QS.Al-sra [ ]:

B. Sunan Kudus

Amati gambar berikut Me a a Kudus da Masjid Al-A sha Gambar apakah itu? Mengapa ada bangunan seperti candi bersebelahan dengan masjid? ngin tahu jawabannya, ayo baca kisah berikut ini

1. Riwayat dan Silsilah Sunan Kudus

Nama Ja far Shadiq diambil dari nama datuknya yang bernama Ja far ash-Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali bin usain bin Ali bin Abi Thalib yang beristerikan Fatimah az-Zahra binti Muhammad. Sunan Kudus sejatinya bukanlah asli penduduk Kudus, ia berasal dan lahir di al- Quds negara Palestina. Kemudian bersama kakek, ayah dan kerabatnya berhijrah ke Tanah Jawa. Sunan Kudus adalah putra Sunan Ngudung atau Raden Usman aji, dengan Syarifah Ruhil atau Dewi Ruhil yang bergelar Nyai Anom Manyuran binti Nyai Ageng Melaka binti Sunan Ampel. Sunan Kudus adalah keturunan ke- dari Nabi Muhammad. Sunan Kudus bin Sunan Ngudung bin Fadhal Ali Murtadha bin brahim Zainuddin Al-Akbar bin Di unduh dari : Bukupaket.com

Rabu, 26 Januari 2022 - 05:05 WIB

Keteladanan Sunan Muria, Walisongo Termuda yang Mengakulturasi Budaya Jawa dan Islam

Keteladanan Sunan Muria , Walisongo termuda yang mengakulturasi budaya Jawa dan Islam saat berdakwah menyebarkan agama Islam di daerah Gunung Muria. Sunan Muria adalah putra dariSunan Kalijagadengan Dewi Saroh. Nama asli Sunan Muria adalah Raden Umar Said, tapi beberapa riwayat mengatakan bahwa beliau juga sering dipanggil Prawoto.

Sunan Muria dikenal anggota Walisongo termuda dan tokoh penting dalam Kerajaan Demak. Ketika beranjak dewasa, Sunan Muria menikah dengan Dewi Sujinah yang merupakan putri dari Sunan Ngudung atau Raden Usman Haji. Beliau adalah putra dari Sunan Gresik, kakak dari Sunan Ampel.

Baca Juga: Tuah Sakti Panglima Burung, Sosok Gaib yang Jaga Suku Dayak saat Teraniaya dan Perang

Dari pernikahannya dengan Dewi Sujinah, Sunan Muria dikaruniai anak laki-laki bernama Pangen Santri dan Sunan Ngadilangu. Dalam beberapa riwayat, Sunan Muria juga mempersunting Dewi Roroyono yang terkenal dengan kecantikannya.Dewi Roroyono adalah seorang putri dari Sunan Ngerang, seorang ulama yang terkenal di Juwana yang mempunyai kesaktian tinggi. Sunan Ngerang diceritakan sebagai guru dari Sunan Muria dan Sunan Kudus.

Selain berdakwah agama Islam , Sunan Muria dikenal merakyat dengan mengajarkan mereka cara bercocok tanam, melaut, membuat kapal dan berdagang. Cara bergaul Sunan Muria yang merakyat ini disebut sebagai tapa ngeliyang berarti menghanyutkan diri. Dalam konteks ini, Sunan menghanyutkan diri untuk berbaur dengan berbagai lapisan masyarakat tanpa memandang statusnya sebagai tokoh penting di Kerajaan Demak.

Sunan Muria merupakan anggota Walisongo. Foto: Pinterest

Sunan Muria adalah salah satu anggota Walisongo yang memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam di Indonesia, khususnya di Gunung Muria, Jawa Tengah. Beliau merupakan putra dari Sunan Kalijaga yang terkenal akan kesaktian ilmunya. Selain itu, beliau juga terkenal sebagai pencipta tembang Sinom dan Kinanthi.

Dalam melangsungkan dakwahnya, Sunan Muria lebih menyasar kaum nelayan, pedagang, dan rakyat jelata. Gelar Sunan Muria disandangnya karena tempat berdakwah menyiarkan agama Islam Sunan Muria terletak di kaki Gunung Muria.

Bahkan dalam perkembangan selanjutnya, Sunan Muria membangun pesantren dan masjidnya di puncak gunung tersebut, persis di belakang masjid yang dibangunnya sendiri. Metode dakwah yang dilakukan Sunan Muria sendiri lebih menekankan pendekatan secara langsung kepada masyarakatnya.

Berikut motode dakwah yang digunakan Sunan Muria dalam menyebarkan agama Islam.

Metode Dakwah Sunan Muria

1. Menitikberatkan Rakyat Jelata

Dalam menyebarkan agama Islam, Sunan Muria lebih memusatkan pada rakyat jelata dan bukan kaum bangsawan. Beliau lebih senang mengasingkan diri bersama rakyat jelata dibandingkan tinggal di pusat Kerajaan Demak. Metode dakwah beliau sering disebut dengan Topo Ngeli, yang berarti menghanyutkan diri di dalam masyarakat.

Sementara itu, agar bisa berbaur dengan masyarakat sekitar pegunungan tersebut, beliau kerap memberikan keterampilan untuk para pelaut, nelayan, pedagang, dan rakyat jelata. Beliau bisa mengumpulkan mereka yang notabene adalah pekerja yang sangat sulit untuk meluangkan waktu belajar agama. Jadi dengan memberikan keterampilan, Sunan Muria dapat dengan mudah menyampaikan ajaran Islam kepada mereka.

Gunung sebagai tempat dakwah. Foto: Kelik Wahyu/kumparan

2. Dakwah Menggunakan Akulturasi Budaya

Meskipun Sunan Muria diterima dengan baik oleh masyarakat, bukan berarti proses dakwah beliau berjalan dengan lancar. Kebanyakan penduduk di kawasan gunung Muria masih menganut kepercayaan turun temurun yang sulit untuk diubah. Sunan Muria menggunakan metode dakwah bil hikmah, yaitu dengan cara-cara bijaksana dan tidak memaksa.

Dalam menyikapi kebiasaan masyarakat yang sering melakukan adat Kenduren, maka Sunan Muria meniru gaya moderat ayahnya, yang tidak mengharamkan tradisi peringatan telung dino hingga sewu dino. Tradisi yang dilakukan untuk memperingati hari-hari tertentu kematian anggota keluarga ini tidak dilarang.

3. Mempertahankan Kesenian Gamelan dan Wayang

Sunan Muria juga tetap mempertahankan alat musik daerah seperti gamelan dan kesenian wayang untuk media dakwahnya. Beliau tidak mengubah budaya yang ada, namun memasukkan ajaran-ajaran Islam di dalamnya. Beberapa lakon pewayangan diubah karakternya dengan membawa pesan-pesan Islam, seperti kisah Dewa Ruci, Petruk dadi Ratu, Jimat Kalimasada, Mustakaweni, Semar Ambarang Jantur, dan lain sebagainya.

4. Menciptakan beberapa Tembang Jawa

Sunan Muria juga menciptakan beberapa lagu atau tembang macapat Jawa yang berisi tentang ajaran Islam. Beberapa karyanya yang terkenal yaitu tembang Sinom dan Kinanthi. Melalui tembang, masyarakat akan dengan mudah menerimanya serta mampu mengingat ajaran Islam yang terkandung di dalamnya untuk bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.


Page 2