Berikan 3 contoh permainan yang bisa dilakukan di halaman sekolah

Berikan 3 contoh permainan yang bisa dilakukan di halaman sekolah

Kita semua tahu bahwa seiring berkembangnya zaman membuat metode pembelajaran di dunia pendidikan ikut berkembang. Namun meski demikian bukan berarti metode pembelajaran tradisional harus ditinggalkan begitu saja. Karena sebenarnya bapak/ibu guru bisa memanfaatkan permainan tradisional sebagai alat pendukung pembelajaran di sekolah. Selain dianggap dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik, dengan bermain permainan tradisional, saat-saat belajar di sekolah juga bisa lebih menyenangkan sehingga materi yang diajarkan oleh bapak/ibu guru akan mudah dipahami oleh para siswa.

 

permainan-permainan tradisional yang juga bisa dimainkan bersama-sama ini akan membuat para siswa melatih kemampuan kerja samanya. Itulah sebabnya permainan tradisional sangat penting diterapkan sebagai metode pembelajaran di sekolah. Nah, apa saja sih permainan-permainan tradisional yang bisa dimanfaatkan? Berikut ulasan lengkapnya.

 

1.Petak Umpet

Bisa dibilang permainan tradisional tidak sulit dan sangat mudah dimainkan. Salah satu siswa hanya perlu berjaga, sementara siswa lainnya mencari lokasi sembunyi. Namun, ketika dibawa ke dalam metode pembelajaran, memang rasanya sedikit sulit karena perlu dicari tahu dulu materi apa yang sekiranya pas.

 

Salah satu materi pembelajaran yang bisa dibawa dengan metode pembelajaran yang satu ini adalah bahasa Inggris. Dalam permainan petak umpet, seorang siswa yang berjaga harus bisa menghitung menggunakan bahasa Inggris yang dipelajari di kelasnya. Atau bisa juga menghitung menggunakan kosakata bahasa Inggris. bapak/ibu guru bisa menyepakati terlebih dulu berapa jumlah yang harus dihitung.

 

Selain itu, bapak/ibu guru bisa menentukan ketentuan ketika siswa yang berjaga menemukan teman-teman lainnya yang bersembunyi, sang siswa harus menyebutkan nama teman-temannya itu dengan istilah-istilah lain yang sedang dipelajari dalam materi pembelajaran bahasa Inggris. Hal-hal seperti inilah yang membuat pembelajaran menjadi lebih seru dan menyenangkan.

 

2.Congklak

Permainan tradisional ini juga tak kalah serunya untuk dimainkan. Dengan mengandalkan alat tertentu permainan yang dikenal sebagai dakon, congklak masih mudah ditemukan di pasar tradisional. Bapak/ibu guru bisa menjadikan permainan ini sebagai alat belajar juga lho.

 

Cara memainkan congklak juga cukup mudah. Pemain hanya perlu mengambil biji-bijian yang terdapat pada setiap lubang di dakon untuk kemudian mengisi lubang-lubang lain satu per satu dengan biji yang diambil. Jika biji jatuh di lubang yang terdapat biji-bijian lain, pemain bisa meneruskan mengisi lubang. Tapi bila jatuh di lubang yang kosong, maka pemain tidak bisa melanjutkan permainannya.

 

Nah, materi yang cocok untuk diterapkan pada permainan tradisional ini adalah mata pelajaran matematika. Bapak/ibu guru bisa mengajarkan konsep dasar kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dengan permainan congklak. 

 

Caranya adalah cukup siapkan congklak lalu beri nomor untuk setiap lubang pada dakon. Siapkan biji-bijian yang terdiri dari dua warna, misalnya merah dan biru. Nah, sebelum memulai bermain, berikan permasalahan untuk nantinya dijawab oleh para siswa, misalnya mencari KPK dari angka 2 dan 3.

 

Masukkan biji merah untuk kelipatan 2, jadi letakan pada lubang nomor 2, 4, 6, 8, 10, 12, dan seterusnya. Lalu masukkan biji biru untuk kelipatan 3, jadi letakan biji-bijian itu pada lubang bernomor 3, 6, 9, 12, 15, dan seterusnya. Dari sini bapak/ibu guru akan menemukan bahwa lubang dengan nomor 6, 12, dan kelipatan berisi 2 biji yang sama. Bapak/ibu guru bisa menjelaskan bahwa 6, 12 dan kelipatannya merupakan KPK dari 2 dan 3. Dari persekutuan itu, bilangan kecilnya adalah 6.

 

3.Engklek

Permainan tradisional ini juga dikenal sebagai dampu, permainan tradisional sudah pasti banyak dikenal di seluruh Nusantara. Cara memainkannya juga mudah dan unik. Pemain hanya perlu melompati bidang-bidang datar yang digambar di atas tanah menggunakan satu kaki. Pada ujung petak, dibuat bentuk mirip gunung. Kemudian sebelum melompat, seorang pemain harus melempar sebuah batu yang dikenal sebagai "Gaco". Gaco sendiri wajib dilempar ke petak sesuai urutan, yang mana petak yang terdapat gaco dilarang untuk diinjak. Setelah mencapai petak gunung, pemain berbalik untuk mengambil gaconya, yang kemudian akan dilemparkan lagi ke petak urutan selanjutnya.

 

Dengan permainan tradisional ini bapak/ibu guru bisa menggunakannya dalam semua materi. Salah satunya bisa digunakan sebagai alat bantu untuk mengingat dan menghafal sebuah konsep pelajaran. Caranya bapak/ibu guru bisa meletakan kartu soal pada masing-masing petak, lalu setiap siswa yang masuk ke petak itu harus menjawab soal yang ada.

4.Gobak sodor

Bisa dibilang dari permainan-permainan tradisional di atas, inilah yang paling seru. Gobak sodor dapat melatih kekompakan, kerja sama, dan yang utama; keberanian para siswa. Permainan gobak sodor adalah permainan kelompok. Diperlukan satu kelompok sebagai tim laku dan satu kelompok lainnya adalah tim jaga. Inti dari permainan ini sendiri adalah tim jaga harus berdiri tepat di garis depan petak gobak sodor agar tim laku tidak bisa melewati garis petak tersebut secara bolak-balik. Kalau tim laku mau menang, maka seluruh anggota timnya harus bolak balik.

 

Materi pembelajaran dalam permainan tradisional ini adalah pembelajaran PKN atau materi yang berhubungan dengan kerja sama. Para siswa akan merasakan pengalaman langsung bagaimana permainan tradisional ini dapat mengajarkannya cara bekerjasama yang baik dan benar. Berikan juga kesempatan para siswa berdiskusi sendiri menentukan formasi dan strategi timnya. Sehingga, para siswa bisa belajar memecahkan masalah dan bertanggung jawab.

 

Baca Juga: Bagaimana Manajemen Waktu yang Baik untuk Anak Usia Sekolah

 

Demikianlah beberapa permainan-permainan tradisional yang bisa dimainkan sebagai metode pembelajaran bagi para siswa di sekolah. Berbagai sekolah terbaik yang memiliki fasilitas seperti taman bermain dan lapangan olahraga bisa dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan permainan tradisional sehingga  metode belajar siswa menjadi lebih menyenangkan.

Anak-anak yang sudah masuk sekolah dasar tentu diharuskan untuk mulai belajar dengan baik, apalagi saat banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan.

Meskipun begitu, perlu diingat anak mama masih perlu menyeimbangkan waktu antara bermain dan belajar. Usianya yang anak-anak masih perlu waktu untuk bermain dengan segala bentuk permainan positif dan tentunyabermanfaat. Perlu disadari bahwa anak sekolah dasar (SD) masih termasuk masa pertumbuhan, baik secara fisik ataupun mental.

Sebagai orangtua yang masih memiliki anak usia SD, sebaiknya tetap ajarkan beberapa permainan positif yang mendidik.Nah, kali ini Popmama.com akan berbagi beberapa permainan yang memberikan banyak manfaat.

Penasaran apa saja? Yuk Ma, segera dibaca dan mulai bisa diperkenalkan ke anak-anak di rumah!

1. Permainan catur membantu anak berpikir kritis dan kreatif

Berikan 3 contoh permainan yang bisa dilakukan di halaman sekolah
Unsplash/Michał Parzuchowski

Tak jarang anak-anak SD sudah bermain mahir catur. Seringnya melihat sang Papa bermain catur memicu si Anak merasa penasaran dan ingin mempelajarinya.

Situasi inilah yang mulai membuat anak mama merasa tertarik untuk mendalaminya, sehingga sangat berguna untuk prestasi di masa depan.

Saat bermain catur, pemain seolah tidak boleh terlalu manja dalam berpikir. Pemain harus berusaha mampu berpikir secara kritis karena dapat membantu si Anak dapat menganalisis tindakan lawan, menyusun strategi hingga konsekuensi yang perlu diambil dalam setiap langkah saat bermain catur.

Selain itu, bila permainan catur digemari oleh anak-anak sekolah dasar secara tidak langsung mampu memberikan beberapa manfaat positif antara lain:

  • Kedisiplinan
  • Mengasah otak
  • Mampu mempertajam memori
  • Mengajarkan mengenai sebuah proses
  • Melatih diri dalam mengendalikan emosi

Bila si Anak sudah begitu mahir bermain catur, cobalah untuk mengikutsertakan dirinya untuk ikut dalam turnamen catur.

Baca juga:Bukan Sekedar Permainan, Ini 5 Manfaat Positif Anak Bermain Catur

2. Permainan lego mengasah kemampuan otak anak

Berikan 3 contoh permainan yang bisa dilakukan di halaman sekolah
Pixabay/Semevent

Mama pasti pernah sewaktu-waktu membelikan permainan lego untuk anak di rumah.

Permainan lego sangat baik diberikan oleh anak sekolah dasar karena dapat mengasah kemampuan otaknya lebih terlatih, sehingga tanpa disadari dapat membentuk sebuah karya baru dari pecahan salah satu lego.

Selain itu, permainan lego dapat memberikan manfaat positif seperti:

  • Meningkatkan kreativitas, imajinasi serta kemampuan dalam memecahkan masalah.
  • Meningkatkan kemampuan untuk saling bersosialisasi dan kerja sama dalam menyusun lego.
  • Melatih koordinasi mata hingga tangan dalam keahlian motorik.

Permainan lego memang termasuk cukup mahal, namun jika memiliki cukup banyak tidak salahnya untuk membelikan lego sebagai permainan edukasi anak-anak.

Baca juga:Nggak Perlu Mahal, Asah Motorik Halus Anak dengan Permainan ini!

  1. Cara Optimalkan Tumbuh Kembang Anak dengan Diabetes Melitus Tipe 1
  2. Ajarkan Anak Cinta Lingkungan, Olah Limbah Air menjadi Air Siap Pakai
  3. Kumpulan Resep Bekal Makan Siang Anak yang Lezat dan Cepat

3. Bermain peran profesi membantu anak menemukan minat dan bakatnya

Berikan 3 contoh permainan yang bisa dilakukan di halaman sekolah
PIxabay/DarkoStojanovic

Permainan yang satu ini, termasuk yang seringkali dimainkan oleh anak perempuan.

Bermain peran ini seolah membuat anak-anak akan mengikuti gaya dan pekerjaan dari profesi tertentu seperti dokter, guru, polisi, koki dan sebagainya. Sebelum bermain, si Anak perlu membayangkan profesi apa yang diinginkannya nanti di masa depan.

Anak-anak juga perlu melakukan pengamatan terhadap orang dewasa agar memudahkan mereka mengikuti segala gaya dan pekerjaan dari profesi yang telah dipilihnya. Hal ini membantu dirinya dalam memahami beragam profesi yang bisa dijadikan pekerjaan kelak.

Meskipun terkesan sederhana, permainan yang satu ini mampu mengajarkan anak-anak sikap sosialisasi terhadap lingkungan dan teman bermainnya. Anak mama juga dituntun untuk menjadi kreatif dengan menggunakan berbagai barang-barang di sekitarnya agar bisa totalitas ketika bermain.

4. Permainan puzzle membantu anak belajar memecahkan masalah

Berikan 3 contoh permainan yang bisa dilakukan di halaman sekolah
Unsplash/Hans-Peter Gauster

Puzzle termasuk permainan yang cukup digemari banyak orang. Hingga kini, permainan sederhanaa masih cocok bila dimainkan oleh anak-anak sekolah dasar.

Dilansir dari Quizalize, melalui permainan puzzle, si Anak akan berusaha memecahkan susunan puzzle hingga membentuk pola yang sesuai.

Permainan puzzle dengan berbagai varian ukuran dan bentuk dapat memberikan segudang manfaat positif untuk anak-anak, mulai dari:

  • Meningkatkan daya ingat.
  • Melatih tingkat kesabaran.
  • Mengembangkan keterampilan motorik.
  • Mengembangkan koordinasi mata dan tangan.
  • Belajar dalam memecahkan masalah dengan memusatkan daya konsentrasi.

Permainan puzzle untuk anak-anak sekolah dasar juga bisa meningkatkan tingkat sosialisasi sertamembantu perkembangannya ke arah yang lebih positif.

5. Permainan mencari harta karun dapat meningkatkan sosialisasi dan kerja tim

Berikan 3 contoh permainan yang bisa dilakukan di halaman sekolah
Unsplash/Roman Kraft

Permainan mencari harta karun cukup menarik perhatian untuk anak-anak sekolah dasar.

Ketika bermain, anak-anak akan dikumpulkan dalam sebuah kelompok tertentu. Setiap kelompok perlu mengandalkan kerjasama yang baik agar bisa menemukan harta karun tersembunyi.

Selain meningkatkan sosialisasi dan kerjasama tim, permainan harta karun dapat merangsang gerak motorik anak-anak.

Jika ada sebuah kelompok yang berhasil menemukan harta karun tersembunyi, tidak ada salahnya untuk memberikan hadiah atau sebuah penghargaan karena sudah berhasil menyelesaikan misi ini dengan baik.

Beberapa jenis permainan di atas yang dimainkan oleh anak-anak sekolah dasar tanpa disadari bisa memberikan segudang manfaat untuknya. Tidak hanya terus belajar, perlu diingat kalau anak-anak juga perlu bermain agar semuanya bisa berjalan seimbang.

Baca juga:

  • Peduli Kesehatan Anak, Termasuk Permainannya: Fun Play Without Gadget
  • 6 Cara Mengenalkan Beragam Profesi Kepada Anak
  • 6 Manfaat Luar Biasa Pada Anak yang Terbiasa Bermain Puzzle