Berdasarkan tabel informasi tersebut makanan yang masih bisa dikonsumsi adalah



KONTAN.CO.ID -  Anda pasti sudah sering melihat keterangan informasi nilai gizi pada makanan atau minuman kemasan. Biasanya informasi ini tertera pada kotak berwarna putih berisikan rincian jumlah nutrisi yang ada pada minuman tersebut.  Tabel informasi nilai gizi acap kali diabaikan oleh masyarakat saat mereka membeli minuman kemasan. Padahal informasi ini sama pentingnya dengan tanggal kadaluwarsa atau expired date.  Menurut dosen Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair), Stefania Widya Setyaningtyas, Informasi nilai gizi bukanlah sebagai hiasan semata melainkan ada maksud khusus yang penting dipahami pembeli.  “Informasi nilai gizi yang tertera itu bermanfaat untuk menghitung seberapa banyak jumlah minuman yang bisa kita konsumsi berdasarkan zat gizi yang terkandung di dalamnya,” jelas Stefania seperti dilansir dari laman Unair.  Baca Juga: Alur pendaftaran CPNS 2021 di portal sscasn.bkn.go.id

Informasi nilai gizi bantu kontrol asupan gula harian

Dengan memperhatikan tabel informasi nilai gizi atau ING, bisa membantu mengontrol asupan gula harian sehingga tidak berlebihan.  “Manfaatnya kita dapat lebih mudah memperkirakan apa makanan atau minuman yang dikonsumsi sudah kelebihan gula atau belum,” jelas Stefania. Dia mengimbau agar masyarakat mengenali kebutuhan harian atau penggunaan pemanis buatan.  Anjuran konsumsi gula harian adalah 4 sendok makan gula atau 50 gram per harinya. Artinya seseorang bisa mengkonsumsi sekitar 2 jenis makanan atau minuman yang manis setiap hari.  Makanan dan minuman tersebut bisa dikombinasikan dengan sayur atau buah sehingga tubuh bisa mendapatkan asupan mineral dan vitamin selain gula.  Jenis serta jumlah penggunaan pemanis buatan juga penting untuk diperhatikan.  “Contohnya jenis pemanis buatan aspartame yang punya batas aman sekitar 50 mg/KgBB/hari atau sekitar 30 gram per hari,” paparnya. 

Cara membaca informasi nilai gizi minuman kemasan

Anda mungkin masih bingung bagaimana membaca tabel informasi gizi pada minuman kemasan dengan tepat.  Stefania menjelaskan jika informasi nilai gizi yang perlu dipahami adalah takaran saji. Table ING yang tertera pada kemasan merupakan informasi kandungan gizi per sajian bukan per kemasan.  Contohnya seperti produk minuman softdrink bervolume 1,5 liter, dengan informasi nilai gizi per 330 ml. Kandungan zat gizi berisiko juga penting untuk diperhatikan seperti contohnya gula.  Dia memaparkan jika dalam kemasan minuman tertera informasi kandungan jumlah gula sebanyak 31 gram, artinya setiap 1/5 botol minuman yang dikonsumsi mengandung 60 persen kebutuhan maksimal gula.  Sehingga kita hanya boleh mengkonsumsi kurang lebih 1 sendok makan dari makanan atau minuman lainnya dalam hari yang sama,” imbau Stefania. Selain gula, zat gizi berisiko lain yang perlu dicermati adalah natrium, lemak, energi, dan kolesterol.

Selanjutnya: Jadwal kegiatan SKD sekolah kedinasan 2021 serta ambang batas TWK, TIU, & TKP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berdasarkan tabel informasi tersebut makanan yang masih bisa dikonsumsi adalah

Berdasarkan tabel informasi tersebut makanan yang masih bisa dikonsumsi adalah

Makanan tidak sehat adalah berbagai jenis atau bahan makanan yang mengandung gizi tidak seimbang. Umumnya, makanan tidak sehat hanya mengandung sedikit zat dan sedikit serat yang dibutuhkan untuk perkembangan tubuh. Selain itu, apabila dikonsumsi secara berlebihan maka akan menimbulkan berbagai dampak negatif. seperti timbulnya penyakit, menghambat perkembangan tubuh, mengurangi kecerdasan otak, mengurangi fungsi gerak anggota badan, bahkan dapat menimbulkan kematian.

Selain perlu mengonsumsi makanan sehat, kamu juga harus mengenali makanan yang sebaiknya dihindari karena dapat memicu gangguan kesehatan. Makanan tersebut, antara lain:

  • Gorengan. Kandungan kalori pada gorengan terbilang tinggi. Begitu juga dengan kandungan lemak dan oksidan, keduanya terbilang tinggi. Bila dikonsumsi terlalu sering, gorengan dapat menjadi makanan tidak sehat karena gorengan merupakan salah satu penyebab obesitas, memicu hyperlipitdema, dan dapat menjadi salah satu penyebab penyakit jantung koroner.

  • Makanan Kalengan. Makanan kalengan memang terlihat lebih mudah dimakan dan menarik. Namun, gizi makanan kalengan tidak memadai ketika sudah di kemas dalam kaleng, tidak seperti makanan segar. Nilai gizinya sudah berkurang sangat drastis. Kandungan vitamin dan protein makan kalengan kebanyakan sudah rusak saat proses pengalengan itu dilakukan.

  • Makanan Asinan. Seperti halnya buah kalengan yang memiliki kadar gula tinggi, makanan asinan juga termasuk makanan tidak sehat karena mengandung kadar garam tinggi. Hal itu terjadi karena pada saat proses pengasinan dibutuhkan tambahan garam dalam jumlah sangat banyak.

Baca juga: Suka Makanan Asin, Ini Tanda Tubuh Kelebihan Garam

Makanan yang memiliki kadar garam melebihi batas normal akan menambah beban salah satu organ dalam tubuh yaitu ginjal. Selain itu juga dapat merusak usus dan selaput lendir pada lambung. Selain itu, penyakit darah tinggi, atau hipertensi juga rentan dipicu oleh makanan asin.

  • Daging Olahan. Daging Olahan termasuk makanan yang tidak sehat dikarenakan saat proses pengolahan, daging akan diberi bahan tambahan. Penambahan bahan pengawet dan pewarna pada makanan ini menambah beban hati menjadi semakin berat. Makanan-makanan ini juga mengandung amonium nitrit yang menjadi salah satu penyebab kanker. Mengkonsumsinya secara sering dan dalam jumlah banyak menjadikan tekanan darah kurang stabil dan kinerja ginjal terganggu.

  • Daging Berlemak dan Jeroan. Daging berlemak dan jerohan bisa jadi menjadi makanan yang mengundang selera ketika diolah dan disajikan secara indah. Makanan ini memang mengandung banyak protein, vitamin dan mineral. Namun, karena memiliki kandungan kolesterol dan lemak jenuh dalam jumlah yang tinggi makanan ini menjadi tidak sehat. Mengkonsumsinya dalam jumlah besar bisa memicu timbulnya penyakit jantung koroner, kanker usus besar dan lain-lain.

  • Olahan Keju. Olahan keju sebenarnya bermanfaat bagi tubuh jika dimakan sewajarnya. Namun, berbagai macam makanan yang memiliki bahan dasar keju, seperti kue jika dimakan berlebihan akan berbahaya bagi tubuh. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, jika dikonsumsi berlebihan, olahan keju bisa menjadi makanan tidak sehat dan menjadi pemicu berbagai masalah. Saat dikonsumsi berlebihan, olahan keju bisa menyebabkan gairah makan menurun, gula darah naik, berat badan meningkat. Jika gairah makan menurun, perut akan sering kosong dan menjadi rentan terhadap berbagai penyakit.

  • Mie Instan. Mie instan masuk dalam kategori makanan tidak sehat karena memiliki banyak sekali bahaya jika dikonsumsi berlebihan. Hal ini tidak lepas dari berbagai bahan baku dan bahan pelengkap yang digunakan dalam pembuatan mi instan.

Baca juga: Makan Hewan Hidup-Hidup, Tanda Gangguan Jiwa?

 

Hindari Gula

Makanan dan minuman yang ditambahkan gula harus dihindari. Konsumsi gula dalam jumlah besar, bisa memicu terjadinya resistensi insulin pada tubuh dan menyebabkan berbagai penyakit serius, termasuk diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Selain itu, junk food atau makanan cepat saji seperti ayam goreng, kentang goreng, burger, dan keripik juga harus dihindari. Tingkat kalori pada makanan cepat saji tinggi, tetapi nilai nutrisinya rendah. Dorongan untuk makan berlebihan juga bisa ditimbulkan oleh makanan cepat saji.

Makanan atau minuman yang tidak sehat lainnya, seperti es krim, daging olahan, keju olahan dan juga es krim harus dihindari. Namun, apabila kamu ingin mengonsumsinya, sebaiknya hanya dilakukan sesekali saja.

Baca juga: 5 Makanan yang Sebaiknya Dihindari Ibu Hamil

Imbangi Makanan Sehat dengan Hidup Sehat

Mulailah mengonsumsi makanan sehat yang seimbang, demi menjaga dan meningkatkan kesehatan tubuh kamu. Agar tidak bosan, kamu bisa mencoba kreasi dan kombinasi berbagai jenis makanan sehat dalam variasi sajian yang menarik setiap harinya. Jangan lupa untuk melengkapi pola makan sehat kamu dengan pola hidup yang sehat pula, yakni dengan memperbanyak konsumsi air putih, istirahat yang cukup dan rutin olahraga. Jika perlu, kamu bisa berdiskusi ke dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi makanan sehat di rumah sakit yang dekat dengan tempat tinggalmu melalui Halodoc.

Berdasarkan tabel informasi tersebut makanan yang masih bisa dikonsumsi adalah

Referensi:
Eeatthis.com. Diakses pada 2019). 100 Unhealthiest Foods On the Planet

Pertanyaan Seputar Makanan Tidak Sehat

Sering mengonsumsi makanan instan apakah bisa menyebabkan jantung koroner?

Ditanyakan oleh: auliasyaf_

Dijawab oleh: dr. Fadhli Rizal Makarim

Penyakit jantung koroner sering kali disebabkan oleh penumpukan plak lemak dalam pembuluh darah. Penumpukan plak lemak ini paling sering akibat dari asupan makanan setiap hari yang kaya akan lemak jahat. Mi instan merupakan makanan yang memiliki kalori tinggi yang terbentuk sebagian besar dari karbohidrat. Karbohidrat yang tidak kita gunakan akan diubah tubuh menjadi triglesrida sebagai cadangan energi. Apabila triglesrida terbentuk secara terus-menerus, maka akan terjadi penumpukan dalam pembuluh darah. Namun, apabila kalori yang kita gunakan sehari hari lebih besar daripada makanan yang kita makan, maka tentu risiko ini bisa kita hindari. Kesimpulannya, meskipun tidak secara langsung, mi instan dapat meningkatkan resiko jantung koroner

 

Dok, asumsi kalao mi instan diproses di lambung selama 3 hari bener apa nggak sih?

Ditanyakan oleh: pineandginger19

Dijawab oleh: dr. Rizal Fadli

Sebuah eksperimen yang dilakukan oleh Dr. Braden Kuo dari Massachusetts General Hospital mengungkapkan kondisi perut dan pencernaan setelah mengonsumsi mi instan. Dr. Braden menggunakan kamera untuk memantau aktivitas pencernaan setelah mengonsumsi mi instan. Hasilnya menunjukkan bahwa setelah lewat dua jam mi instan tetap utuh.

Memang tidak ada laporan yang mengatakan mi instan akan bertahan sampai 3 hari. Namun, hal ini masih cukup mengkhawatirkan, mengingat tekanan yang mungkin diterima oleh sistem pencernaan akibat konsumsi mi instan, yang memaksa kerja pencernaan hingga berjam-jam untuk memproses makanan yang banyak mengandung bahan kimia dan sedikit sekali serat. Akibatnya, proses penyerapan nutrisi bagi tubuh pun bisa saja mengalami gangguan. 

Sebaiknya memang konsumsi mi instan dibatasi dan jangan terlalu sering. Akumulasi dari frekuensi mengonsumsi mi instan yang terlampau sering akan menyebabkan banyaknya bahan artifisial yang menumpuk dalam tubuh.