Berapa lama masa panen lobster air tawar

Berapa lama masa panen lobster air tawar

Berapa lama masa panen lobster air tawar
Lihat Foto

KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO

Darminto Salah seorang Anggota Pembudidaya Lobster Air Tawar Menunjukkan Lobster air Tawar di Pulutan, Wonosari, Gunungkidul Rabu (24/3/2021)

JAKARTA, KOMPAS.com – Budidaya lobster saat ini menjadi salah satu peluang bisnis yang menghasilkan untung. Sebagai salah satu komoditas perikanan yang menjanjikan, lobster air tawar bisa dibudidayakan dalam skala kecil.

Seperti diketahui, lobster memiliki harga per kilogramnya mencapai Rp 200.000 - Rp300.000. Namun budidayanya bisa memanfaatkan lahan yang ada di sekitar tempat tinggal.

Guna memanfaatkan peluang tersebut, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) melalui Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Medan, memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang bagaimana melakukan pembenihan lobster air tawar.

Adapun panduan budidaya lobster sebagai berikut:

1. Wadah/media pembenihan

Dalam pembenihan lobster air tawar, Anda perlu menyediakan beberapa wadah untuk pembenihan lobster air tawar, yaitu akuarium, bak plastik atau fiberglass, dan kolam semen, di mana keseluruhannya membutuhkan peralatan pendukung.

Baca juga: Mau Beli Rumah Bebas Pajak? Simak Ketentuan Berikut

Manurut Kepala Puslatluh KP Lilly Aprilya Pregiwati, penggunaan akuarium sebagai wadah pembenihan lobster air tawar dapat disesuaikan dengan luas ruangan yang ada. Akuarium untuk Lobster air tawar dapat dibuat dengan panjang 1 meter, lebar 0,5 meter, dan tinggi 0,4 meter.

“Ketinggian maksimal air dalam akuarium 30 cm. Akuarium sebesar itu cukup untuk memelihara satu paket induk (5 betina dan 3 jantan) atau 100 ekor bernih ukuran 1 inci,” kata Lilly melalui siaran pers, Minggu (8/8/2021).

2. Sumber/kualitas air

Lilly mengatakan, untuk penggunaan bak plastik atau fiberglass, pada perinsipnya sama dengan penggunaan akuarium. Bahan fiberglass lebih tahan dari pada kaca akuarium yang mudah pecah. Namun, harganya lebih mahal ketimbang kaca akuarium.

Sementara itu untuk kolam semen, membutuhkan biaya yang sangat besar. Karena itu, dalam budidaya Lobster air tawar skala rumah tangga, kolam semen hanya digunakan untuk tempat memijahkan induk untuk pembesaran.

Baca juga: Minat Beli Saham Bukalapak, Jangan Lupa Pelajari Laporan Keuangannya

Ternak lobster air tawar – Artikel ini adalah sambungan dari budidaya lobster air tawar

Tahap Pemeliharaan Anakan Lobster Air Tawar

Pada tahapan pemeliharaan anakan ternak lobster air tawar, Anda harus berhati-hati saat memberi makanan lobster air tawar. Anda tidak boleh memberikan sayuran dan umbi-umbian pada anakan lobster Anda yang baru saja menetas.

Anakan lobster air tawar

Sebaiknya anakan diberi pakan seperti cacing sutera atau cacing beku. Dosis pemberian makanan lobster air tawar adalah 25% saat pagi hari serta 75% pada saat malam hari. Pemberian porsi pakan dapat Anda sesuaikan 3% dari berat Badan anakan lobster Anda.

Benih lobster pada ternak lobster air tawar Anda dapat mengalami kematian karena beberapa faktor. Namun, faktor yang paling mendasar adalah gagalnya benih lobster Anda saat mengalami pergantian kulit untuk pertama kalinya. Faktor yang lain dapat disebabkan oleh air kolam yang tercemar zat-zat kimia.

Tahap Pemanenan Benih Lobster Air Tawar

Lobster dapat Anda jual ketika usianya sudah mencapai 2 bulan atau tubuhnya sudah berukuran 3-5 cm, benih tersebut dapat Anda jual ke masyarakat yang ingin melakukan ternak lobster air tawar.

Tahap Pembesaran Lobster Air Tawar

Jika Anda tidak ingin menjual benih lobster, maka Anda dapat melakukan tahap pembesaran. Tujuan dari pembesaran lobster adalah untuk mendapatkan ukuran dan usia lobster yang sudah siap untuk dikonsumsi. Semakin besar ukuran lobster Anda, maka harganya pun akan semakin mahal. Dalam ternak lobster air tawar, sebetulnya Anda dapat mempercepat laju pertumbuhannya.

Berikut langkah-langkah yang dapat Anda lakukan dalam melakukan pembesaran pada ternak lobster air tawar:

Pembuatan Kolam

Anda harus memastikan kolam yang akan Anda gunakan untuk ternak lobster air tawar sudah steril dan tidak pernah terkontaminasi dengan zat yang beracun. Jika hal tersebut tidak Anda perhatikan, maka semua lobster yang akan dibesarkan dapat mengalami kematian.

Semakin bagus lingkungannya, maka semakin menekan resiko kematian bibit Anda. Ada beberapa faktor yang harus Anda perhatikan, diantaranya oksigen 4 ppm, pH air 7-8, serta suhu air berkisar antara 25-29 0C. Anda pun harus memastikan tidak ada terjadi kebocoran pada kolam.

Menebar Benih

Anda sebaiknya menebar benih lobster dengan ukuran yang sama atau seragam. Jika perbedaan ukuran masih dibawah 10 gram, maka masih dapat dicampur. Kepadatan kolam idealnya 5-10 ekor per m2.

Tahap Pemberian Pakan

Makanan lobster air tawar yang Anda berikan pada ternak lobster air tawar dapat berupa daging serta sayuran mentah, tapi jangan diberikan pada lobster yang masih umur menetas. Pakan yang Anda berikan usahakan jatuh ke dasar kolam, karena lobster hanya makan pada bagian dasar kolam.

Pakan anakan lobster air tawar – cacing sutera

Pengendalian Hama

Jenis hewan laut satu ini sebetulnya termasuk tidak mudah terserang hama, karena memiliki cangkang yang keras. Namun, Anda harus tetap mewaspadai ancaman serangan hama yang dapat merugikan Anda.

Pemanenan Lobster Konsumsi

Lobster yang siap untuk dikonsumsi, umumnya berusia antara 6-8 bulan, tergantung laju pertumbuhannya. Bobot lobster siap konsumsi idealnya 85-100 gram per ekor atau setara 12 ekor untuk 1 kg. Ukuran tersebut merupakan ukuran yang berdasarkan permintaan pasar. Tapi Anda harus ingat, semakin besar ukuran lobster maka harganya pun semakin mahal.

Analisis Usaha Ternak Lobster Air Tawar

Setelah Anda mengetahui ilmu dasar dari ternak lobster air tawar, kini Anda harus mempelajari analasis usaha, tujuannya adalah sebagai bahan pertimbangan sebelum Anda memulai ternak lobster air tawar.

Biaya Investasi Budidaya Lobster Air Tawar

6 set indukan = Rp 5.400.000,-

* 1 set indukan = 3 jantan & 5 betina

* harga 1 set yaitu Rp 500.000,- merupakan jenis lobster super

Biaya sewa lahan = Rp 3.500.000,-

* biaya sewa lahan untuk lahan empang sebanyak 10 empang

Peralatan :

Akuarium + rak besi akuarium = Rp 1.900.000,-

* ukuran per akuarium 100x50x25 cm sebanyak 6 buah.

* harga per akuarium @Rp 200.000 x 6 buah

* harga rak besi akuarium untuk ukuran 320x50x130 cm

* harga rak besi Rp 700.000,-

Kolam Semen = Rp 2.625.000,-

* harga di atas untuk pembuatan kolam dengan ukuran 1×2 m.

* harga di atas untuk 5 buah kolam, masing-masing seharga   Rp 525.000,-.

Selang Air = Rp 21.000,-

* kebutuhan selang air 3 meter

* harga selang air per meter Rp 7.000,-

Pipa Paralon = Rp 50.000,-

* harga diatas merupakan harga paralon 1 batang yang panjangnya 4 meter.

* 1 batang paralon dapat potong-potong dengan ukuran 20 cm.

Aerator = Rp 300.000,-

* beli lah aerator dengan kapasitas 40 liter/menit.

Selang Aerator =Rp 50.000,-

pH meter = Rp 200.000,-

Jaring = Rp 60.000

* jaring Anda beli sepanjang 10 meter.

Perlengkapan Lain = Rp 100.000,-

Total biaya investasi diawal Rp 14.206.000,-

Biaya Operasional

Biaya operasional pada ternak lobster air tawar merupakan biaya yang Anda butuhkan selama proses budidaya, berikut kebutuhan Anda:

Kebutuhan Pakan = Rp 12.000.000,-

* biaya pakan selama 1 bulan adalah Rp 1.000.000

* jadi total kebutuhan pakan setahun @Rp 1.000.000 x 12 bulan

Kebutuhan pupuk kandang dan obat-obatan = Rp2.500.000,-

Biaya Tenaga Kerja = Rp12.000.000,-

* biaya tenaga kerja setiap bulan Rp1.000.000

* total kebutuhan biaya tenaga kerja @Rp1.000.000 x 12 bulan

Biaya tidak terduga = Rp2.500.000,-

* biaya ini berfungsi untuk kebutuhan yang harus Anda penuhi tapi belum Anda anggarkan sebelumnya.

Total kebutuhan biaya operasional adalah Rp29.000.000,-

Total kebutuhan biaya yang Anda butuhkan adalah Rp43.206.000,-

Pendapatan

Dalam 1 tahun Anda dapat panen ternak lobster air tawar sebanyak 2 kali, karena pembesaran lobster hanya membutuhkan waktu 6 bulan. Gambarannya Anda dapat menghasilkan 10 ekor lobster per panen.

  • 10.000 ekor lobster x 2 periode panen = 20.000 ekor.
  • Mortalitas atau tingkat kematian setiap periode panen 10%, jadi total mortalitas 2 periode adalah 20%.
  • Jadi total lobster yang Anda panen adalah 18.000 ekor.
  • 1 kg lobster konsumsi, setara dengan 10 ekor lobster.
  • Jadi 18.000/10 ekor = 1.800 kg atau setara dengan 1,8 ton setiap tahun.
  • Harga jual untuk lobster adalah Rp100.000,- per kilogram
  • Jadi 1.800 kg x Rp100.000,- = Rp180.000.000
  • Pendapatan Anda pada panen tahun pertama = 000.000,-

Pendapatan bersih Anda adalah :

pendapatan kotor – total biaya kebutuhan

Rp180.000.000 – Rp43.206.000 = Rp136.794.000

Jika diakumulasikan pendapatan budidaya lobster air tawar Anda setiap bulan adalah Rp 136.794.000 / 12 bulan = Rp11.399.500

Panen ternak lobster air tawar

Analisis usaha ternak lobster air tawar di atas merupakan simulasi harga yang ada dipasar, namun setiap daerah memiliki harga barang kebutuhan dan harga jual yang berbeda. Artinya analisis usaha di atas hanya sebagai gambaran Anda sebelum mengawali ternak lobster air tawar.

artikel terkait udang: Cara Lengkap Budidaya Udang Windu

sumber gambar: tutugancon, tokopedia

Lobster selama ini terkenal sebagai salah satu bahan makanan yang mahal. Selain memiliki cita rasa yang nikmat, makanan yang satu ini juga memberikan gengsi tersendiri pada orang yang mengkonsumsinya. Para penikmat lobster bahkan rela membayar mahal untuk menikmati hidangan favorit mereka. Masih minimnya jumlah pembudidaya serta tingginya permintaan pasar membuat usaha budidaya lobster air tawar menjadi usaha dengan potensi ekonomi yang sangat menjanjikan. Banyak pelaku usaha mencoba menjalankan usaha budidaya lobster di air tawar. Bagaimana sebenarnya peluang usaha budidaya lobster air tawar dan bagaimana tahapannya dari awal hingga panen? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

Mengenal Lobster

Lobster merupakan salah satu jenis hewan dalam kelompok Crustacea atau udang-udangan. Harga jualnya tinggi, karena lobster memiliki cita rasa yang lezat, dan kaya akan kandungan gizi.

Lobster air tawar [Cherax quadricarinatus] memiliki tubuh yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu kepala dada [cephalothoraks] dan badan [abdomen]. 

Hewan ini tidak memiliki tulang belakang [avertebrata] dan seluruh tubuhnya terbungkus oleh cangkang. Kaki gerak pada thoraks mencakup mata, antena, dan antenula, mulut, serta lima pasang kaki jalan.

Lobster kebanyakan datang dari pesisir timur laut Amerika Utara dengan Canadian Maritimes dan negara bagian Amerika Serikat Maine sebagai produsen terbesar. Lobster ditangkap dengan menggunakan jebakan lobster. Alat tersebut diberi umpan dan diturunkan ke dasar laut. Alat ini membiarkan lobster besar dan kecil masuk, namun tidak memungkinkan bagi lobster besar untuk keluar. Lobster kecil dapat keluar, sehingga bisa mencegah penangkapan lobster yang berlebihan.

Di pertengahan abad ke 19, lobster mulai populer setelah diperkenalkan oleh penduduk New York dan Boston. Ketika itu, kapal khusus juga dibangun untuk menjaga agar lobster yang ditangkap tetap hidup selama transportasi. Lobster merupakan makanan orang miskin di Maine, Massachusetts dan penduduk pinggir pantai Kanada, dan mulai dikalengkan pada awal abad ke 20. Lobster ketika itu juga dimanfaatkan sebagai bahan pupuk dan umpan ikan.

Peluang Usaha Budidaya Lobster Air Tawar

Wilayah Indonesia yang beriklim tropis memiliki prospek yang sangat besar untuk budidaya lobster air tawar ini sebab dengan kondisi iklim yang hangat akan sangat menunjang bagi produktifitas telur lobster air tawar.

Peluang usaha budidaya hewan yang satu ini bisa dikatakan sangat menguntungkan dan menjanjikan. Banyak orang yang mencari lobster air tawar, baik itu untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga maupun untuk berbagai usaha kuliner

Setiap tahunnya, permintaan lobster terus meningkat berbarengan dengan harganya yang selangit. Maka, tidak heran jika budidaya lobster air tawar makin digemari masyarakat. 

Usaha budidaya lobster air tawar merupakan salah satu usaha budidaya yang terbilang cukup mudah untuk dilakukan, karena metode perawatannya tidak rumit, biaya pakan murah, dan pasarnya sangat terbuka luas. 

Untuk memulai bisnis ini pun tidak memerlukan lahan yang relatif terlalu besar, bahkan bisa dilakukan di rumah. Dengan media akuarium berukuran panjang 2,5 dan lebar 1,5 meter yang tentunya juga didukung oleh perlengkapan penunjang budidaya, kita sudah dapat membudidayakan kurang lebih 9 – 10 lobster air tawar ini. Dengan perawatan yang relatif mudah budidaya lobster air tawar ini mampu memberikan keuntungan yang cukup menggiurkan.

Buat kamu yang tertarik untuk menjalankan bisnis budidaya lobster air tawar, barangkali kamu berpikir bahwa memulai bisnis budidaya lobster air tawar akan memerlukan modal yang besar. Namun ternyata sebaliknya, modalnya tidak terlalu besar, terutama untuk persiapan kolam dan bibit. 

Dengan investasi awal untuk biaya pembuatan kolam dan instalasi pipa penyangga sebesar dan biaya produksi yang mencakup pembelian 1 set indukan dan penyediaan pakan rutin selama sekitar 9 bulan [sudah mencakup masa panen pertama] dibutuhkan modal awal yang tidak sampai Rp 20 juta. Keuntungan yang didapat setelah panen bisa mencapai belasan hingga puluhan juta rupiah. Cukup menggiurkan, bukan?

Cara dan Tahapan Budidaya Lobster

Bagaimana cara membudidaya lobster air tawar agar dapat mendulang kesuksesan dengan nilai keuntungan yang maksimal?

Menjalankan budidaya lobster harus dilakukan dengan ketekunan. Bagi pemula, peluang untuk mendapatkan hasil yang besar pun tetap tinggi, karena perawatannya tidak terlalu rumit. Mari kita pelajari tahapannya berikut ini.

1. Menyiapkan Kolam Lobster

Tempat untuk budidaya lobster air tawar bisa dibuat dengan menggunakan media akuarium atau kolam dengan ukuran 200 x 200 x 50 cm untuk burayak [bayi lobster] satu indukan atau ukuran 2 x 1 x 0,5 meter untuk 1000 ekor bibit lobster. Pastikan bahwa kolam telah terbebas dari zat-zat pencemar air. Sebaiknya, kolam dibangun di tempat yang sejuk, seperti di bawah pohon atau tempat tertutup.

Air untuk budidaya lobster juga harus kaya akan oksigen, sehingga harus dipasang aerator atau pompa untuk sirkulasi air dari satu kolam ke kolam lainnya. 

Di samping itu di dalam kolam juga perlu disediakan tempat untuk lobster bersembunyi, bisa menggunakan pipa paralon. 

Lobster termasuk hewan kanibal, sehingga memiliki kecenderungan untuk memangsa sesamanya. Terlebih lagi ketika lobster sedang mengalami masa pergantian kulit atau molting, biasanya lobster tersebut akan mengeluarkan aroma khusus yang dapat mengundang lobster lain untuk memangsanya. Oleh karena itulah, perlu disediakan tempat untuk bersembunyi. 

Ada tiga tipe kolam yang biasanya dibuat untuk usaha budidaya lobster air tawar, yaitu kolam tanah, kolam tembok, atau kolam terpal. Berikut cara pembuatannya :

Keringkan air kolam atau tambak selama seminggu. Lalu, tebar secara merata 50 gram/m² GDM SaMe dan 6 gram/m² GDM Black BOS yang telah dilarutkan di dalam air, kemudian siramkan ke dalam kolam. GDN SaMe dan GDM Black BOS adalah ekstrak organik atau bio organic stimulant yang mengandung bakteri premium dengan unsur hara yang lengkap, yang dalam hal ini digunakan untuk membantu pertumbuhan lobster]. Isi kolam tersebut dengan air selama seminggu sebelum bibit dilepaskan. Jangan lupa untuk memasang aerator [kincir air] untuk menjaga sirkulasi oksigen. Pastikan juga kandungan air di dalam kolam tanah aman bagi kelangsungan hidup lobster. Mulai dari pH, oksigen, hingga tingkat kekeruhan.

Kolam tembok biasa digunakan untuk pemijahan secara massal dan pembesaran burayak. Tebar secara merata 50 gram/m² GDM SaMe dan aplikasikan juga 6 gram/m² GDM Black BOS dengan cara dilarutkan di dalam air kemudian disiramkan ke dalam kolam. Idealnya, kolam tembok ini berukuran 2 x 2 x 0,5 meter. Sebaiknya kolam direndam terlebih dulu selama 1 minggu untuk menghilangkan zat-zat berbahaya dengan memasukkan beberapa belah pelepah pisang ke dalam kolam.

Persiapkan lahan dengan ukuran sesuai kebutuhan terpal. Misalnya ukuran kolam 4 x 3 meter dan ukuran terpal 5 x 4 meter. Buat dinding kolam menggunakan susunan bambu, pasang terpal, dan buatlah saluran pipa kolam terpal.

Pastikan saluran pengairan dan pembuangan air telah disesuaikan dengan kondisi di sekitar kolam. Tebar secara merata 50 gram/m² GDM SaMe dan aplikasikan 6 gram/m² GDM Black BOS dengan cara dilarutkan di dalam air kemudian siramkan ke dalam kolam.

2. Menyeleksi Indukan Lobster

Indukan harus dipilih dengan seksama agar mendapatkan lobster air tawar yang baik yang akan menghasilkan keuntungan maksimal. Bagaimana ciri-ciri indukan lobster air tawar yang siap dipijahkan? Indukan lobster air tawar yang siap untuk dipijah biasanya berusia minimal 6 bulan dengan minimal panjang 10 cm, dan memiliki bentuk tubuh indukan yang ideal, baik yang jantan maupun yang betina.

[su_table responsive=”yes” alternate=”no”]

Ciri-Ciri Indukan Lobster Air Tawar yang Baik
Indukan Betina Memiliki ukuran kepala yang lebih kecil daripada badan dengan berat rata-rata 64,73 gram. Memiliki alat kelamin yang normal berupa lubang pada pangkal kaki ketiga dari bawah untuk mengeluarkan telur. Minimal umur 4-7 bulan.
Indukan Jantan</span Memiliki ukuran kepala yang lebih besar ketimbang badannya dengan berat rata-rata 62,79 gram. Terdapat garis merah pada capitnya dan tanda berupa bercak merah pada capik sebelah luarnya. Hal tersebut menandakan bahwa lobster telah matang gonad atau siap kawin.</span

[/su_table]

Cara mengawinkan lobster air tawar

Jika kamu sudah menemukan indukan betina dan jantan yang tepat untuk dikawinkan, maka tahap selanjutnya adalah mengawinkan indukan betina dengan jantan tersebut. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

    • Sediakan pijah atau tempat persembunyian untuk kedua lobster air tawar kawin. Panjang pijah disesuaikan dengan tubuhnya dan jumlah sesuai dengan betinanya.
    • Pijah terbuat dari pipa paralon diameter 2 inchi dan panjang 20 cm atau disesuaikan juga dengan jenis dan panjang indukan.
    • Lobster air tawar dipijahkan di dalam bak selama 2-3 minggu hingga terjadi proses perkawinan indukan.
    • Jika menggunakan metode perkawinan massal, pada tebar maksimal 25 pasang per meter persegi.

3. Menangani Lobster Saat Pemijahan

Untuk mempersiapkan tahap pemijahan, kamu harus mempersiapkan bak khusus.. Ukuran bak dibuat tergantung ukuran dan tingkat kepadatan. Biasanya 1-2 ekor induk jantan dengan 3 ekor induk betina. Kepadatan tebar dalam kolam pemijahan bisa di atur antara 3-5 ekor/m².

Ingat, tempat persembunyian yang digunakan harus sesuai ukuran indukan. Aplikasikan 50 gram/m² GDM SaMe dengan cara ditabur secara merata. Aplikasikan juga 6 gram/m² GDM Black BOS dengan cara dilarutkan di dalam air kemudian disiramkan ke dalam kolam.

Selain disiapkan bak pemijahan dengan kepadatan 3-5 ekor/m², perlu juga dilakukan penyemprotan secara merata SOC GDM organik dengan dosis 6 ml/m². Pilih indukan betina dan jantan yang unggul. Perbandingannya adalah 1-2 jantan : 3 betina.

Jagalah kestabilan tinggi air berkisar 30 cm dengan suhu 23-29 derajat celcius agar proses pemijahan berlangsung dengan baik. Pemberian makan dilakukan sebanyak 2 kali sehari dengan dosis 3% dari total biomassa dalam sehari.

Tunggu selama 2-3 minggu hingga terjadinya proses kawin indukan. Setelah melihat tanda-tanda akan bertelur, induk betina segera dipindahkan ke akuarium khusus.

Penanganan saat telur menetas

Saat indukan betina memberikan tanda-tanda akan bertelur, ada langkah yang harus diperhatikan saat telur menetas, untuk memastikan telur tersebut ditangani dengan tepat. Pindahkan indukan betina bersamaan dengan tempat persembunyiannya. Lakukanlah dengan ekstra hati-hati. Jarak penampungan induk telur dan ruang pengeraman sebaiknya tidak terlalu jauh, yaitu sekitar 150 meter. Sebaiknya, pengeraman telur dilakukan di dalam bak yang sudah disesuaikan dengan kehidupan lobster di alam selama 3-5 minggu. 

Di minggu pertama, telur masih berbentuk bulat berwarna kuning. Lalu, telur menjadi coklat kehitaman dan mulai tampak bagian tubuhnya. Setelah satu bulan, tubuh akan terbentuk dengan sempurna. Kemudian, dalam waktu 3-4 hari seluruh benih akan terlepas dari induknya.

4. Menangani Lobster Saat Pendederan

Tahapan selanjutnya yaitu pendederan. Bak pendederan harus disesuaikan dengan kehidupan lobster di alam, khususnya dalam hal kedalaman, tekanan air, suhu, hingga pH. Kolam harus memiliki temperatur berkisar 24-31 derajat Celcius dengan pH 6-8. Kandungan amoniak di dalam air maksimal 1,2 ppm dengan tingkat kekeruhan air 30-40 cm.

Aplikasikan 50 gram/m² GDM SaMe dengan cara ditabur secara menyebar. Tidak ketinggalan 6 gram/m² GDM Black BOS dengan cara dilarutkan ke dalam air kemudian disiramkan ke dalam kolam. Kedalaman air bisa sedalam 25-30 cm dengan kepadatan 20-50 ekor/m². Beri ruang untuk bersembunyi berupa potongan pipa paralon atau roster.

Jika seluruh persiapan bak ini sudah selesai, maka kamu mulai bisa ke tahapan selanjutnya yakni proses pendederan lobster air tawar. Burayak diletakkan dalam wadah pengeraman hingga usia 7-15 hari. Pemberian pakan 2 kali sehari berupa cacing sutera, cacing beku, atau pelet udang paling kecil sebanyak 2-3% berat burayak.

Setelah melewati usia 7-15 hari, coba lakukan penjarangan kepadatan dengan kerapatan 20-50 ekor/m². Lalu, semprotkan SOC GDM organik dengan dosis 6 ml/m² secara merata. Ulangi pengaplikasian tersebut setiap 10 hari secara rutin.

5. Pemindahan bibit dari bak pendederan ke kolam pembesaran

Setelah proses pendederan, bibit lobster air tawar dapat dipindahkan, dengan terlebih dahulu menyiapkan kolam pembesaran. Lobster dipindahkan seminggu setelah air kolam diisi. Pastikan juga bahwa jumlah tempat persembunyian tercukupi sesuai dengan jumlah lobster air tawar yang dipindahkan.

6. Perawatan Kolam Lobster Air Tawar

Tahap perawatan kolam lobster air tawar berbeda-beda, tergantung jenis kolamnya.

Perawatan kolam terpal

Gantilah air setiap 2-3 hari sekali. Pastikan bahwa terpal tidak mudah bocor dan saluran air berfungsi baik untuk menjaga tekanan dan kualitas air kolam. Tempat-tempat persembunyian lobster juga sebaiknya dibersihkan secara berkala.

Perawatan kolam tembok

Ganti air dengan rutin setiap 2-3 hari sekali. Untuk kolam tembok atau kolam semen, kamu harus memastikan bahwa air selalu bebas dari zat-zat berbahaya yang berasal dari semen. Bersihkan tempat-tempat persembunyian lobster.

Perawatan kolam tanah

Sama dengan kolam terpal dan kolam tembok, kolam tanah juga harus diganti air setiap 2-3 hari sekali agar kualitas air tetap terjaga. Pastikan kualitas air pada kolam terjaga baik dari segi kekeruhan, oksigen maupun tekanan. Bersihkan juga tempat-tempat persembunyian lobster.

7. Perawatan dan Pemberian Pakan Lobster Air Tawar

Cara merawat dan memberi pakan untuk lobster air tawar kecil dan lobster air tawar besar berbeda. Berikut uraiannya.

Lobster air tawar kecil

Tempat persembunyian lobster air tawar kecil berupa paralon atau batako atau kayu berlubang. Setelah 10 hari berada di dalam kolam penetasan, benih dipindahkan ke kolam pembesaran untuk dipelihara selama 2 bulan. Semprotkan SOC GDM organik secara merata dengan aturan dosis 6 ml/m². Terapkan pengaplikasian tersebut selama 10 hari secara rutin.

Untuk lobster air tawar kecil, kamu perlu memperhatikan saat memberi pakan. Biasanya, makanan dapat berupa cacing, sayuran, atau pelet lobster yang diberikan saat pagi dan sore sebanyak 2-3% berat burayak. Caranya dengan menebarkan pakan ke dalam kolam secara merata.

Lobster air tawar besar

Penting untuk memperhatikan shelter atau tempat persembunyian dalam merawat lobster air tawar besar. Shelter yang cocok biasanya pipa paralon dengan ukuran panjang 15-20 cm dengan diameter 4 inchi. Jangan lupa untuk menyemprotkan suplemen organik cair GDM spesialis perikanan dengan dosis 6 ml/m² secara merata. Terapkan pengaplikasian tersebut setiap 10 hari sekali dengan rutin.

Makanan yang diberikan untuk lobster air tawar besar bisa berupa cacing, sayuran seperti tauge dan wortel, atau pelet khusus lobster yang dikombinasi dengan sulai pakan buatan seperti pelet, ikan tongkol, kombinasi pelet dengan cacing tubifex atau kombinasi ikan tongkol dengan cacing tubifex. Cara pemberian pakannya adalah dengan menaburkan pakan ke dalam kolam secara merata.

8. Masa Panen Lobster Air Tawar

Kamu baru bisa memanen bibit jika ukurannya telah mencapai 1-2 cm, dengan usia sekitar 20 hari. Pada usaha ternak lobster air tawar, lobster hasil pembesaran biasanya dapat dipanen pada usia 6-8 bulan dengan berat minimal 100 gram, namun ukuran lobster air tawar dapat disesuaikan dengan permintaan pasar.

***

Itulah peluang usaha dan tips dalam melakukan budidaya lobster di air tawar. Dalam budidaya lobster ini, kamu bisa memilih apakah ingin fokus pada usaha pembesaran lobster, atau usaha pembenihan lobster?

Pembesaran lobster bisa menghasilkan keuntungan sekitar 30%, sedangkan usaha pembenihan ada yang bisa meraup untung hingga 81%. Usaha pembenihan pun bisa diawali dengan modal yang tidak terlalu besar. 

Sebagai perbandingan, misalnya, untuk menghasilkan benih sebanyak 1.000-2.000 ekor ukuran 2 inchi cukup menggunakan tempat seluas 1×1,5 m dan akan memberikan omset senilai Rp 2,2 juta setelah proses pembenihan lobster air tawar selama 6 bulan. 

Usaha pembesaran, dengan luasan dan waktu panen yang hanya selisih 1 bulan lebih cepat, akan menghasilkan lobster air tawar siap konsumsi sebanyak 1 kg saja [berisi 10-15 ekor] dengan harga Rp 200 ribu/kg saat dipanen setelah 5 bulan.

[appbox googleplay com.beecash.app]

Video yang berhubungan