Berapa lama bayi menyusu untuk mendapatkan hindmilk

Menyusui

Dwi Indah Nurcahyani   |   Haibunda

Minggu, 13 Oct 2019 18:30 WIB

Jakarta - Idealnya, bayi menyusu pada payudara kanan dan kiri setiap sesinya. Tetapi tak jarang, bayi menyudahi proses menyusunya hanya pada satu bagian payudara saja.Kalau sudah begini, payudara yang belum sempat dikosongkan rasanya pasti sakit dan bengkak. Kalau sering terjadi, hati-hati! Bunda bisa saja mengalami mastitis.Untuk mencegah hal itu terjadi lagi, Bunda harus bisa mengajak bayi untuk meminum ASI dari kedua sisi payudara. Hal itu menjadi sedikit tantangan, saat bayi mudah kenyang dan tertidur dengan pulas saat masih mengisap satu payudara.

Padahal, sebelum berganti ke payudara lainnya, Bunda harus mengosongkan ASI di payudara pertama. Kenapa harus kosong? Hal itu untuk mencegah bayi hanya mendapatkan ASI foremilk.

Sedangkan Asi bagian hindmilk biasanya berwarna lebih kental, yang keluar di bagian akhir dari sesi menyusui.

Waktu ideal, lama menyusui/ Foto: iStock


"Jika Bunda mengganti menyusui di tengah-tengah menyusui, Bunda berisiko memberikan bayi hanya susu foremilk dan tidak ada hindmilk. Karenanya, sangat penting untuk terus menyusui sampai payudara benar-benar habis dan beralih ke payudara lainnya untuk menyusui berikutnya," ujar Carol Huotari, IBCLC dari La Leche League International di Schaumberg, seperti dikutip dari laman Webmd.

Bunda masih bingung, dan bertanya-tanya bagaimana cara mengosongkan payudara? Melansir What to Expect, lamanya durasi yang diperlukan saat menyusui untuk satu sesi biasanya berlangsung selama 20 hingga 30 menit. Sehingga, Bunda dapat menyesuaikan dengan kebutuhan buah hati. Ingat ya, Bunda, setiap bayi tentunya berbeda satu sama lain ketika menyusu.

Terpenting, Bunda dapat memastikan satu payudara kosong terlebih dulu dan baru berganti ke payudara lainnya, Bun. Jadi, jangan melepas sesuka hati ketika bayi sedang menyusu. Tetapi, tunggulah sampai bayi Bunda tampaknya siap untuk berhenti menyusui dan tawarkan payudara sisi lainnya.

Selamat mencoba!Simak tips menyusui yang benar ala dr.Reisa Brotoasmoro berikut ini! (rap/rap)

Bayi dikatakan sedang dalam kondisi tidak mau minum susu saat ia menolak ketika Anda menyuguhkan payudara. Padahal, mungkin beberapa waktu sebelumnya si kecil sempat menyusu dengan sangat baik.

Kondisi bayi yang tidak mau menyusu ini bisa berlangsung kapan saja dan selama beberapa waktu. Entah itu berlangsung sebentar atau bahkan bisa selama beberapa hari.

Biasanya, menolak menyusu hanyalah cara bayi memberi tahu Anda bahwa ada sesuatu yang membuatnya tidak nyaman. Ini karena si kecil belum mampu berbicara secara terang-terangan mengenai apa yang sedang ia rasakan dan alami.

Jadi, jangan berkecil hati dan berpikir bahwa bayi yang enggan menyusu berarti tidak membutuhkan Anda.

Sebab pada dasarnya, kondisi ini justru harusnya membuat Anda lebih ‘peka’ dengan kondisi yang mungkin sedang dialami si kecil.

Penyebab bayi tidak mau minum susu

Berbagai penyebab bayi tidak mau minum susu padahal sudah masuk jadwal menyusui, yakni:

1. Sulit mengisap puting payudara

Bayi yang baru lahir biasanya masih belum terbiasa sehingga mengalami kesulitan dalam mengisap puting payudara ibu.

Ketika cara bayi mengisap atau perlekatan (latch on) antara mulut bayi dengan puting payudara kurang tepat, otomatis ASI akan sulit keluar.

Padahal, mungkin saja di saat tersebut bayi sudah sangat lapar dan ingin segera menyusu. Semakin bayi merasa lapar, akan semakin sulit baginya untuk mengisap puting dan menyusu dengan baik.

Dengan kata lain, si kecil bisa saja merasa gemas karena tidak kunjung dapat mengisap puting dengan tepat. Kondisi inilah yang kemudian membuat bayi tidak mau menyusu langsung pada payudara.

2. Rasa ASI berubah

Perubahan rasa ASI biasanya disebabkan oleh pengaruh dari makanan dan minuman harian Anda. Hal ini juga berlaku ketika Anda merokok saat menyusui yang sedikit banyak akan membuat rasa ASI berubah.

Selain itu, perubahan hormonal juga ternyata turut berpengaruh terhadap rasa ASI, mengutip dari Mayo Clinic.

Perubahan hormonal yang bisa Anda alami meliputi kembalinya menstruasi setelah melahirkan, hamil lagi, atau sedang rutin minum KB untuk ibu menyusui.

Ketika bayi tidak begitu menyukai rasa ASI, ada kemungkinan ia enggan menyusu.

3. Bayi mengalami nyeri

Rasa nyeri dan tidak nyaman pada mulut, seperti tumbuh gigi, sakit gusi, demam, atau sariawan bisa menjadi salah satu penyebab bayi enggan menyusu.

Selain itu, infeksi telinga juga dapat menimbulkan tekanan atau nyeri saat menyusui sehingga menjadi penyebab bayi tidak mau minum ASI.

4. Bayi stres

Bayi juga bisa mengalami stres karena perubahan lingkungan seperti ikut perjalanan jauh, menyusu di ruang yang berisik, hingga pindah ke rumah baru.

Reaksi ibu yang berlebihan saat bayi menggigit puting juga bisa membuatnya takut dan menolak untuk menyusui.

Cara mengatasi bayi susah minum susu

Selain itu, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi bayi yang tidak mau minum susu di jadwal menyusui, yaitu:

  • Cobalah menyusui saat bayi Anda sangat mengantuk. Banyak bayi yang menolak untuk menyusui saat mereka terjaga.
  • Cobalah untuk mengubah posisi menyusui dan cari yang membuat bayi merasa nyaman. Bayi bisa saja merasa nyaman pada salah satu posisi dan tidak nyaman dengan posisi lainnya.
  • Menyusui bayi Anda sambil mengayunkan atau berjalan mungkin membuat bayi lebih nyaman.
  • Menyusui di tempat yang bebas gangguan, seperti di ruangan dengan pencahayaan yang remang-remang dan sepi, jauh dari suara radio atau televisi.
  • Berikan bayi Anda kontak dari kulit ke kulit, contohnya dengan menyusui tanpa mengenakan baju.

Penyebab bayi susah minum susu bisa juga karena sudah masuk saatnya ia untuk disapih. Pahami cara menyapih anak yang tepat agar lebih mudah saat dipraktikkan nantinya.

Pemberian susu formula, terlebih di atas usia enam bulan, dapat menggantikan ASI bila bayi tidak memungkinkan lagi untuk mendapat ASI.

Akan tetapi, ada baiknya untuk tidak memberikan ASI campur susu formula (sufor) di dalam satu botol yang sama.

Jika ada masalah ibu menyusui meski terlihat sepele sekali pun, tidak ada salahnya untuk tetap berkonsultasi dengan dokter.

Dokter dapat mencari tahu penyebab, penanganan, serta memberikan obat yang aman untuk ibu menyusui bila memang diperlukan.

general_alomedika 2018-09-16 23:07:26 2018-09-17 06:39:51

dok, apakah ada cara khusus untuk meningkatkan kandungan ASI yang hindmilk ya?

dr.Bedry Qintha

Alo dokter Wiji!

Hindmilk dan foremilk itu sebenernya hanya istilah yang menggambarkan kandungan lemak yang ada pada ASI.

Karena proses mekanik dari menyusui, kandungan lemak pada ASI berubah seiring dengan proses menyusui. Pada saat bayi tidak menyusu dan ASI mengisi payudara ibu, kandungan globuli lemak ASI cenderung menempel satu sama lain serta pada dinding alveoli. Nah semakin lama bayi tidak menyusu, semakin banyak lemak yang menempel di daerah belakang ductus. Semakin lama bayi tidak menyusu, semakin sedikit kandungan lemak yang didapat bayi pada awal menyusui. Terkadang, bayi sudah kenyang minum foremilk sebelum hindmilk dikeluarkan.

Jadi, untuk mendapat kandungan lemak yang optimal, payudara sebaiknya sering dikosongkan, baik dengan cara diperah maupun menyusu langsung.

13785469371271864545

[caption id="attachment_277098" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber //www.wishingbaby.com/menyusui-payudara-kanan-dan-kiri/"][/caption] Ditulisan ini saya ingin berbagi mengenai informasi seputar ASI. Ya, anak kedua saya (Fiqa) yang lahir dengan bobot 3,8 Kg dan tinggi 50 cm dalam waktu 40 hari naik 1,7 Kg menjadi 5,5 Kg dan tinggi menjadi 55cm hanya dengan minum ASI.

Jika banyak yang bilang, anak yang lahir besar pasti minum Asinya banyak. Tapi tidak dengan Fiqa. Minum Asinya hanya di satu payudara (disatu waktu menyusui). Memang sih payudara yang sebelah sakit karena tidak disusui, tapi mau bagaimana lagi, Fiqa sudah tidak mau minum. Mulutnya terkunci rapat. Pernah saya paksakan untuk menyusui kanan dan kiri, tak lama kemudian Fiqa muntah. Nyessssss sedih rasanya. Kalaupun dia masih haus, saya berikan jeda terlebih dahulu, kira-kira 10 menit. Diusahakan dia harus bersendawa terlebih dahulu dari minum ASI sebelumnya.

Dari asupan ASI yang tidak begitu banyak, buang air kecilnya juga banyak (karena saya tidak menggunakan diapers dibulan pertama) ditambah dia pup sering sekali, setiap ‘ngulet’ selalu keluar pup sedikit. Tapi kok beratnya tambah banyak ya? ketika saya share di FB mengenai “Kenapa berat Fiqa naik padahal asupan dan pengeluaran hampir sama?” kira-kira begini jawabannya :

ASI itu terdiri dari cairan Foremilk dan Hindmilk. Foremilk (ASI depan) adalah cairan yang pertama kali keluar dari payudara, warnanya agak bening dan encer (biasanya keluar agak mancur-mancur). Kandungan dari Foremilk itu adalah protein dan rendah lemak. Jika banyak mitos yang menyatakan Foremilk itu susu basi karena terlihat encer dan harus dibuang. Eits, itu salah besar, Foremilk juga penting loh! Ada kandungan laktosa didalamnya yang penting untuk perkembangan otak.

Sedangkan Hindmilk (ASI belakang) adalah ASI yang kaya akan lemak, warnanya lebih putih dan lebih kental. Setelah menyusui berjalan beberapa saat, dan payudara sedikit kosong, maka Asi Hindmilk keluar. Anggap saja cairan Foremilk sebagai air minum bayi yang kehausan, maka Hindmilk adalah makanannya. Semakin kosong payudara, semakin besar kandungan ASI Hindmilk. Semakin banyak bayi minum Asi Hindmilk, semakin signifikan kenaikan berat badan si bayi.

Dari informasi diatas, saya baru percaya bahwa ASI memang baik buat pertumbuhan bayi. Dan rasa penasaran saya terjawab, bahwa Fiqa banyak minum ASI Hindmilk. Karena diawal minum, dia sudah tidak nyaman dengan derasnya ASI Foremilk yang keluar. Saya menyebutnya “Fiqa mainin puting karena ketika dia minum puting sering dilepas, dan banyak ASI Foremilk yang terbuang”. Dan karena ASI Foremilk juga bagus buat perkembangan otak, membuat saya berpikir untuk memeras ASI saya ketika payudara terasa kencang (diberikan kemudian). Dan memberikan ASI ketika payudara sudah sedikit kosong, agar Fiqa dapat minum dengan nyaman tanpa harus tersedak ASI Foremilk yang mengucur deras.

Tapi yakinlah, mau itu ASI Foremilk atau Hindmilk, semua ada manfaatnya yang bagus buat perkembangan anak kita. Yang penting berikan ASI selama 6 bulan atau 2 tahun. Cari posisi menyusui yang nyaman, agar bayi lancar menyusui foremilk dan hindmilk. Oh ya, biasanya menyusui yang efektif itu 20-15 menit. Jika ada bayi yang lama menyusui, mungkin dia mengempeng dan ingin lebih lama dengan mamanya, pengen di sayang, istilahnya.

Yuk Ibu-Ibu Semangat memberikan ASI untuk anak kita. Insyaallah bayi kita sehat.

[caption id="attachment_277099" align="aligncenter" width="288" caption="Pulang dari posyandu "]

1378547088927784562

[/caption]

Selamat Sore.

Mamanya Qila dan Fiqa

Sumber : //www.wishingbaby.com

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA