Berapa kali dalam setahun ke dokter gigi?

Sakit gigi sangat jarang menyebabkan kematian. Namun pernah ada penelitian bahwa sakit gigi mempengaruhi tingkat kerja seseorang, kesadaran  pemeriksaan dan pemeliharaan gigi masih rendah, rata-rata mereka datang ke Rumah Sakit (RS) dalam kondisi gigi sudah bermasalah, seperti gigi berlubang dan gusi bengkak.

Bila kontrolnya dalam keadaan sudah bermasalah sebenarnya sudah agak terlambat, sebaiknya kontrol dalam keadaan gigi masih bagus, setiap enam bulan sekali agar tidak terjadi infeksi. Selain melakukan kontrol gigi enam bulan sekali, untuk menjaga kesehatan gigi juga diharuskan menyikat gigi minimal dua kali sehari, setelah makan pagi dan malam sebelum tidur.

Penyakit yang paling membahayakan akibat kurangnya memelihara kesehatan gigi dan mulut yaitu penyakit kanker rongga mulut. Untuk mengetahui terkena penyakit tersebut harus dilakukan pemeriksaan Laboratorium, karena gejalanya tidak terlihat.

Membuat jadwal kunjungan ke dokter gigi untuk cek kesehatan gigi adalah agenda penting,  inilah perlunya Anda rutin memeriksakan gigi minimal 6 bulan sekali:

  1. Cek gigi secara rutin memungkinkan pendeteksian masalah gigi dan gusi dalam tahap awal. Artinya, jika terindikasi – misalnya – gigi muncul lubang kecil, dokter gigi bisa segera melakukan penambalan agar gigi tidak sampai keropos. Penanganan dini justru akan menghemat biaya pengobatan dibanding pada saat kondisi gigi sudah parah.
  2. Pemeriksaan rutin ke dokter gigi juga berfungsi sebagai deteksi dini untuk mengamati kemungkinan munculnya penyakit serius lain pada rongga mulut, termasuk kanker. Dokter gigi bisa memberikan saran pada pasien untuk menemui dokter spesialis lain jika diperlukan pemeriksaan lanjutan.
  3. Melatih diri untuk tidak trauma dengan penanganan masalah gigi. Saat ini teknologi dalam kedokteran gigi berkembang pesat. Salah satunya yaitu efek trauma yang dialami oleh pasien bisa dikurangi. Pasien tidak lagi merasakan rasa sakit berlebihan pada saat – misalnya – penanganan saluran akar gigi maupun perawatan gigi secara keseluruhan. Semua bisa dilakukan dengan nyaman.

Sumber : http://sidomi.com/352640/ini-pentingnya-periksa-gigi-secara-rutin-6-bulan-sekali/

Topcareer.id– Tiap kali ke dokter gigi, pasti kita sering mendengar dokter menganjurkan untuk melakukan kontrol setidaknya sekali atau dua kali dalam setahun. Sudahkah kita melakukannya? Kalau belum, ada baiknya kita mulai mengindahkan nasihat tersebut.

Pasalnya ada banyak sekali kebaikan yang bisa kita dapat. Salah satunya adalah untuk memastikan gigi tidak mengalami caries atau bolong, lalu membersihkan gigi dari karang dan kotoran.

Efek samping makan yang kita lakukan 3 kali sehari dan minum membuat gigi kusam atau pun bernoda. Karang gigi misalnya, lapisan seperti film berwarna putih yang melekat terus- menerus pada gigi, gusi, dan lidah mengandung bakteri, air liur, dan mineral.

Baca juga: Sudah Merawat Gigi Tapi Tetap Bau Mulut? Mungkin Ini Sebabnya

Karang gigi yang tidak dibersihkan juga akan menyelusup di sela-sela gigi dan tak terjangkau sikat gigi. Alhasil, masalah gigi ini bisa menyebabkan bau mulut.

Kenapa gigi kita retak, erosi, dan berlubang?

  • Lapisan luar gigi, enamel bisa rusak karena seringnya kita makan buah atau larutan yang berasa asam.
  • Erosi gigi yang parah biasanya terjadi pada penderita bulimia dan pecandu alkohol. Kenapa? Asam yang dikeluarkan saat muntah itulah yang menyerang gigi kita dan membuat gigi sedikit-sedikit rapuh.
  • Kebiasaan buruk yang membuat gigi aus adalah kebiasaan menggertakkan gigi. Bunyinya yang kadang terdengar orang lain itu sesungguhnya kebiasaan yang patut dihindari. Karena membuat gigi retak atau pun rapuh.

Baca juga: Berapa Kali Gosok Gigi dalam Sehari untuk Hindari Risiko Gagal Jantung?

Ada penyebab, pasti ada juga pencegahannya. Berikut langkah pencegahan kerusakan gigi yang bisa kita tempuh:

  • Gosok gigi teratur minimal 2 kali, bangun pagi dan sebelum tidur. Tapi ada baiknya kebiasaan itu dilakukan juga setelah kita habis makan atau pun ngemil.
  • Upayakan untuk berkumur atau minum air putih untuk menetralisir zat yang bisa merusak gigi. Hal ini dianjurkan terutama bagi mereka yang gemar mengonsumsi makanan yang mengandung tepung, gula, yang manis dan asam,
  • Pilih pasta gigi yang dianjurkan dokter gigi. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride karena mampu memberi mineral pada lapisan gigi luar. Dengan demikian kekuatan gigi pun bertambah.
  • Jangan lupa untuk menjaga kesehatan gusi dan mulut, gunakan sikat gigi yang nyaman dan lembut. Kalau memang suka, gunakan juga obat kumur yang menekan perkembangan bakteri yang merusak gigi.
  • Periksakan gigi Anda ke dokter gigi setahun 1-2 kali.
  • Makan makanan yang banyak mengandung kalsium seperi susu dan sayuran hijau, untuk menunjang kekuatan gigi. *

Diolah dari berbagai sumber.

Berapa kali dalam setahun kontrol ke dokter gigi?

Interval kontrol kesehatan gigi setiap 6 bulan atau 2 kali setahun pertama kali dikemukakan oleh American Academy of Dental Science pada tahun 1879.

Kapan sebaiknya kita periksa ke dokter gigi?

Maka dari itu, sebaiknya Anda segera ke dokter gigi atau dokter bedah mulut bila mengalami gejala-gejala berikut: Rahang terasa nyeri, kaku, atau berbunyi. Gusi terasa nyeri, bengkak, bernanah, atau berdarah. Bentuk rahang tidak selaras dengan gigi.

Berapa harga mencabut 1 gigi?

Biaya Cabut Gigi Pencabutan sederhana biasanya berharga antara Rp150 ribu hingga Rp2 juta per gigi, atau lebih mahal tergantung pada jenis anestesi yang dibutuhkan dan lokasi tempat tinggal.