Namun, Berlatih Bernyanyi Dari Sebuah Pertunjukan Musik Barat yang baik tidak hanya bernyanyi dengan suara merdu saja. Bernyanyi yang baik, di samping harus dengan suara merdu juga harus dengan pembawaan lagu yang benar pula. Coba bayangkan, betapa lucunya bila kita menyanyikan lagu “My Heart must go on” atau “Unchained Melody” dengan corak nyanyian yang gembira. Atau lagu “Pretty Woman” dengan corak nyanyian yang lemah gemulai. Menyanyi yang baik tentu tidak demikian. Lalu, apa lagi yang harus kita perhatikan agar kita dapat membawakan lagu dengan merdu sekaligus benar? Kita masih harus memiliki beberapa keterampilan, di antaranya sebagai berikut. 1) Ketepatan Membidik Nada (Pitch) Memiliki suara yang merdu belum tentu mampu Berlatih Bernyanyi Dari Sebuah Pertunjukan Musik Barat dengan indah. Masih dibutuhkan kemampuan membidik nada untuk dapat menyanyikan lagu dengan tepat sehingga nyanyian terdengar indah. Kemampuan membidik nada dengan tepat ini disebut pitch control. Ketidakmampuan membidik nada akan menyebabkan suara kita menjadi fals (sumbang). Agar kalian memmiliki kemampuan membidik nada dengan baik dan tepat, lakukanlah latihan pitching dengan benar. 2) Interpretasi Lagu. Kemampuan interpretasi lagu akan menghasilkan dua hal pokok dalam membawakan lagu, yaitu: a) kemampuan menafsirkan maksud dan tujuan lagu sesuai nilai rasa yang dimaksud komponisnya. Sebagai contoh, lagu “My Heart Will Go on” oleh komponisnya dimaksudkan dan ditujukan untuk mengungkapkan rasa sedih atas kepergian seorang kekasih. Oleh karena itu, jika kita menyanyikan lagu itu juga harus mampu memunculkan rasa sedih tersebut. Kalau perlu sampai pendengar pun ikut merasakan kesedihan tersebut. b) pengetahuan yang luas tentang musik sehingga dalam membawakan lagu sesuai dengan tuntutan jenis musik yang diinginkan oleh komponisnya. Sebagai contoh, lagu “When the Smoke is Going Down” tidak akan tepat dinyanyikan dengan gaya country karena segala unsur lagu tersebut, baik melodi, ritme, maupun harmoninya lebih cocok untuk jenis lagu slow rock. 3) Penjiwaan Lagu Selain untuk menyampaikan pesan, lagu juga diciptakan untuk mengungkapkan rasa. Perasaan positif, seperti rasa syukur, gembira, semangat, rasa hormat, rasa sayang dapat diungkapkan dengan lagu. Sebaliknya, rasa sedih, marah, benci, atau kecewa juga dapat diungkapkan melalui lagu. Nah, kamu harus dapat menangkap nilai rasa dalam lagu saat kamu nyanyikan. Kemampuan mengungkapkan nilai rasa saat bernyanyi itu disebut penjiwaan. Agar dapat menjiwai sebuah lagu kamu harus dapat merasakan perasaan pencipta lagu tersebut. Caranya adalah melalui pemahaman terhadap lirik, ritme, tempo, dinamik, dan lain-lain sebuah lagu. 1. Koor Selain disajikan secara unisono, lagu juga dapat dibawakan secara bersama-sama dengan lebih dari satu suara. Penyajian demikian disebut sebagai vokal grup dan paduan suara. Kita mengenal paduan suara dengan jenis vokal yang sama (vokal anak-anak semua, vokal perempuan semua, atau vokal laki-laki semua), dan ada pula paduan suara dengan jenis vokal campuran (anak-anak dan dewasa, laki-laki dan perempuan). Dalam mengaranisir lagu untuk keperluan paduan suara ini, jenis vokal sangat perlu mendapat perhatian. Tujuannya adalah supaya nada-nada yang digunakan sesuai dengan jangkauan (ambitus) nada penyanyinya. Agar dihasilkan paduan suara yang harmonis, juga tidak kalah pentingnya adalah penerapan prinsip-prinsip akor dalam Berlatih Bernyanyi Dari Sebuah Pertunjukan Musik Barat. Vokal grup biasanya terdiri atas 3 sampai dengan 8 orang yang menyanyikan lebih dari satu suara. Kemudian ada paduan suara kecil yang anggotanya 12 sampai dengan 24 orang dan paduan suara lebih dari 24 orang. Bernyanyi dengan banyak suara atau vokal group harus memperhatikan harmoni atau keselarasan. Sebagai latihan bernyanyi dengan banyak suara dapat dilakukan dengan berbagai teknik, di antaranya akapela, canon, dan vokal grup atau paduan suara. Teknik Bernyanyi Banyak Suara 1) Bernyanyi dengan teknik akapela Akapela adalah bernyanyi dengan banyak suara tanpa iringan instrumen musik. Meskipun demikian, di antara para vokalis itu ada yang bertugas menyuarakan nadanada melodis dan ada yang menyuarakan nada-nada ritmis dan harmonis. Vokal melodis adalah vokal yang memainkan melodi lagu dan mengucapkan liriknya, sedangkan vokal ritmis dan harmonis adalah vokal yang memainkan irama. Vokal yang memainkan nada-nada ritmis misalnya mengucapkan bunyi-bunyi seperti suara drum, tamborin, atau kendang. Ada sebutan lain untuk bernyanyi akapela, yaitu nasyid. Nasyid biasanya membawakan lagu-lagu islami. 2) Bernyanyi dengan teknik kanon Agar terbiasa dan dapat berkonsentrasi dalam bernyanyi vokal grup atau paduan suara, kamu dapat berlatih bernyanyi dengan teknik kanon. Bernyanyi kanon adalah bernyanyi susul-menyusul. Caranya bagilah kelas menjadi dua kelompok, kemudian bawakanlah lagu “Burung Hantu” dengan teknik berikut ini. Kelompok I : Matahari terbenam hari mulai malam Kelompok II : Matahari terbenam hari mulai malam Kelompok I : terdengar burung hantu suaranya merdu Kelompok II : terdengar burung hantu suaranya merdu Kelompok I : ku ku ku ku ku ku ku ku ku ku Kelompok II : ku ku ku ku ku ku ku ku ku ku Jika sudah lancar, jumlah kelompok dapat ditambah menjadi empat kelompok dan seterusnya. 3) Bernyanyi dengan vokal grup dan paduan suara Jika disajikan dalam bentuk solo dan unisono, sebuah lagu tinggal dibawakan dengan satu suara dengan diiringi instrumen tanpa perlu penggarapan lebih lanjut. Akan tetapi jika lagu tersebut akan disajikan dalam bentuk yang lain seperti duet, trio, kuartet, vokal grup, atau paduan suara, tentu diperlukan penggarapan berupa aranisir untuk menciptakan harmoni yang indah. Untuk itu, diperlukan pengetahuan tentang interval dan akor. Kita mengenal paduan suara dengan jenis vokal yang sama (vokal anak-anak semua, vokal perempuan dewasa semua, atau vokal laki-laki dewasa semua), dan ada pula paduan suara dengan jenis vokal campuran (anak-anak dan dewasa, laki-laki, dan perempuan). Dalam mengaranisir lagu untuk keperluan paduan suara ini, jenis vokal sangat perlu mendapat perhatian. Tujuannya adalah supaya nada-nada yang digunakan sesuai dengan jangkauan nada penyanyinya. Baca Juga Demikian Artikel Berlatih Bernyanyi Dari Sebuah Pertunjukan Musik Barat Yang Saya Buat Semoga Bermanfaat Ya Mbloo:)
Katagori yang termasuk dalam ornamentasi vokal, selain memproduksi soft distorsi dan distorsi, ada juga echo, vibrato, tremolo, falsetto atau kopstem. Distorsi adalah vokal suara yang dibuat secara berkesan kasar seperti nyanyian rock, sedangkan soft distorsi merupakan vokal yang lembut dan serak, misalnya pada suara Stevie Wonder, Krisdayanti, Celine Dion dan masih banyak lagi.Teknik vibrato adalah gelombang vokal lembut yang mendalam, sebagaimana yang banyak dilakukan hampir semua penyanyi pop. Teknik tremolo adalah getaran vocal yang lebih rapat. Teknik tremolo ini banyak dilakukan para penyanyi seriosa. Teknik echo adalah teknik bernyanyi dengan mendesah, ini sering digunakan oleh penyanyi yang kurang memiliki potensi mengalunkan gelombang vibrato atau tremolo. Kopstem atau falsetto adalah suara palsu yang ditujukan bagi pria dan dapat dimanfaatkan sebagai ornamen. Pemanfaatan kopstem untuk bagian nada yang masih bisa dijangkau dengan suara asli adalah suara Mariah Carey dalam lagu ' My All', Rossa melalui lagu 'Perawan Cinta' dan sebagainya. Bagi orang yang belum cukup memahami tentang harmoni, sebaiknya tidak menyajikan ornamentasi secara revolusional. Hal ini dapat menyebabkan penyanyi terjebak pada ornamen yang tidak proporsional. Ornamentasi bukan kewajiban utama bagi seorang penyanyi, kewajiban utama adalah menyanyi dengan penuh perasaan. Dalam dunia penyanyi populer, penjiwaan diperlukan untuk menyajikan ornamentasi. Tapi tidak perlu kahwatir, karena tidak ada ukuran yang jelas untuk ornamentasi selama dibawakan dengan hati. Dinamik adalah bahasa musik yang terdapat kesan keras lembutnya suara. Penyanyi seperti Dorce,Titik Puspa, Celine Dion, Barbra Streisand pandai menghanyutkan perasaan pendengarnya. Musik populer termasuk musik yang menuntut permainan dinamik yang variatif, karena itu penyanyi musik populer profesional sangat piawai mengombang-ambingkan perasaan pendengarnya. Komunikasi vokal yang tidak musikal adalah berbicara atau berkata-kata, sedangkan menyanyi adalah komunikasi vokal secara melodis. Seorang penyanyi dituntut selalu bisa menjiwai berbagai aspek perilakunya di panggung. Gerak tangannya, langkah kakinya, termasuk saat mengucapkan kata-katapun perlu dijiwai. Dengan menjiwai gerakan alat-alat pengucapan, berarti telah menyajikan teknik diksi atau gaya pengucapan yang lebih menarik serta dapat bermanfaat untuk memper-tegas karakter suara. |