Bagaimanakah keadaan matahari ketika terjadi peristiwa kiamat menurut teori fisika

Bagaimanakah keadaan matahari ketika terjadi peristiwa kiamat menurut teori fisika

BincangSyariah.Com – Hari kiamat memiliki makna yang sangat banyak. Berbagai disiplin ilmu dan banyak teori berusaha menjelaskannya. Berikut ini adalah tiga dari banyak asumsi dalam teori yang mengemukakan tentang hari kiamat:

Penjelasan Geologi

Bagaimanakah keadaan matahari ketika terjadi peristiwa kiamat menurut teori fisika

Hari kiamat adalah saat bumi terjadi dari gas yang berputar atau yang dinamakan chaos catastrope. Setelah diam, gas tersebut menjadi dingin. Gas yang berat tersebut mengendap ke bawah dan yang ringan berada di atas.

Melalui proses evolusi yang panjang, gas yang berada di bagian luar kemudian mengeras menjadi batu, kerikil, pasir, dan lain sebagainya. Sementara itu, gas yang berada di bagian tengah masih dalam kondisi panas.

Zat panas tersebut kemudian bercampur dengan lava, lahar, batu, dan pasir panas. Bumi yang beredar lantaran adanya daya tarik matahari terhadap bumi pun berkurang. Akibatnya, bumi akan bergeser dari matahari sehingga membuat putaran bumi semakin cepat dan akan mengalami nasib seperti meteor yang menyala atau hancur.

Teori Fisika

Kiamat menurut teori fisika adalah letak matahari kira-kira 150 juta km jauhnya dari bumi. Meski begitu, sinar matahari sampai ke bumi selama 8 menit 20 detik. Garis tengah matahari = 1,4 juta km, dan luas permukaannya 616 x 1010 km = 622160 km.

Menurut ahli fisika, energi matahari yang dipancarkan ke angkasa dan sekitarnya adalah 5,7 x 1027 kalori = 5853,9 kalori/menit dan dapat menyala selama 50 milyar tahun dengan panas sebesar 15 juta derajat celcius.

Apabila suatu saat matahari tidak muncul atau cahayanya redup sebab tenaga atau sinarnya habis, maka tidak ada angin dan awan. Angin dan awan yang tidak ada mengakibatkan hujan menjadi tidak akan turun. Karena itulah, gunung-gunung pun akan meletus, ombak bergulung-gulung, dan air laut naik sehingga menghancurkan bumi.

Bukti dalam Al-Qur’an

Imam Ath Thabari dan Ibnu Katsir menyatakan bahwa telah diperlihatkan peristiwa-peristiwa yang menakjubkan di dunia. Ada peristiwa pembunuhan yang dipermasalahkan oleh Bani Israil, akan di hidupkan kembali oleh Allah Swt. hanya dengan perantaraan daging sapi yang dipukulkan ke tubuh orang yang terbunuh.

Kisah ini tercantum dalam dua ayat AL-Qur’an sebagai berikut:

Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 72

وَإِذْ قَتَلْتُمْ نَفْسًا فَٱدَّٰرَْٰٔتُمْ فِيهَا ۖ وَٱللَّهُ مُخْرِجٌ مَّا كُنتُمْ تَكْتُمُونَ

Wa iż qataltum nafsan faddāra’tum fīhā, wallāhu mukhrijum mā kuntum taktumụn

Artinya: “Dan (ingatlah), ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu saling tuduh menuduh tentang itu. Dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan.”

Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 73

فَقُلْنَا ٱضْرِبُوهُ بِبَعْضِهَا ۚ كَذَٰلِكَ يُحْىِ ٱللَّهُ ٱلْمَوْتَىٰ وَيُرِيكُمْ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

Fa qulnaḍribụhu biba’ḍihā, każālika yuḥyillāhul-mautā wa yurīkum āyātihī la’allakum ta’qilụn

Artinya: Lalu Kami berfirman: “Pukullah mayat itu dengan sebahagian anggota sapi betina itu!”

Demikianlah penjelasan dalam Al-Qur’an tentang menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dam memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaan-Nya agar kamu mengerti. Peristiwa Nabi Ibrahim dan burung-burung yang dicincangnya kemudian diletakkan di tiap-tiap bagian di atas bukit lalu Allah Swt. berfirman:

Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 260

وَإِذْ قَالَ إِبْرَٰهِۦمُ رَبِّ أَرِنِى كَيْفَ تُحْىِ ٱلْمَوْتَىٰ ۖ قَالَ أَوَلَمْ تُؤْمِن ۖ قَالَ بَلَىٰ وَلَٰكِن لِّيَطْمَئِنَّ قَلْبِى ۖ قَالَ فَخُذْ أَرْبَعَةً مِّنَ ٱلطَّيْرِ فَصُرْهُنَّ إِلَيْكَ ثُمَّ ٱجْعَلْ عَلَىٰ كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ٱدْعُهُنَّ يَأْتِينَكَ سَعْيًا ۚ وَٱعْلَمْ أَنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Wa iż qāla ibrāhīmu rabbi arinī kaifa tuḥyil-mautā, qāla a wa lam tu`min, qāla balā wa lākil liyaṭma`inna qalbī, qāla fakhuż arba’atam minaṭ-ṭairi fa ṣur-hunna ilaika ṡummaj’al ‘alā kulli jabalim min-hunna juz`an ṡummad’uhunna ya`tīnaka sa’yā, wa’lam annallāha ‘azīzun ḥakīm

Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati”. Allah berfirman: “Belum yakinkah kamu?” Ibrahim menjawab: “Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku) Allah berfirman: “(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman): “Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera”. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Dua informasi tentang bukti dalam Al-Qur’an terkait hari kiamat memang dijelaskan oleh al-Qur’an. Tapi, penjelasan tersebut bukanlah berita langsung bahwa Hari Akhir akan datang. Dua hal tersebut adalah informasi historis atau sejarah tentang peristiwa yang pernah terjadi dan menjadi bukti secara indrawi bahwa kiamat pasti akan datang.[] (Baca: Dua Jenis Hari Kiamat Menurut Al-Qur’an)

Bagaimanakah keadaan matahari ketika terjadi peristiwa kiamat menurut teori fisika

abangkianjaya abangkianjaya

Jawaban:

Bagaimanakah keadaan matahari ketika terjadi peristiwa kiamat menurut Teori Fisika? Jawaban/Pembahasan: Menurut Teori Fisika, letak matahari adalah 149.597.870, 7 km, jauhnya dari bumi, sinar matahari sampai ke bumi selama 8 menit 20 detik.

Bagaimanakah keadaan matahari ketika terjadi peristiwa kiamat menurut teori fisika

Penjelasan:

sinar matahari sampai ke Bumi selama 8 menit 20 detik selanjutnya gunung gunung akan meletus. ombakbergulung-gulung .air laut naik Sehingga hancur bumi ini

BANYAK di antara kita yang bertanya tentang bagaimana keadaan matahari di akhir zaman. Apakah akan padam secara tiba-tiba, ataukah dengan cara perlahan?

Matahari atau Surya adalah bintang di pusat tata surya. Bentuknya nyaris bulat dan terdiri dari plasma panas bercampur medan magnet.

Matahari memiliki diameter sekitar 1.392.684 km, kira-kira 109 kali diameter Bumi, dan massanya (sekitar 2×1030 kilogram, 330.000 kali massa Bumi) mewakili kurang lebih 99,86 % massa total tata surya.

Seperti kita tahu, matahari yang Allah SWT ciptakan merupakan salah satu sumber kehidupan bagi manusia. Tanpa matahari, mungkin kehidupan makhluk di dunia tidak akan bertahan lama termasuk kehidupan manusia.

Namun adakah penjelasan mengenai nasib matahari di akhir zaman, yang kita imani bahwa memang akan terjadi kiamat.

Keadaan Matahari di Akhir Zaman

Bagaimanakah keadaan matahari ketika terjadi peristiwa kiamat menurut teori fisika
Matahari. Foto: Unsplash

BACA JUGA: Gerakan Matahari yang Diungkap Alquran

Dari sisi sains, matahari saat ini bermanfaat bagi Bumi karena masih stabil. Matahari masih menyimpan stok energi untuk reaksi fusinya setidaknya untuk 5 miliar tahun ke depan.

Namun ketika komposisi utama matahari yang bernama hidrogen suatu saat nanti habis, saat itu lapisan terluar matahari mulai mengembang luar biasa.

Lapisan ini akan membesar bahkan kemungkinan dapat mencapai orbit Bumi sehingga kehidupan di Bumi bisa punah akibat panas yang luar biasa.

Tidak heran mengapa Matahari merupakan salah satu sumber energi kehidupan di Bumi. Karena cahayanya dimanfaatkan oleh banyak makhluk hidup di Bumi seperti tumbuh-tumbuhan, manusia dan hewan.

Tidak hanya itu, peran Matahari bagi Bumi juga sangatlah penting terhadap perubahan iklim Bumi itu sendiri.

Menurut NASA Matahari memiliki peran penting terhadap perubahan cuaca, iklim, arus laut bahkan pembentukan aurora juga dipengaruhi oleh angin Matahari.

Matahari hingga kini masih menjadi salah satu objek yang diteliti para ilmuwan. Matahari memiliki ukuran lebih besar dibanding planet Bumi.

Bumi menjadi terang karena sinar matahari yang juga membantu makhluk hidup mencari makan, beraktivitas, dan lain-lain.

Matahari merupakan bola pijar raksasa yang memancarkan cahayanya ke seluruh alam semesta serta planet-planet di sistem tata surya.

Meski demikian, secara sains dapat dijelaskan bahwa matahari di akhir zaman akan padam sesuai dengan takdir yang sudah ditentukan Allah SWT.

Keadaan Matahari di Akhir Zaman

Bagaimanakah keadaan matahari ketika terjadi peristiwa kiamat menurut teori fisika
Matahari. Foto: Unsplash

Dikutip dari buku ‘Alquran vs Sains Modern Menurut Dr Zakir Naik’ karya Ramadhani dan kawan-kawan, diungkapkan bahwa matahari di akhir zaman akan padam sehingga menyebabkan kepunahan makhluk hidup di Bumi.

Seperti diketahui, cahaya matahari muncul karena terjadinya proses kimia pada permukaannya yang berlangsung selama 5 miliar tahun. Dalam kitab suci Alquran disebutkan mengenai matahari:

وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَهَا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ

Artinya: “Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (QS Yasin: 38)

Ayat tersebut dalam bahasa Arab yang digunakan ialah ‘Mustaqarr’ yang berarti ‘tempat atau waktu yang telah ditentukan’. Dengan demikian, Alquran menyatakan bahwa matahari berjalan menuju waktu yang telah ditentukan.

Sampai pada waktu tertentu, matahari di akhir zaman akan berakhir, redup, atau padam. Sains juga menjelaskan bahwa benda-benda di alam semesta terbentuk akibat terjadinya peristiwa Big Bang atau ledakan besar.

Maka, benda-benda itu juga akan hancur karena terjadi ledakan besar akibat kekuatan energi yang melampaui batas.

Keadaan Matahari di Akhir Zaman

Bagaimanakah keadaan matahari ketika terjadi peristiwa kiamat menurut teori fisika
Matahari. Foto: Unsplash

BACA JUGA: Matahari yang Tertahan untuk Terbenam dan Harta Rampasan yang Dilalap Api

Sementara dalam buku ‘Sains Berbasis Alquran’ karya Ridwan Abdullah Sani, dijelaskan kondisi kehancuran alam semesta saat kiamat digambarkan dalam Surah At-Takwir Ayat 1–2:

إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ

وَإِذَا النُّجُومُ انْكَدَرَتْ

Artinya: “Apabila matahari digulung, dan apabila bintang-bintang berjatuhan.” (QS At-Takwir: 1–2)

Apabila diperhatikan, ayat tersebut menjelaskan mengenai berkurangnya materi dan energi matahari, sehingga berubah menjadi bintang yang lebih redup. Selanjutnya, matahari akan berubah gelap tanpa mengeluarkan cahaya.

Yang paling penting setelah mengetahui keadaan Matahari di akhir zaman ini adalah meningkatnya keimanan dan ketakwaaan karena semua yang ada di dunia akan binasa. Maka marilah kita perbanyak amal shalih. Wallahu a’lam bishawab. []