Bagaimana sifat dari tokoh utama dalam cerita fiksi di atas

Siapakah tokoh utama dalam cerita Angsa dan Telur Emas Aesop ? Jawaban: Tokoh utama cerita tersebut adalah petani

Ilustrasi Belajar Di Rumah - Tribunnews.com

TRIBUNPADANG.COM - Siapakah tokoh utama dalam cerita Angsa dan Telur Emas Aesop ?

Jawaban:

Tokoh utama cerita tersebut adalah petani.

Pernyataan di atas merupakan soal dan jawaban Buku Tematik Kelas 4 Tema 8 Halaman 128 - 129.

Berikut ini lengkap kunci jawaban Buku Tematik Kelas 4 SD Tema 8 Subtema 3 Pembelajaran 1 halaman 126, 127, 128, 129, 130, dan 131.

Buku Siswa Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017 Kelas 4 SD Tema 8, memiliki judul Daerah Tempat Tinggalku.

Sementara, pada Subtema 3 berjudul Bangga Terhadap Daerah Tempat Tinggalku.

Sebelum melihat kunci jawaban Buku Tematik, siswa dapat terlebih dahulu memahami soal kemudian menjawabnya sendiri.

Kunci jawaban pada artikel ini digunakan sebagai panduan dan pembanding oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.

Berikut kunci jawaban Buku Tematik Tema 8 kelas 4 SD Pembelajaran 1 Subtema 3: Bangga Terhadap Daerah Tempat Tinggalku

Kunci Jawaban Halaman 126

Ayo Berdiskusi

Amatilah peristiwa di lingkunganmu yang berkaitan dengan hubungan antara gaya dan gerak.

Tuliskan hasil pengamatanmu pada kotak berikut.

Jawaban:

Laporan Hasil Pengamatan

Nama : Dayu

Kelas : IV

Alamat : Tabanan, Bali

Objek atau peristiwa yang diamati:

Mendorong mobil yang sedang mogok

Hasil pengamatan berupa hubungan gaya dan gerak sesuai peristiwa:

Gaya dapat memengaruhi benda diam menjadi bergerak.

Saat mobil yang sedang diam atau mogok, maka tidak ada gaya yang bekerja pada mobil.

Kemudian, saat ada orang yang mendorong dari belakang maka mobil akan bergerak atau berpindah posisi ke depan.

Halaman 127

Ayo Membaca

Ikuti cerita dalam bacaan yang dibaca oleh Siti berikut

Angsa dan Telur Emas Aesop

Alkisah, ada seorang petani sederhana memiliki seekor angsa. Angsa yang dimiliki petani bukan sekadar angsa biasa, melainkan angsa yang cantik dan istimewa. Keistimewaannya adalah angsa milik petani menghasilkan telur emas.

Petani senang memiliki angsa istimewa itu. Membawa telur emas dari angsa miliknya ke pasar. Petani menjual telur emas dengan harga tinggi. Dalam waktu singkat petani berubah menjadi kaya.

Kekayaan ternyata tidak membuat petani lebih bersyukur dan tetap rendah hati. Sebaliknya, kekayaan membuat petani serakah. Petani menginginkan angsa bisa menghasilkan telur emas lebih banyak lagi
dalam waktu singkat.

Petani tidak sabar dan ingin cepat menjadi orang kaya raya. Ketidaksabaran petani terhadap angsa miliknya muncul karena angsa hanya memberikan sebuah telur setiap hari. Petani merasa dia tidak akan cepat menjadi kaya dengan cara begitu.

Setiap hari sepulang dari pasar, petani menghitung uangnya. Suatu hari, setelah menghitung uangnya, sebuah gagasan muncul di kepala petani.

Petani berpikir bahwa ia akan mendapatkan semua telur emas dalam diri angsa sekaligus dengan cara memotong angsa. Gagasan petani pun dilaksanakan.

Betapa kaget dan sedihnya petani ketika tidak menemukan satu telur pun dalam perut angsa. Angsa
istimewanya terlanjur mati dipotong.

Hanya penyesalan yang bisa petani rasakan saat ini. Keinginan petani menjadi kaya raya semakin jauh dari angan-angannya.

Kunci Jawaban Halaman 128-129

Ayo Berlatih

Berdasarkan bacaan cerita “Angsa dan Telur Mas” di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!

1. Apa inti dari teks cerita tersebut?

Jawaban:

Inti dari teks cerita tersebut adalah tentang seorang petani yang memiliki angsa istimewa.

Angsa tersebut dapat bertelur emas.

Petani ingin angsanya bertelur banyak supaya ia bisa cepat kaya.

2. Siapakah tokoh utama dalam cerita tersebut?

Jawaban:

Tokoh utama cerita tersebut adalah petani.

3. Bagaimanakah sikap yang dimiliki tokoh utama?

Jawaban:

Sikap yang dimiliki tokoh utama adalah tamak dan tidak pernah merasa cukup.

4. Bagaimanakah seharusnya sikap tokoh utama atas nikmat yang sudah ia peroleh?

Jawaban:

Seharusnya sikap tokoh utama adalah bersyukur atas nikmat yang sudah ia miliki.

5. Apa yang akan kamu lakukan jika menja di tokoh utama dalam cerita tersebut?

Jawaban:

Jika saya menjadi tokoh utama cerita tersebut, saya akan bersyukur terhadap rezeki yang saya terima.

Kunci Jawaban Halaman 130

Ayo Berdiskusi

Banyak cerita fiksi yang dapat kamu baca di perpustakaan sekolah atau di toko-toko buku.

Buatlah kelompok terdiri atas lima anak. Kemudian, setiap anak mencari lima judul cerita fiksi, baik di perpustakaan sekolah, di toko-toko buku, maupun dari internet.

Mintalah pendampingan kakak atau orang tua pada saat mengakses internet. Cerita yang diperoleh setiap siswa, hendaknya dibaca oleh 4 anak anggota kelompok.

Setelah kelima anak membaca cerita yang diperoleh, berdiskusilah mengenai inti cerita. Kemudian, tuliskan hasil diskusi pada kotak tabel berikut.

Jawaban:

1. Judul cerita: Angsa dan Telur Mas

Tokoh dalam cerita: Petani

Sifat tokoh dalam cerita: Serakah

Inti cerita dari hasil diskusi: Cerita tentang seorang petani yang memiliki angsa istimewa yang bisa bertelur emas.

Petani ingin angsanya banyak bertelur ia cepat kaya.

2. Judul cerita: Malin Kundang

Tokoh dalam cerita: Malin Kundang, Ibu Malin dan Istri Malin Kundang.

Sifat tokoh dalam cerita: Sabar, baik, angkuh dan pemarah.

Inti cerita dari hasil diskusi: Cerita tentang Malin Kundang yang dikutuk menjadi batu ketika durhaka kepada ibunya.

3. Judul cerita: Roro Jonggrang

Tokoh dalam cerita: Roro Jonggrang, Bandung Bondowoso, Raja Prambanan, Raja Pengging

Sifat tokoh dalam cerita: Sakti, ingkar, sombong, kejam, pendendam

Inti cerita dari hasil diskusi: Cerita tentang Roro Jonggrang yang mendapat kutukan menjadi patung dari Bandung Bondowoso sebab ia melanggar janjinya.

4. Judul cerita: Kancil dan Siput

Tokoh dalam cerita: Kancil, Siput

Sifat tokoh dalam cerita: Sombong, cerdik, cerdas, jujur.

Inti cerita dari hasil diskusi: Cerita tentang sikap sombong Kancil.

Dari kesombongan si Kancil, muncullah rasa tidak terima dari Siput yang merasa direndahkan.

5. Judul cerita: Keong Mas

Tokoh dalam cerita: Kerta Marta, Inu Kertapati, Candra Kirana, Galuh ajeng, Dewi, Sekar, Penyihir, Nenek

Sifat tokoh dalam cerita: Bijaksana, baik, cerdas, suka menolong, jahat, kejam, rajin.

Inti cerita dari hasil diskusi: Cerita Keong Mas berasal dari Jawa Timur.

Menceritakan tentang Candra Kirana yang dikutuk oleh nenek penyihir jahat menjadi seekor keong mas.

Kunci Jawaban Halaman 131

Ayo Renungkan

Kamu telah mempelajari hubungan gaya dan gerak. Apakah gaya dan gerak benda penting bagi kehidupanmu?

Coba, kamu renungkan dan beri alasan atas hasil renunganmu. Tuliskan hasil renungan beserta alasannya dalam bentuk kolom seperti berikut.

Jawaban:

Hasil renungan:

Gaya dan gerak sangat penting bagi kehidupan, karena dapat membantu kita dalam melakukan kegiatan sehari-hari.

*) Disclaimer: Kunci jawaban di atas hanya sebagai panduan bagi orang tua. Tribunnews.com tidak bertanggung jawab atas kesalahan jawaban.

Sebagian dari soal di atas merupakan pertanyaan terbuka. Artinya, ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 4 SD Tema 8 Halaman 126 127 128 129 130 131, 

Yang dimaksud dengan watak tokoh dalam suatu cerita adalah sifat yang dimiliki oleh tokoh tersebut.

Perwatakan tokoh dibagi menjadi:

  1. Protagonis. Tokoh protagonis adalah tokoh yang wataknya disukai pembacanya. Biasanya, watak tokoh semacam ini adalah watak yang baik dan positif, seperti dermawan, jujur, rendah hati, pembela, cerdik, pandai, mandiri, dan setia kawan.
  2. Antagonis. Tokoh antagonis adalah tokoh yang wataknya dibenci pembacanya. Tokoh ini biasanya digambarkan sebagai tokoh yang berwatak buruk dan negatif, seperti pendendam, culas, pembohong, menghalalkan segala cara, sombong, iri, suka pamer, dan ambisius.
  3. Tritagonis. Tokoh tritagonis adalah pelaku yang membantu dalam suatu cerita, baik tokoh protagonis maupun antagonis.

Berdasarkan penjelasan di atas, watak tokoh yang bersifat baik adalah watak dari tokoh protagonis. Tokoh protagonis memiliki sifat-sifat positif, seperti perhatian, lembut, baik hati, dll. Tokoh yang memiliki sifat baik pada cerita di atas adalah tokoh ibu, hal ini tergambar dari tindakan ibu, yaitu beberapa kali si ibu menghibur anaknya untuk bertahan dalam antrian.

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C. 

Ilustrasi membaca cerita fiksi - kunci jawaban tema 8 kelas 4 SD/MI

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Artikel berikut berisi pembahasan kunci jawaban tema 8 kelas 4 SD/MI Subtema 3 pembelajaran 3 halaman 141 sampai 150 mengenai daerah tempat tinggal.

Berikut ini adalah ulasan dan pembahasan kunci jawaban Tema 8 kelas 4 SD berjudul Daerah Tempat Tinggalku halaman  141, 142 , 143, 144, 145, 146, 147, 148, 149 dan 150 subtema 3 Pembelajaran 3 dalam  tentang Bangga Terhadap Daerah Tempat Tinggalku.

Materi soal yang dibahas dikutip dari Buku Tematik SD kurikulum 2013 edisi revisi 2018 seperti yang dikutip dari Tribun Pontianak dengan judul KUNCI JAWABAN Tema 8 Kelas 4 Halaman 141 143 144 145 146 147 148 149 150 Subtema 3 Tempat Tinggalku.

Pada buku tematik Tema 8 Kelas 4 SD terdapat 3 subtema diantaranya Subtema 1: Lingkungan Tempat Tinggalku, Subtema 2: Keunikkan Daerah Tempat Tinggalku dan Subtema 3 : Bangga Terhadap Daerah Tempat Tinggalku

Kunci jawaban Tema 8 kelas 4 SD ini ditujukan kepada orang tua atau wali sebagai pedoman untuk mengoreksi hasil belajar anak.

Inilah kunci jawaban Buku Tematik Tema 8 Kelas 4 Subtema 3 pembelajaran 3  halaman  141, 142 , 143, 144, 145, 146, 147, 148, 149 dan 150 yang dikutip dari Buku Guru dan Siswa serta beberapa sumber:

>>> Halaman 141

Nelayan bekerja mencari ikan di laut. Hasil tangkapan ikannya digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Mata pencaharian sebagai nelayan ditemui di daerah pantai .Berbicara tentang nelayan mengingatkan kita pada cerita fiksi " Nelayan dan Ikan Mas ".

Baca juga: KUNCI JAWABAN Tema 8 Kelas 3 SD Buku Tematik Halaman 151 152 154 155 156 159, Pakaian dan Rumah Adat

Baca juga: KUNCI JAWABAN Tema 7 Kelas 3 SD Subtema 3, Halaman 125 128 129 131, Pembelajaran 2 Alat Komunikasi

kunci jawaban [Freepik.com]

Ayo Membaca

Bacalah cerita berikut!

Nelayan dan Ikan Mas

Dalam sebuah kisah diceritakan ada sepasang suami istri yang sudah tua dan hidup sederhana, sebut saja kakek dan nenek. Mereka tinggal di gubuk reot di tepi pantai. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya, kakek bekerja sebagai nelayan. Nenek di rumah mengerjakan pekerjaan rumah.

Seperti hari-hari biasa, pagi itu kakek pergi ke laut mencari ikan. Kakek mencari ikan menggunakan jala. Hampir seharian kakek menjala, tetapi kakek belum juga mendapat ikan. Hingga akhirnya, jala kakek bergerak kencang. Kakek segera mengangkat jalanya. Ternyata kakek mendapat seekor ikan mas kecil.

Alangkah terkejutnya kakek saat memegang ikan mas terdengar suara layaknya manusia. Suara itu berasal dari mulut ikan mas. Ternyata ikan mas hasil tangkapan kakek bisa berbicara. Ikan mas minta tolong kepada kakek untuk dilepas kembali ke laut. Sebagai imbalannya, ikan mas akan memenuhi segala permintaan kakek. Akibat rasa kaget, tanpa berpikir panjang kakek langsung melepas ikan mas kembali ke laut tanpa mengajukan permintaan apa pun.

Halaman selanjutnya arrow_forward

Sumber: Tribun Pontianak

Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai perwatakan yang dimana dalam hal ini meliputi definisi, fungsi, karakter, cara memahami dan menggambarkannya, nah untuk lebih jelasnya simak ulasan dibawah.

Penokohan dan perwatakan adalah pelukisan mengenai tokoh cerita, baik keadaan lahirnya maupun batinnya yang dapat berubah, pandangan hidupnya, sikapnya, keyakinannya, adat istiadatnya, dan sebagainya. Menurut Jones dalam Nurgiyantoro [1995:165] penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Menurut Sudjiman [1988:22] watak adalah kualitas nalar dan jiwa tokoh yang membedakannya dengan tokoh lain.

Baca Juga : Pengertian Cerpen

Penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh ini yang disebut penokohan. Penokohan dan perwatakan sangat erat kaitannya. Penokohan berhubungan dengan cara pengarang menentukan dan memilih tokoh-tokohnya serta memberi nama tokoh tersebut, sedangkan perwatakan berhubungan dengan bagaimana watak tokoh-tokoh tersebut. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat dikatakan bahwa penokohan adalah penggambaran atau pelukisan mengenai tokoh cerita baik lahirnya maupun batinnya oleh seorang pengarang.

Fungsi Perwatakan

Perwatakan berfungsi menyiapkan atau menyediakan alasan bagi tindakan tertentu dengan cara menggambarkan watak atau sifat-sifat tokoh-tokoh cerita.

Karakter Perwatakan

Ada beberapa karakter perwatakan tokoh yaitu:

Tokoh protagonis adalah tokoh yang wataknya disukai pembacanya. Biasanya, watak tokoh semacam ini adalah watak yang baik dan positif, seperti dermawan, jujur, rendah hati, pembela, cerdik, pandai, mandiri, dan setia kawan. Dalam kehidupan sehari-hari, jarang ada orang yang mempunyai watak yang seluruhnya baik. Selain kebaikan, orang mempunyai kelemahan. Oleh karena itu, ada juga watak protagonis yang menggambarkan dua sisi kepribadian yang berbeda.

Baca Juga : Prosa Adalah – Pengertian, Jenis, Ciri, Bentuk, Contoh

Sebagai contoh, ada tokoh yang mempunyai profesi sebagai pencuri. Ia memang jahat, tetapi ia begitu sayang kepada anak dan istrinya sehingga anak dan istrinya juga begitu sayang kepadanya. Contoh berikutnya bisa kita lihat, misalnya, pada tokoh yang dikenal masyarakat sebagai orang yang pelit, padahal dia adalah pemilik panti asuhan itu. Ia berbuat seakan-akan pelit untuk menutupi kedermawanannya. Ia takut tidak ikhlas dalam beramal saleh.

Tokoh antagonis adalah tokoh yang wataknya dibenci pembacanya. Tokoh ini biasanya digambarkan sebagai tokoh yang berwatak buruk dan negative, seperti pendendam, culas, pembohong, menghalalkan segala cara, sombong, iri, suka pamer, dan ambisius. Meskipun demikian, ada juga tokoh-tokoh antagonis yang bercampur dengan sifat-sifat yang baik.

Contohnya, tokoh yang jujur, tetapi dengan kejujurannya itu justru mencelakakan temannya; tokoh yang setia kepada negara, padahal negaranya adalah negara penebar kejahatan di dunia; tokoh yang memegang teguh janji, tetapi janji itu diucapkan pada orang yang salah dan berakibat fatal.

Tokoh figuran adalah tokoh yang mendampingi tokoh utama/protagonis, umumnya tokoh figuran bersifat pelengkap dan tidak terlalu memegang peranan penting dan hanya mendukung tokoh utama.

Baca Juga : Seni Teater : Pengertian, Sejarah, Contoh, Gambar, Ciri, Jenis

Tokoh tritagonis adalah pelaku yang membantu dalam suatu cerita, baik tokoh protagonis maupun antagonis.Penyajian watak dan tokoh serta penciptaan citra tokoh terdapat beberapametode, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya. Ada kalanya Pengarang melalui penceritaan mengusahakan sifat-sifat tokoh, pikiran, hasratdan perasaannya.

Kadang menyisipkan komentar pernyataan setuju tidaknyaakan sifat-sifat tokoh itu.Secara garis besar dapat mengenal watak para tokoh dalam sebuah ceritayaitu melalui apa yang diperbuatnya melalui ucapan-ucapannya, melalui penggambaran fisik seorang tokoh, melalui pikiran-pikirannya dan melalui penerangan langsung dari pengarang.

Karakter Perwatakan Tokoh

Setiap tokoh dalam novel biasanya memiliki watak yang berbeda, pengarang dapat mengemukakan watak tokoh dengan metode langsung dan metode tidak langsung.

Apabila pengarang mengomentari watak “sifat-sifat dasar” tokoh ceritanya itu secara langsung, seperti menyebutkan bahwa tokohnya itu mempunyai kebiasaan yang buruk “suka marah, kasar, serakah, dengki dan sebagainya” atau baik “bijaksana, suka menolong, rendah hati dan sebagainya”.

Baca Juga : Pengertian Drama Menurut Para Ahli, Bentuk, Unsur, Ciri Dan Contohnya

Bila pengarang mengungkapkan watak tokoh ceritanya hanya melalui penyajian pikiran, percakapan “dialog” dan lakuan “tindakan-tindakan/tingkah laku” tokohnya, melalui metode ini, pengarang mengharapkan pembaca dapat menyimpulkan sendiri tentang watak tokoh ceritanya melalui ucapan dan tingkah laku tokoh.

Cara Memahami Watak Tokoh

Ada beberapa cara memahami watak tokoh yang diantaranya yaitu:

  • Tuturan pengarang terhadap karakteristik pelakunya.
  • Gambaran yang diberikan pengarang lewat gambaran lingkungan kehidupannya maupun caranya berpakaian.
  • Menunjukkan bagaimana perilakukanya.
  • Melihat bagaimana tokoh itu berbicara tentang dirinya sendiri.
  • Memahami bagaimana jalan pikirannya.
  • Melihat bagaimana tokoh lain berbicara dengannya.
  • Melihat bagaimana tokoh lain berbicara tentangnya.
  • Melihat bagaimanakah tokoh-tokoh yang lain itu memberi reaksi terhadapnya.
  • Melihat bagaimana tokoh itu dalam mereaksi tokoh yang lain “Aminuddin. 1984:87-88”.

Cara Melukiskan Atau Menggambarkan Perwatakan

Suardi Tasrif “Dalam Mochtar Lubis, 1960:18” mengemukakan 7 macam cara melukiskan perwatakan tokoh cerita yaitu:

  • Physical description, menggambarkan bentuk lahir dari pelaku cerita.
  • Portroyal of throught streem of conscious, pelukisan jalan pikiran atau apa yang terlintas dalam pikiran tokoh.
  • Reaction to event, penggambaran tentang bagaimana reaksi pelaku terhadap kejadian-kejadian.
  • Direct auther analysis, menganalisis langsung watak tokoh.
  • Discussion of environment, pelukisan keadaan sekitar lingkungan. pelaku seperti keadaan kamar yang bisa memberi kesan jorok, dsb.
  • rection of others about to character, pelukisan mengenai bagaimana pandangan pelaku lain terhadap tokoh utama.
  • Conversation of about to character, perbincangan oleh pelaku-pelaku lain terhadap tokoh utama, untuk memberi kesan terhadap tokoh utama.

Baca Juga : Sastra : Pengertian, Sejarah, Jenis, Fungsi, Ciri Dan Unsur Sastra

Penokohan dan Unsur Cerita yang Lain

Fiksi merupakan sebuah keseluruhan yang utuh mempunyai ciri artistik keutuhan dan keartistikan fiksi justru terletak pada keterjalinanya yang erat pada berbagai unsur pembangunanya, penokohan sendiri merupakan unsur yang bersama dengan unsur-unsur yang lain yang kemudian membentuk suatu totalitas namun perlu dicatat penokohan merupakan unsur yang penting dalam fiksi ia merupakan salah satu fakta cerita disamping kedua fakta cerita yang lain dengan demikian penokohan mempunyai peranan yang besar dalam menentukan keutuhan dan keartistikan sebuah fiksi.

Penokohan sebagai salah satu unsur pembangunan fiksi dapat dikaji dan dianalisis keterjalinanya dengan unsur-unsur pembangun lainya, jika fiksi yang bersangkutan merupakan sebuah karya yang berhasil, penokohan pasti terjalin secara harmonis dan saling melengkapi satu sama lain.

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA