Seringkali kita pasti sering melihat lingkungan sekitar kita. Kondisi lingkungan sekarang ini bisa dibilang sangat memprihatinkan. Beberapa tempat ada yang banyak sampah berserakan, jalan yang rusak, serpihan-serpihan keramik sehingga lingkungan tersebut menjadi kumuh. Penyebab kumuhnya lingkungan itu sendiri bisa karena sampah yang dibuang sembarangan, kurangnya pengawasan aparat pemerintahan, sikap acuh tak acuh masyarakat terhadap lingkungan yang ditinggalinya, dan lain sebagainya. Dalam artikel ini saya akan memfokuskan tentang kurangnya kepedulian masyarakat dalam menjaga lingkungan di sekitarnya. Salah satu penyebab utama yang bisa menyebabkan masalah kebersihan lingkungan adalah kurangnya kepedulian masyarakat sendiri terhadap lingkungannya. Padahal sudah seharusnya masyarakat menyadari dan peduli terhadap lingkungan di sekitarnya karena keadaan lingkungan itu juga mempengaruhi kehidupan masyarakat itu sendiri. Contohnya kalau di sekitar lingkungan itu ada banyak sampah pasti akan menjadi wadah penyakit bagi masyarakat di sana. Tempat yang kotor akan menjadi sarang bagi lalat dan nyamuk dan kita semua tahu bahwa lalat dan nyamuk itu merupakan pembawa berbagai penyakit yang bisa menimpa kita seperti DBD, malaria, muntaber, diare. Selain itu jika hujan deras, lingkungan yang kumuh itu pasti akan mendatangkan bencana bagi masyarakat di sana yaitu bencana banjir. Terkadang masyarakat seringkali melimpahkan tugasnya ke orang lain dan tukang sampah padahal sudah menjadi kewajiban mereka untuk menjaga kebersihan lingkungan di sekitarnya karena mereka juga adalah bagian dari masyarakat tersebut. Walaupun pemerintah telah melakukan berbagai upaya, Tetapi upaya pemerintah itu tidak akan terlaksana dan terwujud dengan baik jika tidak didukung oleh kesadaran masyarakat di sekitarnya. Sudah seharusnya, masyarakat berpartisipasi dan memberi dukungan kepada upaya pemerintah untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat. Mulailah dari diri sendiri untuk membuang sampah pada tempatnya, jika melihat sampah kita membuangnya walaupun bukan sampah kita, melakukan kerja bakti secara teratur, atau juga bisa menanam tumbuhan hijau agar lingkungan menjadi lebih sejuk dan nyaman. Walaupun hanya dari hal-hal kecil, tindakan kita ini bisa memicu orang lain agar menyadari pentingnya kebersihan lingkungan itu. Page 2
Seringkali kita pasti sering melihat lingkungan sekitar kita. Kondisi lingkungan sekarang ini bisa dibilang sangat memprihatinkan. Beberapa tempat ada yang banyak sampah berserakan, jalan yang rusak, serpihan-serpihan keramik sehingga lingkungan tersebut menjadi kumuh. Penyebab kumuhnya lingkungan itu sendiri bisa karena sampah yang dibuang sembarangan, kurangnya pengawasan aparat pemerintahan, sikap acuh tak acuh masyarakat terhadap lingkungan yang ditinggalinya, dan lain sebagainya. Dalam artikel ini saya akan memfokuskan tentang kurangnya kepedulian masyarakat dalam menjaga lingkungan di sekitarnya. Salah satu penyebab utama yang bisa menyebabkan masalah kebersihan lingkungan adalah kurangnya kepedulian masyarakat sendiri terhadap lingkungannya. Padahal sudah seharusnya masyarakat menyadari dan peduli terhadap lingkungan di sekitarnya karena keadaan lingkungan itu juga mempengaruhi kehidupan masyarakat itu sendiri. Contohnya kalau di sekitar lingkungan itu ada banyak sampah pasti akan menjadi wadah penyakit bagi masyarakat di sana. Tempat yang kotor akan menjadi sarang bagi lalat dan nyamuk dan kita semua tahu bahwa lalat dan nyamuk itu merupakan pembawa berbagai penyakit yang bisa menimpa kita seperti DBD, malaria, muntaber, diare. Selain itu jika hujan deras, lingkungan yang kumuh itu pasti akan mendatangkan bencana bagi masyarakat di sana yaitu bencana banjir. Terkadang masyarakat seringkali melimpahkan tugasnya ke orang lain dan tukang sampah padahal sudah menjadi kewajiban mereka untuk menjaga kebersihan lingkungan di sekitarnya karena mereka juga adalah bagian dari masyarakat tersebut. Walaupun pemerintah telah melakukan berbagai upaya, Tetapi upaya pemerintah itu tidak akan terlaksana dan terwujud dengan baik jika tidak didukung oleh kesadaran masyarakat di sekitarnya. Sudah seharusnya, masyarakat berpartisipasi dan memberi dukungan kepada upaya pemerintah untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat. Mulailah dari diri sendiri untuk membuang sampah pada tempatnya, jika melihat sampah kita membuangnya walaupun bukan sampah kita, melakukan kerja bakti secara teratur, atau juga bisa menanam tumbuhan hijau agar lingkungan menjadi lebih sejuk dan nyaman. Walaupun hanya dari hal-hal kecil, tindakan kita ini bisa memicu orang lain agar menyadari pentingnya kebersihan lingkungan itu. apakah unsur unsur pada iklan tersebut Apa saja yang menjadi keragaman dalam penampilan wayang menghadapi perkembangan zaman?Tolong dijawab ya! Indonesia berada dalam status darurat narkoba. Menurut data yang dirilis Badan Narkotika Nasional (BNN) ada lebih dari lima juga pencandu narkoba di n … Sebutkan tiga macam kenampakan alam dan manfaatnya novel singkat untuk tugas sekolah tolong jawab kelebihan buku dan kekurangan buku ya buku nonfiksi dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan atau logika karena di susun melalui proses.....Tolong dijawab kak yang bisa jawab 1.benda berada pada jarak 20 cm ke cermin cekung jika jari jari cermin cekung 30 cm hitung jarak bayangan yang terbentuk dari sifat bayangan yg terben … 9.cahaya dari senter merupakan contoh ...a. garisb. segmen garisc. sinar garisd. titik peta konsep buku hujan Tere Liye tolong dijawab ya terima kasih Jakarta, CNN Indonesia -- Mayoritas masyarakat Indonesia ternyata tak peduli akan kebersihan. Hal itu berdampak pada lingkungan sekitar dan juga kesehatan. Dari data riset Kementerian Kesehatan diketahui hanya 20 persen dari total masyarakat Indonesia peduli terhadap kebersihan dan kesehatan. Ini berarti, dari 262 juta jiwa di Indonesia, hanya sekitar 52 juta orang yang memiliki kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sekitar dan dampaknya terhadap kesehatan.Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Purnawan Junaidi tak membantah temuan ini. Purnawan menyebut, hal ini bahkan dapat dilihat di dalam kebiasaan sehari-hari dan pola sanitasi masyarakat Indonesia. Misalnya, masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak memiliki jamban dan fasilitas sanitasi yang memadai di tempat tinggalnya. Faktor yang pertama adalah akses sanitasi yang memadai. Akses sanitasi ini tidak hanya meliputi jamban dan fasilitas sanitasi lain yang sesuai dengan standard kesehatan, namun juga tersedianya air bersih. Menurut Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Jakarta, 41 persen sumur yang ada di lingkungan rumah tangga di Jakarta hanya berjarak 10 meter dari septic tank. Hal ini menunjukkan bahwa air yang digunakan masyarakat masih belum sesuai dengan standard kesehatan. Yang kedua adalah perilaku dan kebiasaan masyarakat itu sendiri mengenai kebersihan. Hal ini dapat berupa kebiasaan-kebiasaan kecil, dari membuang sampah di tempatnya hingga rajin mencuci tangan. Perilaku dan kebiasaan adalah sesuatu yang diajarkan sejak kecil, terutama lewat keluarga dan lingkungan sekolah. Oleh karenanya, penting bagi orangtua dan pihak sekolah untuk menanamkan kebiasaan positif pada anak-anak.Faktor yang terakhir adalah budaya di masyarakat sekitar. Budaya yang diadopsi suatu masyarakat di wilayah tertentu pastinya berpengaruh terhadap kebiasaan dan perilaku yang diajarkan ke tiap individu. Oleh karenanya, kata Junaidi, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kebersihan dan kesehatan, perlu kerjasama dari berbagai macam sektor, dari pemangku kebijakan yang memegang regulasi, akademisi, pelaksana, hingga masyarakat itu sendiri. (ast/rah) |